• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Penilaian dan Persetujuan Usulan Dosen pada Jabatan Lektor Kepala dan Profesor

Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen maupun Peraturan Pemerintah No. 37 tahun 2009 tentang Dosen menyebutkan bahwa Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Profesor adalah jabatan fungsional tertinggi bagi dosen yang masih mengajar di lingkungan satuan pendidikan tinggi.

Jabatan fungsional adalah jabatan karir bagi dosen.Pada jabatan tersebut melekat hak dan kewajiban yang ditetapkan dengan perundang-undangan.Peningkatan karir seorang dosen tercermin dalam jabatan fungsional serta pangkat/golongan ruang yang dicapai.Kenaikan pangkat dan jabatan dosen tidak hanya bermanfaat bagi dosen yang bersangkutan, tetapi juga bermanfaat bagi institusi mengingat ada sejumlah persyaratan jabatan bagi dosen untuk mengajar dan/atau membimbing pada tingkat pendidikan sarjana, magister, dan doktor.Di samping itu, pangkat dan jabatan sering menjadi persyaratan bagi dosen untuk menempati posisi tertentu di lingkup institusi maupun lingkup yang lebih luas.

Dalam Peraturan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara No. 4/VIII/PB/2014 dan No. 24 Tahun 2014 disebutkan bahwa jenjang jabatan fungsional dosen dari yang paling rendah sampai dengan yang paling tinggi, yaitu:

a. Asisten Ahli; b. Lektor;

c. Lektor Kepala; dan d. Profesor.

Sedangkan jenjang pangkat, golongan ruang Jabatan Fungsional Dosen adalah: a. Asisten Ahli:

1) Pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a; dan 2) Pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b. b. Lektor:

1) Pangkat Penata, golongan ruang III/c; dan 2) Pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d. c. Lektor Kepala:

1) Pangkat Pembina, golongan ruang IV/a;

2) Pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b; dan 3) Pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c. d. Profesor:

1) Pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d; dan 2) Pangkat Pembina Utama, golongan ruang IV/e.

Untuk menduduki jabatan tertentu, seorang dosen harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dengan peraturan menteri.Karena itu, persyaratan yang ditetapkan oleh Senat Akademik ITB untuk masing-masing jabatan fungsional adalah sebagai berikut.

Dosen yang menempati jabatan Asisten Ahli harus memenuhi kualifikasi dan kriteria: 1) memiliki ijazah serendah-rendahnya magister dalam bidang ilmu yang sesuai

dengan bidang ilmu penugasannya;

2) memiliki pengalaman penyelenggaraan pengajaran;

3) mampu menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni;

4) mampu memahami pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;

5) mampu menulis karya ilmiah yang dipublikasikan setidak-tidaknya padajurnal nasional;

6) untuk bidang seni dan arsitektur, persyaratan no 5 dapat digantikan dengan karya rancangandan/atau karya seni yang diakui setara oleh komunitasnya; dan

7) memiliki kinerja, integritas, tanggung jawab pelaksanaan tugas, serta etika dan tata krama dalam kehidupan kampus.

Dosen yang menempati jabatan Lektor harus memenuhi kualifikasi dan kriteria: 1) memiliki ijazah serendah-rendahnya magister dalam bidang ilmu yang sesuai

dengan bidang ilmu penugasannya; 2) mampu mendidik secara profesional;

3) mampu menerapkan proses pembelajaran dan pembimbingan secara mandiri bagi:

a. mahasiswa diploma dan/atau sarjana bagi yang berkualifikasi magister, b. mahasiswa diploma, sarjana, dan/atau magister bagi yang

berkualifikasi doktor;

4) mampu memahami teori bidang ilmu yang menjadi penugasannya;

5) mampu menerapkan teori bidang ilmu yang menjadi penugasannya dalam pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;

6) mampu menulis karya ilmiah yang dipublikasikan setidak-tidaknya pada jurnal nasional;

7) untuk bidang seni dan arsitektur, persyaratan no 6 dapat digantikan dengan karya rancangan dan/atau karya seni yang diakui setara oleh komunitasnya; dan

8) memiliki kinerja, integritas, tanggung jawab pelaksanaan tugas, serta etika dan tata krama dalam kehidupan kampus.

