citra --- Proses preprocessing --- --- Proses pengenalan citra --- Keluaran citra
Gambar 3.3.Blok diagram proses pengenalan rambu rarangan lalu lintas.
Citra rambu larangan lalu lintas akan dikonversi dalam bentuk grayscale atau warna keabuan. Citra yang grayscale akan di cropping. Setelah di cropping, kemudian akan di resizing sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Pada proses pengenalan, citra
transformasi yang digunakan adalah Discrete Cosine Transform Dua Dimensi (DCT 2 D), untuk mengambil bagian yang akan digunakan citra tersebut. Proses selanjutnya adalah melakukan penghitungan jarak dari hasil ekstraksi ciri data uji dengan hasil ekstraksi ciri dari database menggunakan jarak Canberra. Jarak minimum yang diperoleh akan dijadikan sebagai penentuan hasil keluaran. Hasil keluaran adalah dalam bentuk teks.
3.3.1. Citra rambu Larangan Lalu Lintas
Pengambilan citra dilakukan menggunakan webcam dan digunakan lampu sebagai cahaya untuk penerang rambu larangan lalu lintas supaya gambar tetap fokus dan terang dengan jarak ± 12 cm. Pada jarak tersebutlah dihasilkan gambar yang fokus. Webcam
terhubung ke komputer dan gambar yang di capture oleh webcam akan disimpan dalam format JPG. Citra masukan berupa rambu larangan lalu lintas.Posisi webcam tetap dan tegak lurus dengan rambu larangan lalu lintas.
Mulai
Gambar masukan citra gambar rambu
larangan lalu lintas
Kamera wabcam di on Proses pengambilan citra Citra keluaran gambar rambu larangan lalu lintas
Selesai
Gambar 3.4. Diagram alir proses perekam dan pengambilan citra
Proses pemgambilan citra yang dilakukan melalui beberapa tahap seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.5. Proses perekam dan pengambilan citra diatas dapat dijelakan
bahwa pada saat user menekan tombol kamera ON maka webcam akan di ON atau terkoneksi dengan program. Setelah kamera ON maka rambu larangan lalu lintas disiapkan pada tempat yang telah disediakan untuk melakukan proses pengambilan citra. Kemudian untuk mengambil citra rambu larangan lalu lintas maka user dapat menekan tombol
capture. Pengambilan citra, menginisialisasi webcam terlebih dahulu di dalam program dengan fungsi imaqhwinfo. Fungsi imaqhwinfo bertujuan untuk mengetahui nama adaptor dalam webcam tersebut.
Imaqhwinfo('winvideo',1)
DefaultFormat: 'RGB24_1280x720'
DeviceFileSupported: 0
DeviceName: 'Logitech HD Webcam C310'
DeviceID: 1
ObjectConstructor: 'videoinput('winvideo', 1)'
Kemudian diinisialisasi sesuai nama adaptornya yaitu „winvideo‟ dan resolusi kamera yang digunakan yaitu 1280×720. Resolusi 1270×720 digunakan karena memang spesifikasi yang terdapat pada adaptor webcam. Perintah program untuk mengambil gambar adalah sebagai berikut :
Imaqhwinfo;
dev_info = imaqhwinfo('winvideo');
vidobj = videoinput('winvideo',1,'RGB24_1280x720');
preview(vidobj); pause gambar = getsnapshot(vidobj); stop(vidobj) delete(vidobj) imshow(gambar)
3.3.2. Proses Preprocessing
Proses preprocessing terdiri dari tiga tahap penting yaitu konversi citra ke dalam
yang akan melakukan ekstraksi ciri supaya dapat dilanjutkan ke proses selanjutnya. Dapat dilihat pada lampiran.
a) Tahap Pertama Grayscale
Tahap pertama adalah grayscale bertujuan untuk mengubah citra dari rambu larangan lalu lintas yang telah di capture untuk menjadi citra keabuan. Contoh perintah program sebagai berikut:
I=imread('gbr 1.Berhenti.jpg');
gbr= double(rgb2gray(I)); J=(gbr/255);
Imshow(J);axis on
Pada proses preprocessing dapat dibuat diagram alur program pemrosesan citra dapat dilihat pada gambar 3.5.
