• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Produksi

Dalam dokumen DIAN PRADIKTA PUTRA D1307021 (Halaman 55-67)

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

C. Proses Produksi

Berbagai macam proses produksi yang dikerjakan di PT. Aresta Lintas Media antara lain :

1. Baliho

Baliho adalah papan iklan yang terbuat dari triplek. Baliho diukur dari ukuran lembaran per triplek yang berukuran 1,20 centimeter. Bahan untuk pembuatan baliho biasanya bertahan kurang lebih 5 – 6 bulan pemakaian. Bahan dari triple sendiri dibagi menjadi dua,yaitu triplek biasa dan triplek melamin.

a) Bahan : triplek / melamine, kayu balok 3 x 3 atau 3 x 4, thinner A, thinner super, cat isamu/ nippe, cat tembok, kertas karton, plester kertas.

b) Alat : tatah, siku, gergaji, cutter, penggaris, airbush, kompresor, selang.

c) Cara Pembuatan :  Tahap I

- Mempelajari materi desain sesuai permintaan klien sebelum masuk ke meja produksi.

- Membuat skala desain dengan menghitung secara manual. - Membuat huruf atau gambar sesuai skala desain. Untuk

mempermudah perlu membuat mal terlebih dahulu agar skala huruf tepat di bidang yang akan ditempelkan.

- Melubangi kertas karton dengan cutter sesuai panjang dan lebar.

- Meneliti kembali ketepatan desain sesuai materi yang tersedia.

 Tahap II

- Merancang tripek atau melamine sesuai ukuran yang dibutuhkan dengan menggunakan kayu sebagai rangka. - Pemberian cat dasar pada triplek untuk menutup permukaan

yang tidak rata.

- Permukaan diamplas sampai halus, kemudian dicat dengan cat isamu.

 Tahap III

- Mengukur masing-masing bidang yang akan diberi warna seperti huruf atau gambar yang sesuai desainnya.

- Menempelkan pada triplek dengan menggunakan plester kertas.

- Menyemprot cat dengan tiak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis untuk hasil yang lebih baik.

 Tahap IV

- Tahap ini merupakan tahap finishing dari pembuatan baliho. Setelah baliho kering, dapat dilanjutkan dengan penyemprotan tahap akhir dengan menggunakan cat lemanin yang berguna untuk cat tahan lama dalam segala jenis cuaca.

2. Spanduk, Banner, dan Rontek.

Pengertian spanduk, banner, dan rontek adalah media iklan yang terbuat dari kain yang biasanya dibentangkan dipinggir atau di atas jalan. Hanya saja untuk rontek, cara pemasangan dilakukan dengan berdiri dari bawah ke atas.

a) Bahan : kain, kertas karton, plester kertas, car Isamu/ Nippe. b) Alat : penggaris, spraygun / airbush, kompresor, jarum, meja,

pensil, cutter, selang. c) Cara pembuatan :

- Mempelajari materi desain.

- Menghitung skala, baik secara skala manual maupun skala jadi.

- Menyambung kertas karton berukuran 78 x 66 cm hingga mencapai panjang dan lebar sesuai yang dibutuhkan.

- Membentuk huruf atau gambar sesuai dengan desain.

- Desain dipotong dengan cutter sesuai garis positif dan negatifnya.

- Rentangkan kain pada meja, disusul mal pada kertas karton diatasnya.

- Mal pada kain harus dipasangi jarumagar proses penyemprotan kertas tidak bergeser akibat dari angin kompresor.

- Meneliti kembali ketepatan desain pada kain.

- Dilakukan penyemprotan secukupnya sesuai warna pada desain.

- Setelah selesai jarum dicabut dan dikembalikan ke tempatnya semula.

- Untuk ukuran media ini proses mengeringkannya tidak perlu menunggu lama.

- Pemasangan keling atau lubang disetiap sudutnya jika diperlukan saat selesai pembuatan.

3. Billboard

Billboard adalah papan iklan yang terbuat dari plat aluminium atau plat besi easer. Pemakain billboard berjangka waktu lama dengan kurang lebih 4-5 tahun pemakaian.

a) Bahan : plat aluminium, paku ripet, cat meni aluminium, cat dasar putih, karton putih / kertas ivory, spreimont, plester, tinner super, kertas kosong, kain perca, kompon,bensin.

b) Alat : bor besi, stang ripet, palu, tang dan gunting plat. c) Cara pembuatan :

 Tahap I

- Mempelajari materi desain billboard yang sudah berbentuk print out.

