BAB VIII PERANG SALIB PERANG SALIB
C. Proses Perang Salib
Menurut Dr. Badri Yatim, M.A, bahwa perang salib dapat dibagi dalam 3 periode. Menurut Phillip K. Hitti dalam The Arabs A Short History, pembagian perang salib yang lebih tepat adalah sebagai berikut:
1. Periode penaklukkan (1096-1144 M).
2. Periode reaksi umat islam (1144-1192 M).
3. Periode perang Saudara kecil-kecilan atau periode kehamcuran dalam pasukan salib (1192-1291 M). disebut Perang Saudara kecil-kecilan atau periode ini mudah dikenal disemangati ambisi politik untuk memperoleh kekuasaan dan sesuatu yang bersifat materi daripada motivasi agama.
a) Periode pertama (1095-1147 M)
Pada musim semi tahun 1095 M, 150.000 orang Eropa sebagian besar bangsa Perancis dan Norman, berangkat menuju konstantinopel, kemudian ke palestina. Tentara salib yang dipimpin oleh Gudfrey, Bohemond, dan Raymond, ini memperoleh kemenangan besar. Pada tanggal 18 Juni 1097 mereka berhasil menaklukkan Nicea dan tahun 1098 M menguasai Raha (Edessa). Disini mereka mendirikan kerajaan Latin I dengan Baldawin sebagai Raja. Pada tahun yang sama mereka dapat menguasai Antiochea dan mendirikan kerajaan II di Timur. Bohemond dilantik sebagai rajanya. Mereka juga berhasil menduduki Baitul Maqdis (15 Juli 1099 M) dan mendirikan kerajaan Latin II dengan rajanya, Godfrey. Setelah penaklukkan Baitul maqdis itu, tentara salib melanjutkan ekspansinya. Mereka menguasai kota Akka (1104 M), Tripoli (1109 M) dan kota Tyre (1124 M). Di Tripoli mereka mendirikan
kerajaan Latin IV, rajanya adalah Raymond.
b) Periode kedua (1147-1179 M)
Pada tahun 1147-1179 M dipimpin oleh raja Louis VII dari Perancis, Kaisar Krurad dari jerman, dan putra Roger dari Sisilia. Menyambut kedatangan angkatan kedua Salibiyah, muncullah pahlawan Nuruddin Zanki, Putra Imanuddin Zanki dan tentara Salib II tidak dapat berbuat banyak, bahkan dimana-mana dapat dikalahkan.
Di Mesir peperangan salib ini melahirkan pahlawan yang termansyur namanya ialah Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi. Dengan pimpinan Shalahuddin ini bahkan tentara Islam dapat merebut kembali Baitul Maqdis, kota yang menjadi tujuan tentara salib.
c) Periode ketiga
Tentara Salib pada periode ketiga ini dipimpin oleh raja jerman, Frederick II. Kali ini mereka berusaha merebut Mesir terlebih dahulu sebelum ke Palestina, dengan harapan mendapat bantuan dari orang-orang Kristen Qibti.
Pada tahun 1219 M, mereka berhasil menduduki Dimyat Raja mesir dari Dinasti Ayyubiyah. Waktu itu, Al-Malik Al-Kamil, membuat perjanjian dengan Frederick. Isinya antara lain, Frederick bersedia melepaskan dimyat, sementara Al-Malik Al-Kamil melepaskan Palestina.
Frederick menjamin keamanan kaum muslimin di sana dan Frederick tidak mengirim bantuan kepada Kristen Syria. Dalam perkembangan berikutnya, Palestina dapat direbut kembali oleh kaum muslimin tahun 1247 M, di masa Pemerintahan Al-Malik Al-Shalih, penguasa Mesir selanjutnya. Ketika mesir dikuasai oleh dinasti Mamalik yang menggantikan posisi dinasti Ayyubiyah pimpinan perang dipegang oleh Baybars dan Qalwun. Pada masa merekalah Akka dapat direbut kembali oleh kaum muslimin, tahun 1291 M.