Mulai
Grayscale
Proses masukan citra rambu larangan
lalu lintas
Keluaran citra rambu larangan lalu lintas
Selesai Cropping Automatic diinisialisasi dengan bbox Resizing
b) Tahap Kedua Cropping
Cropping adalah suatu proses untuk memotong citra pada bagian tertentu atau yang tidak diperlukan sehingga didapatkan hasil yang diinginkan untuk mempermudah data yang akan diolah. Perintah program cropping yang digunakan adalah cropping automatic
dimana bagian kiri, kanan, atas dan bawah gambar rambu diberi garis hitam yang tebal. Perintah program matlab adalah bboxg. Bagian rambu larangan lalu lintas yang terdapat garis batas berwarna putih yang mengelilingi rambu larangan lalu lintas. Garis batas yang memgelilingi rambu larangan lalu lintas tersebut tidak digunakan dalam proses pengenalan rambu larangan lalu lintas sehingga harus dihilangkan. Contoh perintah program sebagai berikut:
r2 =1-J;
r3=bboxg(r2);
imshow(r3);axis on
c) Tahap Ketiga Resizing
Tahap ketiga adalah resizing bertujuan untuk mengubah ukuran dari citra yang
cropping menjadi citra yang akan diproses sehingga memeliki ukuran yang sama. Proses
resizing dilakukan agar citra yang akan diekstrak mempunyai ukuran piksel yang sama dengan ukurang dengan aturan dari Discrete Cosine Transform Dua Dimensi (DCT 2 D), yaitu 64 × 64 piksel. Contoh perintah program sebagai berikut:
r4 = imresize(r3,[64,64]);
Imshow(r4);axis on
Dalam hal ini dilakukan karena Discrete Cosine Transform Dua Dimensi (DCT 2 D) hanya bisa dilakukan dengan citra yang mempunyai ukuran 64×64 piksel yang di dapatkan dari penelitian sebelumnya [16].
3.3.3. Proses Pengenalan
Proses pengenalan rambu larangan lalu lintas terdiri dari tiga bagian yaitu ekstraksi ciri, fungsi jarak dan penentuan keluaran.
a) Ekstraksi Ciri
Ekstraksi ciri merupakan tahap untuk pemgambilan ciri pada suatu citra. Ekstrasi ciri diperoleh menggunakan Discrete Cosine Transform Dua Dimensi (DCT 2 D) yang bertujuan untuk memgambil dan membagi citra ke dalam blok-bolk kecil dengan ukuran tetap yang kemudian akan mengubah dari domain spasial ke domain frekuensi atau domain
Discrete Cosine Transform (DCT) dan membentuk ukuran window. Untuk mengentahui nilai ukuran dari window tersebut, maka proses yang dilakukan adalah window ekstraksi ciri dengan cara melakukan evaluasi dari tiap ukuran window dengan koefisien DCT dari 4, 9, 16, 25, 36, 49, 64, 81, dan 100. Nilai koefisien yang terbaik adalah nilai ekstraksi ciri yang diperoleh. Hasil ekstraksi ciri dapat dilihat pada lampiran.Diagram alur dapat dilihat pada gambar 3.6.
Mulai
Selesai
Masukan citra rambu larangan lalu lintas
Ekstraksi ciri Discrete Cosine
Transform 2 D
Keluaran hasil masukan ekstraksi
ciri
Menghitung nilai obsolut Discrete
Cosine Transform 2 D
Windowing
Gambar 3.6. Diagram alir proses ekstraksi ciri
b) Fungsi Jarak
Proses fungsi jarak adalah membandingkan rambu larangan lalu lintas yang di capture dari kamera dengan gambar database. Hasil perbandingan dari rambu larangan lalu
lintas yang di capture dengan gambar database adalah jarak yang kemudian akan digunakan sebagai proses selanjutnya. Proses perhitungan jarak yang digunakan adalah jarak Canberra. Diagram alur program dapat dilihat pada gambar 3.7.
c) Penentuan Keluaran
Proses penentuan keluaran merupakan proses yang terakhir dalam proses pengenalan rambu larangan lalu lintas. Hasil pengenalan rambu larangan lalu lintas akan ditentukan berdasarkan jarak minimum yang sudah diperoleh setelah perhitungan jarak dan fungsi jarak. Diagram alur dapat dilihat pada gambar 3.8.