• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.2 Hasil Siklus I

4.1.2.1 Proses Pembelajaran dengan Menggunakan Model Kooperatif

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran memparafrase iklan baris menjadi wacana eksplanasi lisan dengan menggunakan model kooperatif tipe TGT pada siklus I dilaksanakan dalam tiga tahap kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Dalam setiap tahap kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat berperan aktif. Mulai dari kegiatan awal, yaitu diskusi mengenai materi yang akan dipelajari hingga pada kegiatan akhir, yaitu menyimpulkan materi yang telah dipelajari selama kegiatan pembelajaran.

Pada kegiatan awal, guru bertanya kepada peserta didik mengenai hal-hal yang berkaitan dengan materi memparafrase lisan. Selanjutnya, guru memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran memparafrase iklan baris menjadi wacana eksplanasi lisan dalam konteks bekerja. Berdasarkan hasil observasi selama kegiatan pembelajaran, sebagian besar peserta didik terlihat antusias dalam mengikuti proses kegiatan awal ini. Beberapa peserta didik juga aktif memberikan jawaban dan komentar mengenai pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru. Meskipun tidak semua peserta didik menjawab setiap pertanyaan yang diberikan oleh guru, tetapi suasana kelas masih kondusif dan peserta didik juga masih antusias.

Pada tahapan selanjutnya, yaitu kegiatan inti, peserta didik menyimak tayangan video contoh memparafrase iklan baris menjadi wacana eksplanasi lisan dalam konteks bekerja. Setelah menyimak tayangan video tersebut, peserta didik dengan teman sebangkunya berdiskusi mengenai hakikat memparafrase lisan. Ini merupakan metode inkuiri yang diterapkan guru agar peserta didik berlatih mengembangkan gagasan mereka dan berusaha dengan kreatif menemukan sendiri hakikat dari setiap materi pembelajaran yang mereka pelajari. Setelah peserta didik berdiskusi mengenai hakikat memparafrase lisan, peserta didik juga berdiskusi mengenai hakikat konteks bekerja. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik memahami perbedaan antara memparafrase iklan baris menjadi wacana eksplanasi lisan biasa dengan memparafrase iklan baris menjadi wacana eksplanasi lisan yang ada kaitannya dengan konteks bekerja. Setiap peserta didik kemudian memilih satu iklan baris dan membentuk kelompok, satu kelompok

terdiri atas 4 – 5 orang. Dalam satu kelas tersebut terbentuk 8 kelompok. Keadaan kelas sedikit tidak kondusif saat pembentukan kelompok. Beberapa peserta didik putri menolak satu kelompok dengan peserta didik putra, namun hal tersebut dapat diatasi setelah mereka diberikan penjelasan.

Kegiatan selanjutnya, yaitu setiap peserta didik bertanggung jawab untuk memparafrasekan iklan baris yang telah mereka pilih. Pada tahap kegiatan ini, guru memberikan penjelasan mengenai alur dari game akademik yang akan dilaksanakan peserta didik. Beberapa kali peserta didik meminta guru untuk mengulangi penjelasan mengenai alur game akademik karena metode tersebut belum pernah mereka lakukan. Setelah semua peserta didik memahami alur dari metode game akademik, setiap peserta didik mulai memparafrase iklan baris menjadi wacana eksplanasi lisan iklan baris yang telah mereka pilih. Kemudian setiap peserta didik secara bergantian memparafrasekan iklan baris yang telah mereka pilih dihadapan teman-teman satu kelompoknya. Sementara salah satu peserta didik memparafrasekan iklan baris yang telah dipilih, teman-teman satu kelompok memberikan penilaian berdasarkan lembar penilaian yang telah diberikan guru. Setelah semua peserta didik memparfrase di hadapan teman-teman sekelompoknya, mereka kemudian membuat peringkat dari masing-masing anggota kelompok berdasarkan rata-rata nilai mereka.

Pada kegiatan akhir pertemuan pertama, guru dan peserta didik membuat simpulan mengenai materi yang telah dipelajari. Guru juga memberikan tugas rumah kepada peserta didik, yaitu meminta setiap peserta didik berlatih menguasai topik yang mereka parafrasekan karena pada pertemuan selanjutnya

setiap peserta didik akan memparafrasekan iklan baris yang telah dipilih di hadapan peserta didik dari kelompok yang berbeda.

Selanjutnya, pada kegiatan awal pertemuan II, guru bertanya jawab mengenai materi yang telah dipelajari peserta didik pada pertemuan I. Peserta didik menanggapi dengan antusias, sebagian besar dari mereka berebut untuk menjawab. Kemudian guru memberikan motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan II tersebut.

Pada kegiatan inti, guru meminta setiap peserta didik berkelompok sesuai dengan kelompok awal. Kemudian guru memberikan lembar penilaian kepada setiap peserta didik. Setelah memberikan lembar penilaian, guru meminta beberapa peserta didik putra untuk menyiapkan meja profesi, yaitu meja yang akan digunakan untuk turnamen akademik. Setiap peserta didik lalu membentuk kelompok baru sesuai dengan peringkat masing-masing. Jadi, peserta didik yang mendapat peringkat pertama akan berkelompok dengan peserta didik peringkat pertama dari kelompok lain. Akan tetapi, hal tersebut bukan berarti setiap peserta didik memiliki kelompok ganda. Kelompok baru ini hanya digunakan sebagai kelompok turnamen agar setiap peserta didik mendapat lawan yang seimbang. Jika peserta didik berhasil menang dalam turnamen tersebut, ia akan menyumbangkan 60 poin untuk kelompok awal, sedangkan peserta didik yang tidak memperoleh peringkat pertama akan mendapat poin 50 (untuk peringkat 2), 40 poin (untuk peringkat 3), 30 poin (untuk peringkat 4), dan 20 poin (untuk peringkat 5). Kemudian setiap peserta didik membentuk kelompok baru lagi sesuai dengan peringkat masing-masing untuk kembali melakukan turnamen

akademik. Pada tahap ini, ada permasalahan di mana dalam satu kelompok baru ternyata terdapat 3 peserta didik yang berasal dari kelompok awal yang sama, namun hal tersebut tidak menjadi kendala karena selain kemajuan setiap peserta didik yang dinilai, skor atau poin yang diperoleh setiap kelompok juga menjadi kriteria untuk menentukan kelompok yang paling berprestasi. Dengan demikian, 3 peserta didik tersebut memberikan keuntungan yang jauh lebih besar untuk kelompok awal mereka. Setelah melaksanakan turnamen akademik dan menentukan peserta didik yang mendapat nilai tertinggi serta menentukan kelompok yang paling berprestasi, keduanya kemudian mendapat penghargaan dari guru dan kelompok lain.

Pada kegiatan akhir pertemuan kedua, guru dan peserta didik membuat simpulan hasil pembelajaran. Kemudian guru dan peserta didik membuat refleksi kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil refleksi yang dibuat peserta didik diketahui bahwa peserta didik merasa sangat senang dengan pembelajaran memparafrase iklan baris menjadi wacana eksplanasi lisan karena mereka dapat bermain sekaligus belajar melalui turnamen akademik yang dilaksanakan.

Dokumen terkait