• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. HASIL PENELITIAN

A. Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Matematika

1. Proses Pembelajaran Matematika oleh Guru B

Faktor-faktor dalam pembelajaran yaitu tujuan, bahan, siswa, pengajar, metode, situasi, dan penilaian.

a. Tujuan

Dalam 3 kali pertemuan, Guru B tidak menyampaikan tujuan yang hendak dicapai. Siswa sendiri tidak menanyakan tujuan dari pembelajaran. Guru hanya memberitahukan sub-sub pokok bahasan yang akan dibahas. Pemberitahuan guru tersebut dilakukan pada awal pertemuan pertama. Sebagian besar siswa mendengarkan pemberitahuan guru, sedangkan sebagian kecil siswa terlihat berbicara dengan siswa lain.

b. Bahan

Materi pelajaran yang diajarkan Guru B adalah Sukubanyak dengan 4 sub pokok bahasan yaitu pengertian sukubanyak, nilai sukubanyak, pembagian sukubanyak, dan teorema sisa. Sebagian besar siswa mempunyai buku acuan yang digunakan sebagai sumber belajar. Sedangkan sebagian kecil tidak mempunyai buku acuan yang digunakan sebagai sumber belajar namun masih bisa menggunakan dengan cara menggunakan 1 buku untuk berdua.

c. Siswa

Semua siswa selalu hadir dalam 3 pertemuan. Pada setiap pertemuan, sebagian besar siswa memperhatikan penjelasan Guru B saat guru memberi penjelasan baik tentang materi pelajaran maupun penyelesaian contoh soal/soal

latihan. Sebagian besar siswa juga terlihat antusias dalam mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan guru. Pada saat Guru B mengajukan pertanyaan-pertanyaan, siswa lebih sering menjawab pertanyaan guru.

d. Pengajar

Pada setiap pertemuan Guru B memberi penjelasan secara lisan. Namun, Guru B sering melakukan tanya jawab dengan siswa, sehingga Guru B terlihat tidak mendominasi pembelajaran. Guru B sering memberi pertanyaan-pertanyaan bantuan apabila siswa terlihat tidak bisa menjawab pertanyaan sehingga interaksi guru dan siswa lebih terlihat.

e. Metode

Langkah pembelajaran yang dilakukan Guru B yaitu menjelaskan materi secaa lisan, memberikan contoh-contoh soal serta penyelesaiannya dan kemudian memberikan latihan soal. Hal ini menunjukkan bahwa metode yang digunakan guru adalah ceramah. Guru B juga sering melakukan tanya jawab dengan siswa, misalnya saat menyelesaikan contoh soal. Guru B mengajak siswa-siswa untuk membahas bersama dengan melakukan tanya jawab yang mengarah pada jawaban contoh soal tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa metode pengajaran yang dilakukan Guru B adalah ceramah dan tanya jawab.

f. Situasi

Situasi atau suasana kelas saat pembelajaran berlangsung agak ramai karena terlihat interaksi antara guru dengan siswa saat tanya jawab. Siswa sering menjawab pertanyaan-pertanyaan guru. Pada saat mengerjakan latihan soal, suasana kelas juga ramai karena siswa berdiskusi dengan siswa lain atau guru dalam mengerjakan soal.

g. Penilaian

Dalam 3 pertemuan, Guru B tidak memberikan tes tertulis. Namun, pada setiap pertemuan, guru selalu memberikan soal-soal latihan. Guru memberi penilaian dari keaktifan siswa dalam mengerjakan soal.

2. Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Matematika oleh Guru B

Ada beberapa sikap yang dapat dilihat selama pembelajaran matematika oleh guru B. Sikap-sikap tersebut ditunjukkan oleh tingkah laku siswa selama mengikuti pembelajaran. Sikap-sikap siswa itu antara lain sikap perhatian terhadap penjelasan guru, sikap antusias dalam mengerjakan soal, sikap antusias dalam menanggapi pertanyaan guru, sikap patuh terhadap perintah guru, dan sikap senang terhadap penyelesaian soal.

a. Sikap Perhatian terhadap Penjelasan Guru

Siswa dikatakan menaruh perhatian terhadap penjelasan guru apabila siswa melihat dan mendengarkan penjelasan guru dengan seksama.

