• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Pendaftaran Pasangan Calon Dari Partai Politik Atau Gabungan Partai Politik

IV. Pelaksanaan Kegiatan

2. Proses Pendaftaran Pasangan Calon Dari Partai Politik Atau Gabungan Partai Politik

Proses Pendaftaran Pasangan Calon Dari Partai Politik Atau Gabungan Partai Politik Bakal Pasangan Calon Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa yang

Laporan Tahunan Divisi Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kota Surakarta Tahun 2020 29

diusulkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan hasil pengawasan sebagai berikut;

 Kegiatan Pendaftaran Bakal Pasangan Calon di Aula Kantor KPU Kota Surakarta dihadiri oleh Bawaslu Kota Surakarta, Bakal Pasangan Calon (Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa, para partai pengusul, masa pendukung Bakal Pasangan Calon, Petugas Keamanan, media masa);

 Bakal Pasangan Calon Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa bersama masa/tim pendukungnya berangkat dari kantor DPC-PDI Perjuangan menuju kantor KPU Kota Surakarta pada pukul 13:54 WIB, yaitu bapaslon menaiki sepeda ontel dan masa pendukungnya menaiki delman;

 Bapaslon Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa datang langsung di kantor KPU Kota Surakarta pada pukul 14:30 WIB Bersama dengan Partai Pengusul dan Tim Pendukungnya;

 Terdapat masa pendukung bakal pasangan calon yang datang ke kantor KPU Kota Surakarta untuk mengiringi pendaftaran pasangan calon;

 Terdapat volume masa pendukung bakal pasangan calon yang cukup banyak dalam kegiatan pendaftaran calon, namun petugas keamanan telah melakukan Tindakan berupa menutup pintu gerbang kantor KPU Kota Surakarta sehingga hanya orang yang diijinkan dapat memasuki kantor KPU Kota Surakarta;

 Dalam proses penelitian dokumen persyaratan pencalonan yang dilakukan dalam aula KPU Kota Surakarta, KPU kota Surakarta beserta jajarannya telah mematuhi protokol Kesehatan dengan mengenakan APD secara lengkap;

Laporan Tahunan Divisi Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kota Surakarta Tahun 2020 30

 KPU Kota Surakarta telah melakukan penelitian kelengkapan dan keabsahan dokumen persyaratan pencalonan bakal pasangan calon;

 KPU Kota Surakarta telah melakukan penelitian kelengkapan dokumen persyaratan calon;

 KPU Kota Surakarta telah menuangkan hasil penelitian kelengkapan dan keabsahan dokumen persyaratan pencalonan dalam formulir model TT.1-KWK dan lampiran formulir Model TT.1-TT.1-KWK.

 Hasil penelitian dokumen persyaratan pencalonan dinyatakan lengkap dan telah memenuhi syarat keabsahan;

 Hasil penelitian persyaratan calon dinyatakan lengkap dan telah memenuhi syarat keabsahan dengan keterangan “dengan perbaikan”;

 Berdasarkan hasil penelitian maka pendaftaran bakal pasangan calon Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa dinyatakan Diterima.

b. Potensi sengketa pada tahapan Pencalonan.

Kota Surakarta merupakan salah satu daerah di Provinsi Jawa Tengah yang melaksanakan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2020. Sesuai dengan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta Nomor 77/Pl.02.3-Kpt/3372/Kpu-Kot/IX/2020 Tentang Penetapan Pasangan Calon Peserta Pemilihan Wali Kota Dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020 tertanggal 23 September 2020, dari hasil verifikasi dokumen dan berkas, satu pasangan calon perseorangan dan satu pasangan calon dari partai politik dinyatakan memenuhi syarat dan ditetapkan sebagai pasangan calon. Dari hasil pengawasan tahapan pencalonan ini, potensi adanya sengketa antara peserta pemilihan dengan penyelenggara pemilihan yang di akibatkan karena di

Laporan Tahunan Divisi Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kota Surakarta Tahun 2020 31

keluarkannya SK penetapan pasangan calon terlihat kecil. Namun bukan berarti tidak ada sengketa yang terjadi antara peserta pemilihan dengan penyelenggara pemilihan. Objek yang dapat di gunakan untuk mengajukan sengketa adalah SK atau BA yang di keluarkan oleh KPU, artinya bahwa di kesempatan lain di saat KPU mengeluarkan SK/BA maka bisa memunculkan potensi sengketa.

