• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Perhitungan Tarif Tiket yang Berjalan

Dalam dokumen BAB 3 ANALISIS SISTEM SEDANG BERJALAN (Halaman 22-33)

Sebelum dapat melakukan perhitungan tarif tiket, bagian keuangan kantor pusat maupun bagian keuangan kantor cabang harus menyusun susunan biaya – biaya apa saja yang harus dikeluarkan dalam menjalankan proses bisnis perusahaan. Susunan anggaran biaya perusahaan disusun berdasarkan waktu jam terbang. Berikut cara perhitungannya :

A. Biaya Operasi Langsung

a. Biaya Operasi Langsung Tetap 1. Biaya Sewa Pesawat

= Biaya Sewat Pesawat Per Tahun / Produksi Jam Terbang Per Tahun

= $ 3.813.000 / 8.200 Jam = $ 465 Per Jam

2. Biaya Penyusutan Pesawat

= Biaya Penyusutan Pesawat Per Tahun / Produksi Jam Terbang Per Tahun

= 0

3. Biaya Asuransi Pesawat

= Biaya Asuransi Pesawat Per Tahun / Produksi Jam Terbang Per Tahun

= $ 180.400 / 8200 = $ 22 Per Jam

4. Biaya Gaji Tetap Awak Pesawat

= Biaya Gaji Tetap Awak Pesawat Per Tahun / Produksi Jam Terbang Per Tahun

= $ 1.615.400 / 8.200 Jam = $ 197 Per Jam

= Biaya Gaji Tetap Awak Non Pesawat Per Tahun / Produksi Jam Terbang Per Tahun

= $ 697.000 / 8.200 Jam = $ 85 Per Jam

6. Biaya Amortisasi Training

= Biaya Amortisasi Training Per Tahun / Produksi Jam Terbang Per Tahun

= $ 8.200 / 8.200 Jam = $ 10 Per Jam

7. Biaya Recurrent Training

= Biaya Recurrent Training Per Tahun / Produksi Jam Terbang Per Tahun

= $ 57.400 / 8.200 Jam = $ 7 Per Jam

b. Biaya Operasi Langsung Variabel 1. Biaya Perawatan Pesawat

= Biaya Perawatan Pesawat Per Tahun / Produksi Jam Terbang Per Tahun

= $ 10.660.000 / 8.200 Jam = $ 1.300 Per Jam

2. Biaya Bahan Bakar dan Pelumas

= Biaya Bahan Bakar dan Pelumas Per Tahun / Produksi Jam Terbang Per Tahun

= $ 29.520.000 / 8.200 Jam = $ 3.600 Per Jam

3. Biaya Tunjangan Awak Pesawat

= Biaya Tunjangan Awak Pesawat Per Tahun / Produksi Jam Terbang Per Tahun

= $ 688.800 / 8.200 Jam = $ 84 Per Jam

4. Biaya Pelayanan Jasa Bandar Udara

= Biaya Pelayanan Jasa Bandar Udara Per Tahun / Produksi Jam Terbang Per Tahun

= $ 20 Per Jam

5. Biaya Ground Handling

= Biaya Ground Handling Per Tahun / Produksi Jam Terbang Jam Per tahun

= $ 877.400 / 8.200 Jam = $ 107 Per Jam

6. Biaya Catering

= Biaya Catering Per Tahun / Produksi Jam Terbang Per Tahun = $ 229.600 / 8.200 Jam

