• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi data

1) Proses pemecahan masalah

Dalam pemecahan masalahnya, S1 sudah

melakukan sesuai dengan 4 tahapan Polya, pada tahapan pertama ia menuliskan diketahui dan ditanya dengan benar, pada tahapan kedua ketika peneliti bertanya,

P1.1: “Apakah kamu telah mengetahui dan

menentukan solusi apa yang akan kamu

gunakan?”

S1.1: “Ya, caranya seperti tes sebelunya pada soal

no 3.”

P1.2: “Cara apa yang akan kamu gunakan?”

S1.2: “Caranya seperti eliminasi SPLDV dan

grafik.”

P1.3: “Baik, lanjutkan!”

Pada tahap ketiga S1 menggunakan cara yang

sesuai dengan jawaban ketika ia ditanya pada tahap kedua, dan pada tahap keempat ketika S1 sudah

menemukan hasil akhir, peneliti mulai

71

Gambar 4.1

72

Gambar 4.2

Jawaban Tertulis Tes Berpikir Reflektif S1 Lembar 3 2) Proses berpikir reflektif

P1.1.1: “Kenapa kamu membaca lagi soal yang

diberikan?”

S1.1.1: “Iya, jawabannya takut salah kak.”

P1.1.2: “Menurutmu apakah ada informasi yang

kurang atau belum kamu pahami?”

S1.1.2: “Saya paham soalnya kak, tapi saya takut

salah mangkannya saya cek lagi.”

Hal ini menandakan bahwa S1 telah melakukan

proses berpikir reflektif tahap pertama yakni mengidentifikasi masalah. Tanpa perlu diajukan pertanyaan pancingan, subjek sudah memeriksa

73

kembali seperti tahapan keempat Polya dan mengidentifikasi masalah kembali seperti proses berpikir reflektif tahap pertama.

P1.2.3: “Apakah informasi yang diketahui dan

ditanyakan dari yang kamu tulis sudah

tepat?”

S1.2.3: “Sudah kak.”

P1.2.4: “Apakah kamu tahu mana informasi yang

benar-benar dibutuhkan untuk membantu

dalam memecahkan masalah ini?”

S1.2.4: “Tahu kak, semua informasinya sudah jelas

di soal.”

P1.2.5: “Apakah ada informasi lain yang dibutuhkan

untuk mengerjakan soal ini, tapi beum

disebutkan di soal?”

S1.2.5: “Tidak kak sudah cukup.”

S1 tampak telah menguasai soal dan memahaminya.

Dari sini dapat diketahui bahwa S1 telah melakukan

tahapan kedua berikir reflektif yakni membatasi dan merumuskan masalah.

P1.3.6: “Menurut kamu apakah ada solusi-solusi lain

yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah ini selain solusi yang telah

digunakan? Kalau ada coba sebutkan!”

S1.3.6: “Ada, bisa langsung menggunakan grafik,

tapi saya ndak bawa buku kotak jadi kayaknya sulit, biar cepet juga kayaknya bisa

pakai logika.”

S1 mengetahui solusi apa saja yang dapat membantu

memecahkan permasalahan dan lebih efisien yang dapat digunakan pada saat itu. Dari sini berarti S1

telah melakukan proses berpikir reflektif tahap ketiga yakni mengajukan beberapa kemungkinan alternatif solusi pemecahan masalah.

P1.4.7: “Coba lihat solusi yang telah kamu gunakan,

apakah kamu yakin solusi yang kamu

gunakan tepat dan efisien?”

S1.4.7: (S1 mengoreksi kembali) “Eh ini daerahnya

74

P1.4.8: “Menurut kamu bagaimana?”

S1.4.8: “Eh titiknya salah kak, bentar.” (Menghapus

satu titik yang tenyata bukan merupakan nilai minimal)

Gambar 4.3

Jawaban Tertulis Proses Berpikir Reflektif S1 S1.4.9: “Sudah kak.”

P1.4.9: “Sudah? Apakah ada cara lain yang lebih

efisien menurutmu?”

S1.4.10: “Tidak kak, ini yang paling mudah.”