Dosen yang menempati jabatan Lektor Kepala harus memenuhi kualifikasi dan kriteria:

1) berijazah magister atau doktor dari program studi atau perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang ilmu yang sesuai dengan penugasan dan karya ilmiah/penelitiannya;

2) mampu mendidik secara profesional;

3) mampu menerapkan dan mengembangkan proses pembelajaran dan pembimbingan secara mandiri bagi:

a. mahasiswa diploma, sarjana,dan/atau magister bagi yang berkualifikasi magister;

b. mahasiswa diploma, sarjana, magister, dan/atau doktor bagi yang berkualifikasi doktor;

4) mampu menganalisis bidang ilmu yang menjadi penugasannya;

5) mampu menerapkan dan menganalisis teori bidang ilmu yang menjadi penugasannya dalam pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;

6) mampu menulis karya ilmiah sebagai penulis pertama yang dipublikasikan pada jurnal nasional terakreditasi atau jurnal internasional yang diakui oleh komunitas di bidangnya bagi yang berijazah Doktor;

7) mampu menulis karya ilmiah sebagai penulis pertama yang dipublikasikan pada jurnal internasional yang diakui oleh komunitas di bidangnya bagi yang berijazah Magister;

8) untuk bidang seni dan arsitektur, persyaratan no 6 dan 7 dapat digantikan dengan karya rancangan dan/atau karya seni yang diakui setara oleh komunitasnya; dan

9) memiliki kinerja, integritas, tanggung jawab pelaksanaan tugas, serta etika dan tata krama dalam kehidupan kampus.

Dosen yang menempati jabatan Profesor harus memenuhi kualifikasi dan kriteria: 1) berijazah doktor dari program studi atau perguruan tinggi terakreditasidalam

bidang ilmu yang sesuai dengan penugasan dan karya ilmiah/penelitiannya; 2) mampu mendidik secara profesional;

3) mampu menerapkan dan mengembangkan proses pembelajaran dan materi/buku ajar serta pembimbingan bagi mahasiswa sarjana, magister, dan doktor;

4) mampu menganalisis teori bidang ilmu yang menjadi penugasannya;

5) mampu menerapkan dan menganalisis teori bidang ilmu yang menjadi penugasannya dalam pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;

6) mampu menulis karya ilmiah sebagai penulis pertama yang dipublikasikanpada jurnal internasional bereputasi yang diakui oleh komunitas di bidangnya ;

7) untuk bidang seni dan arsitektur, persyaratan no 6 dapat digantikan dengan karya rancangan dan/atau karya seni yang diakui oleh komunitas yang setara; 8) memiliki pengalaman kerja sebagai dosen paling singkat selama 10 (sepuluh)

tahun dan

9) memiliki kinerja, integritas, tanggung jawab pelaksanaan tugas, serta etika dan tata krama dalam kehidupan kampus.

Untuk calon Profesor dengan prestasi sangat luar biasa di bidang keahliannya (misalnya menekuni dan merintis bidang baru serta menghasilkankarya luar biasa), Senat Akademik dapat memberikan rekomendasi khusus.

Selain itu, wewenang dan tanggung jawab mengajar dan membimbing melekat pada diri dosen sesuai dengan jabatan fungsional yang disandangnya.Dosen dengan jabatan Asisten Ahli dengangelar tertinggi magister hanya dapat mengajar program diploma dan program sarjana, sedangkan yang bergelar doktor dapat mengajar program diploma dan program sarjana, serta membantu pengajaran program magister.Dosen dengan jabatan Lektor dengan gelar tertinggi magister dapat mengajar program diploma dan program sarjana, serta membantu pengajaran program magister, sedangkan yang bergelar doktor dapat mengajar program diploma, program sarjana, dan program magister, serta membantu pengajaran program doktor. Dosen dengan jabatan Lektor Kepala dengan gelar tertinggi magister dapat mengajar program diploma dan program sarjana, sertamembantu pengajaran program magister, sedangkan yang bergelar doktor dapat mengajar program diploma, program sarjana, program magister, dan program doktor. Dosen dengan jabatan Profesor dapat mengajar program diploma, program sarjana, program magister, dan program doktor.