= $ 28 Per Jam A. Biaya Operasi Tidak Langsung

1. Biaya Umum dan Organisasi

= Biaya Umum dan Organisasi Per Tahun / Produksi Jam Terbang Per Tahun

= $ 459.200 / 8.200 Jam = $ 56 Per Jam

2. Biaya Penyusutan Aktiva Tetap

= Biaya Penyusutan Aktiva Tetap Per Tahun / Produksi Jam Terbang Per Tahun

= $ 32.800 / 8.200 Jam = $ 4 Per jam

3. Biaya Amortisasi Non Aktiva Tetap

= Biaya Amortisasi Non Aktiva Tetap Per Tahun / Produksi Jam Terbang Per Tahun

= $ 24.600 / 8.200 Jam = $ 3 Per Jam

4. Biaya Gaji Tetap SDM Tidak Langsung

= Biaya Gaji Tetap SDM Tidak Langsung Per Tahun / Produksi Jam Terbang Per Tahun

= $ 598.600 / 8.200 Jam = $ 73 Per Jam

5. Biaya Promosi dan Penjualan

= Biaya Promosi dan Penjualan Per Tahun / Produksi Jam Terbang Per Tahun

= $ 623.200 / 8.200 Jam = $ 16 Per Jam

6. Biaya Komisi Agen

= Biaya Komisi Agen Per Tahun / Produksi Jam Terbang Per Tahun

= $ 1.107.000 / 8.200 Jam = $ 135 Per Jam

Setelah bagian keuangan keuangan cabang dan bagian keuangan pusat menyusun biaya – biaya tersebut, menghasilkan biaya total operasi per jam. Total biaya operasi per jam adalah sebagai berikut :

KETERANGAN BIAYA

A. BIAYA OPERASI LANGSUNG

1. Biaya Operasi Langsung Tetap

a. Biaya Sewa Pesawat 465

b. Biaya Penyusutan Pesawat 0

c. Biaya Asuransi Pesawat 22

d. Biaya Gaji Tetap Awak Pesawat 197

e. Biaya Gaji Tetap Non Awak Pesawat 85

f. Biaya Amortisasi Training 10

g. Biaya Recurrent Training 7

SUB TOTAL 786

2. Biaya Operasi Langsung Variabel

a. Biaya Perawatan Pesawat 1.300

b. Biaya Bahan Bakar dan Pelumas 3.600

c. Biaya Tunjangan Awak Pesawat 84

d. Biaya Pelayanan Jasa Bandar Udara

- Pelayanan Jasa Penerbangan 23

- Pendaratan

i. Domestik 17

ii. Regional 0

iii. Penempatan 3

e. Biaya Ground Handling

- Domestik 107

f. Biaya Catering 28

SUB TOTAL 5.162

TOTAL BIAYA OPERASI LANGSUNG B. BIAYA OPERASI TIDAK LANGSUNG

a. Biaya Umum dan Organisasi 56

b. Biaya Penyusutan Aktiva Tetap 4

c. Biaya Amortisasi Non Aktiva Tetap 3

d. Biaya Gaji Tetap SDM Tidak Langsung

73

e. Biaya Promosi dan Penjualan 16

f. Biaya Komisi Agen 135

TOTAL BIAYA OPERASI TIDAK LANGSUNG

287

TOTAL BIAYA OPERASI PER JAM 6.235

Tabel 3.3 Contoh Total Biaya Operasi Pesawat Boeing 737

Setelah total biaya operasi per jam didapat, kemudia biaya – biaya tersebut akan dikalikan dengan jam terbang yang dibutuhkan unutk mencapai suatu rute. Misalkan akan dilakukan perhitungan pada rute Jakarta – Pangkalanbun. Waktu penerbangan Jakarta – Pangkalanbun selama 1 jam 11 menit dikonversikan kedalam bentuk desimal dengan dibagi 60 menit menjadi 1.18, kemudian setiap biaya dikalikan dengan

block time tersebut seperti pada tabel berikut.