Pengajuan permohonan sengketa yang di ajukan oleh peserta pemilihan 2020 di masa pandemi covid-19 ini, sesuai dengan Perbawaslu 4/2020 ini serta adanya surat edaran Bawaslu Nomor 0563 Tahun 2020, bahwa pengajuan permohonan penyelesaian sengketa antara peserta pemilihan dengan penyelenggara pemilihan di sampaiakan secara online melalui SIPS (Sistem Informasi Penyelesaian Sengketa).

c. Potensi sengketa pada tahapan kampanye.

Selain wewenang menyelesaikan sengketa antara peserta pemilihan dengan penyelanggara pemilihan, Badan Pengawas Pemilu juga memiliki wewenang di dalam menyelesaikan sengketa antarpeserta pemilihan. Bawaslu memberikan mandat kepada Panwaslu Kecamatan dalam menyelesaiakan sengketa antarpeserta pemilihan, artinya bahwa Panwaslu Kecamatan memiliki wewenang dalam menyelesaikan sengketa tersebut dari mulai penerimaan permohonan PSAP, musyawarah untuk mencapai mufakat, dan membuat putusan jika musyawarah tidak tercapai kemufakatan.

Subyek atau pihak yang boleh mengajukan permohonan sengketa antar peserta pemilihan sesuai dengan Perbawaslu 2/2020 adalah Pasangan calon atau tim kampanye, yang pengajuan permohonannya dapat dilakukan secara tertulis atau lisan. Berarti potensi waktu munculnya sengketa ini sejak mulai di tetapkan pasangan calon pada tanggal 23 September

Laporan Tahunan Divisi Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kota Surakarta Tahun 2020 32

sampai dengan masa kampanye 26 September sampai pada tanggal 5 Desember 2020. Penyelesaian sengketa antarpeserta pemilihan (PSAP) ini dilaksanakan melalui musyawarah dengan acara cepat terhadap peristiwa yang terjadi pada tahapan penyelenggaraan pemilihan dan mengakibatkan hak peserta pemilihan di rugikan secra langsung oleh peserta pemilihan lainnya. Penyelesaian sengketa ini di selesaiakan dan di putus di tempat peristiwa pada hari yang sama.

Tahapan pemilihan yang memunculkan Potensi adanya sengketa antarpeserta pemilihan pada Pemilihan 2020 adalah pada tahapan kampanye. Pada tahapan kampanye, potensi yang muncul paling tidak ada tiga hal yaitu tempat kampanye, waktu kampanye, atau tim kampanye. Karena dalam proses kampanye ada beberapa hal yang tidak diatur, tapi faktanya itu bisa jadi masalah, antara lain;

1. tempat kampanye dapat memunculkan potensi sengketa antarpeserta pemilihan, jika misalnya adanya giat kampanye tertutup yang kebetulan tempat kegiatannya berdekatan, hal semacam ini memunculkan potensi adanya sengketa, tidak hanya persoalan giat kampanyenya juga APK yang di pasang di dekat tempat kampanye. Terkait dengan APK yang sering memunculkan adanya potensi sengketa adalah APK yang di pasang di tempat yang berdekatan atau yang di pasang saling menutupi. Tidak hanay APK, bahan kampanye yang saling menutupi bisa menimbulkan potensi sengketa;

2. adanya pandemi covid-19, proses pengajuan permohonan STTP dari Kepolisian tidak sama pada saat tidak ada pandemic covid-19. Kepolisian dalam membuatkan pengajuan STTP harus berdasarkan rekomendasi dari Satgas Covid-19. Pada saat Satgas Covid tidak merekomendasikan tempat giat kampanye yang di

