• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prospek Perekonomian Indonesia tahun 2016

Tahun 2016 diperkirakan akan menjadi tahun yang tetap dipenuhi tantangan karena perekonomian nasional dan global masih menghadapi berbagai kendala serta diliputi ketidakpastian seperti melemahnya ekonomi China, rendahnya harga komoditas global, menguatnya mata uang dollar dengan kenaikan suku bunga The Fed AS, volatilitas arus modal dan nilai tukar yang diperkirakan masih cukup tinggi, maupun penerimaan pajak yang belum optimal. Selain itu, dengan mulai berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN, disamping terbuka peluang baru juga akan lebih meningkatkan persaingan di sektor perbankan.

Namun demikian, seiring dengan dikeluarkannya berbagai paket kebijakan baik oleh Pemerintah dan regulator, telah memberikan harapan baru salah satunya bahwa investasi publik dan belanja infrastruktur akan mulai mendorong pertumbuhan ekonomi ketingkat yang lebih tinggi.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan membaik menjadi 5,3% pada 2016 dibandingkan tahun 2015 sebesar 4,8% Percepatan pertumbuhan ekonomi ini diperkirakan bersumber dari berlanjutnya pemulihan

permintaan domestik sebagai akibat dari kebijakan moneter dan fiskal yang akomodatif. Menyusul delapan kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah pada tahun 2015 guna mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia, Pemerintah mengeluarkan kembali dua paket kebijakan deregulasi yang saat ini belum terjamah yaitu deregulasi dalam perizinan di daerah yang selama ini dinilai menjadi hambatan investor masuk ke daerah yang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan menambah 19 bidang usaha yang dicadangkan untuk Usaha Mikro Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK).

Berikut adalah asumsi indikator ekonomi tahun 2016:

Keterangan Satuan Asumsi 2016

PDB Nominal Rp Triliun 12,707

PDB Riil % y-o-y 5.3

Konsumsi Rumah Tangga % y-o-y 5.1

Konsumsi Pemerintah % y-o-y 5.5

Investasi % y-o-y 7.3

Ekspor % y-o-y 2.5

Dikurangi: Impor % y-o-y 2.2

Inflasi IHK % akhir periode 4.7

Kurs (Rp/USD) Rp 13,900

Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan % 5.5 Harga Minyak Indonesia (USD/barrel) USD 50 Lifting Gas (Ribu barrel per hari) - 1,155 Lifting Minyak (Ribu barrel per Hari) - 830

Prospek Industri Perbankan tahun 2016

Stabilitas sistem keuangan relatif masih terjaga dengan dukungan kinerja perbankan nasional yang tetap solid. Hal ini tercermin pada rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/ CAR) yang tetap tinggi mencapai 21,4% serta rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/ NPL) gross yang tetap terjaga rendah sebesar 2,5% pada akhir tahun 2015. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga tahun 2015 mencapai Rp 4.413 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 7,2% y-o-y dari Rp 4.114 triliun pada akhir tahun 2014. Sementara itu, penyaluran kredit mengalami peningkatan sebesar 10,4% y-o-y dari Rp 3.674 triliun pada akhir tahun 2014 menjadi Rp 4.058 triliun pada akhir 2015.

Pada tahun 2016, walaupun masih terdapat sejumlah tantangan ekonomi namun pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan membaik menjadi 5,3% dibandingkan tahun 2015 sebesar 4,8%. Timbul harapan baru bahwa investasi publik dan belanja infrastruktur, berlanjutnya pemulihan permintaan domestik sebagai akibat dari kebijakan moneter dan fiskal yang akomodatif termasuk deregulasi yang dikeluarkan pemerintah akan mulai mendorong pertumbuhan ekonomi ketingkat yang lebih tinggi.

Optimisme atas perkiraan kondisi ekonomi 2016 yang secara umum lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya, dan rencana penurunan suku bunga kredit, mendorong pertumbuhan aset perbankan pada 2016 diperkirakan dapat mencapai kisaran 13%-14%. Fungsi intermediasi, secara industri kredit juga diproyeksikan tumbuh sebesar 14%. Dana pihak ketiga secara industry diproyeksikan tumbuh sekitar 13% tahun yang sama. Kondisi keuangan dan hasil usaha Perseroan pada masa yang akan datang akan senantiasa dipengaruhi oleh kondisi perekonomian global serta pertumbuhan ekonomi nasional.