KETERANGAN BIAYA BLOCK

TIME

BIAYA PER RUTE A. BIAYA OPERASI LANGSUNG

1. Biaya Operasi Langsung Tetap

a. Biaya Sewa Pesawat 465 1.18 550

b. Biaya Penyusutan Pesawat 0 1.18 0

c. Biaya Asuransi Pesawat 22 1.18 26

d. Biaya Gaji Tetap Awak Pesawat 197 1.18 233

e. Biaya Gaji Tetap Non Awak Pesawat 85 1.18 101

f. Biaya Amortisasi Training 10 1.18 12

SUB TOTAL 786 930 2. Biaya Operasi Langsung Variabel

a. Biaya Perawatan Pesawat 1.300 1.18 1.538

b. Biaya Bahan Bakar dan Pelumas 3.600 1.18 4.260

c. Biaya Tunjangan Awak Pesawat 84 1.18 99

d. Biaya Pelayanan Jasa Bandar Udara

- Pelayanan Jasa Penerbangan 23 1.18 27

- Pendaratan

i. Domestik 17 1.18 20

ii. Regional 0 1.18 0

iii. Penempatan 3 1.18 4

e. Biaya Ground Handling

- Domestik 107 1.18 127

- Regional 0 1.18 0

f. Biaya Catering 28 1.18 33

SUB TOTAL 5.162 7.038

TOTAL BIAYA OPERASI LANGSUNG B. BIAYA OPERASI TIDAK LANGSUNG

a. Biaya Umum dan Organisasi 56 1.18 66

b. Biaya Penyusutan Aktiva Tetap 4 1.18 5

c. Biaya Amortisasi Non Aktiva Tetap 3 1.18 4

d. Biaya Gaji Tetap SDM Tidak Langsung 73 1.18 86

e. Biaya Promosi dan Penjualan 16 1.18 19

f. Biaya Komisi Agen 135 1.18 160

TOTAL BIAYA OPERASI TIDAK LANGSUNG

287 340

TOTAL BIAYA OPERASI JAKARTA - PANGKALANBUN

6.235 7.738

Tabel 3.4 Contoh Biaya Operasi Jakarta – Pangkalanbun Boeing 737

Total biaya operasi rute Jakarta - Pangkalanbun :

$ 7.738 x Rp. 9.500 = Rp. 70.091.000

Setelah perusahaan menentukan total biaya operasi untuk rute Jakarta – pangkalanbun, perusahaan harus mengetahui rencana penjualan untuk rute tersebut. Dengan cara :

125 100% Rp. 70.091.000 Rp. 560.728 119 95% Rp. 589.000 113 90% Rp. 620.274 106 85% Rp. 661.236 100 80% Rp. 700.910 94 75% Rp. 745.649 88 70% Rp. 796.489 81 65% Rp. 865.321 75 60% Rp. 934.546 69 55% Rp. 1.015.811 64 50% Rp. 1.095.172

Tabel 3.5 Low / Factor Rute Jakarta - Pangkalanbun

Dari tabel tersebut perusahaan dapat menentukan rencana penjualan dari rute Jakarta – Pangkalanbun. Contoh perusahaan telah menganalisis rute Jakarta – Pangkalanbun, dimana titik rata – rata penjualan tiket pada rute Jakarta – Pangkalanbun berada pada titik low / factor 70% dimana seat yang terjual adalah 88 seat. Maka perhitungannya sebagai berikut :

Perhitungan harga pokok penjualan per seat = Rp. 70.091.000 / 88 seat

= Rp. 796.489 Per Seat

Dari harga pokok penjualan tiket, perusahaan dapat memproyeksikan total revenue yang akan diterima dalam satu tahun. Sebelum menghitung total revenue maka terlebih dahulu harus menghitung jumlah profit yang telah ditetapkan oleh manajemen perusahaan dari setiap musim, dan berikut rumus beserta perhitungannya :

Rumus = TOC + (TOC x Persentase yang telah ditetapkan (%)) Musim ramai = Rp. 70.091.000 + (Rp. 70.091.000 x 30%) = Rp. 70.091.000 + Rp. 21.027.300 = Rp. 91.118.300 Musim sedang = Rp. 70.091.000 + (Rp. 70.091.000 x 10%) = Rp. 70.091.000 + Rp. 7.009.100 = Rp. 77.100.100

Musim sepi = Rp. 70.091.000 + (Rp. 70.091.000 x 5%) = Rp. 70.091.000 + Rp. 3.504.550