Demikianlah perang salib yang terjadi di timur. Perang ini tidak hanya berhenti di barat, di Spanyol, sampai akhirnya umat Islam terusir dari Spanyol Eropa. Akan tetapi, meskipun demikian mereka tidak dapat
menurunkan bendera Islam dari Palestina.
D. Dampak Perang Salib a. Di Eropa
Perang Salib menimbulkan beberapa akibat penting dalam sejarah dunia.
Perang Salib membawa Eropa kedalam kontak langsung dengan dunia muslim dan terjadinya hubungan antara timur dan barat. Kontak ini menimbulkan saling tukar pikiran antara kedua belah pihak. Pengetahuan orang timur yang maju memberi daya dorong besar bagi pertumbuhan intelektual Eropa Barat.
Keuntungan Perang Salib bagi Eropa adalah menambah lapangan perdagangan, mempelajari kesenian, dan penemuan penting,seperti kompas pelaut, kincir angin dan sebagainya dari orang Islam. Mereka juga dapat mengetahui cara bertani yang maju dan mempelajari kehidupan industri timur yang lebih berkembang. Ketika kembali ke Eropa, mereka mendirikan sebuah pasar khusus untuk barang-barang timur. Orang barat mulai mnyadari kebutuhan akan barang-barang timur, dan karena kepentingan ini perdagangan antara timur dan barat menjadi lebih berkembang.
b. Dunia Islam
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa Perang Salib dimenangakan oleh umat Islam, akan tetapi dampak negatif yang ditimbulkan oleh perang salib sangat banyak, termasuk dalam segi perekonomian, karena Perang Salib terjadi di daerah kekuasaan Islam, meskipun umat Kristen juga tidak kalah merugi.
Meskipun pihak Kristen Eropa menderita kekalahan dalam Perang Salib, namun mereka telah mendapatkan hikmah yang tidak ternilai harganya karena mereka dapat berkenalan dengan kebudayaan dan peradaban Islam yang sudah sedemikian majunya. Bahkan kebudayaan dan peradaban yang mereka peroleh dari Timur- Islam menyebabkan lahirnya renaisans di Barat.
Selain Ekonomi, beberapa dampak negatif dan kerugian dunia Islam akibat Perang Salib adalah sebagai berikut :
1. Politik
Kekuatan politik umat Islam menjadi lemah. Dalam kondisi demikian mereka bukan menjadi bersatu, tetapi malah terpecah belah. Banyak dinasti kecil yang memerdekakan diri dari pemerintahan pusat Abbasiyah di Baghdad.
2. Militer
Dalam bidang militer, dunia Barat menemukan persenjataan dan teknik berperang yang belum pernah mereka temui sebelumnya di negerinya, seperti penggunaan bahan-bahan peledak untuk melontarkan peluru, pertarungan senjata dengan menunggang kuda, teknik melatih burung merpati untuk kepentingan informasi militer, dan penggunaan alat-alat rebana dan gendang untuk memberi semangat kepada pasukan militer di medan perang.
3. Perindustrian
Dalam bidang perindustrian, mereka menemukan kain tenun dan peralatannya di dunia Islam, kemudian mereka bawa ke negerinya, seperti kain muslin, satin, dan damas. Mereka juga menemukan berbagai jenis parfum, kemenyan, dan getah Arab yang dapat mengharumkan ruangan.
4. Pertanian
Sistem pertanian yang sama sekali baru di dunia Barat mereka temukan di Timur-Islam, seperti model irigasi yang praktis dan jenis tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan yang beraneka macam, termasuk penemuan gula.
5. Perniagaan
(Rangkuman) Orang barat memakai sistem perdagangan Islam yang menggunakan uang sebagai alat tukar dalam jual beli. Karena sebelumnya mereka masih menggunakan sistem barter.
6. Ilmu pengetahuan dan kesehatan
Ilmu astronomi yang sudah dikembangkan oleh umat Islam sejak abad ke-9 telah pula memepengaruhi lahirnya berbagai observatorium di
Barat. Selain itu bangsa barat juga meniru adanya rumah sakit, sebagaimana sudah berkembang lama di dunia Islam.