• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

C. Tinjauan Umum Tentang Persepsi

3. Proses Terjadinya Persepsi

Proses terjadinya persepsi dapat dijelaskan sebagai berikut. Objek menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat panca indera atau reseptor. Perlu dikemukakan bahwa antara objek dan stimulus itu berbeda.

Tapi ada kalanya bahwa objek dan stimulus itu menjadi satu, misalnya dalam hal tekanan. Benda sebagai objek langsung mengenai kulit, sehingga akan terasa tekanan tersebut.

Proses stimulus mengenai panca alat indera merupakan proses kedalaman atau proses fisik. stimulus yang diterima oleh alat indera diteruskan oleh syaraf sensoris ke otak. proses ini disebut sebagai proses fisiologis.

Kemudian terjadilah proses di otak sebagai pusat kesadaran sehingga individu menyadari apa yang di dengar, atau apa yang diraba. Proses yang terjadi dalam otak atau dalam pusat kesadaran inilah yang disebut sebagai proses psikologis. dengan demikian dapat dikemukakan bahwa taraf terakhir dalam persepsi ialah individu menyadari tentang misalnya apa yang dilihat, atau apa yang diraba. Atau apa yang didengar, yaitu stimulus yang diterima melalui alat

22 https://dosenpsikologi.com/faktor-yang-mempengaruhi-persepsi

indera. proses ini merupakan proses terakhir dari persepsi yang merupakan persepsi sebenarnya.23

D. Pengajar pada Sekolah Islam

Pengajar adalah orang yang berwenang dan bertanggungjawab terhadap pendidikan murid-murid, baik secara individual ataupun klasikal, baik di sekolah ataupun di luar sekolah.24

Ada beberapa istilah atau term lain yang memiliki kesamaan dengan istilah guru, yakni pendidik, pengajar, ustadz atau mudarris, akan tetapi dalam dunia pendidikan lebih sering menggunakan istilah pendidik.

Denifinisi pendidik dalam Islam ialah siapa saja yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didik. Dalam Islam, orang yang paling bertanggung jawab adalah orang tua (ayah dan ibu) anak didik.

Pada awalnya tugas pendidik adalah murni tugas kedua orang tua, namun pada perkembangan zaman yang telah maju seperti sekarang ini banyak tugas orang tua sebagai pendidik yang diserahkan ke sekolah, karena lebih efisien dan lebih efektif.25

23 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 32

24 Sudirman Sommeng, Psikologi Umum Dan Perkembangannya, h.60

25 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994), h. 74-75

Pengertian lain tentang pendidik adalah orang dewasa yang bertanggungjawab memberi bimbingan atau bantuan kepada anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai kedewasaannya, mampu melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Allah, khalifah di permukaan bumi, sebagai makhluk sosial, dan sebagai individu yang sanggup berdiri sendiri.26

Pengajar dalam bahasa jawa adalah seseorang yang harus digugu dan ditiru oleh semua peserta didiknya. Makna dari digugu adalah segala sesuatu yang berasal darinya merupakan kebenaran yang harus dipercayai dan diyakini oleh semua muridnya, sedangkan maksud dari ditiru artinya seorang guru merupakan suri teladan atau contoh bagi semua muridnya, baik cara berpikir, cara berbicara, maupun cara bersikap dan berprilaku.27 Oleh sebab itu, seorang guru harus mempunyai kepribadian mantap dan berbekal kemampuan baik dalam segala aspek yang dimilikinya.

Budi pekerti yang baik (akhlak al-karimah) sangat penting untuk dimiliki oleh seorang guru (pendidik). Sebab, semua sifat dan akhlak yang dimiliki seorang guru akan senantiasa ditiru oleh anak didiknya. Maksud dari akhlak baik yang harus dimiliki oleh guru dalam konteks pendidikan Islam ialah akhlak yang sesuai dengan tuntunan agama Islam, seperti yang dicontohkan oleh

26 Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam I (Bandung: Pustaka Setia, 1998), h. 65.