Laporan Tahunan Divisi Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kota Surakarta Tahun 2020 33

karenakan daerah tersebut adalah zona merah, maka kepolisian tidak dapat mengeluarkan STTP. Ketidaktaatan Pasangan Calon atau tim suksesnya yang tetap mengadakan kegiatan walaupun tidak ada berkampanye, karena tidak di kantonginya STTP, dapat memunculkan adanya Sengketa antar peserta pemilihan.

d. Kegiatan Tentang Sosialisasi/Pelatihan/Simulasi

1. PSPP (penerimaan permohonan, musyawarah tertutup, musyawarah terbuka)

Dalam pelaksanaan kegiatan baik

sosialisasi/pelatihan maupun simulasi, Bawaslu RI maupun Bawaslu Provinsi Jawa Tengah melaksanakan kegiatan beberapa kali, baik melalui metode daring maupun tatap muka, hal-hal yang disampaikan dalam hal penerimaan permohonan, musywarah tertutup dan musyawarah terbuka diterangkan sebagai berikut; Pertama, pada tanggal 29-30 Januari 2020 Bawaslu Provinsi Jawa Tengah yang bertempat di Grand Wahid Hotel Salatiga (Jl. Jend. Sudirman No. 2 Salatiga) melaksanakan kegiatan Sosialisasi Penanganan & Penyelesaian Sengketa Pilkada Serentak Tahun 2020. Dalam kegiatan tersebut, disampaikan oleh Koordinator Divisi penyelesaian sengketa Bawaslu Provinsi Jawa tentang Mekanisme Penyelesaian Sengketa Menurut Rancangan perubahan Perbawaslu No. 15 Tahun 2017, yaitu Jenis Sengketa, Obyek Sengketa , Para Pihak Dalam Sengketa Proses Pemilihan, Tata Cara Permohonan Dalam Sengketa Proses Pemilihan, Permohonan Tidak Dapat Diterima, Permohonan Tidak Dapat Diregister, Tugas Penerima Permohonan, Registrasi Permohonan, Proses Musyawarah Penyelesaian Sengketa Proses Pemilihan, Panitia Musyawarah Penyelesaian Sengketa Proses

Laporan Tahunan Divisi Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kota Surakarta Tahun 2020 34

Pemilihan, Tahapan Musyawarah, Permohonan Penyelesaian Sengketa Pemilihan Dinyatakan Gugur. a) Jenis Sengketa Proses Pemilihan Meliputi:

1) Sengketa Antara Peserta Pemilihan dengan Penyelenggara Pemilihan, yaitu Sengketa antara peserta pemilihan dengan Penyelenggara Pemilihan dilakukan melalui proses musyawarah.

2) Sengketa Antarpeserta Pemilihan, yaitu Sengketa antarpeserta pemilihan dilakukan melalui musyawarah dengan acara cepat

b) Obyek Sengketa Proses Pemilihan Meliputi:

1) Obyek sengketa berupa surat keputusan dan/atau berita acara yang terjadi karena hak peserta pemilihan yang dirugikan secara langsung oleh tindakan KPU sebagai akibat dikeluarkannya keputusan KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota

2) Obyek sengketa yang terjadi karena hak peserta pemilihan yang dirugikan secara langsung oleh tindakan peserta pemilihan lain Catatan :

Tidak dapat dijadikan obyek sengketa apabila:

a. SK dan BA KPU merupakan tindak lanjut dari penanganan pelanggaran administrasi pemilihan atau putusan penyelesaian sengketa pemilihan oleh Bawaslu

b. SK atau BA KPU yang merupakan tindak lanjut dari penanganan sentra gakkumdu atau putusan pengadilan terkait dengan tindak pidana pemilihan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap

c. SK atau BA yang merupakan tindaklanjut putusan pengadilan terkait dengan sengketa TUN pemilihan

