BAB IV HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN
1. Proses Pengembangan
Alat peraga kartu abjad berbasis metode Montessori untuk latihan membaca dan menulis permulaan ini dilakukan berdasarkan langkah-langkah penelitan dan pengembangan Sugiyono (2010: 409) yang telah peneliti modifikasi menjadi enam langkah yaitu (1) Potensi dan masalah, (2) Pengumpulan data, (3) Desain produk, (4) Validasi Produk, (5) Revisi produk, dan (6) Uji coba produk. Berikut akan dijelaskan masing-masing dari hasil penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh peneliti.
a. Potensi dan Masalah
Langkah pertama dari penelitian dan pengembangan (Research and
Development) adalah memetakan potensi dan masalah. Penelitian dan
pengembangan dapat dimulai dari adanya potensi dan masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Akan tetapi,
apabila potensi tidak dimanfaatkan dengan baik akan menjadi sebuah masalah (Sugiyono, 2015: 400-410).
Seperti halnya dengan penelitan dan pengembangan yang dilakukan oleh peneliti. Langkah awal peneliti adalah mengetahui potensi dan masalah yang terkait membaca dan menulis permulaan. Membaca dan menulis permulaan merupakan dasar pengajaran yang pertama kali diajarkan guru kepada anak sekolah dasar. Keterampilan pembelajaran menulis permulaan disajikan bersama dengan membaca permulaan sehingga sering di sebut dengan MMP (Mustikowati, Wijayanti & Darmanto, 2016: 1).
Potensi yang peneliti lihat adalah membaca dan menulis permulaan merupakan dua aspek yang saling berkaitan dan tidak terpisahkan. Kedua aspek tersebut harus dikuasi oleh siswa SD di kelas rendah, karena akan dijadikan sebagai dasar bagi kelas selanjutnya. Potensi tersebut disertai dengan adanya masalah yang terkait dengan membaca dan menulis permulaan. Masalah yang terjadi yaitu siswa mengalami kesulitan dalam mengenal huruf. Siswa yang belum bisa mengenal semua huruf mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran di kelas. Peneliti kemudian mencari penyebab munculnya masalah tersebut. Masalah bermunculan karena guru belum mampu menciptakan metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk membantu siswa berlatih membaca dan menulis. Melihat dari permasalahan yang bermunculan, maka peneliti akan membuat alat peraga kartu abajd berbasis metode Montessori untuk membantu siswa yang kesulitan membaca dan menulis permulaan terutama dalam mengenal huruf.
b. Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini pengumpulan data sudah menggunakan triangulasi. Sugiyono (2015: 327) mengatakan bahwa triangulasi adalah teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Data yang diperoleh dalam teknik triangulasi pengumpulan data adalah wawancara, observasi, dan kuesioner. Berikut ini adalah penjelasan dari pengumpulan data wawancara, observasi, dan kuesioner. 1. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang terkait dengan membaca dan menulis permulaan. Penelitian ini menggunakan jenis wawancara tidak berstrutur, akan tetapi peneliti menggunakan pedoman wawancara untuk acuan dalam melakukan wawancara. Sumber data untuk menganalisis data wawancara berdasarkan tiga sumber, yaitu kepala sekolah, guru kelas I, dan siswa kelas I. Wawancara yang pertama dilakukan dengan kepala sekolah. Hasil validasi peodoman wawancara disajikan pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Hasil Validasi Pedoman Wawancara Kepala Sekolah Ahli
No. Item
Total Rerata
1 2 3 4 5 6
Guru 3 3 4 4 4 4 22 3,6
Berdasarkan tabel 4.1, hasil validasi pedoman wawancara kepala sekolah memperoleh rerata skor 3,6 dan termasuk dalam kategori sangat baik. Oleh karena itu, instrumen dinyatakan layak digunakan. Selain memberikan skor penilaian, ahli memberikan saran terhadap keseluruhan pertanyaan yang diajukan
oleh peneliti agar menjadi kalimat yang efektif. Komentar ahli mengenai pedoman wawancara kepala sekolah adalah instrumen pedoman wawancara kepala sekolah sudah lengkap sehingga sudah layak untuk dipakai dan kalimat dan bahasa yang digunakan mudah dipahami
Peneliti melakukan wawancara dengan kepala sekolah SD Kanisius Gamping pada tanggal 27 Oktober 2016. Berikut hasil wawancara dengan kepala sekolah yang dipaparkan dalam tabel 4.2.