27 Muhamad Nurdin, Kiat Menjadi Guru Profesional (Jogjakarta: Ar-Ruz Media, 2008), h. 17

pendidik utama Nabi Muhammad saw dan para utusan Allah swt yang lainnya28. Tugas guru ialah mendidik. Mendidik adalah tugas yang sangat luas dan kompleks. Mendidik itu sebagian dilakukan dalam bentuk mengajar, sebagian dalam bentuk memberikan dorongan, memuji, menghukum, memberi contoh, membiasakan, dan lain-lain.29

Guru adalah profesi yang ditandai dengan kompetensi yang dimiliki, guru yang dapat dikatakan kompeten adalah guru yang mempunyai kemampuan dan keterampilan untuk menjalankan segala tugas yang diembannya. Kompetensi guru merupakan suatu ukuran yang telah ditetapkan dan dipersyaratkan dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan prilaku atau perbuatan bagi seorang guru agar berkelayakan dalam menjalankan tugas dan menduduki jabatan fungsional sesuai dengan bidang, kualifikasi serta jenjang pendidikan.30

28 Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), h. 44.

29 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam,.... h. 78.

30 Wahab, dkk. Kompetensi Guru Agama Tersertifikasi (Semarang: Robar Bersama, 2011), h. 11

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah kualitatif deskriptif yang mempelajari masalah-masalah yang ada serta tata cara kerja yang berlaku. Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku.31 Di dalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis dan menginterpretasikan kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada. Dengan kata lain penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi mengenai keadaan yang ada.

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini dimaksudkan untuk membatasi studi kualitatif

sekaligus membatasi penelitian guna memilih mana data yang relevan dan mana yang tidak relevan32. Pembatasan dalam penelitian kualitatif ini lebih didasarkan pada tingkat kepentingan/urgensi dari masalah yang dihadapi dalam penelitian ini. Penelitian ini akan difokuskan pada “Persepsi Pengajar Sekolah Islam Tariq Pittayapat Phuket terhadap Minat Menabung di Bank

31 Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta : Bumi Aksara, 1999), h. 26

32 Moleong, 2010

Syariah” yang objek utamanya merupakan Pengajar di Sekolah Islam Tariq Pittayapat yang ada di Phuket Thailand.

C. Deskripsi Fokus Penelitian

Untuk mempermudah dan menghindari kesalahpahaman dalam menafsirkan fokus penelitian, maka perlu dilakukan pembatasan pengertiandan penjelasan mengenai fokus penelitian yang akan dilakukan, yaitu:

1. Persepsi pengajar di sekolah Islam Tariq Pittayapat Phuket mengenai Bank Syariah, bagaimana mereka merespon dan memahami konsep serta tujuan dari bank syariah yang ada di Phuket Thailand.

2. Kendala-kendala yang dihadapi guru dalam memilih bank syariah sebagian wadah transaksi dan menyimpan dana. Hambatan atau kendala tersebut dapat berasal dari internatau ekstern. Dengan mengamati dan berinteraksi mendalam dengan guru, peneliti akan mendapatkan data yang valid tentang kendala yang dihadapi guru dalam memilih bank syariah.

Penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana persepsi pengajar di sekolah islam Tariq Pittayapat Phuket terhadap bank syariah dan faktor apa yang membuat pengajar memilih menjadi nasabah di perbankan syariah

D. Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini pada Sekolah Islam Tariq Pittayapat School Rural Rd Pk. 4015, Tambon Si Sunthon, Amphoe Thalang, Chang Wat Phuket 83110 Thailand. pemilihan lokasi penelitian ini dengan mempertimbangkan bahwa merupakan salah satu sekolah islam yang menjunjung tinggi nilai-nilai budaya islam dan tidak lepas pada modernisasi terkhusus tenaga pengajar yang beberapa telah menggunakan bank syariah sehingga dalam penelitian ini akan memberikan kemudahan pada peneliti untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan.

E. Sumber Data

Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder.

Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama), sementara data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada.

Data primer adalah data yang diperoleh dari informen melalui wawancara, dan yang menjadi informen terbagi menjadi 3 yakni:

1. .Kepala Sekolah 2. Pengurus Sekolah 3. Pengajar

Data sekunder adalah dokumentasi penelitian dan dokumentasi tentang pondok pesantren darul Istiqomah Maros serta Peraturan pondok pesantren.

