• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Proses penyaluran Dana

Pada dasarnya, pengelolaan keuangan proyek mengikuti sistem keuangan pemerintah dengan mempertimbangkan peraturan dan kebijakan IFAD. Keterbatasan pengalaman dalam pelaksanaan proyek yang didanai lembaga donor internasional, terutama di tingkat kabupaten/kota, memerlukan perhatian khusus dalam bentuk peningkatan kapasitas atau pelatihan di bidang pengelolaan keuangan dan pengadaan barang dan jasa.

Berikut penjelasan prosedur penyaluran dana ke masyarakat:

1. Penyusunan Proposal Rencana Kerja Kelompok (RKK) Kelompok Masyarakat Pesisir

1.1 Kelompok Masyrakat Pesisir setelah ditetapkan dengan Keputusan Ketua Unit Pelaksana Proyek (PIU)/Kepala Dinas Kabupaten/Kota sebagai penerima Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) menyusun proposal Rencana Kerja Kelompok (RKK) sesuai dengan kebutuhan prasarana dan sarana untuk menunjang kegiatan usaha;

65

1.2 Proposal Rencana Kerja Kelompok (RKK) disusun berdasarkan kebutuhan untuk peningkatan produksi usaha kelautan dan perikanan; 1.3 Rencana Kerja Kelompok (RKK) dilengkapi dengan dokumen administrasi pendukung yang terdiri dari:

1) Data pengurus / anggota Kelompok Masyarakat Pesisir (nama ketua, sekretaris, bendahara dan anggota, umur, jenis kelamin, alamat) yang dilengkapi dengan fotokopi KTP/Kartu Keluarga/Surat Keterangan Domisili dari Desa/Kelurahan;

2) Surat keterangan sebagai nelayan / pembudidaya / pengolah / pemasar / petambak garam dibuktikan dengan surat keterangan dari kepala desa/lurah setempat;

3) Baseline Data Kelompok Masyarakat Pesisir (nama Pokmas Pesisir, alamat, nama pengurus, pendapatan, pekerjaan, dll ); dan 4) Nomor rekening bank atas nama Kelompok Masyarakat Pesisir pada Bank Pemerintah terdekat.

1.4 Proposal Rencana Kerja Kelompok (RKK) ditandatangani oleh ketua Kelompok Masyarakat Pesisir yang dilengkapi dengan dokumen administrasi untuk diusulkan kepada Komite Pemberdayaan Masyarakat Pesisir/District Oversight Board (DOB).

2. Seleksi, verifikasi dan penetapan proposal Rencana Kerja Kelompok (RKK) beserta dokumen administrasi Pokmas Pesisir.

2.1 Seleksi dan verifikasi proposal Rencana Kerja Kelompok (RKK) beserta dokumen administrasi dilakukan bersama-sama Tenaga

66

Pendamping dengan Kelompok Kerja Desa/Village Working Group (VWG) sebagai berikut:

1). Proposal Rencana Kerja Kelompok (RKK) dan dokumen administrasi Pokmas Pesisir ditandatangani oleh Ketua Pokmas Pesisir, disampaikan kepada PIU, untuk diseleksi dan diverifikasi oleh Tenaga teknis PIU dan Komite Pemberdayaan Masyarakat Pesisir/District Oversight Board (DOB);

2) Proposal Rencana Kerja Kelompok (RKK) dan dokumen administrasi yang diverifikasi oleh tenaga teknis PIU dan Komite Pemberdayaan Masyarakat Pesisir/District Oversight Board (DOB) dilengkapi dengan:

a) Berita Acara Hasil Seleksi dan Verifikasi Pokmas Pesisir (Calon Penerima BLM PMP);

b) Usulan Surat Perjanjian Kesepakatan tentang Penyaluran Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) PMP bermaterai secukupnya;

c) Usulan Berita Acara Hasil Serah Terima Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) PMP;

d) Usulan Kuitansi penerima Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) PMP;

e) Usulan Surat pernyataan tentang kelengkapan dokumen pendukung Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) PMP. Usulan Surat Perjanjian Kesepakatan tentang Penyaluran

67

Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) PMP bermaterai secukupnya; dan

f) Usulan Berita Acara Hasil Serah Terima Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) PMP.