Laporan Tahunan Divisi Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kota Surakarta Tahun 2020 35

d. SK atau BA yang merupakan hasil penghitungan suara, rekap hasil penghitungan suara dan penetapan hasil pemilihan

e. SK atau BA yang merupakan tindak lanjut putusan MK terkait perselisihan hasil pemilihan.

c) Para Pihak Dalam Sengketa Proses Pemilihan Terdiri Atas : a. Pemohon terdiri dari:

1) Bakal paslon gubernur dan wakil gubernur, bupati, walikota. (yang mendaftarkan diri ke KPU)

2) Paslon gubernur dan wakil gubernur, bupati, walikota. (yang telah ditetapkan oleh KPU)

b. Termohon terdiri dari:

1) Paslon gubernur dan wakil gubernur, bupati, walikota. (Untuk sengketa pemilihan antar peserta)

2) KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota. (Untuk sengketa antara peserta dengan penyelenggara pemilihan) 3) Pihak Terkait adalah bakal paslon atau paslon gubernur wakil gubernur, bupati, walikota yang berpotensi dirugikan atas penyelesaian sengketa pemilihan.

d) Tata Cara Permohonan Dalam Sengketa Proses Pemilihan Terdiri Atas :

a. Permohonan Penyelesaian Sengketa Pemilihan Diajukan Dalam Waktu Paling Lama 3 (Tiga) Hari Kerja terhitung Sejak Keputusan KPU provinsi, KPU Kabupaten/Kota ditetapkan.

b. Dalam Hal Permohonan Penyelesaian Sengketa Pemilihan Berasal Dari Laporan Pelanggaran, Pemohon Dapat Mengajukan Kepada Bawaslu Provinsi Atau Bawaslu Kabupaten/Kota Dalam Waktu Paling Lama 3 (Tiga) Hari Kerja terhitung Sejak Keputusan KPU provinsi atau KPU Kabupaten/Kota ditetapkan.

Laporan Tahunan Divisi Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kota Surakarta Tahun 2020 36

c. Permohonan Sebagaimana Dimaksud Pada Poin (1) dan poin (2) antara lain:

1) Permohonan Pemohon sesuai dengan formulir model PSP-1

2) Fotokopi identitas pemohon

3) Fotokopi salinan keputusan obyek sengketa 4) Alat bukti dan daftar alat bukti

5) Permohonan sebagaimana dimaksud poin 1 dan 2 dibuat secara tertulis dalam bahasa Indonesia dan paling sedikit memuat:

a) Identitas pemohon b) Identitas termohon

c) Uraian yang jelas (mengenai kewenangan Bawaslu, kedudukan hukum Pemohon, kedudukan hokum termohon, tenggat waktu pengajuan permohonan, pokok permohonan, alasan-alasan permohonan, dan petitum atau hal-hal yang dimohonkan untuk diputus)

d. Permohonan penyelesaian sengketa pemilihan ditandatangani oleh pemohon atau kuasa hukumnya e. Dokumen permohonan dibuat dalam 4 rangkap, 1

asli dan 3 rangkap salinan

e) Permohonan Penyelesaian Sengketa Proses Pemilihan Tidak Dapat Diterima Apabila:

a. Permohonan Diajukan Melebihi Jangka Waktu Sebagaimana Dimaksud Pada Angka 4 Poin (1)

b. Merupakan Keputusan Yang Tidak Dapat Dijadikan Obyek Sengketa Sebagaimana Dimaksud Pada Angka 2 Poin 3 (Kepada Pemohon atau Kuasa Hukumnya Diberikan Formulir Model PSP-7)

f) Permohonan Penyelesaian Sengketa Proses Pemilihan Tidak Dapat Diregister Apabila: Apabila Rapat Pleno

Laporan Tahunan Divisi Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kota Surakarta Tahun 2020 37