Dalam tugas pembimbingan mahasiswa, dosen dengan jabatan Asisten Ahli dengan gelar tertinggi magister hanya dapat membimbing mahasiswa program sarjana, sedangkan yang bergelar doktor dapat membimbing mahasiswa program sarjana, serta menjadi pembimbing pendamping mahasiswa program magister. Dosen dengan jabatan Lektor dengan gelar tertinggi magister dapat membimbing mahasiswa program sarjana dan membantu pembimbingan mahasiswa program magister apabila telah mencapai golongan III/d, sedangkan yang bergelar doktor dapat membimbing mahasiswa program sarjana dan mahasiswa program magister, serta membantu pembimbingan mahasiswa program doktor. Dosen dengan jabatan Lektor Kepala dengangelar tertinggi magister dapat membimbing mahasiswa program sarjana dan dapat menjadi pembimbing mahasiswa program magister

apabila pernah menghasilkan paling sedikit satu makalah di jurnal internasional sebagai penulis pertama. Dosen pada jabatan Lektor Kepala yang bergelar doktor dapat membimbing mahasiswa program sarjana dan mahasiswa magister, serta membantu pembimbingan program doktor. Apabila pernah menulis paling sedikit duamakalah sebagai penulis pertama di jurnal ilmiah internasionalyang diakui oleh komunitas di bidangnya,, dosen dengan jabatan Lektor Kepala yang bergelar doktor dapat membimbing program doktor. Dosen dengan jabatan Profesor dapat membimbing mahasiswa program sarjana, mahasiswa program magister, dan mahasiswa program doktor.

Setelah menenuhi persyaratan tertentu yang meliputi persyaratan adminsitratif dan normatif, dosen dapat dinaikkan jabatan maupun pangkat/golongannya. Dosen dapat dinaikkan jabatannya apabila:

1) mencapai angka kredit yang disyaratkan;

2) paling kurang 2 (dua) tahun dalam jabatan terakhir;

3) nilai prestasi kerja paling kurang bemilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir; dan

4) memiliki integritas dalam menjalankan tugas.

Dosen dapat dinaikkan pangkat setingkat lebih tinggi apabila: 1) mencapai angka kredit yang disyaratkan;

2) paling kurang 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir;

3) nilai prestasi kerja paling kurang benilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; dan

4) memiliki integritas dalam menjalankan tugas.

Selain harus memenuhi persyaratan yang disebutkan di atas, kenaikan pangkat dan jabatan dosen dalam lingkup jabatan Lektor Kepala dan Profesor perlu mendapat pertimbangan dari senat pergurun tinggi. Dijelaskan dalam PP 65 tahun 2013 tentang Statuta ITB pasal 31 ayat 2 poin  bahwa pengusulan Profesor perlu mendapat pertimbangan dari Senat Akademik. Kemudian, dalam pasal 5 ayat 2 Permen Dikbud No 92 tahun 2014 disebutkan:

1) Pemimpin perguruan tinggi dengan pertimbangan senat perguruan tinggi mengusulkan penetapan angka kredit ke dalam jabatan Lektor Kepala atau pangkat dalam lingkup jabatan-jabatan tersebut kepada Direktur Jenderal (poin g).

2) Pemimpin perguruan tinggi dengan persetujuan senat perguruan tinggi mengusulkan penetapan angka kredit ke dalam jabatan Profesor atau pangkat dalam lingkup jabatan-jabatan tersebut kepada Direktur Jenderal (poin h).

3) Pemimpin perguruan tinggi dengan persetujuan senat perguruan tinggi mengusulkan penetapan angka kredit kenaikan pangkat bagi yang telah loncat jabatan ke Lektor Kepala dan Profesor kepada Direktur Jenderal (poin i).

Lebih lanjut dalam pasal yang lain di Permen yang sama dijelaskan bahwa:

1) Kenaikan jabatan akademik secara reguler dari Lektor ke Lektor Kepala dapat dipertimbangkan, apabila telah memenuhi syarat: memiliki kinerja, integritas, etika, dan tata krama, serta tanggung jawab yang dibuktikan dengan Berita Acara Rapat Pertimbangan Senat bagi Universitas/Institut atau Senat Perguruan Tinggi bagi Sekolah Tinggi/Politeknik dan Akademi (Pasal 9 ayat 1 poin e).