F. Instrumen Penelitian

Pengambilan data dalam penelitian ini penulis menggunakan Instrumen penelitian untuk memudahkan peneliti memperoleh data-data terkait objek pada penelitian ini instrumen yang digunakan peneliti adalah pedoman :

1. Observasi (Pengamatan), Observasi adalah pengamatan langsung dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala pada objek penelitian untuk mengetahui keberadaan objek, situasi, konteks, dan maknanya dalam upaya mengumpulkan data penelitian.33

2. Wawancara, Wawancara yaitu mengajukan pertanyaan yang dilakukan untuk memperoleh informasi dengan cara mewawancarai langsung secara terstruktur berdasarkan pedoman wawancara.

3. Dokumentasi, Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda dan sebagainya.34

33 Hadari Nawawi dan Martini Hadari, Instrumen Penelitian Bidang Sosial (Pontianak: Gajah Mada University Press, 2006), h. 74.

34 Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), h. 202.

G. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang akan digunakan pada penelitian ini, yaitu penulis mengumpulkan data dengan mengadakan penelitian langsung pada objek yang akan diteliti dengan menggunakan berbagai instrumen sebagai berikut:

Observasi (Pengamatan), Observasi adalah pengamatan langsung dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala pada objek penelitian untuk mengetahui keberadaan objek, situasi, konteks, dan maknanya dalam upaya mengumpulkan data penelitian.35

1. Observasi atau pengamatan langsung difokuskan pada aktifitas kegiatan.

2. Wawancara, Wawancara yaitu mengajukan pertanyaan yang dilakukan untuk memperoleh informasi dengan cara mewawancarai langsung secara terstruktur berdasarkan pedoman wawancara. Untuk pelaksanaan wawancara dengan informan secara efektif dan kondusif, pewawancara akan memperhatikan keadaan informan yang akan diwawancarai dengan terlebih dahulu menyiapkan daftar pertanyaan.

35 Hadari Nawawi dan Martini Hadari, Instrumen Penelitian Bidang Sosial (Pontianak: Gajah Mada University Press, 2006), h. 74.

3. Dokumentasi, Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda dan sebagainya.36 Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Dalam menggunakan dokumentasi, penulis akan menyelidiki benda-benda tertulis seperti sejarah berdiri sekolah islam Tariq Pittayapat Phuket, visi misi, tujuan, struktur organisasi dan informasi lain yang menunjang penelitian ini.

H. Teknik Analisis Data

Analis adalah proses menghubungkan, memisahkan dan mengelompokkan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain sehingga dapat ditarik kesimpulan sebagai akhir pembahasan.

Metode analis yang digunakan penulis ini adalah metode deskriptif.

Deskriptif adalah metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu system pemikiran ataupun suatu kelas pemikiran pada masa sekarang.

Tujuan dari deskriptif ini adalah untuk membuat deskriptif gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta. sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

36 Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), h. 202.

Berdasarkan metode ini penulis ingin menggambarkan bagaimana minat pengajar pondok pesantren darul Itiqomah Maros dalam menabung di bank syariah atau di bank konvensional.

Penyusunan data untuk kemudian dijelaskan dan dianalisis serta dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data. Penelitian ini mendeskripsikan serta menginterpretasikan secara faktual dan akurat mengenai fakta-fakta yang ada.

Pengolahan data merupakan tahap yang harus dilewati oleh seorang peneliti. Adapun urutannya terletak pada tahap setelah tahap pengumpulan data. Dalam arti sempit, sebagai kegiatan analisis data, yang terdiri atas tabulasi dan rekapitulasi data.

Tabulasi data dinyatakan sebagai proses pemaduan atau penyatupaduan sejumlah data dan informasi yang diperoleh peneliti dari setiap sasaran penelitian, menjadi satu kesatuan daftar, sehingga data yang diperoleh menjadi mudah dibaca atau dianalisis.

Rekapitulasi merupakan langkah penjumlahan dari setiap kelompok sasaran penelitian yang memiliki karakter yang sama, berdasar kriteria yang telah dirumuskan terlebih dahulu oleh peneliti.