Anggota Bawaslu Provinsi/Kabupaten/Kota Menilai Bahwa Permohonan Penyelesaian Sengketa Pemilihan Yang Diajukan Pemohon Maupun Perbaikannya Tidak Lengkap (Kepada Pemohon atau Kuasa Hukumnya Diberikan Formulir Model PSP-6)

g) Tugas Penerima Permohonan Penyelesaian Sengketa Proses Pemilihan Meliputi :

a. Mencatat permohonan penyelesaian sengketa pemilihan yang diajukan dalam buku penerimaan permohonan dan memberikan tanda terima dokumen permohonan sesuai dengan formulir model PSP-2

b. Apabila dokumen Permohonan Belum Lengkap, Petugas penerima dalam waktu paling lama 2x24 jam memberitahukan kepada pemohon untuk melengkapi.

c. Pemohon melengkapi jenis dokumen paling lama 3 hari kerja terhitung sejak tanggal pemberitahuan dokumen permohonan dinyatakan belum lengkap d. Dokumen yang sudah dinyatakan lengkap, Bawaslu

melakukan rapat pleno untuk menilai kelengkapan dokumen permohonan pemohon paling lama 2x24 jam

h) Registrasi Permohonan Penyelesaian Sengketa Proses Pemilihan :

a. Permohonan Yang Telah Dinyatakan Lengkap Dicatat Dan Diberikan Nomor Permohonan Dalam Buku Register Permohonan dengan Menggunakan Formulir Model PSP-5

b. Bawaslu Provinsi Atau Bawaslu Kabupaten/Kota Menentukan Jadwal Musyawarah Terhadap Permohonan Penyelesaian Sengketa Yang Telah

Laporan Tahunan Divisi Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kota Surakarta Tahun 2020 38

Diregister dan mengumumkan pada papan pengumuman atau laman resmi Bawaslu

c. Bawaslu Provinsi Atau Bawaslu Kabupaten/Kota Menyampaikan Surat Pemanggilan Kepada Pemohon Dan Termohon Yang Memuat:

1) Permohonan Sengketa Sudah Diregister 2) Panggilan Menghadiri Musyawarah 3) Jadwal Musyawarah

d. Panggilan Disampaikan Kepada Pemohon Dan Termohon Secara Patut

i) Proses Musyawarah Penyelesaian Sengketa Proses Pemilihan Meliputi :

a. Bawaslu Provinsi Atau Bawaslu Kabupaten/Kota memeriksa dan memutus sengketa pemilihan Paling Lama 12 Hari Terhitung Sejak Diterimanya Permohonan Sengketa pemilihan.

b. Diterimannya Permohonan Sengketa Sebagaimana Dimaksud di Atas Ketika Permohonan Sengketa Telah Diregister Oleh Petugas Penerima Permohonan Sengketa.

c. Majelis Musyawarah dengan anggota Bawaslu 7 orang, dihadiri paling sedikit 5 orang, jumlah anggota Bawaslu 5 orang dihadiri paling sedikit 3 orang, jumlah anggota Bawaslu 3 orang dihadiri paling sedikit 2 orang.

d. Dalam Hal Jumlah Anggota Bawaslu Provinsi Atau Bawaslu Kabupaten/Kota terdapat kekurangan dapat ditambahkan dari Pengawas Pemilihan Satu Tingkat di Atasnya.

j) Panitia Musyawarah Penyelesaian Sengketa Proses Pemilihan:

a. Majelis Musyawarah Dibantu Oleh Panitia Musyawarah.