2) Kenaikan jabatan akademik secara reguler dari Lektor Kepala ke Profesor dapat dipertimbangkan, apabila telah memenuhi syarat: memiliki kinerja, integritas, etika, dan tata krama, serta tanggung jawab berdasarkan penilaian senat yang dibuktikan dengan berita acara rapat persetujuan senat perguruan tinggi (Pasal 10 ayat 1 poin g).

3) Dosen yang berprestasi luar biasa dapat dinaikan ke jenjang jabatan akademik dua tingkat lebih tinggi (loncat jabatan) dari Asisten Ahli ke Lektor Kepala atau dari Lektor ke Profesor dan pangkatnya dinaikan setingkat lebih tinggi sesuai dengan peraturan perundangan (Pasal 11 ayat 1).

Prosedur yang diterapkan Senat Akademik Institut Teknologi Bandung dalam proses pertimbangan usulan kenaikan pangkat dan jabatan dosen adalah usulan kenaikan pangkat dan jabatan dalam jabatan Lektor Kepala dan Profesor diperiksa di Komisi III (Komisi Sumberdaya Insani). Pemeriksaan dititikberatkan pada ranah normatif, walaupun tidak menutup kemungkinkan dilakukan pemeriksaan administratif dengan tujuan perbaikan/penyempurnaan usulan.Langkah ini perlu dilakukan mengingat posisi Senat Akademik sebagai pintu terakhir pemeriksaan berkas usulan sebelum dikirim ke Kementerian.Setelah usulan disetujui oleh Komisi III, usulan tersebut dibahas di rapat pleno Senat Akademik untuk mendapatkan persetujuanSenat Akademik.

Hal-hal yang diperhatikan Komisi III (Sumber Daya Insani) dalam penilaian usulan kenaikan pangkat dan jabatan dosen adalah sebagai berikut.

Untuk usulan kenaikan jabatan ke Lektor Kepala:

1) terpenuhinya angka kredit sesuai dengan peraturan yang berlaku;

2) terpenuhinya kualifikasi dan kriteria yang ditetapkan peraturan perundang-undangan;

3) terpenuhinya kewajiban pada jabatan lama;

5) penilaian dari mahasiswa atas kegiatan pendidikan dan penelitian;

6) hasil penelusuran karya ilmiah yang meliputi status jurnal tempat publikasi dan kesesuaian dengan etika publikasi; dan

7) Rekomendasi Dekan dari unit dosen pengusul. Untuk usulan kenaikan jabatan ke Profesor:

1) terpenuhinyaangka kredit sesuai dengan peraturan yang berlaku;

2) terpenuhinya kualifikasi dan kriteria yang ditetapkan peraturan perundang-undangan;

3) terpenuhinya kewajiban pada jabatan lama;

4) capaian pelaksanaankegiatan tridharma perguruan tinggi sesuai dengan bidang keilmuannya;

5) rekomendasi dari paling sedikit dua orang Profesor yang diakui di bidang yang relevan oleh peersdan dianjurkan paling sedikit satu orang berasal dari luar ITB;

6) penilaian dari Profesor yang terdiri dari paling sedikit dua orang Profesoryang diminta Senat Akademik ke Forum Guru Besar Institut Tekonologi Bandungdengan kriteria yang ditentukan oleh Senat Akademik Institut Teknologi Bandung;

7) penilaian dari rekan sejawat jika diperlukan;

8) penilaian dari mahasiswa atas kegiatan pendidikan;

9) hasil penelusuran karya ilmiah yang meliputi status jurnal tempat publikasi dan kesesuaian dengan etika publikasi;

10) tulisan tentang personal commitment yang berisi antara lain visi dan misi, serta rencana dan commitment kedepan dari ybs. terkait dengan bidang keilmuan dan keahliannya;

11) sisa masa bakti ybs. minimal 1 tahun dihitung dari berkas masuk ke TPAK pusat; dan

12) RekomendasiDekan dari unit dosen pengusul.

Mengacu pada pelaksanaan selama ini, pembahasan yang dilakukan pada rapat pleno, khususnya untuk usulan ke jabatan Lektor Kepala, cenderung menduplikasi pembahasan yang dilakukan di Komisi III. Lebih lanjut, jika dirunut proses yang terjadi dari tahap awal, pada dasarnya setiap usulan kenaikan pangkat dan jabatan dosen telah melewati sejumlah penilaian yang panjang: pembahasan di tingkat Kelompok Keahlian, Penilian di TPAK Fakultas/Sekolah, Pembahasan di Senat Fakultas/Sekolah, Penilaian di TPAK ITB dan penilaian di Komisi III. Oleh karena itu, tidakakan mengurangi kualitas penilaian usulan apabila pembahasan untuk kenaikan jabatan secara reguler di jabatan Lektor Kepala berhenti di Komisi III.