Dalam proses berpikir reflektifnya S1 terlihat

mengetahui mana jawaban yang salah menurutnya, ia mencoret penyelesaian yang tidak penting dan mengganti jawaban sesuai dengan berpikir reflektif yang telah ia lakukan. Dalam hal ini S1 telah

Dalam proses berpikir reflektif S1 mencoret

jawaban yang tidak benar

75

melakukan tahap keempat yakni mengembangkan ide untuk memecahkan masalah.

P1.5.10: “Apakah kamu sudah yakin dengan solusi

yang kamu gunakan beserta jawabanmu?”

S1.5.11: “Kalau sekarang sudah kak, kalau tadi

belum.”

P1.5.11: “Perlukah kamu memeriksa kembali solusi

dan jawaban yang telah kamu temukan?”

S1.5.12: “Perlu kak, sebentar.”

P1.5.12: “Coba kasi kesimpulan dari pemecahan

masalah yang telah kamu selesaikan!”

S1.5.13: “Saya kurang teliti mengerjakannya kak,

ternyata yang minimum Rp5.800,- beda dengan hasil saya sebelumnya, untung tadi saya lihat lagi, dan cara yang paling tepat dan efisien yang dapat membantu saya yaitu

eliminasi, subtitusi, grafik.”

b. Subjek S2 dengan inisial nama Ri.A.P 1) Proses pemecahan masalah

Dalam proses pemecahan masalah, S2 sudah

melakukan sesuai dengan 4 tahapan Polya, pada tahapan pertama ia menuliskan diketahui dan ditanya dengan benar, pada tahapan kedua ketika peneliti bertanya,

P2.1: “Apakah kamu telah mengetahui dan menentukan

solusi apa yang akan kamu gunakan?”

S2.1: “Membuat persamaan dulu terus digambar.”

P2.2: “Baik, lanjutkan!”

Pada tahap ketiga S2 menggunakan cara yang sesuai

dengan jawaban ketika ia ditanya pada tahap kedua yaitu membuat grafik, hanya saja dalam menentukan perpotongan antara persamaan satu dengan persamaan lainnya ia hanya mengira-ngira, dan pada tahap keempat ketika S2 sudah menemukan hasil akhir dan membalik

soalnya kembali, peneliti mulai mewawancarai

76

Gambar 4.4

Jawaban Tertulis Tes Berpikir Reflektif S2 Lembar 2 2) Proses berpikir reflektif

P2.1.1: “Apakah kamu akan melihat jawabanmu mulai

awal lagi?”

S2.1.1: “Iya buat ngecek kak.”

P2.1.2: “Menurutmu apakah ada informasi yang kurang

atau belum kamu pahami?”

S2.1.2: “Tadi saya bingung pas baca soal, saya bingung

harus mulai dari mana, tapi pas dibaca lagi terus

dicoba terus baru paham soalnya.”

Tampak bahwa S2 telah melakukan tahapan keempat

77

masalah kembali seperti tahapan pertama berpikir reflektif.

P2.2.3: “Apakah informasi yang diketahui dan

ditanyakan dari yang kamu tulis sudah tepat?”

S2.2.3: “Sudah.”

P2.2.4: “Apakah kamu tahu mana informasi yang benar-

benar dibutuhkan untuk membantu dalam

memecahkan masalah ini?”

S2.2.4: “Yang diketahui dipakai semua, cuma yang 3

hari sedikit membingungkan.”

P2.2.5: “Apakah ada informasi lain yang dibutuhkan

untuk mengerjakan soal ini, tapi beum

disebutkan di soal?”

S2.2.5: “Harusnya diberi kata hitunglah jadi saya tahu

saya harus ngapain awalnya.”

Terlihat bahwa S2 telah mengidentifikasi, membatasi,

dan merumuskan masalah dengan baik. S2 mengetahui

informasi apa saja yang dibutuhkan dalam pengerjaan soal dan informasi apa yang ia butuhkan untuk mempermudah dalam menyelesaikan masalah yang

diberikan, meskipun S2 merasa bingung pada awal tahap

mengidentifikasi masalah.

P2.3.6: “Menurut kamu apakah ada solusi-solusi lain

yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah ini selain solusi yang telah digunakan?

Kalau ada coba sebutkan!”