Tabel 4.2 Hasil Wawancara Kepala Sekolah No. Daftar Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana tanggapan
Bapak/Ibu mengenai pelajaran Bahasa Indonesia?
Pendidikan bahasa Indonesia pada dasarnya mengacu pada materi-materi dasar yang harus disampaikan di SD. Mestinya ketika di SD seharusnya guru harus jeli terhadap materi-materi yang seharusnya perlu dipahami oleh anak-anak, karena akan menjadi dasar pembelajaran di SD.
2 Bagaimana tanggapan
Bapak/Ibu mengenai pelajaran Bahasa Indonesia terkait dengan pengenalan huruf abjad?
Kalau tanggapan saya mengenai pelajaran bahasa Indonesia terkait dengan pengenalan huruf itu materinya terlalu sedikit, karena yang dipelajari mengenai huruf-huruf saja.
3 Apakah di sekolah terdapat alat peraga untuk latihan membaca dan menulis permulaan?
Ada hanya saja alat peraga tidak ada disetiap kelas. Jika untuk pengenalan huruf-huruf abjad hanya diletakkan di kelas II, untuk kelas I belum ada. 4 Jika ada, apa saja alat peraga
yang digunakan?
Alat peraga yang digunakan itu sebenarnya banyak, tetapi yang berada di kelas rendah itu ada papan huruf dari a-z.
5 Apakah alat peraga tersebut dibeli dari luar atau membuat sendiri?
Kalau alat peraga untuk sekolah pastinya membeli.
6 Apakah alat peraga dirawat dengan baik?
Ada beberapa alat peraga yang dirawat seperti papan huruf yang diletakkan di kelas rendah. Sedangkan untuk potongan-potongan huruf banyak yang hilang, karena tidak disimpan dikotak.
Berdasarkan dari hasil wawancara dengan kepala sekolah menunjukkan bahwa ketersediaan alat peraga untuk latihan membaca dan menulis masih terbatas. Alat peraga yang berada di sekolah khusus untuk pengenalan huruf belum ditempatkan dengan baik, hal tersebut dikarenakan banyaknya alat peraga yang hilang.
Wawancara yang kedua dilakukan dengan guru kelas I. Hasil validasi peodoman wawancara disajikan pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Hasil Validasi Pedoman Wawancara Guru Kelas I Ahli
No. Item
Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Guru 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 45 3,75 Berdasarkan tabel 4.3. hasil validasi pedoman wawancara guru kelas I memperoleh rerata skor 3,75 dan termasuk dalam kategori sangat baik. Oleh karena itu, instrumen dinyatakan layak digunakan. Selain memberikan skor penilaian, ahli memberikan saran terhadap setiap pertanyaan yang diajukan oleh peneliti agar menjadi kalimat yang efektif. Komentar ahli mengenai pedoman wawancara guru kelas I adalah instrumen pedoman wawancara sudah lengkap sehingga sudah layak untuk dipakai dan kalimat dan bahasa yang digunakan mudah dipahami.
Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas I SD Kanisius Gamping pada tanggal 24 Oktober 2016. Berikut hasil wawancara dengan guru kelas I yang di dipaparkan dalam tabel 4.4.
Tabel 4.4 Hasil Wawancara Guru Kelas I No. Daftar Pertanyaan Jawaban 1 Bagaimana proses kegiatan
belajar mengajar di kelas terutama dalam latihan membaca dan menulis permulaan?