- Setelah mendapatkan ukuran sebenarnya dari billboard mulai membuat mal pada bidang kertas ivory yang sudah disambung menurut ukuran besar kecilnya huruf dan gambar pada billboard.

- Setelah mal selesai, mulai untuk melubangi mal sesuai dengan garis yang tertulis menggunakan cutter.

 Tahap II

- Menempelkan plat aluminium pada stal dengan cara melubangi bagian tepi dari plat dan stal menggunakan bor. Setelah itu diripet dengan stang ripet (dikeling) .

- Setelah itu plat yang telah bergabung dengan stal diamplas dengan menggunakan kertas amplas untuk membersihkan plat jika masih kotor serta supaya cat bisa menempel dengan kuat nantinya.

- Setelah plat bersih dan halus, dasari dengan meni aluminium kemudian setelah kering kembali diamplas dengan amplas halus.

- Mulai pengecatan dengan warna yang sesuai dengan desain menggunakan kompresor dan spet.

 Tahap III

- Setelah billboard sudah kering,selanjutkan tempelkan kertas pola yang sebelum kita semprot bagian sisi dalamnya dengan menggunakan lem semprot atau spray mount.

- Setelah pola menempel, selanjutnya semprot pola yang telah menempel tersebut dengan warna sesuai materi. Kemudian biarkan sampai cat mengering.

- Setelah kering, bersihkan bagian cat yang kotor menggunakan kain perca yang telah diolesi kompon.

- Setelah bersih, billboard dikeringkan dengan cara dijemur diterik matahari agar cat menajdi kertas.

- Apabila sudah kering, tahap terakhir untuk finishing pengerjaan billboard adalah mealpisi cat menggunakan clear.

4. Letter

a) Bahan : acrylic dengan besar dan ketebalan sesuai dengan kebutuhan, kertas ivory, thinner super, cat danagloss.

b) Alat : cutter acrylic, cutter kertas, pensil, penggaris, airbush, kompresor, plester kertas.

c) Cara pembuatan :  Tahap I

- Mempelajari desain dan mulai membuat mal dengan mengukur skala dengan ukuran sebenarnya.

- Membuat sketsa pada kertas ivory sesuai skala desain. - Desain yang telah dibuat dilubangi dengan cutter kertas. - Diperiksa kembali apakah ada kesalahan atau tidak.  Tahap II

- Memotong bahan mentah sesuai dengan ukuran menggunakan cutter acrylic.

- Mal ditempelkan pada acrylic dengan posisi terbalik.

- Lapisan stiker pada acrylic disemprot dengan cat sesuai dengan mal, kemudian dilubangi dengan cutter sesuai garis

desain yang ada. Proses ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati, sebab bila garis cutter melenceng sedikit, maka akan membekas pada permukaan acrylic dan harus dilakukan dari awal lagi.

 Tahap III

- Melai melakukan proses pengecatan, yaitu didahulukan warna tua dan disusul dengan warna yang lebih muda. Proses ini cukup rumit karena harus benar-benar tepat penempatan warnanya. Jika ada kesalahan harus dilakukan dari awal lagi.

- Kemudian lapisan kertas pada bagian depan acrylic dilepas atau dihilangkan.

- Setelah selesai, acrylic atau letter siap untuk dipasang. 5. Neon Box

a) Bahan : acrylic dengan besar dan ketebalan sesuai dengan kebutuhan, kertas ivory, thinner super, cat danagloss, lampu neon. b) Alat : cutter acrylic, cutter kertas, pensil, penggaris, airbush,

kompresor, plester kertas. c) Cara pembuatan :

 Tahap I

- Mempelajari desain dan mulai membuat mal dengan mengukur skala dengan ukuran sebenarnya.