Khusus untuk usulan kenaikan jabatan ke Profesor atau loncat jabatan dari Asisten Ahli ke Lektor Kepala dilanjutkan pembahasan di sidang pleno Senat Akademik.Hal ini perlu dilakukan karena dua kenaikan jabatan tersebut bersifat

istimewa.Profesor adalah jabatan tertinggi yang disandang dosen yang harus mencerminkan prestasi dan kontribusi yang besar bagi ilmu yang digeluti. Keistimewaan jabatan Profesor juga tertuang dalam Statuta ITB di mana para Profesor diharapkan berperan aktif dalam: (a) mengembangkan pemikiran akademik bagi penyelesaian permasalahan bangsa; (b) mengembangkan konsep dan pemikiran tentang keilmuan masa depan; dan (c) menjaga dan mengembangkan tradisi nilai-nilai luhur ITB. Loncat jabatan juga harus menunjukkan hasil-hasil istimewa sehingga perlu mendapat pandangan dari anggota Senat Akademik.

Berdasarkan sejumlah pertimbangan di atas, Senat Akademik Institut Teknologi Bandung menetapkan bahwa:

1) usulan kenaikan jabatan ke Lektor Kepala diputuskan di Komisi III dan dilaporkan pada rapat pleno Senat Akademik untuk mendapat persetujuan; 2) usulan kenaikan pangkat pada jabatan yang sama diputuskan di Komisi III

dan dilaporkan pada rapat pleno Senat Akademik untuk mendapat persetujuan;

3) usulan kenaikan jabatan melalui loncat jabatan dari Asisten Ahli ke Lektor Kepala dan kenaikan jabatan ke Profesor yang telah mendapat persetujuan Komisi III dibahas lebih lanjut di rapat pleno Senat Akademik untuk mendapat persetujuan.

Adapun tatacara persetujuan usulan kenaikan pangkat dan jabatan padarapat pleno Senat Akademik sebagai berikut.

Untuk usulan kenaikan loncat jabatan ke Lektor Kepala:

1) Dekan mempromosikan calon yang diusulkan dengan memaparkan sejumlah capaian dalam bidang tridharma perguruan tinggi serta bidang lain yang berkaitan dengan akademik dan kepakaran calon;

2) konfirmasi anggota senat terhadap data yang disampaikan Dekan; dan 3) pengambilan keputusan.

Untuk usulan kenaikan jabatan ke Profesor:

1) Dekan mempromosikan calon yang diusulkan dengan memaparkan sejumlah capaian dalam bidang tridharma perguruan tinggi, serta bidang lain yang berkaitan dengan akademik dan kepakaran calon;

2) paparan dari Profesor penilai yang direkomendasikan oleh Senat Akademik; 3) konfirmasi anggota senat terhadap data yang disampaikan Dekan dan

Profesor penilai yang direkomendasikan oleh Senat Akademik; dan

4) pengambilan keputusan oleh Senat Akademik tanpa keberadaan Profesor penilai yang bukan anggota Senat Akademik.

Sebagai catatan tambahan: (1) Dalam hal Dekan berhalangan menghadiri rapat pleno Senat Akademik dengan alasan yang dapat diterima,Dekan dapat menunjuk Wakil Dekan sebagai pengganti. (2) Pada saat pengambilan keputusan, hanya anggota Senat Akademik yang berada di dalam ruang rapat.

Keputusan ini mulai diberlakukan pada usulan kenaikan pangkat/jabatan yang disampaikan ke fakultas/sekolah mulai 1 (satu) bulan sejak tanggal ditetapkan keputusan ini.