Untuk kegiatan membaca dan menulis di kelas I sudah mengenal huruf a-z, kemudian berlatih membaca, dan menulis di buku tulis.
2 Apakah dalam proses belajar mengajar di kelas, Bapak/Ibu menggunakan alat peraga untuk latihan membaca dan menulis permulaan?
Menggunakan alat peraga membaca dan menulis, karena untuk siswa kelas I harus menggunakan alat peraga.
3 Apa alat peraga yang Bapak/Ibu gunakan?
Yang digunakan seperti kartu huruf a-z dan papan huruf.
4 Apakah alat peraga tersebut digunakan siswa secara individu atau kelompok?
Kalau alat peraga digunakan siswa secara individu, karena siswa masih perlu pendampingan dalam belajar menggunakan alat peraga.
5 Apakah Bapak/Ibu sering mengggunakan alat peraga?
Hanya kadang-kadang, sebenarnya ada banyak kartu huruf a-z, tetapi banyak yang hilang dan tidak dimasukkan di dalam kotak hanya ditumpuk saja. 6 Apakah Bapak/Ibu mengalami
kesulitan dalam membimbing siswa dalam latihan membaca dan menulis permulaan?
Iya, terkadang merasa kesulitan dalam membimbing siswa belajar membaca dan menulis di kelas.
7 Apa saja kesulitan yang dialami Bapak/Ibu ketika membimbing siswa dalam latihan membaca dan menulis permulaan?
Masih ada siswa yang belum bisa membaca dan menulis terutama mengenal huruf a-z.
8 Berapa siswa yang benar-benar belum bisa membaca dan menulis terutama mengenal huruf a-z?
Siswa yang belum bisa membaca dan menulis terutama mengenal huruf a-z ada 2 siswa. Sedangkan ada 3 siswa yang masih kesulitan membedakan huruf.
9 Apa saja faktor yang mempengaruhi timbulnya permasalahan tersebut?
Siswa yang belum bisa membaca dan menulis kurang ditekankan dalam pengenalan huruf. Kemudian minat siswa untuk berlatih membaca dan menulis huruf masih kurang, sehingga mereka merasakan kesulitan ketika proses pembelajaran di dalam kelas. 10 Apa saja bentuk kesulitan yang
dialami siswa?
Kesulitan siswa dalam hal membaca, yaitu salah mengucapkan bunyi huruf. Sedangkan dalam hal menulis, ada
yang masih kesulitan membedakan huruf p, q, d, b, m, n, u, huruf sering terbolak-balik, dan bahkan ada yang belum mengenal semua huruf-huruf. 11 Apa saja faktor yang
mempengaruhi timbulnya permasalahan tersebut?
Siswa kurang ditekankan dalam hal pengenalan huruf sehingga ada beberapa huruf yang mereka sulit untuk dibedakan dan latihan untuk membaca dan menulis huruf masih kurang. 12 Bagaimana cara Bapak/Ibu
untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut?
Mengajarkan cara mengucapkan bunyi setiap huruf dan melatih mereka menulis huruf. Biasanya dicontohkan bentuk huruf dengan menuliskan huruf dipapan tulis, lalu siswa tinggal melihat dan menuliskan di buku tulis mereka. Berdasarkan dari hasil wawancara dengan guru kelas I menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam membaca dan menulis huruf dan ketersediaan alat peraga di kelas masih terbatas, banyaknya alat peraga yang hilang dan tidak ditempatkan dengan baik serta alat peraga belum digunakan dengan maksimal karena alat peraga jarang digunakan oleh guru.
Wawancara yang ketiga dilakukan dengan siswa kelas I. Hasil validasi pedoman wawancara disajikan pada tabel 4.5.