S2.3.6: “Ada menggunakan eliminasi, subtitusi, logika

tapi menurut saya terlalu lama jadi saya pakai

ini.”

Terlihat bahwa S2 dapat mengajukan beberapa

kemungkinan alternatif solusi pemecahan masalah dengan baik, ia dapat menjelaskan apa saja solusi yang dapat digunakan. Selain itu hal ini terlihat pula ketika

tes kemampuan awal S2 telah menguasai metode-metode

tersebut bahkan ia dapat menggunakan cara cepat menggunakan logikanya pada tes kemampuan awal. P2.4.7: “Coba lihat solusi yang telah kamu gunakan,

78

sudah benar dengan hanya dengan mengira- ngira?

S2.4.7: (S2 melihat kembali kembali) “Nggak yakin

banget, tapi kayaknya mendekati itu.” (S2 tiba-

tiba menghitung kembali menggunakan cara eliminasi subitusi)

Gambar 4.5

Jawaban Tertulis Tes Berpikir Reflektif S2 Lembar 3 P2.4.8: “Bagaimana?”

S2.4.8: “Ternyata salah kak, tapi bener jawabannya

mendekati.”

P2.4.9: “Apakah ada cara lain yang lebih efisien

menurutmu?”

S2.4.9: “Tidak ternyata harius eliminasi dulu.”

Terlihat S2 mampu untuk mengembangkan ide

untuk memecahan masalah dengan cara dengan mengumpulkan data yang dibutuhkan, yaitu dengan mempertimbangkan solusi yang dipakai dengan solusi-

79

solusi lain yang dapat digunakan, dan ia dapat menyimpulkan cara mana yang lebih efisien untuk digunakan dan dapat meminimumkan kesalahan. P2.5.10: “Apakah kamu sudah yakin dengan solusi yang

kamu gunakan beserta jawabanmu?”

S2.5.10: “Sudah.”

P2.5.11: “Perlukah kamu memeriksa kembali solusi dan

jawaban yang telah kamu temukan?”

S2.5.11: (Membaca sebentar) “Sudah tidak perlu lagi.”

P2.5.12: “Coba beri kesimpulan dari pemecahan

masalah yang telah kamu selesaikan!”

S2.5.12: “Biaya minimum yang dibutuhkan Rp5.700,-,

dan hanya ada satu nilai minimum.

menggunakan grafik saja kurang valid dan bisa bikin jawabannya salah. Tapi kayaknya ini bisa

menggunakan logika biar cepet.”

2. Proses berpikir reflektif dalam memecahkan masalah sistem pertidaksamaan linear dua variabel (SPtLDV) bagi siswa yang memiliki pengetahuan awal setingkat (Coordinate Knowledge)

a. Subjek S3 dengan inisial nama E.A.A 1) Proses pemecahan masalah

Dalam proses pemecahan masalah, S3 sudah

melakukan sesuai dengan 4 tahapan Polya, pada tahapan pertama ia menuliskan diketahui dengan benar dan tanpa ditanya, pada tahapan kedua ketika peneliti bertanya,

P3.1: “Apakah kamu telah mengetahui dan

menentukan solusi apa yang akan kamu

gunakan?”

S3.1: “Ini persamaannya bagaimana?”

P3.2 : “Coba dibaca kembali biar paham bagaimana

menetukan persamaannya.”

S3.2: (Sambil menulis) “Kayaknya sih gini kak.”

P3.3: “Cara apa yang akan kamu gunakan

selanjutnya?”

80

Pada tahap ketiga S3 menggunakan cara yang sesuai

dengan jawaban ketika ia ditanya pada tahap kedua yaitu membuat grafik, hanya saja pada pencarian biaya yang dibutuhkan ia menggunakan titik-titik yang berada pada sumbu y, sehingga jawaban yang ditemukan kurang tepat.dan pada tahap keempat ketika S3 sudah menemukan hasil akhir, peneliti mulai

mewawancarai menenai berpikir reflektif.

Gambar 4.6

81

S3: (Melihat kembali soal dan menyesuaikan

jawaban dengan soal a dan b) 2) Proses berpikir reflektif

P3.1.1: “Sudah ketemu jawabannya?”