Laporan Tahunan Divisi Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kota Surakarta Tahun 2020 39

b. Panitia Musyawarah Paling Sedikit 4 (Empat) Pegawai Di Bawaslu Provinsi Dan Bawaslu Kabupaten/Kota Yang Terdiri Dari:

1) 1 (Satu) Orang Sekretaris

2) 1 ( Satu) Orang Asisten Majelis Musyawarah 3) 1 (Satu) Orang Notulen

4) 1 (Satu) Orang Perisalah

c. Sekretaris Panitia Musyawarah Merupakan Pegawai Pada Sekretariat Bawaslu Provinsi Atau Bawaslu Kabupaten/Kota Berstatus Aparatur Sipil Negara Yang Bertugas Memberikan Dukungan Administrasi, Operasional, Dokumentasi, Dan Penunjang Pelaksanaan Musyawarah

d. Asisten Majelis Musyawarah Merupakan Pegawai Pada Sekretariat Bawaslu Provinsi Atau Bawaslu Kabupaten/Kota Yang Bertugas Untuk Membantu Pimpinan Musyawarah Dalam Memimpin Jalannya Musyawarah Dan Menyusun Rancangan Putusan e. Notulen Merupakan Pegawai Pada Sekretariat

Bawaslu Provinsi Atau Bawaslu Kabupaten/Kota Yang Bertugas Untuk Mencatat Pokok Pembahasan Pada Saat Jalannya Musyawarah

f. Perisalah Merupakan Pegawai Pada Sekretariat Bawaslu Provinsi Atau Bawaslu Kabupaten/Kota Bertugas Untuk: Pendokumentasian Atau Pencatatan Jalannya Seluruh Tahapan Musyawarah Berupa Permohonan Pemohon, Jawaban Termohon, Jawaban Pihak Terkait, Keterangan Saksi, Keterangan Ahli, Dan Lembaga Pemberi Keterangan Serta Fakta Musyawarah

g. Panitia Musyawarah Ditetapkan Oleh Ketua Bawaslu Provinsi Atau Ketua Bawaslu Kabupaten/Kota

Laporan Tahunan Divisi Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kota Surakarta Tahun 2020 40

a. Penyampaian Materi Permohonan

b. Penyampaian Keterangan dan/atau Tanggapan Termohon dan/atau Pihak Terkait

c. Pembuktian

d. Penyampaian Kesimpulan Pihak Pemohon, Pihak Termohon Atau Pihak Terkait

e. Penetapan Putusan

l) Permohonan Penyelesaian Sengketa Pemilihan Dinyatakan Gugur Apabila :

a. Pihak Yang Bersengketa Meninggal Dunia

b. Pemohon Atau Kuasanya Tidak Hadir Dua Kali Berturut-Turut Dalam Proses Musyawarah Pertama c. Termohon telah memenuhi tuntutan Pemohon d. Pemohon Mencabut Permohonannya

Kedua, Pada tanggal 12-13 Maret 2020 Bawaslu Provinsi

Jawa Tengah yang bertempat di Best Western Premier Solo Baru (Jl.Ir Soekarno, Kec.Grogol, Kab. Sukoharjo) melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis Penyelesaian Sengketa Pilkada Serentak 2020. Pemateri dalam kegiatan tersebut adalah Heru Cahyono, S.Sos., MA selaku Kordiv Penyelesaian Sengketa Bawaslu Provinsi Jawa Tengah dan Dr. Agus Riewanto selaku Direktur LKBH dan Pengajar Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret. Heru Cahyono, S.Sos., MA menyampaikan materi terkait “Mekanisme Dan Teknik Musyawarah Penyelesaian Sengketa Pemilihan” sedangankan Dr. Agus Riewanto menyampaikan “Musyawarah Dalam Praktek Penyelesaian Sengketa Pemilihan”. Proses penyelesaian sengketa antara peserta pemilihan dengan penyelenggaran pemilihan, sebagai berikut :

1. Penyelesaian Sengketa Pemilihan dilaksanakan dengan prinsip cepat dan tanpa biaya;

Laporan Tahunan Divisi Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kota Surakarta Tahun 2020 41

2. Penyelesaian Sengketa Pemilihan dilaksanakan melalui tahapan:

a. Penerimaan dan Registrasi Permohonan; b. Musyawarah secara Tertutup;

c. Musyawarah secara Terbuka; d. Penyusunan Putusan.