Tabel 4.5 Hasil Validasi Pedoman Wawancara Siswa Kelas I Ahli
No. Item
Total Rerata
1 2 3 4 5
Guru 4 4 3 3 3 17 3,4
Berdasarkan tabel 4.5 hasil validasi pedoman wawancara siswa kelas I memperoleh rerata skor 3,4 dan termasuk dalam kategori sangat baik. Oleh karena itu, instrumen dinyatakan layak digunakan. Selain memberikan skor penilaian, ahli memberikan saran terhadap setiap pertanyaan yang diajukan oleh
peneliti agar menjadi kalimat yang efektif. Komentar ahli mengenai pedoman wawancara siswa kelas I adalah instrumen pedoman wawancara sudah lengkap sehingga sudah layak untuk dipakai dan kalimat dan bahasa yang digunakan mudah dipahami
Peneliti melakukan wawancara dengan siswa kelas I SD Kanisius Gamping pada tanggal 5 November 2016. Berikut hasil wawancara dengan siswa kelas I yang dipaparkan dalam tabel 4.6.
Tabel 4.6 Hasil Wawancara Siswa Kelas I No. Daftar Pertanyaan Jawaban 1 Apakah kamu suka pelajaran
bahasa Indonesia?
Iya, suka pelajaran bahasa Indonesia 2 Apakah di kelasmu terdapat
kartu huruf untuk latihan membaca dan menulis?
Tidak ada 3 Apakah kamu menginginkan
ada kartu huruf untuk latihan membaca dan menulis?
Iya, ingin sekali 4 Apakah kamu masih kesulitan
dalam mengucapkan bunyi huruf?
Masih ada, tapi cuma dikit-dikit 5 Apakah kamu masih kesulitan
dalam menuliskan huruf?
Iya, masih kesulitan. Soalnya masih ada huruf yang tidak bisa dibedakan. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa kelas I menunjukkan bahwa ketersediaan alat peraga di kelas belum ada dan masih kesulitan membedakan huruf-huruf.
Hasil wawancara kepala sekolah, guru kelas I, dan siswa kelas I, dapat dilihat dalam gambar 4.1 yang memperlihatkan triangulasi data dari ketiga sumber tersebut.
Gambar 4.1. Triangulasi Sumber Data Wawancara
Berdasarkan gambar 4.1 mengenai triangulasi sumber data wawancara, dapat diketahui bahwa ketersediaan alat peraga di SD Kanisius Gamping masih terbatas, banyak yang hilang sehingga untuk latihan membaca dan menulis huruf jarang menggunakan alat peraga. Hal tersebut membuat siswa masih kesulitan dalam membaca dan menulis terutama huruf.
2. Observasi
Pengumpulan data selanjutnya dilakukan dengan melakukan observasi di kelas I ketika pembelajaran bahasa Indonesia. Observasi dilakukan untuk melihat ketersediaan alat peraga di kelas dan pembelajaran membaca dan menulis di SD Kanisius Gamping. Peneliti menggunakan observasi tidak berstruktur, akan tetapi peneliti menggunakan pedoman observasi sebagai acuan untuk melakukan pengamatan. Sebelumnya pedoman observasi divalidasi
terlebih dahulu oleh ahli. Hasil validasi pedoman observasi dapat dilihat pada tabel 4.10.
Tabel 4.7 Hasil Validasi Observasi oleh Ahli Ahli
No. Item
Total Rerata
1 2 3 4 5
Guru 4 4 3 4 4 19 3,8
Berdasarkan tabel 4.7 hasil validasi observasi memperoleh rerata skor sebesar 3,8 yang artinya pedoman observasi sudah masuk dalam kategori sangat baik. Oleh karena itu, pedoman observasi dinyatakan valid dan layak digunakan. Setelah pedoman observasi divalidasi, peneliti melakukan observasi di kelas I untuk melihat proses pembelajaran membaca dan menulis dan ketersediaan alat peraga di kelas. Observasi dilakukan pada tanggal 13 Agustus 2016. Berikut ini adalah hasil observasi yang dilakukan penelitin.
Tabel 4.8 Hasil Observasi
No. Aspek yang dinilai Ya Tidak Catatan 1 Adanya alat peraga
yang digunakan untuk latihan membaca dan menulis permulaan.