= Rp. 73.595.550

Setelah mengetahui jumlah laba dari persentase yang ditetapkan oleh manajemen maka langkah selanjutnya adalah menghitung total revenue yang akan didapat dalam waktu satu tahun. Perusahaan menjalankan rute Jakarta – Pangkalanbun sebanyak satu kali dalam sehari, maka perhitungannya adalah sebagai berikut :

Bulan Musim Jumlah

Januari Ramai Rp. 91.118.300 x 31 hari Rp. 2.824.667.300 Febuari Sepi Rp. 73.595.550 x 28 hari Rp. 2.060.675.400 Maret Sepi Rp. 73.595.550 x 31 hari Rp. 2.281.462.050 April Sepi Rp. 73.595.550 x 30 hari Rp. 2.207.866.500 Mei Sedang Rp. 77.100.100 x 31 hari Rp. 2.390.103.100 Juni Sedang Rp. 77.100.100 x 30 hari Rp. 2.313.003.000 Juli Ramai Rp. 91.118.300 x 31 hari Rp. 2.824.667.300 Agustus Sedang Rp. 77.100.100 x 30 hari Rp. 2.313.003.000 September Sepi Rp. 73.595.550 x 31 hari Rp. 2.281.462.050 Oktober Sedang Rp. 77.100.100 x 30 hari Rp. 2.313.003.000 November Sedang Rp. 77.100.100 x 31 hari Rp. 2.390.103.100 Desember Ramai Rp. 91.118.300 x 31 hari Rp. 2.824.667.300 Total Revenue Rp. 29.024.683.100

TOC (Rp. 25.583.215.000) Laba Rp. 3.441.468.100

Tabel 3.6 Revenue Budget Rute Jakarta - Pangkalanbun

KETERANGAN BIAYA BLOCK

TIME

BIAYA PER RUTE A. BIAYA OPERASI LANGSUNG

1. Biaya Operasi Langsung Tetap

a. Biaya Sewa Pesawat 465 1.75 814

b. Biaya Penyusutan Pesawat 0 1.75 0

c. Biaya Asuransi Pesawat 22 1.75 38

d. Biaya Gaji Tetap Awak Pesawat 197 1.75 345

e. Biaya Gaji Tetap Non Awak Pesawat 85 1.75 149

f. Biaya Amortisasi Training 10 1.75 17

g. Biaya Recurrent Training 7 1.75 12

SUB TOTAL 786 1.375

2. Biaya Operasi Langsung Variabel

a. Biaya Perawatan Pesawat 1.300 1.75 2.275

b. Biaya Bahan Bakar dan Pelumas 3.600 1.75 6.300

c. Biaya Tunjangan Awak Pesawat 84 1.75 147

d. Biaya Pelayanan Jasa Bandar Udara

- Pelayanan Jasa Penerbangan 23 1.75 40

- Pendaratan

i. Domestik 17 1.75 30

ii. Regional 0 1.75 0

iii. Penempatan 3 1.75 5

e. Biaya Ground Handling

- Domestik 107 1.75 187

- Regional 0 1.75 0

f. Biaya Catering 28 1.75 49

SUB TOTAL 5.162 9.033

TOTAL BIAYA OPERASI LANGSUNG B. BIAYA OPERASI TIDAK LANGSUNG

a. Biaya Umum dan Organisasi 56 1.75 98

b. Biaya Penyusutan Aktiva Tetap 4 1.75 7

c. Biaya Amortisasi Non Aktiva Tetap 3 1.75 5

d. Biaya Gaji Tetap SDM Tidak Langsung 73 1.75 128

e. Biaya Promosi dan Penjualan 16 1.75 28

f. Biaya Komisi Agen 135 1.75 236

TOTAL BIAYA OPERASI TIDAK LANGSUNG

287 502

TOTAL BIAYA OPERASI JAKARTA - PUTUSSIBAU

Tabel 3.7 Contoh Biaya Operasi Jakarta – Putussibau Boeing 737

Total biaya operasi rute Jakarta - Putussibau :