S3.1.1: “Sudah kak.”

P3.1.2: “Sudah yakin?”

S3.1.2: “Belum kak.”

P3.1.3: “Menurutmu apakah ada informasi yang

kurang atau belum kamu pahami?”

S3.1.3: “Paham.”

Meskipun S3 hanya menjawab singkat, terlihat dari

geraknya yang meyakinkan dan mantap dalam menjawab ketika melihat soal kembali dapat menjelaskan bahwa ia telah mengidentifikasi masalah dan memahami kembali soal yang diberikan.

P3.2.4: “Apakah informasi yang diketahui dan

ditanyakan dari yang kamu tulis sudah tepat?”

S3.2.4: “Belum ditanya. Salah, � 0 sama 0 nya

belum.”

P3.2.5: “Apakah kamu tahu mana informasi yang

benar-benar dibutuhkan untuk membantu

dalam memecahkan masalah ini?”

S3.2.5: “Saya bingung memodelkan matematikanya.

Semua dibutuhkan.”

P3.2.6: “Apakah ada informasi lain yang dibutuhkan

untuk mengerjakan soal ini, tapi beum

disebutkan di soal?”

S3.2.6: “Tidak kak.”

Terlihat bahwa dalam tahap membatasi dan

merumuskan masalah kembali siswa mampu

melakukannya dan ia mengetahui informasi apa yang kurang untuk ditambahkan dan penting dalam membantu mengerjakan soal.

P3.3.7: “Menurut kamu apakah ada solusi-solusi lain

yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah ini selain solusi yang telah digunakan?

82

S3.3.7: “Ada eliminasi, subtitusi, grafik, persamaan,

langsung.”

Dari sini terlihat bahwa S3 paham dan mengetahui apa

saja solusi yang dapat digunakan dalam

menyelesaikan masalah tersebut.

P3.4.8: “Coba lihat solusi yang telah kamu gunakan,

kenapa kamu hanya menggunakan titik-titik

pada sumbu y saja?”

S3.4.8: “Saya bingung mana titik yang harus saya

pakai, berarti saya pakai yang di sumbu x

juga.” (Langsung menghitung menggunakan

sumbu x)”

P3.4.9: “Apa kamu yakin begitu menentukan titiknya?”

S3.4.9: “Gimana ya kak, iya deh yakin, tapi

jawabannya loh sama.” (Sambil berpikir)

P3.4.10: “Apakah ada cara lain yang lebih efisien

menurutmu?”

S3.4.10: “Ini yang paling efisien.”

Terlihat bahwa S3 mampu melakukan tahapan berpikir

reflektif yang keempat yakni mengembangkan ide untuk memecahkan masalah. Ia mampu melihat kembali jawabannya dan membenarkan bahkan menambahkan jawaban yang kurang.

P3.5.11: “Apakah kamu sudah yakin dengan solusi yang

kamu gunakan beserta jawabanmu?”

S3.5.11: “Yakin.”

P3.5.12: “Perlukah kamu memeriksa kembali solusi dan

jawaban yang telah kamu temukan?”

S3.5.12: “Tidak usah kak, uda gini aja.”

Pada tahap kelima ini S3 tidak melakukan tes kembali

terhadap jawabannya.

b. Subjek S4 dengan inisial nama R.A.P 1) Proses pemecahan masalah

Dalam pemecahan masalahnya, S4 sudah

melakukan sesuai dengan 4 tahapan Polya, pada tahapan pertama ia menuliskan diketahui dan ditanya

83

dengan benar dan rinci, pada tahapan kedua ketika peneliti bertanya,

P4.1: “Apakah kamu telah mengetahui dan

menentukan solusi apa yang akan kamu

gunakan?”

S4.1: “Ya, menggunakan eliminasi dan subtitusi.”

P4.2: “Baik, lanjutkan!”

Pada tahap ketiga S4 menggunakan cara yang sesuai

dengan jawaban ketika ia ditanya pada tahap kedua, dan pada tahap keempat ketika S4 sudah menemukan

hasil akhir, akan tetapi hasil akhirnya salah dikarenakan ia salah menggunakan tanda pada pemodelan matematika yang dilakukan, seharusnya menggunakan ( ) tetapi ia menggunakan (≤), selain itu dalam penentuan daerah penyelesaian juga terbalik dengan model yang dituliskan. Peneliti mulai mewawancarai menengai berpikir reflektif.