√ Ada kartu huruf a-z dan papan huruf yang digunakan untuk latihan membaca dan menulis.
2 Guru menggunakan alat peraga untuk latihan membaca dan menulis permulaan di kelas.
√ Guru sedang tidak
menggunakan alat peraga. Guru melatih siswa belajar membaca dan menulis menggunakan papan tulis. 3 Guru menjelaskan
cara penggunaan alat peraga untuk latihan membaca dan menulis permulaan di kelas.
√ Mengenalkan huruf dengan cara menulis di papan tulis dan menyebutkan bunyi huruf tersebut.
4 Siswa melakukan kesalahan dalam membaca huruf.
√ Siswa salah mengucapkan
bunyi huruf, huruf “m” dibaca “en” dan huruf “o” dibaca “u”.
5 Siswa melakukan kesalahan dalam menulis huruf.
√ Siswa kesulitan
membedakan huruf “m” dan “n”, “p” dan “q”, “d” dan “b”, bahkan ada dua siswa yang masih bertanya kepada guru cara menulis huruf. Huruf yang ditanyakan “s”, “r”, “g”.
Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh, peneliti menyimulkan bahwa ketersediaan alat peraga di kelas masih terbatas dan jarang digunakan. Guru belum menggunakan alat peraga untuk latihan membaca dan menulis huruf-huruf. Guru melatih siswa membaca dan menulis huruf dengan cara menulis di papan tulis dan mengucapkan bunyi huruf tersebut.
3. Analisis Kebutuhan
Pengumpulan data tahap ketiga berupa kuesioner analisis kebutuhan guru dan kuesioner validasi produk. Pengumpulan data dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan berupa karakteristik siswa dan karakteristik alat peraga. Analisis karakteristik siswa dilakukan berdasarkan observasi pembelajaran.
a. Analisis Karakteristik Siswa
Karakteristik siswa dianalisis berdasarkan observasi pembelajaran bahasa Indonesia di kelas I SD Kanisius Gamping. Hasil dari observasi menujukkan bahwa guru meminta siswa untuk menyalin huruf yang sudah ditulis di papan tulis dan mendengarkan cara mengucapkan bunyi hurufnya. Guru kemudian meminta siswa untuk berlatih dengan menghubungkan garis putus-putus yang membentuk pola huruf. Peneliti mengamati bahwa kegiatan yang dilakukan oleh guru belum tentu cukup untuk melatih siswa membaca dan menulis huruf. Siswa
membutuhkan bimbingan khusus dengan menggunakan alat peraga yang mampu membantu cara membaca dan menulis yang benar. Karakteristik tersebut menjdai pertimbangan bagi peneliti dalam membuat kuesioner dan wawancara analisis kebutuhan.
b. Analisis Karakteristik Alat Peraga
Alat peraga Montessori memiliki lima karakteristik yaitu menarik, bergradasi, auto-correction, auto-education, dan kontekstual. Ciri menarik, dilihat dari warna dan bentuk bagi siswa. Ciri bergradasi, dilihat dari penggunaan indera dalam penggunaan alat peraga dan dapat digunakan untuk berbagai usia. Ciri auto-correction, dengan alat peraga tersebut siswa dapat menemukan kesalahannya sendiri dan memperbaiki sendiri. Ciri auto-education, melalui alat peraga tersebut dapat membentuk pembelajaran secara mandiri. Ciri kontekstual, dilihat dari penggunaan benda konkret (mainan alfabet) yang pernah dijumpai siswa di lingkungan sekitar. Oleh karena itu, dengan adanya lima karakteristik akan dijadikan acuan dalam pembuatan kuesioner dan wawancara analisis kebutuhan.
c. Data Analisis Kebutuhan Guru
Instrumen yang digunakan dalam analisis kebutuhan adalah kuesioner. Kuesioner digunakan untuk guru dan jumlah pertanyaan yang dikembangkan oleh peneliti sebanyak 10 pertanyaan. Instrumen analisis kebutuhan dapat dipergunakan setelah melalui tahap validasi untuk menguji kelayakan instrumen. Instrumen analisis kebutuhan divalidasi oleh ahli Bahasa Indonesia. Berikut adalah hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan untuk guru.