3. Ketentuan hari dalam penyelesaian sengketa :

a. Penyelesaian sengketa menggunakan standar hari kerja dan hari kalender;

b. Hari kerja digunakan pada tahapan penerimaan permohonan, registrasi permohonan, dan tindaklanjut putusan;

c. Hari kalender digunakan pada tahapan musyawarah;

d. Jumlah hari penyelesaian sengketa paling lama 12 (dua belas) hari kalender sejak permohonan Pemohon diregister.

4. Persiapan Penyelesaian Sengketa Pemilihan:

a. Ketua dan Anggota Bawaslu Provinsi atau Bawaslu Kabupaten/Kota melaksanakan rapat pleno penentuan Pimpinan/Majelis Musyawarah;

b. Kasek menyiapkan konsep SK Pimpinan/Majelis Musyawarah sesuai dengan hasil pleno untuk ditetapkan oleh Ketua Bawaslu Provinsi atau Bawaslu Kabupaten/Kota;

c. Kasek menyiapkan konsep SK Petugas Penerima Permohonan dan Panitia Musyawarah untuk dikoordinasikan dengan Koordinator Divisi yang membidangi Penyelesaian Sengketa;

d. Kasek memerintahkan Kepala Subbagian (selanjutnya disebut Kasubbag) melalui Kepala Bagian yang membidangi Penyelesaian Sengketa (selanjutnya disebut Kabag) untuk menyusun

Laporan Tahunan Divisi Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kota Surakarta Tahun 2020 42

konsep SK (Surat Keputusan) tentang Petugas Penerima Penyelesaian Sengketa sesuai dengan hasil koordinasi yang paling sedikit terdiri dari:

1. 2 (dua) orang Petugas Penerima Permohonan; 2. 1 (satu) Admin Sistem Informasi Penyelesaian

Sengketa (SIPS); dan

3. 1 (satu) Operator Sistem Informasi Penyelesaian Sengketa (SIPS).

e. Kasek memerintahkan Kasubbag melalui Kabag di bidang Penyelesaian Sengketa untuk menyusun konsep SK (Surat Keputusan) tentang Panitia Musyawarah Penyelesaian Sengketa sesuai dengan hasil koordinasi yang memuat paling sedikit antara lain:

1. 1 (satu) orang Sekretaris,

2. 1 (satu) orang Asisten Majelis Musyawarah,

3. 1 (satu) orang Notulen; 4. 1 (satu) orang Perisalah;

f. Ketua Bawaslu Provinsi atau Bawaslu

Kabupaten/Kota menandatangani SK

Pimpinan/Majelis Musyawarah;

g. Kasek menandatangani SK Petugas Penerima Permohonan dan Panitia Musyawarah sebelum tahapan penyelesaian sengketa Pemilihan dimulai; h. Panitia Musyawarah bertugas:

1) menyiapkan dan menyampaikan surat panggilan musyawarah;

2) menyusun jadwal musyawarah secara tertutup dan musyawarah secara terbuka sesuai dengan hasil pleno;

3) menyiapkan sarana dan prasarana musyawarah berupa loket penerimaan

Laporan Tahunan Divisi Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kota Surakarta Tahun 2020 43

permohonan, ruangan dan sarana pendukung musyawarah secara tertutup dan terbuka, keperluan alat tulis kantor dan lainnya;

4) mengonfirmasi kehadiran dan/atau ketidakhadiran para pihak melalui email serta telepon atau media komunikasi lain;

5) memberikan dukungan administrasi dan

operasional, melaksanakan

pendokumentasian, serta menunjang pelaksanaan musyawarah.