84

Gambar 4.7

85

Gambar 4.8

Jawaban Tertulis Tes Berpikir Reflektif S4 Lembar 3

S4.2: (Membalik lembar soal ke halaman pertama)

P4.3: “Apakah penting bagimu untuk mengoreksi

jawaban yang sudah dituliskan?”

S4.3: “Penting sekali kak.” 2) Proses berpikir reflektif

P4.1.1: “Menurutmu apakah ada informasi yang

kurang atau belum kamu pahami?”

S4.1.1: “Tidak ada.”

Terlihat bahwa S4 mampu melakukan tahapan

keempat proses pemecahan masalah Polya serta

86

mengidentifikasi masalah sesuai dengan tahapan pertama proses berpikir reflektif.

P4.2.2: “Apakah informasi yang diketahui dan

ditanyakan dari yang kamu tulis sudah tepat?”

S4.2.2: “Menurut saya sudah.”

P4.2.3: “Apakah ada informasi lain yang dibutuhkan

untuk mengerjakan soal ini, tapi belum disebutkan di soal?”

S4.2.3: “Sudah cukup.”

Terlihat bahwa S4 telah memahami sebagian informasi

pada soal yang membuatnya salah dalam menuliskan tanda pertidaksamaan. Tahapan membatasi dan merumuskan masalah menurutnya telah cukup sehingga tidak ada informasi yang dirubah atau ditambah dari apa yang telah ia tulis.

P4.3.4: “Menurut kamu apakah ada solusi-solusi lain

yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah ini selain solusi yang telah digunakan?

Kalau ada coba sebutkan!”

S4.3.4: “Kemungkinan ada, eliminasi dan subtitusi.”

P4.3.5: “Itukan sudah kamu gunakan.”

S4.3.5: “Oh grafik maksud saya sama coba-coba.”

Jawaban yang diberikan S4 menandakan bahwa ia

mengetaui dan memahami beberapa kemungkinan alternatif solusi pemecahan masalah dari jawaban yang disampaikan serta solusi yang digunakan pada saat tes kemampuan awal sebelumnya.

P4.4.6: “Coba lihat grafik yang kamu gambarkan,

apakah grafik sudah sesuai dengan model

matematika yang kamu tuliskan?”

S4.4.6: (S1mengoreksi kembali) “Oiya.”

P4.4.7: “Kenapa?”

S4.4.7: “Saya salah ngarsir.”

P4.4.8: “Apa mau dibenarkan?”

S4.4.8: “Oh iya tentu.” (Menulis)

P4.4.9: “Apa sekarang kamu sudah yakin dengan

jawabanmu?”

S4.4.9: “Yakin kak.”

87

S4.4.10: (Membaca) “Tidak kak.”

P4.4.11: “Apakah ada cara lain yang lebih efisien

menurutmu?”

S4.4.11: “Kemunkinan iya, eliminasi dan subtitusi

seperti ini membutuhkan waktu yang lama.”

Terlihat bahwa S4 mampu mengembangkan ide untuk

memecahkan masalah meskipun jawaban tersebut tetap salah karena persamaan yang diberikan kurang tepat mulai dari awal. S4 mengetahui langkah yang

menurutnya salah dan dapat meminimalisir kesalahan dalam mengerjakan, serta S4 menyadari bahwa solusi

yang digunakan memerlukan waktu yang lama dan S4

yakin ada solusi lain yang lebih cepat yang ia tidak ketahui.

P4.5.12: “Apakah kamu sudah yakin dengan solusi yang

kamu gunakan beserta jawabanmu?”

S4.5.12: “Yakin benar, proses perhitungan menunjukkan

hasilnya.”

P4.5.13: “Perlukah kamu memeriksa kembali solusi dan

jawaban yang telah kamu temukan?”

S4.5.13: “Tidak, sudah yakin.” (Memberikan jawaban)

S4 tidak memeriksa kembali hasil akhir yang

dituliskan.

3. Proses berpikir reflektif dalam memecahkan masalah