Tabel 4.9 Hasil Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Guru
Ahli No. Item
Total Rerata Bahasa
Indonesia
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 38 3,8
Berdasarkan tabel hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan guru oleh ahli, didapatkan rerata skor sebesar 3,8. Rerata skor tersebut termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian, instrumen dinyatakan valid dan layak digunakan. Ahli Bahasa Indonesia memberikan komentar terhadap kuesioner tersebut. Komentar dari ahli dijadikan sebagai bahan untuk melakukan perbaikan terhadap instrumen analisis kebutuhan guru. Berikut adalah komentar dari ahli Bahasa Indonesia yang disajikan pada tabel 4.10.
Tabel 4.10 Perbaikan Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Guru berdasarkan Komentar dari Ahli Bahasa Indonesia
No. Item
Sebelum Perbaikan Komentar Ahli Sesudah Perbaikan 5 Menurut Bapak/Ibu
apakah pemberian warna pada alat peraga membuat lebih menarik?
Perhatikan
penempatan tanda baca. Menambahkan tanda baca “koma (,)” setelah Bapak/Ibu,”
Menurut Bapak/Ibu, apakah pemberian warna pada alat peraga membuat lebih menarik?
6 Menurut Bapak/Ibu apakah bentuk alat peraga dapat menarik minat siswa untuk menggunakannya?
Perhatikan
penempatan tanda baca. Menambahkan tanda baca “koma (,)” setelah Bapak/Ibu,”
Menurut Bapak/Ibu, apakah bentuk alat peraga dapat menarik minat siswa untuk menggunakannya? 7 Menurut Bapak/Ibu
bagaimana salah satu kriteria dari sebuah alat peraga yang baik berdasarkan
fungsinya?
Perhatikan
penempatan tanda baca. Menambahkan tanda baca “koma (,)” setelah Bapak/Ibu,”
Menurut Bapak/Ibu, bagaimana salah satu kriteria dari sebuah alat peraga yang baik berdasarkan
fungsinya? 9 Menurut Bapak/Ibu
seperti apa kriteria alat peraga latihan membaca dan menulis permulaan?
Perhatikan
penempatan tanda baca. Menambahkan tanda baca “koma (,)” setelah Bapak/Ibu,”
Menurut Bapak/Ibu, seperti apa kriteria alat peraga latihan membaca dan menulis permulaan?
Berdasarkan tabel 4.10 peneliti merangkum hasil komentar dari ahli dan melakukan perbaikan dari saran dan komentar yang telah diberikan. Hasil analisis kuesioner kebutuhan guru dibuat berdasarkan hasil modifikasi dari hasil kuesioner analisis kebutuhan guru dari Noi (2015) yang menggunakan lima indikator yang sesuai dengan karakteristik Montessori yaitu, menarik, bergradasi,
auto-education, auto-correction, dan kontekstual. Setiap item pertanyaan
berhubungan dengan Matematika. Sedangkan hasil analisis kebutuhan yang dibuat oleh peneliti sesuai dengan Noi (2015) yang menggunakan lima indikator dari karakteristik Montessori. Akan tetapi yang membedakan terdapat pada setiap item pertanyaan, karena peneliti membahas mengenai membaca dan menulis permulaan. Berikut ini adalah hasil analisis kuesioner kebutuhan guru yang dibuat oleh peneliti mengenai membaca dan menulis permulaan yang dapat dilihat pada tabel 4.11.
Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Guru N
o
Indikator Item Pertanyaan Jawaban
Responden
1
Auto-educatio n
1. Apakah Bapak/Ibu pernah menggunakan alat peraga untuk latihan membaca dan menulis permulaan?
(√) Pernah
Sebutkan alat peraga yang digunakan dan berikan penjelasan! ……… Beberapa jenis huruf di tempat pada sebuah bidang berbagai bentuk (…) Tidak pernah Alasan : ……… - 2. Apakah alat peraga yang Bapak/Ibu
gunakan dapat membantu siswa berlatih membaca dan menulis secara mandiri?