Proses pelaksanaannya, tahap analisis data tidak cukup hanya terdiri atas tabulasi dan rekapitulasi saja, akan tetapi mencakup banyak tahap. Di

antaranya adalah tahap reduksi data, penyajian data, interpretasi data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Lebih dari sekedar itu, analisis data, yang tidak lain merupakan tahap analisis dan interpretasi data mencakup langkah-langkah reduksi data, penyajian data, interpretasi data dan penarikan kesimpulan /verifikasi.

Tahap dan proses analisis data, setidak-tidaknya terdiri atas tiga komponen penting yang meliputi (1) reduksi, (2) penyajian, dan (3) kesimpulan/

verifikasi. Tahap ini hendaknya dilakukan sedemikian rupa sehingga proses tersebut dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Data yang dikumpulkan diolah dan pengujian dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Reduksi Data: Reduksi data, yaitu penulis akan merangkum dan memilih beberapa data penting yang berkaitan dengan pengajar. Data yang telah direduksi kemudian disajikan dalam bentuk teks yang bersifat naratif dalam laporan penelitian. Dengan demikian, gambaran hasil penelitian akan lebih jelas.

2. Penyajian Data: Penyajian data, yaitu data yang sudah diedit diorganisir secara keseluruhan. data yang sifatnya kualitatif seperti, sikap, perilaku, dan pernyataan disajikan dalam bentuk deskriptif naratif. Kemudian

disaring dan diorganisasikan secara keseluruhan dalam bentuk tabulasi dan kategorisasi. Dalam penyajian data dilakukan interpretasi terhadap hasil data yang ditemukan sehingga kesimpulan yang dirumuskan menjadi lebih objektif.

3. Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi Data: Verifikasi data, yaitu penulis akan membuktikan kebenaran data yang dapat diukur melalui informan yang memahami masalah yang diajukan secara mendalam dengan tujuan menghindari adanya unsur subjektifitas yang dapat mengurangi bobot Hasil Penelitian.

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Sekolah Islam Tariq Pittayapat Phuket

1. Sejarah Berdirinya Sekolah Islam Tariq Pittayapat Phuket

Sejarah Tariq Pittayapat School belumlah terlalu panjang sebab sekolah ini masih tergolong masih baru, Awal didirikan pada tahun 2009, sebagai Nursery (pusat penitipan anak) di Kamala, dimulai dengan 2 anak di rumah kecil, bernama Tariq Genius House, lalu kemudian Pindah ke Thalang pada tahun 2011 dengan 20 anak. Resmi didirikan sebagai Sekolah Dasar Swasta bernama Sekolah Tariq Pittayapat, pada tahun 2014. Untuk menjadi sekolah pilihan Islam di Phuket, menenun keunggulan akademik dengan moral dan etika tertinggi, untuk mendorong perkembangan holistik setiap pelajar untuk menjadi pembelajaran seumur hidup, pemikir, anggota yang berfungsi penuh dan konstruktif serta pemimpin masyarakat sesuai dengan Al-Quran Suci dan Sunnah. Sekolah Islam Tariq Pittayapat percaya bahwa setiap anak adalah unik dan setiap siswa dapat mencapai kesuksesan. Dengan demikian sekolah harus menyediakan kurikulum dan program untuk siswa dengan berbagai kemampuan untuk menantang dan mengembangkan potensi mereka.