9

RISALAH SIDANG

SENAT AKADEMIK – INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

LAMPIRAN IV

DAFTAR SURAT/SK KELUAR/MASUK SEKRETARIAT SENAT AKADEMIK Periode 20 Maret – 16 April 2015

a) SURAT MASUK

Tanggal Tgl. Surat Asal Perihal Ket

24-3-2015 24-3-2015 Audit Memo Internal Komite Audit Ka

6-4-2015 1-4-2015 SF Perbaikan usulan kenaikan pangkat/jabatan a.n. : Dr. Irda Fidrianny

Ka 9-4-2015 7-4-2015 Rektor Permohonan wakil SA dalam Tim Penyusun

Rencana Akademik ITB 2015-2020

Ka 10-4-2015 8-4-2015 SF Perbaikan berkas usulan kenaikan jabatan a.n.

Dr. I Ketut Adnyana

Ka 10-4-2015 8-4-2015 SF Proses kenaikan jabatan a.n. Dr. Tri Suciati Temb

b) SURAT KELUAR

Tanggal Nomor Perihal Ditujukan

26-3-2015 095/2015 Perbaikan berkas usulan kenaikan jabatan a.n. - Dr. Rinovia Mery Garerita Simanjutak

FMIPA 26-3-2015 096/2015 Perbaikan berkas usulan kenaikan jabatan a.n. :

- Dr.Tri Suciati dan Dr. I Ketut Adnyana

SF 16-4-2015 115/2015 Anggota Tim Penyusun Rencana Akademik ITB

2015-2020

Rektor 16-4-2015 116/2015 Permohonan riview/pertimbangan kenaikan jabatan ke

GB a.n. : Dr. I Ketut Adnyana

Tim Adhoc 16-4-2015 117/2015 Permohonan riview/pertimbangan kenaikan jabatan ke

GB a.n. : Dr. Harun Al Rasyid

Tim Adhoc

c) SK MASUK

Tanggal Tgl. SK Asal Tentang Ket

20-3-2015 18-3-2015 WRSO Pemberhentian dan Pengangkatan Pejabat ITB Temb 25-3-2015 16-3-2015 Rektor Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Pusat

di ITB

Temb 25-3-2015 16-3-2015 Rektor Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Pusat

Penelitian di ITB

Temb 30-3-2015 25-2-2015 Rektor Para Mahasiswa yang dinyatakan Lulus Program

Pendidikan Profesi Apoteker dan dilantik pada tanggal 4 Maret 2015

Temb

30-3-2015 12-3-2015 Rektor Mahasiswa Baru Program Pendidikan Diploma Empat (D4) Program Alih Jenjang D3 ke D4 Konsentrasi Teknik Komputer Jaringan dan Media Digital (TKJMD) pada STEI-ITB

Temb

31-3-2015 30-3-2015 WRSO Alih Tugas Pegawai Temb

2-4-2015 4-3-2015 Rektor Tim Penyusun Rencana Strategis ITB 2016-2020

Temb 2-4-2015 12-3-2015 Rektor Sanksi Bagi Sdr. Muhammad Ahlul Firdaus,

NIM 18009020 Mahasiswa Prodi Teknik Tenaga Listrik STEI – ITB

6-4-2015 4-3-2015 Rektor Pembentukan Tim Pendamping Institut Teknologi Sumatra

Temb 6-4-2015 2-3-2015 Rektor Pembentukan Tim Penyusun Academic Plan

ITB 2015-2020

Temb 6-4-2015 20-2-2015 Rektor Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua dan

Anggota Tetap Komisi Penegakan Norma Akademik dan Kemahasiswaan ITB

Temb

7-4-2015 2-4-2015 MWA Pengangkatan Tim Penyusun Naskah Akademik dan Juklak Peraturan MWA tentang Struktur Organisasi dan Bentuk Hubungan Antar Organ ITB

Temb

7-4-2015 2-4-2015 MWA Pengangkatan Tim Penyusun Peraturan MWA tentang Sistem Perencanaan dan Pengelolaan Kekayaan ITB

Temb

13-4-2015 10-4-2015 Rektor Pembentukan Panitia Pemilihan Dekan ITB periode 2015-2020

Temb 14-4-2015 10-4-2015 Rektor Perubahan Anggota Senat FITB periode

2013-2018

Temb 14-4-2015 10-4-2015 Rektor Perubahan Anggota Senat FTTM periode

2013-2018

Temb

d) SK SENAT AKADEMIK

Tanggal Nomor Tentang

- - -

Dokumen terkait