$ 10.910 x Rp. 9.500 = Rp. 103.645.000

Setelah perusahaan menentukan harga pokok penjualan untuk rute Jakarta – pangkalanbun, perusahaan harus mengetahui rencana penjualan untuk rute tersebut. Dengan cara :

Seat capacity Low / factor Cost Per Route BEP Tarif

125 100% Rp. 103.645.000 Rp. 829.160 119 95% Rp. 870.966 113 90% Rp. 917.212 106 85% Rp. 977.783 100 80% Rp. 1.036.450 94 75% Rp. 1.102.606 88 70% Rp. 1.177.784 81 65% Rp. 1.279.568 75 60% Rp. 1.381.933 69 55% Rp. 1.502.101 63 50% Rp. 1.645.159

Tabel 3.8 Low / Factor Rute Jakarta - Putussibau

Dari tabel tersebut perusahaan dapat menentukan rencana penjualan dari rute Jakarta – Putussibau. Contoh perusahaan telah menganalisis rute Jakarta – Pangkalanbun, dimana titik rata – rata penjualan tiket pada rute Jakarta – Pangkalanbun berada pada titik low / factor 65% dimana seat yang terjual adalah 81 seat. Maka perhitungannya sebagai berikut :

Perhitungan harga pokok penjualan per seat = Rp. 103.645.000 / 81 seat

= Rp. 1.279.568 Per Seat

Dari harga pokok penjualan tiket, perusahaan dapat memproyeksikan total revenue yang akan diterima dalam satu tahun. Sebelum menghitung total revenue maka terlebih dahulu harus menghitung jumlah profit yang telah ditetapkan oleh manajemen perusahaan dari setiap musim, dan berikut rumus beserta perhitungannya :

Musim ramai = Rp. 103.645.000 + (Rp. 103.645.000 x 30%) = Rp. 103.645.000 + Rp. 31.093.500 = Rp. 134.738.500 Musim sedang = Rp. 103.645.000 + (Rp. 103.645.000 x 10%) = Rp. 103.645.000 + Rp. 10.364.500 = Rp. 114.009.500 Musim sepi = Rp. 103.645.000 + (Rp. 103.645.000 x 5%) = Rp. 103.645.000 + Rp. 5.182.250 = Rp. 108.827.250

Setelah mengetahui jumlah laba dari persentase yang ditetapkan oleh manajemen maka langkah selanjutnya adalah menghitung total revenue yang akan didapat dalam waktu satu tahun. Perusahaan menjalankan rute Jakarta – Putussibau sebanyak satu kali dalam sehari, maka perhitungannya adalah sebagai berikut :

Bulan Musim Jumlah

Januari Ramai Rp. 134.738.500 x 31 hari Rp. 4.176.893.500 Febuari Sepi Rp. 108.827.250 x 28 hari Rp. 3.047.163.000 Maret Sepi Rp. 108.827.250 x 31 hari Rp. 3.373.644.750 April Sepi Rp. 108.827.250 x 30 hari Rp. 3.264.817.500 Mei Sedang Rp. 114.009.500 x 31 hari Rp. 3.534.294.500 Juni Sedang Rp. 114.009.500 x 30 hari Rp. 3.420.285.000 Juli Ramai Rp. 134.738.500 x 31 hari Rp. 4.176.893.500 Agustus Sedang Rp. 114.009.500 x 30 hari Rp. 3.420.285.000 September Sepi Rp. 108.827.250 x 31 hari Rp. 3.373.644.750 Oktober Sedang Rp. 114.009.500 x 30 hari Rp. 3.420.285.000 November Sedang Rp. 114.009.500 x 31 hari Rp. 3.534.294.500 Desember Ramai Rp. 134.738.500x 31 hari Rp. 4.176.893.500 Total Revenue Rp. 42.919.394.500

TOC (Rp. 37.830.425.000) Laba Rp. 5.088.969.500

Tabel 3.9 Revenue Budget Rute Jakarta - Putussibau

Dalam dokumen BAB 3 ANALISIS SISTEM SEDANG BERJALAN (Halaman 22-33)

Dokumen terkait