Bank OCBC NISP mempunyai optimisme untuk dapat menjaga kinerja yang baik di tahun 2016 dengan mempertimbangkan perkembangan faktor-faktor eksternal dan kapabilitas Perseroan sebagai bank swasta

ke-8*) terbesar dalam jumlah aset. Termasuk tetapi tidak terbatas pada adanya dukungan permodalan yang kuat, penerapan standar kualitas terbaik prinsip-prinsip GCG, basis nasabah yang loyal, jaringan kantor yang luas, lini produk perbankan yang lengkap serta layanan perbankan berkualitas di berbagai sektor industri dan segmen usaha.

*) Sumber : Laporan Publikasi Bank 31 Desember 2015 Propek Usaha dan Prioritas Stategis Tahun 2016

Sebagai Bank yang memiliki komitmen untuk menjadi “Your Partner for Life”, Bank OCBC NISP akan senantiasa berusaha memberikan dukungan terbaik pada setiap nasabah dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan di setiap tahap kehidupan mereka, termasuk memberikan solusi yang tepat dan komprehensif kepada nasabah, sehingga hubungan yang telah terjalin baik selama ini dapat terus memberi manfaat dalam jangka panjang. Langkah-langkah strategis yang akan ditempuh Bank OCBC NISP untuk mencapai visi dan misi Bank OCBC NISP sesuai dengan arah kebijakan ke depan, yaitu:

1. Fokus dalam upaya mensukseskan transformasi jaringan cabang.

Menyelaraskan dan memperkuat komunikasi serta koordinasi antara fungsi network, segmen dan support guna mendorong efektivitas operasional cabang sekaligus memberikan customer experience yang lebih baik.

2. Meningkatkan sinergi antar segmen dalam upaya memberikan solusi terbaik bagi Nasabah.

Melakukan penyelarasan produk dan proses yang mendorong layanan perbankan agar dapat semakin efektif dan efisien guna mengakomodasi kebutuhan nasabah yang terus berkembang.

3. Melanjutkan pertumbuhan sehat berkelanjutan.

Bank OCBC NISP tetap menjaga penyaluran kredit yang dilakukan berdasarkan prinsip kehati-hatian seperti tercermin dari rasio Non Performing Loan/ NPL yang secara konsisten berada dibawah ketentuan industri. Di sisi simpanan pihak ketiga dilakukan pengembangan beragam fitur dari produk inovatif yang diperuntukan bagi segmen pasar yang berbeda-beda.

4. Memperbaiki Cost to Income Ratio.

Hal ini merupakan upaya untuk memperbaiki efisiensi secara bertahap, termasuk meningkatkan pendapatan bunga dengan cara menentukan pricing yang optimal dan meningkatkan kontribusi fee-based income. Efisiensi biaya operasional di lain pihak akan terus dilakukan antara lain dengan mengoptimalkan kinerja jaringan kantor cabang dan ATM, mengeksekusi process improvement dan meningkatkan economies of scale dari setiap pengeluaran biaya.

5. Melanjutkan peningkatan kerangka manajemen risiko.

Mengembangkan sistem manajemen risiko dalam rangka membangun kapabilitas analisis risiko untuk proses manajemen risiko yang menyokong dinamika bisnis secara lebih efisien dan efektif; termasuk tepat waktu sesuai dengan kerangka implementasi Basel.

6. Meningkatkan operational and service excellence agar senantiasa menjadi “bank of choice” bagi nasabah.

Mendorong perbaikan efektivitas proses dan tata kelola operasional dan optimalisasi teknologi informasi secara berkesinambungan guna menjamin tingkat andalan dari layanan yang diberikan kepada nasabah.

7. Memperkuat budaya korporasi dan meningkatkan efektivitas komunikasi.

Secara berkelanjutan Bank OCBC NISP akan terus memperkuat budaya kerja perusahaan melalui corporate values yang berdasarkan nilai-nilai utama dan performance based culture yang merupakan pondasi strategis untuk pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang.

8. Menyelaraskan ketiga lini penjagaan (three lines of defense).

Meyelaraskan dan mengintegrasikan ketiga lini penjagaan untuk meningkatkan efisiensi kontrol secara keseluruhan dan mendorong budaya risiko yang kuat guna meminimalisasi risiko dalam lingkungan bisnis secara holistic.

Dokumen terkait