Dalam semua pertemuan, sebagian besar siswa cenderung memperhatikan penjelasan guru baik penjelasan tentang materi pelajaran Sukubanyak maupun tentang langkah penyelesaian contoh soal/soal latihan Sukubanyak. Sikap perhatian siswa terlihat dari tatapan siswa yang tertuju pada guru dan siswa terlihat mendengarkan dengan seksama saat guru memberi penjelasan. Misalnya, saat guru memberi penjelasan tentang pembagian sukubanyak f(x) oleh

xa

dimana f(a) merupakan sisa dari pembagian sukubanyak tersebut dan memberikan contoh x34x23x1 dibagi

x3

dimana f

 

3 merupakan sisa dari pembagian sukubanyak tersebut, pandangan siswa tertuju pada guru dan siswa terlihat mendengarkan penjelasan dengan seksama.

Namun, sebagian kecil siswa terlihat kurang perhatian. Hal ini ditunjukkan dengan adanya beberapa siswa yang mengobrol dengan teman semeja dan juga ada siswa yang menunduk saat guru memberi penjelasan.

b. Sikap Antusias dalam Mengerjakan Soal

Siswa dikatakan antusias apabila siswa mau melakukan sesuatu yang berhubungan dengan pembelajaran atas kesadaran sendiri. Keantusiasan siswa ditunjukkan oleh keinginan yang kuat untuk melakukan sesuatu dalam pembelajaran.

Dalam semua pertemuan, hampir semua siswa cenderung antusias dalam mengerjakan soal latihan sukubanyak. Hal ini terlihat dari raut muka siswa yang tampak berpikir dengan serius dalam mengerjakan soal. Selain itu, saat guru memberi soal-soal latihan, sebagian besar siswa berinisiatif untuk berdiskusi

dalam mengerjakan soal latihan tanpa disuruh oleh guru. Keantusiasan siswa juga terlihat dari keinginan siswa mengerjakan soal PR di papan tulis saat guru bertanya tentang penyelesaian soal PR.

Sikap antusias dalam mengerjakan soal juga ditunjukkan oleh keinginan siswa untuk bertanya tentang langkah penyelesaian soal latihan sukubanyak baik kepada guru atau siswa lain. Keantusiasan siswa bertanya kepada guru misalnya terlihat dari keberanian siswa bertanya kepada guru tentang penyelesaian soal latihan kesamaan dua sukubanyak saat guru berkeliling mengawasi siswa dalam mengerjakan soal latihan. Keantusiasan siswa bertanya kepada siswa lain misalnya terlihat saat menyelesaian soal latihan sukubanyak yaitu menentukan nilai a dan b pada kesamaan sukubanyak x3x2x

x2ax1



x1

bx1 dimana siswa berjalan ketempat duduk siswa lain untuk bertanya kepada siswa lain tentang penyelesaian soal sukubanyak tersebut.

c. Sikap Antusias Menanggapi Pertanyaan Guru

Pada setiap pertemuan, Guru B mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa baik saat menjelaskan materi pelajaran sukubanyak, membahas contoh soal bersama-sama maupun saat mencocokkan penyelesaian soal latihan. Sebagian besar siswa antusias untuk menanggapi pertanyaan guru yang ditunjukkan dengan kemauan siswa untuk menjawab pertanyaan atau menjawab pertanyaan secara serempak. Misalnya saat guru menjelaskan tentang penjumlahan, pengurangan dan perkalian sukubanyak dengan memberikan 2 sukubanyak f

 

x x3x24 dang

 

x x32x2x2. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa untuk

mencari penjumlahan, pengurangan dan perkalian 2 sukubanyak tersebut. Dengan antusias sebagian besar siswa menjawab pertanyaan guru. Sebagian besar siswa menjawab pertanyaan guru secara serempak dan bersemangat.

d. Sikap Patuh terhadap Perintah Guru

Siswa dikatakan patuh apabila siswa mau melakukan apa yang diperintahkan kepadanya. Sikap patuh ditunjukkan siswa saat guru meminta siswa untuk mengerjakan soal di papan tulis. Misalnya saat guru meminta siswa untuk mengerjakan soal mencari nilaiapada kesamaanx23x14

x1



x2

3a di papan tulis, siswa bersedia untuk maju mengerjakan soal di papan tulis.

e. Sikap Senang terhadap Penyelesaian Soal

Senang merupakan suatu perasaan puas akan sesuatu hal yang baik/ bagus. Sikap senang misalnya terlihat pada pertemuan kedua. Siswa terlihat senang saat menyelesaikan soal bersama-sama dengan guru. Siswa merasa puas karena soal sukubanyak dapat terselesaikan. Hal itu terlihat dari tingkah laku siswa yang bertepuk tangan setelah pembagian sukubanyak 2x37x2 8x10 oleh 2x1 dapat diselesaikan bersama-sama.

C. Perbandingan Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Matematika oleh

Dokumen terkait