(√) Ya -
2 Kontekst ual
3. Apakah Bapak/Ibu pernah menggunakan benda-benda yang berasal dari lingkungan sekitar untuk latihan membaca dan menulis? (√) Ya Alasan: ……… Pernah menggunakan bahan dari pelepah pisang, daun, buah-buahan (…) Tidak
Alasan:
……… -
4. Manakah bahan pembuatan alat peraga yang Bapak/Ibu suka?
(…) Kayu - (…) Besi - (√) Kertas (√) Plastik (…) Lainnya, Sebutkan……… ……..
*)jawaban boleh lebih dari satu
Benang, buah-buahan
3 Menarik 5. Menurut Bapak/Ibu apakah pemberian warna pada alat peraga membuat lebih menarik?
(√) Ya -
(…) Tidak -
6. Menurut Bapak/Ibu apakah bentuk alat peraga dapat menarik minat siswa untuk menggunakannya? (√) Ya - (…) Tidak - 4 Bergrada si
7. Menurut Bapak/Ibu bagaimana salah satu kriteria dari sebuah alat peraga yang baik berdasarkan fungsinya?
(…) 1 alat peraga hanya untuk 1 materi Alasan
………
-
(√) 1 alat peraga untuk lebih dari 1 materi Alasan ……… Dalam belajar selalu berkaitan dengan materi yang lain, tidak hanya satu materi
8. Apakah alat peraga yang digunakan Bapak/Ibu melibatkan lebih dari satu indera?
(√) Ya Alasan
………
Melihatkan lebih dari satu indera Melihat, memegang, berbicara (…) Tidak Alasan ……… - 5 Auto-correctio n
9. Menurut Bapak/Ibu seperti apa kriteria alat peraga latihan membaca dan menulis permulaan?
(√) Dapat membantu siswa menyadari kesalahannya sendiri. Alasan: ……… Sederhana, jelas, menarik, dan warna jelas
(…) Tidak dapat membantu siswa menyadari
kesalahannya sendiri. Alasan:
………
- 10.Apakah penggunaan alat peraga untuk
latihan membaca dan menulis permulaan dapat membantu siswa untuk menemukan jawaban yang benar?
(√) Ya -
(…) Tidak
*Pilih salah satu
-
d. Data Analisis Kebutuhan Siswa
Selain kuesioner analisis kebutuhan guru, terdapat analisis kebutuhan untuk siswa berupa wawancara. Pedoman wawancara untuk siswa juga divalidasi terlebih dahulu oleh ahli. Hasil validasi wawancara analisis kebutuhan untuk siswa dalam tabel 4.12.
Tabel 4.12. Hasil Validasi Wawancara Analisis untuk Kebutuhan Siswa
Ahli No. Item
Total Rerata Bahasa
Indonesia
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berdasarkan tabel hasil validasi wawancara analisis kebutuhan siswa oleh ahli, didapatkan rerata skor sebesar 3,3. Rerata skor tersebut termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian, instrumen dinyatakan valid dan layak digunakan. Ahli Bahasa Indonesia memberikan komentar terhadap kuesioner tersebut. Komentar dari ahli dijadikan sebagai bahan untuk melakukan perbaikan terhadap instrumen analisis kebutuhan guru. Berikut adalah komentar dari ahli Bahasa Indonesia yang disajikan pada tabel 4.13.
Tabel 4.13 Perbaikan Wawancara Analisis Kebutuhan untuk Siswa berdasarkan Komentar dari Ahli Bahasa Indonesia
No. Item
Sebelum Perbaikan Komentar Ahli Sesudah Perbaikan 1 Apakah Bapak/Ibu
gurumu pernah menggunakan alat peraga untuk latihan