5. Musyawarah secara tertutup dipimpin paling sedikit oleh 1 (satu) orang anggota Bawaslu Provinsi atau Bawaslu Kabupaten/Kota;

6. Musyawarah secara tertutup dihadiri oleh Pemohon dan/atau Termohon serta dapat didampingi kuasa hukum; 7. Para Pihak wajib menyampaikan permohonan

pemohon/keterangan, fakta, kronologis permasalahan, perundingan kesepakatan, penyusunan kesepakatan pemohon dan termohon serta penandatanganan berita acara musyawarah pada musyawarah secara tertutup secara langsung dan tidak diwakili oleh kuasa hukum; 8. Majelis Musyawarah secara terbuka berjumlah paling

sedikit 2/3 (dua pertiga) dari jumlah Anggota Bawaslu Provinsi atau Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota;

9. Dalam hal jumlah Majelis Musyawarah tidak memenuhi 2/3 Anggota Bawaslu Provinsi atau Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota, Bawaslu Provinsi atau Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota dapat mengajukan permohonan anggota majelis musyawarah pengganti kepada pengawas Pemilihan satu tingkat di atasnya;

10. Majelis Musyawarah membuka kesempatan untuk para pihak mengadakan kesepakatan pada setiap tahapan musyawarah sebelum tahapan kesimpulan;

Laporan Tahunan Divisi Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kota Surakarta Tahun 2020 44

11. Pimpinan/Majelis Musyawarah, Panitia Musyawarah, staf pengamanan dan pendokumentasian:

a. dilarang berkomunikasi terkait substansi penyelesaian sengketa di luar forum musyawarah dengan Pemohon, Termohon, Pihak Terkait, Saksi dan/atau Ahli;

b. dilarang menunjukan sikap keberpihakan kepada salah satu pihak dalam musyawarah;

c. wajib merahasiakan hasil musyawarah dan/atau materi putusan kepada setiap orang sebelum putusan dibacakan oleh Majelis Musyawarah dalam musyawarah;

12. Dalam hal struktur organisasi keseketariatan di Bawaslu Kabupaten/Kota belum disesuaikan dengan Perbawaslu Nomor 7 Tahun 2019 tentang Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum, Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, dan Sekretariat Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan, jabatan Kasek melekat secara ex-officio pada jabatan tertinggi yang membidangi urusan kesekretariatan di Bawaslu Kabupaten/Kota;

2. PSAP

Dalam penyelesaian sengketa antarpeserta pemilihan, Bawaslu Provinsi Jawa Tengah dan Bawaslu Kota Surakarta melakukan kegiatan baik dalam bentuk bimbingan teknis maupun supervise dan pembinaan, di antaranya : Pertama, Pada hari Senin-Selasa tanggal 23-24 November 2020 Bawaslu Provinsi Jawa Tengah yang bertempat di Kantor Bawaslu Kabupaten Kudus melaksanakan kegiatan “Pemetaan Potensi Sengketa Pada Tahapan Pemungutan Dan Penghitungan Suara Dan

Laporan Tahunan Divisi Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kota Surakarta Tahun 2020 45

Inventarisasi Masalah Untuk Evaluasi Penyelesaian Sengketa”. Pemateri dalam kegiatan tersebut adalah Heru Cahyono, S.Sos., MA selaku Kordiv Penyelesaian Sengketa Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, Adapun rincian dan hasil kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Sambutan sekaligus pembukaan kegiatan “Pemetaan Potensi Sengketa Pada Tahapan Pemungutan Dan Penghitungan Suara Dan Inventarisasi Masalah Untuk Evaluasi Penyelesaian Sengketa” dilakukan oleh Bapak Heru Cahyono, S.Sos., MA selaku Koordinator Divisi Penyelesaian Sengketa Bawaslu Provinsi Jawa Tengah dengan dimoderatori oleh Bapak Sadhu Sudiyarto, SH selaku Kepala Bagian Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Proses.

2. Kegiatan pada hari pertama yaitu membahas masalah potensi sengketa pada tahapan pemungutan dan penghitungan suara yang disampaikan oleh Bapak Heru Cahyono, S.Sos., MA, potensi sengketa yang timbul pada tahapan tersebut adalah Sengketa antarpesrta pemilihan. Dimana prinsip adanya sengketa tersebut adalah 1. Para pihak dan 2. Benturan Kepentingan/ Saling merugikan secara

Dokumen terkait