2.2 Proposal Rencana Kerja Kelompok (RKK) Kelompok Masyarakat Pesisir dan dokumen administrasi yang dianggap belum memenuhi persyaratan dikembalikan kepada Pokmas Pesisir melalui tenaga pendamping untuk diperbaiki dan dilengkapi serta diusulkan kembali kepada Komite Pemberdayaan Masyarakat Pesisir/District Oversight Board (DOB) untuk direkomendasikan kepada Ketua PIU/Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) PMP.

2.3 Proposal Rencana Kerja Kelompok (RKK) Kelompok Masyarakat Pesisir dan dokumen administrasi yang dianggap belum memenuhi persyaratan dikembalikan kepada Tim Teknis untuk diperbaiki dan dilengkapi serta diusulkan kembali kepada Kepala Dinas Kabupaten/Kota untuk ditetapkan sebagai penerima Bantuan Langsung Masyarakat.

3. Tahapan Penyaluran Dana Penyaluran dana BLM dilakukan dengan mekanisme Pembayaran Langsung (LS) kepada rekening Kelompk Masyarakat Pesisir tanpa potongan pajak, melalui tahapan sebagai berikut:

3.1 Kepala Dinas KP Kabupaten/Kota selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) mengajukan Surat Perintah Membayar (SPM) kepada Kantor

68

Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) setempat dilengkapi dengan lampiran:

1) Keputusan Unit Oelaksana Proyek (PIU)/Kepala Dinas KP Kabupaten/Kota tentang penetapan Kelompok Masyarakat Pesisir penerima Bantuan Langsung Masyarakat (BLM);

2) Data Kelompok Masyarakat Pesisir meliputi: a) Nama Ketua;

b) Nama Sekretaris; c) Nama Bendahara; d) Nama Anggota;

e) Nomor telepon / telepon genggam Ketua / Sekretaris / Bendahara; f) Umur;

g) Jenis kelamin; h) Alamat; dan

i) Fotokopi KTP/Kartu Keluarga atau Surat Keterangan Domisili dari Desa/Kelurahan setempat.

3) Surat keterangan sebagai nelayan/pembudidaya ikan/pengolah atau pemasar ikan/petambak atau pengolah garam yang dibuktikan dengan surat keterangan dari kepala desa/lurah setempat

4) Nomor Rekening aktif atas nama Kelompok Masyarakat Pesisir;

5) Berita Acara Hasil Identifikasi, seleksi dan verifikasi Kelompok Masyarakat Pesisir Penerima Bantuan Langsung Masyarakat;

69

7) Surat Perintah Kerja antara PPK dengan Ketua Kelompok yang ditandatangani PPK dan Ketua Kelompok;

8) Berita Acara Serah Terima Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) antara PPK, dengan Pokmas Pesisir diketahui KPA;

9) Berita Acara Pembayaran yang ditandatangani oleh PPK dan Ketua Kelompok;

10) Surat Perjanjian Kesepakatan Penyaluran Bantuan Langsung Masyarakat bermaterai secukupnya antara PPK dengan Kelompok Masyarakat Pesisir diketahui oleh KPA;

11) Kuitansi yang sudah ditandatangani oleh Ketua kelompok dan disetujui oleh PPK dengan materai Rp. 6000,- (enam ribu rupiah) dan diketahui KPA; 12) Ringkasan Surat Perjanjian Kerjasama yang ditandatangani oleh PPK; 13) Surat Perintah Kerja (SPK);

14) Surat Pernyataan Tanggungjawab Belanja (SPTB) yang ditandatangai oleh PPK; dan

15) Surat Perintah Membayar (SPM) yang ditandatangani oleh PP-SPM. b. Penyaluran BLM dari KPPN ke rekening Pokmas Pesisir dilakukan dengan penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) melalui bank Pemerintah terdekat dengan lokasi Pokmas Pesisir.

3.2 Bantuan Langsung Masyarakat dicairkan oleh Ketua dan Bendahara, dan/atau Sekretaris Kelompok Masyarakat Pesisir yang diketahui dan didampingi oleh Unit Pelaksana Proyek (PIU)/Dinas Kabupaten/Kota.

70

3.3 Kelompok Masyarakat Pesisir dibantu oleh Tenaga Pendamping menyusun laporan realisasi pemanfaatan Bantuan Langsung Masyarakat dan menyampaikannya kepada Unit Pelaksana Proyek (PIU)/Kepala Dinas Kabupaten/Kota.