Untuk memastikan keunggulan akademik untuk semua siswa kami tanpa memandang mereka kemampuan. Untuk memberikan pendidikan berbasis nilai yang konsisten dengan rasa hormat dan kewarganegaraan yang baik dalam masyarakat multicultural. Untuk memastikan perkembangan spiritual dan moral siswa kami, disampaikan dalam atmosfer Islam kepedulian dan kasih sayang adalah tujuan kami bahwa semua siswa kami berkembang sebagai individu yang percaya diri, berprestasi, dan warga negara yang bertanggung jawab. Untuk menciptakan lingkungan belajar yang luar biasa dan luar biasa, pengalaman pembelajaran yang dipersonalisasi di mana metodologi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar siswa. Untuk merayakan keragaman di sekolah kami dan memastikan mereka menyediakan astimulus untuk belajar dan sumber pemberdayaan termasuk menyambut kelompok agama lain di sekolah.Untuk mengembangkan suara dan kepemimpinan siswa, menanamkan keberanian, kepercayaan diri, kemandirian dan ketahanan. Untuk menjangkau komunitas lokal kami dan menyediakan 'hub' pendidikan belajar untuk lokalitas. Sekolah Islam Tariq Pittayapat Phuket mulai diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 22 Mei 2014 dan telah beroperasi secara formal selama lima tahun terakhir ini 5 tahun dengan peningkatan yang luar biasa mulai dari sarana dan prasana sekolah serta siswa di sekolah tersebut. Sekolah Tariq Pittayapat didirikan oleh kelompok professional termasuk Insinyur, konsultan dan spesialis, Guru, di Thailand Kurikulum terintegrasi dengan Pendidikan Islam. Penerima lisensi

sekolah adalah sebuah perusahaan bernama Tariq Education Network (TEN) dan beroperasi di bawah didukung oleh Yayasan Umat untuk Pendidikan dan Pengembangan (UFED) di pimpin oleh bapak Lukman Nani sebagai President Director School of Board dan bapak Imron Samani sebagai Manager of School.

Dimulai dengan tingkat penitipan anak saja di tahun 2009, sekolah ini sekarang memberikan pendidikan dasar komprehensif yang mencakup luas pendidikan umum. Ini berkembang pada inovasi dan mengembangkan metodologi dan alat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat multikultural dan perkembangan dunia. Orang tua adalah investor kita, staf adalah kekuatan kita dan murid adalah hasil kita. Orang tua, staf, dan murid kami terikat dengan satu-satunya etos penghormatan dan pemahaman sesama manusia.Prinsip-prinsip Islam untuk pendidikan holistik yang diikuti oleh sekolah adalah kerangka kerja yang sempurna yang membuat sekolah tersebut istimewa bagi masyarakat. Sekolah menerima anak-anak dari semua komunitas tanpa memandang keyakinan mereka. Dan orang tua haruslah berkomitmen pada kebijakan dan prosedur sekolah. Taqwa Ketulusan dan takut kepada Allah dengan beriman dan menyerahkan diri kita sebagai hamba Allah SWT. Karakter Akhlaaq Kuat Moral dengan Islami sopan santun dan Karakteristik termasuk dedikasi dan semangat. Bertanggung jawab atas peran dan tugas kita di rumah, di sekolah, di masyarakat, dan sebagai warga dunia. Integritas Menjunjung tinggi nilai-nilai Islam dalam tindakan dan kata-kata. Menunjukkan kepercayaan, kejujuran, dan konsistensi dengan tingkat kearifan yang tinggi. Q Qur'anist mempelajari

dan mempraktikkan amal dan perilaku yang baik sesuai dengan Quran dan Sunnah. Di Sekolah Tariq Pittayapat setiap anak mengembangkan DEEN yang kuat; sebuah sekolah tempat anak kita berada:

Mengembangkan karakter sosial dan emosional yang tangguh ketika menghadapi tantangan. Dididik untuk mencapai potensi akademis sepenuhnya dan karenanya tumbuh menjadi warga global yang bertanggung jawab yang memberikan kembali kepada masyarakat melalui kerja keras dan layanan.

Didorong untuk memiliki pikiran yang ingin tahu dan pandangan penyelesaian masalah yang memungkinkan mereka untuk mencapai kesuksesan di jalur yang mereka pilih. Dengan demikian memungkinkan mereka kemampuan untuk melayani keluarga mereka, umat dan masyarakat global sebagai Muslim abad ke-21. Dibina untuk mengembangkan identitas Muslim yang kuat yang memberi mereka kepercayaan diri, keyakinan, dan tindakan yang akan mengarah pada kesuksesan dalam kehidupan ini dan akhirat, InsyaAllah.

2. Gambaran Sekolah

Lokasi Penelitian berada di jalan Lokasi Penelitian berada di jalan Rural Rd Pk. 4015, Tambon Si Sunthon, Amphoe Thalang, Chang Wat Phuket 83110 Thailand. Letak sekolah berada pada posisi yang cukup strategis,

Sekolah Islam Tariq Pittayapat Phuket sebagai objek penelitian penulis.

