• Tidak ada hasil yang ditemukan

UTM Baldwin UTM Instron

Gergaji mesin Tang, Palu, Gergaji besi, klem

Pelat baja Paku tampang bulat

Sambungan Lampiran 16

Bor listrik Mesin serut

Timbangan elektrik Contoh uji kekuatan tarik

73

Sambungan Lampiran 16

Proses pemakuan Proses pelepasan pelat baja

Ace Amirudin Mansur

DEPARTEMEN HASIL HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

RINGKASAN

Ace Amirudin Mansur. E24102074. Kekuatan Sambungan Tarik Tiga Jenis Kayu Menurut Kombinasi Jumlah dan Diameter Paku. Dibimbing Oleh Ir. Sucahyo Sadiyo, MS

Kayu telah lama dikenal sebagai bahan baku utama dalam konstruksi. Dalam pemakaiannya, sambungan atau buhul pada kayu terutama muncul karena alasan geometrik dan keterbatasan ukuran panjang kayu yang tersedia. Sambungan merupakan titik terlemah dalam konstruksi bangunan. Maka harus diupayakan agar titik sambungan hanya menerima gaya tarik atau tekan aksial saja. Kekuatan tarik sambungan perlu mendapat perhatian karena kekuatannya yang kecil, sehingga sulit untuk menyamai kekuatan balok atau batang utamanya.

Sambungan pada kayu dengan menggunakan paku menjadi populer karena sifat sambungannya yang kaku dan mudah dikerjakan. Pada sambungan jenis ini, jumlah dan diameter paku adalah beberapa faktor yang menentukan nilai kekuatan sambungannya. Mengingat hal-hal di atas, maka perlu dicari nilai kekuatan tarik sambungan pada berbagai kombinasi jumlah dan diameter paku sehingga penggunaannya menjadi efisien.

Dilakukan pengujian sifat fisik yang meliputi kadar air, kerapatan, dan berat jenis serta pengujian sifat mekanis yang meliputi kekuatan tekan sejajar serat dan kekuatan sambungan tarik. Untuk pembuatan contoh uji kekuatan sambungan tarik, kayu dibor terlebih dahulu agar tidak pecah pada saat disambung. Lubang bor pada kayu harus lebih kecil daripada diameter paku yang digunakan agar penetrasi paku mudah tapi tidak berpengaruh pada kekuatan sambungannya. Proses penyambungan dilakukan dengan mengapit kayu dengan pelat baja yang sesuai pada kedua sisinya kemudian dipaku dengan jumlah dan diameter paku tertentu.

Umumnya, pemakaian paku berdiameter 5,2 mm memberikan nilai kekuatan beban total dan beban ijin per paku tertinggi dibanding paku diameter 4,1 mm ataupun 5,5 mm. Pada diameter paku 4,1 mm dan 5,2 mm penambahan jumlah paku memberikan kenaikan nilai pada kekuatan sambungan tarik dan beban ijin per pakunya, sedangkan pada paku diameter 5,5 mm kecenderungan tersebut hanya berlaku sampai jumlah paku 8 batang dan nilai kekuatannya mulai berkurang pada penambahan paku berikutnya, ini menunjukan bahwa pemakaian paku diameter besar dengan jumlah banyak dapat menyebabkan kerusakan pada kayu yang disambung.

Diameter paku dan jumlah paku yang digunakan serta interaksi keduanya memberikan pengaruh sangat nyata terhadap kekuatan sambungan yang dihasilkan pada tiga jenis kayu yang diuji. Dilihat dari kecenderungan yang terjadi diantara ketiga jenis kayu yang digunakan, diduga ada pengaruh dari sifat fisik yang dimiliki ketiga jenis kayu tersebut terhadap kekuatan sambungan.

Kata kunci : Kayu, paku, pelat baja, sesaran (displacement), tekan maksimum sejajar serat, sambungan tarik.

Oleh :

ACE AMIRUDIN MANSUR

E24102074

DEPARTEMEN HASIL HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Penelitian : Kekuatan Sambungan Tarik Tiga Jenis Kayu Menurut Kombinasi Jumlah dan Diameter Paku

Nama Mahasiswa : Ace Amirudin Mansur

NRP : E24102074

Menyetujui: Dosen pembimbing

Ir. Sucahyo Sadiyo, MS NIP. 131 411 834

Mengetahui:

Dekan Fakultas Kehutanan IPB,

Dr. Ir. Hendrayanto, MAgr NIP.131 578 788

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Kekuatan Sambungan Tarik Tiga Jenis Kayu Menurut Kombinasi Jumlah dan Diameter Paku adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dengan bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Juli 2009

Ace Amirudin Mansur E24102074

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puja dan puji hanya untuk Allah yang dengan ridho- Nya lah penulis mampu menyelesaikan tugas akhir ini dan menamatkan masa studinya.

Terima kasih penulis ucapkan kepada:

Mamah, Ema, Bapak, Teteh, Aa, Mamang, Bibi dan seluruh keluarga besar untuk semua dukungannya.

Ir. Sucahyo Sadiyo, MS yang telah membimbing penulis dengan penuh kesabaran.