Gambar 5.1 Proses Penyaluran Dana

DIRJEN KP3K NATIONAL STEERING KOMITE DIREKTUR PMO Sekretaris PMO KOMITE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PSESISR (DOB)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KAB/KOTA KPPN BANK OPERASIONAL BANK UNIT TERDEKAT KELOMPOK MASYARAKAT TENAGA PENDAMPING DESA/PENYULUH VILLAGE WORKING GRUP

71

Berdasarkan penuturan informan Sila mengenai proses penyaluran dana: “Itu dananya langsung masuk di tabungan kelompok. TPD selau ada, kalau ada mi bantuan di foto dulu sebelum dipake terus setelah satu bulan datangki lagi cek. Na cek juga buku produksivitas sama buku tabungan apakah lancarji setiap bulan tabungannya, meningkat atau menurun” (Wawancara dengan Sila (Bendahara Kelompok Nelayan Rajungan Buloa), Pada tanggal 2 Juni 2016).

Berdasarkan wawancara diatas bahwa proyek pemberian bantuan dana yang dilakukan oleh Community Coastal Develpoment - Internasional Fund for Agricultural Development (CCD-IFAD) selalu didampingi oleh Tenaga Pendamping Desa (TPD) yaitu orang yang mempunyai latar belakang pendidikan atau berpengalaman di bidang kelautan dan perikanan, tinggal di tengah masyarakat sasaran, dan mendampingi kelompok masyarakat secara terus-menerus selama berlangsungnya Proyek PMP/CCD-IFAD. Sehingga kelompok nelayan dapat mempersiapkan proposal yang berisi rincian proyek termasuk spesifikasi teknis, biaya dan perkiraan modal, penentuan keberlanjutan sumberdaya pesisir bekerjasama dengan Kelompok Pengelolaan Sumberdaya Pesisir, rincian kontribusi barang dan jasa, dan alokasi tanggung jawab kelompok. Peran pendamping pada awal proses sangat aktif tetapi akan berkurang secara bertahap selama proses berjalan sampai masyarakat mampu melanjutkan kegiatannya secara mandiri. Dalam operasionalnya inisiatif fasilitator pemberdayaan masyarakat akan pelan-pelan dikurangi dan akhirnya berhenti.

72

Peran fasilitator akan dipenuhi oleh kader pendamping masyarakat dan lembaga-lembaga yang selama ini terus ditingkatkan oleh pelaku program pemberdayaan masyarakat. Proses penyaluran dana langsung ke tabungan kelompok nelayan berdasarkan pedoman teknis Proyek CCD-IFAD bahwa tahapan Penyaluran Dana Penyaluran dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) dilakukan dengan mekanisme Pembayaran Langsung (LS) kepada rekening kelompok nelayan tanpa potongan pajak melalui persetujuan Kepala Dinas KP Kabupaten/Kota selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA). Dana mengalir dari pusat ke Kabupaten/Kota untuk dimanfaatkan oleh Unit Pelaksana Proyek (PIU), pihak ketiga dan kelompok-kelompok masyarakat di desa-desa sasaran. Prosedur penyaluran dana untuk kelompok-kelompok dilaksanakan sesuai prosedur untuk menjamin penyaluran dana yang efektif, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.

Dalam proyek ini ada pula yang menjadi kendala bagi kelompok nelayan yaitu prosesnya yang begitu lama dan panjang.

Seperti penjelasan informan Muh. Kasim:

“Kalau programnya CCD-IFAD itu mulai tahun 2014, makanya kelompok yang tahun 2014 dua kali mi dapat bantuan kalau kelompokku baru satu kali ka baru tahun lalu gabung .Kalau itu hari dia bilang sama kelompok yang tahun 2014 lima tahun programnya tapi katanya sekarang habis mi programnya tahun ini. Satu kali pencairan ji. Lebih lama pengurusannya kalau ini program ndak sama program PNPM Mandiri cepatki cair dananya

73 baru setiap tahun” (Wawancara dengan Muh. Kasim (Ketua Kelompok Nelayan Pukat Ikan Layang, pada tanggal 3 Juni 2016).

D.

Manfaat terhadap keberdayaan Sosial Ekonomi Kelompok Nelayan di

Dokumen terkait