Di mana jalan Rural Rd Pk. 4015, Tambon Si Sunthon, Amphoe Thalang, Chang Wat Phuket 83110, Amphoe Thalang adalah jalur yang biasa dilalui semua kendaraan yang akan menuju ke Patong atau pun Phanga Jalur ini digunakan juga oleh kendaraan umum dan pejalan kaki dalam kegiatan sehari-hari untuk menunjang kelancaran aktivitasnya.

3. .Profil Sekolah Islam Tariq Pittayapat School.

Nama Sekolah : Tariq Pittayapat School

Status : Swasta

Nama Yayasan : Tariq Pittayapat School Agreditas : A

Telepon/Email : +66 076 313 354 / admin@tariq.ac.th

Alamat/Kode Pos : Rural Rd Pk. 4015, Tambon Si Sunthon, Amphoe Thalang, Chang Wat Phuket 83110

4. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah Islam Tariq Pittayapat School a. Visi.

1) Manajemen Pembelajaran untuk pengembangan siswa 2) Untuk menunjang pertumbuhan yang seimbang

3) Intelektual, fisik, emosional dan sosial.

4) Kebahagiaan mencari kebaikan Allah

b. Misi

“Ciptakan pemuda Muslim berbakat Untuk memimpin masyarakat sesuai dengan model Islam”

5. Struktur Organisasi.

Struktur organisasi Pesantren merupakan susunan yang menunjukkan hubungan antara individu dan kelompok yang satu sama lain mempunyai hubungan kerja sama yang baik dengan kewajiban, hak dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan tugas yang diamanahkan sesuai dengan kebutuhan kerja untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Adapun struktur organisasi sekolah islam Tariq Pittayapat Phuket adalah terdiri dari President Direktur, Kepala Sekola atau Manajer Sekolah, guru, wali kelas dan siswa, sebagai berikut.

KEPALA SEKOLAH H IMRON SAMANI

BENDAHARA SEKRETARIS

B. Persepsi Pengajar Tariq Pittayapat School Phuket Terhadap Bank Syariah

Keberadaan bank syariah dalam 16 tahun terakhir telah mem-berikan alternatif baru bagi pengembangan perekonomian di Thailand. Karakteristik sistem perbankan syariah yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil memberikan alternatif sistem perbankan yang saling menguntungkan bagi masyarakat dan bank, serta menonjolkan aspek keadilan dalam bertransaksi, investasi yang beretika, mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan dalam berproduksi, dan menghindari perbankan yang kredibel dan dapat dinimati oleh seluruh golongan masyarakat Thailand tanpa terkecuali Islam memberikan perhatian yang sangat serius berkaitan dengan persepsi.

Melalui indra orang bisa berpersepsi dan mendapatkan informasi apapun tentang realitas sosial baik yang bermanfaat dan juga yang berbahaya sekaligus. Padahal jika suatu informasi sudah masuk ke dalam diri seseorang, maka informasi tersebut tidak akan pernah hilang, dan sadar ataupun tidak, informasi tersebut kemudian akan ber-pengaruh pada pikiran, perasaan, motivasi, kepribadian, ataupun perilaku kita.

Jika informasi itu berhasil mempengaruhi pikiran dan perasaan kita, maka bukan tidak mungkin ia justru akan berbahaya dan mengendalikan diri kita. Hasil wawancara yang telah terwujud ada beberapa persepsi pengajar

yang cukup menarik dan kebanyakan memiliki pandangan yang baik dengan adanya Bank Syariah.

Bank syariah di Thailand mulai berkembang pada ta-hun 2002 sebagai perusahaan negara di bawah Kementerian Keuangan, yang dikelola oleh dewan gubernur, dengan dewan penasihat pada per-bankan Islam. Bank beroperasi sesuai dengan aturan Syariah, atau aturan Islam tentang transaksi.

Prinsip dasar perbankan Islam adalah pembagian keuntungan dan

Prinsip dasar perbankan Islam adalah pembagian keuntungan dan

Dokumen terkait