Ir. Suwarno Sutaraharja dan Ir. Rachmad Hermawan, MS sebagai dosen penguji dari Manajemen Hutan dan Konservasi Sumberdaya Hutan.

Seluruh laboran, staf, dan pegawai di Departemen Hasil Hutan. Teman-teman Fahutan dan Non-Fahutan atas semua bantuannya. Frithjof Schuon untuk sebagian jawaban atas pencarian intelektualku. Temen-temen warkop dan sobat-sobatku di kost-an.

Semoga Allah mencatat semua kebaikan kalian menjadi amal soleh di sisi- Nya. Amin.

Bogor, Agustus 2009

merupakan anak kedua dari pasangan bapak Arudin dan Ibu Teti Kurniawati. Riwayat pendidikan penulis dimulai dari pendidikan dasar di SD Negeri Cikondang tahun 1990-1996. Selanjutnya pendidikan menengah pertama di SLTP Negeri 1 Cikijing pada tahun 1996-1999, kemudian melanjutkan ke SMU Negeri 1 Majalengka 1999-2000 dan SMU Negeri 1 Curup dari tahun 2000-2002. Pada 2003 penulis diterima sebagai mahasiswa di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada Program Studi Teknologi Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Tahun 2003 penulis mengambil Sub Program Studi Pengolahan Hasil Hutan dan tahun 2004 memilih Keteknikan Kayu Sebagai bidang keahlian.

Selama kuliah di Institut Pertanian Bogor, penulis telah mengikuti PUPH (Praktek Umum Pengelolaan Kehutanan) di KPH Ngawi, Jawa timur dan PUK (Praktek Umum Kehutanan) di KPH Banyumas Barat dan KPH Banyumas Timur, selain itu penulis juga telah mengikuti program KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Petir Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

Penulis menyusun karya ilmiah yang berjudul "Kekuatan Sambungan Tarik Tiga Jenis Kayu Menurut Kombinasi Jumlah dan Diameter Paku"

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan di Fakultas Kehutanan IPB, di bawah bimbingan Ir. Sucahyo Sadiyo, MS.

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... i

DAFTAR GAMBAR ... ii

DAFTAR LAMPIRAN ... iii

PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1 Tujuan Penelitian ... 2 Hipotesis ... 2 TINJAUAN PUSTAKA Sambungan kayu ... 3

Paku sebagai alat sambung ... 4

Gambaran umum kayu yang digunakan ... 5

Meranti Merah (Shorea spp) ... 5

Kapur (Dryobalanops lanceolata Gaertner f. ) ... 6

Bangkirai (Shorea laevis Ridl.) ... 6

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat ... 7

Alat dan Bahan ... 7

Metode Penelitian ... 8

Rancangan Percobaan ... 13

Pengolahan data ... 13

HASIL DAN PEMBAHASAN Sifat Fisis Kayu ... 14

Sifat Mekanis Kayu ... 15

Kekuatan tekan maksimum sejajar serat ... 15

Kekuatan tarik sambungan ... 16

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ... 37

Saran ... 38

DAFTAR PUSTAKA ... 39

1. Hasil pengukuran sifat fisik dari tiga jenis kayu yang diuji ... 14 2. Rata-ratakekuatan tekan maksimum sejajar serat ... 15 3. Rata-ratabeban total sambungan tarik kayu meranti merah ... 17 4. Analisis ragam beban total sambungan tarik meranti merah menurut

berbagai sesaran ... 20 5. Rata-ratabeban ijin per paku kayu meranti merah ... 21 6. Rata-ratabeban total sambungan tarik kayu kapur ... 23 7. Analisis ragam beban total sambungan tarik kapur menurut

berbagai sesaran ... 26 8. Rata-ratabeban ijin per paku kayu kapur ... 27 9. Rata-ratabeban total sambungan tarik kayu bangkirai ... 29 10. Analisis ragam beban total sambungan tarik kayu bangkirai

pada berbagai sesaran ... 31 11. Rata-ratabeban ijin per paku kayu bangkirai ... 32 12. Rata-rata beban total sambungan tarik (kg) pada tingkat sesaran tertentu

untuk tiga jenis kayu ... 34 13. Rata-rata beban ijin per paku (kg) pada tingkat sesaran tertentu

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1. Tiga ukuran paku tampang bulat ... 8

2. Contoh uji sifat fisik ... 9

3. Contoh uji kekuatan tekan ... 9

4. Contoh uji kekuatan tarik ... 10

5. Pengujian tekan maksimum sejajar serat ... 16

6. Hubungan jumlah paku dan diameter paku dengan beban total sambungan tarik kayu meranti merah pada berbagai sesaran ... 18

7. Beban ijin per paku meranti merah pada sesaran 0,8 mm ... 21

8. Hubungan jumlah paku dan diameter paku dengan beban total sambungan tarik kayu kapur pada berbagai sesaran ... 24

9. Beban ijin per paku kapur pada sesaran 0,8 mm ... 26

10. Hubungan jumlah paku dan diameter paku dengan beban total sambungan tarik kayu bangkirai pada berbagai sesaran ... 29

11. Beban ijin per paku bangkirai pada sesaran 0,8 mm ... 31

12. Hubungan antara beban total sambungan tarik dengan sesaran ... 34

Dokumen terkait