- Membuat sketsa pada kertas ivory sesuai skala desain. - Desain yang telah dibuat dilubangi dengan cutter kertas. - Diperiksa kembali apakah ada kesalahan atau tidak.  Tahap II

- Memotong bahan mentah sesuai dengan ukuran menggunakan cutter acrylic. Biasanya pembuatan neon box ukurannya lebih besar dari pada saat pembuatan letter. Pembuatan hampir sama, hanya yang membedakan neon box dibuat dengan ukuran besar dan memakai 2 permukaan depan dan belakang.

- Mal ditempelkan pada acrylic dengan posisi terbalik.

- Lapisan stiker pada acrylic disemprot dengan cat sesuai dengan mal, kemudian dilubangi dengan cutter sesuai garis desain yang ada. Proses ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati, sebab bila garis cutter melenceng sedikit, maka akan membekas pada permukaan acrylic dan harus dilakukan dari awal lagi.

 Tahap III

- Mulai melakukan proses pengecatan, yaitu didahulukan warna tua dan disusul dengan warna yang lebih muda. Proses ini cukup rumit karena harus benar-benar tepat penempatan warnanya. Jika ada kesalahan harus dilakukan dari awal lagi.

- Kemudian lapisan kertas pada bagian depan acrylic dilepas atau dihilangkan.

- Setelah selesai, mulai menempatkan acrylic untuk penambahan tempat, yaitu di dalam bentuk neon box ini untuk diisi dengan lampu neon putih sebanyak 2 buah. - Setelah selesai, neon box siap untuk dipasang.

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Periklanan merupakan salah satu bentuk komunikasi yang tidak sekedar memeberikan informasi kepada masyarakat luas. Tugas periklanan harus mampu membujuk masyarakat luas agar berperilaku sedemikian rupa sesuai dengan strategi pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Periklanan dengan bentuk media luar ruang dianggap lebih efektif untuk penyampaian pesan. Untuk mendapatkan informasi dari suatu iklan, masyarakt luad tidak perlu mengeluarkan biaya. Karena iklan media luar ruang ini dipasang di sepanjang aspek outdoor atau tempat ramai yang banyak dilewati oleh masyarakat.

Prosesnya sendiri juga memerlukan biaya yang relatif sedikit, karena penempatan iklan media luar ruang tersebut dilakukan dengan strategis dan sangat teliti.dengan mengeluarkan biaya relatif sedikit dan ddapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, iklan media luar ruang sangat efektif untuk pemasaran dalam sebuah perusahaan.

Sebuah iklan bisa dinikmati oleh masyarakat luas sesudah melewati tahap yang disebut tahap produksi. Bagian produksi berfungsi sebagai penyambung dari bagian creative untuk mewujudkan bentuk iklan menjadi nyata. Ini merupakan penentu keberhasilan sebuah iklan karena bagian

memuaskan untuk sebuah order dari klien. Maka dari itu bagian produksi bertanggung jawab penuh untuk hasil dan kualitas iklan yang akan disampaikan kepada masyarakat luas.

B. Saran

Saran bagi lembaga pendidikan :

1. Kepada lembaga pendidikan diharapkan memberikan fasilitas pendidikan yang maksimal dan disesuaikan dengan materi kuliah yang diberikan.

2. Pengetahuan tentang software desain diperbanyak agar lebih menguasai saat menghadapi kuliah kerja nyata.

3. Intensitas untuk mata kuliah praktikum diperbanyak agar mahasiswa siap untuk melakukan magang. Karena selalu dituntut serba cepat terhadap perusahaan.

Bagi instansi

1. Diperbanyak untuk komunikasi antara pemagang dengan partner serta pembimbing saat melakukan pekerjaan magang.

2. Pengarahan yang singkat dengan deadline yang sangat cepat terkadang membuat penulis sulit untuk mendapatkan ide. Instansi harus memberikan informasi detail dan jelas kepada penulis agar pekerjaan dengan deadline cepat ini bisa diselesaikan dengan baik.

3. Sebaiknya menambahkan fasilitas komputer di kantor yang sangat sedikit untuk memperlancar pekerjaan yang dilakukan. Serta harusnya komputer

sudah tersambung dengan koneksi internet agar mempermudah bagian creative dan produksi melakukan pekerjaannya.

Dalam dokumen DIAN PRADIKTA PUTRA D1307021 (Halaman 55-67)

Dokumen terkait