• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.2 Teori Khusus

2.2.3 Protokol Routing

Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur setiap komputer untuk saling bertukar informasi melalui media jaringan, sedangkan routing adalah proses memindahkan informasi dari pengirim ke penerima melalui sebuah jaringan (Cisco, 2004).

Routing adalah mekanisme penentuan link dari node pengirim ke node penerima yang bekerja pada layer 3 OSI (Layer Network). Protokol routing diperlukan karena untuk mengirimkan paket data dari node pengirim ke node penerima akan melewati beberapa node penghubung (intermediate node), dimana protokol routing berfungsi untuk mencarikan route link yang terbaik dari link yang akan dilalui melalui mekanisme pembentukan tabel routing. Pemilihan route terbaik tersebut didasarkan atas beberapa pertimbangan seperti bandwith link dan jaraknya.

Pada umumnya protokol untuk jaringan ad hoc terbagi dua tipe, yaitu proaktif dan reaktif. Protokol routing reaktif bersifat on-demand, artinya membentuk sebuah rute dari satu node sumber ke node tujuan hanya berdasarkan pada permintaan node sumber tersebut. Kedua, protokol routing proaktif bersifat table driven, dimana setiap node menyimpan tabel yang berisi informasi rute ke setiap node yang diketahuinya. Informasi rute diperbaharui secara berkala jika terjadi perubahan link. Penggunaan protokol routing proaktif secara mendasar memberikan solusi terpendek end-to-end delay, karena informasi routing selalu tersedia dan diperbaharui secara berkala dibandingkan protokol routing reaktif.

Kekurangan dari protokol routing proaktif adalah terlalu banyak penggunaan sumber daya seperti overhead saat memperbaharui informasi routing.

Gambar 2.21 Karakteristik Protokol Routing

Sebuah jaringan nirkabel ad-hoc terdiri dari sekumpulan node yang saling terhubung melalui saluran nirkabel. Topologi jaringan pada jaringan nirkabel tersebut dapat berganti secara random, oleh karena itu protokol routing memiliki tugas untuk mencari jalur untuk diikuti oleh paket data dari node awal ke node tujuan, pemilihan jalur yang ditempuh oleh paket data ditentukan oleh algoritma routing.

Berikut merupakan pengertian dari protokol routing yang penulis uji ,yaitu Ad-hoc On Demand Distance Vector (AODV), Optimized Link State Protocol (OLSR), dan Destination Sequenced Distance Vector (DSDV).

2.2.3.1 AODV

Menurut Murthy dan Manoj (2004, p. 320), algoritma routing Ad-hoc On Demand Distance Vector (AODV) adalah protokol routing yang dirancang untuk jaringan ad hoc mobile. AODV mampu baik unicast dan multicast routing. AODV adalah salah satu protokol routing reaktif. Selama koneksi rute dari pengirim ke penerima telah valid, AODV tidak melakukan pencarian lagi. AODV memelihara rute ini selama mereka dibutuhkan oleh sumber. AODV juga merupakan loop-free, self-starting, dan untuk sejumlah besar node mobile.

Route request (RREQ), route reply (RREP) dan route error (RERR) merupakan jenis-jenis pesan yang ditentukan oleh AODV. Pesan-pesan tersebut dikirim menggunakan pengalamatan IP. Dalam pengalamatan IP, pesan tersebut ditambahkan header yang berfungsi untuk menentukan alamat yang akan dituju. Setelah sampai di penerima, IP header tersebut akan dipecah untuk mengetahui isi pesan yang dikirim. Pesan yang disebar memiliki waktu hidup (time to live) yang dibawa oleh header pada IP.

(Perkins, Belding-Royer, Das., 2003)

Apabila koneksi rute dari pengirim ke penerima telah valid, maka AODV tidak melakukan pencarian rute lagi. Sebaliknya ketika diperlukan rute ke penerima yang baru, maka pengirim akan menyebarkan pesan route request (RREQ) secara broadcast ke semua node tetangga. Node tetangga yang menerima RREQ akan mengirim pesan balasan berupa RREP jika node tersebut adalah penerima atau memiliki rute ke penerima. Node yang mengetahui rute ke penerima disebut node penghubung. Baik node

penghubung dan penerima akan menyimpan informasi baru yang dibawa oleh RREQ, kemudian mengirim RREP ke pengirim. Setiap node yang dilewati RREP akan membentuk suatu rute sendiri menuju pengirim. Jadi melalui pesan RREP inilah rute end-to-end antara pengirim ke penerima terbentuk. Pengirim akan menerima pesan RREP yang berisi informasi tentang alamat pengirim, alamat penerima, nomor urutan dari penerima, hop count dan waktu hidup pesan. Sumber akan mengganti rute apabila rute yang baru memiliki nomor urutan yang lebih besar dan hop count yang lebih sedikit dari rute yang ada saat ini. Selama rute terbentuk, setiap node dalam jaringan memantau kondisi link di depannya untuk mengantisipasi adanya kerusakan. Apabila sebuah rute mengalami kerusakan atau terputus, maka node yang terhubung pada link tersebut akan memberitahukan ke seluruh node bahwa rute tersebut rusak. Kemudian node yang bersangkutan akan menyebarkan RERR ke seluruh node tetangga hingga ke pengirim. RERR mengindikasikan bahwa penerima tidak dapat dicapai melalui rute yang rusak. Oleh karena itu pengirim harus menyebarkan RREQ secara ulang.

(a) Pencarian Rute (b) Rute AODV Gambar 2.22 Routing AODV

2.2.3.2 OLSR

Menurut Murthy dan Manoj (2004, p. 349), Optimized Link State Protocol (OLSR) adalah sebuah protokol routing proaktif, jadi rutenya selalu secara cepat tersedia ketika dibutuhkan. OLSR adalah sebuah versi optimisasi dari sebuah protokol kondisi link murni (pure link state protocol).

Perubahan secara topologi mengakibatkan luapan (flooding) informasi topologikal terhadap seluruh node/host yang berada di dalam jaringan.

Untuk mengurangi jumlah overhead dalam jaringan digunakan sebuah teknik yaitu, dengan menggunakan teknik Multi Point Relays (MPR). Tujuan utama dari MPR, yaitu mengurangi luapan dengan cara memilih beberapa node untuk bertindak sebagai MPR, sehingga hanya node-node MPR saja yang dapat meneruskan paket kontrol yang diterima. Upaya ini juga dapat digunakan protokol untuk menyediakan rute terpendek.

(a) Flooding Biasa (b) Flooding MPR Gambar 2.23 Routing OSLR

OLSR menggunakan 2 jenis pesan kontrol, yaitu pesan hello dan Topology Control (TC). Pesan hello digunakan untuk menemukan informasi tentang kondisi link dan node tetangga. Selain itu pesan hello juga digunakan untuk memilih multi point relay (MPR) Selector Set. Tugas dari MPR selector set yaitu memilih node tetangga untuk bertindak sebagai node MPR.

Melalui pesan hello ini, node pengirim dapat menentukan node MPR-nya.

Pesan hello hanya dikirim sejauh 1 hop, tetapi pesan TC dikirim secara broadcast ke seluruh jaringan. Kegunaan pesan TC yaitu untuk menyebarkan informasi tentang node tetangga yang telah ditetapkan sebagai MPR tak terkecuali MPR selector. Pesan TC disebarkan secara periodik dan hanya node MPR yang dapat meneruskan pesan TC.

2.2.3.3 DSDV

Menurut Murthy dan Manoj (2004, p. 308), Routing protocol Destination Sequenced Distance Vector (DSDV) adalah salah satu protokol awal yang diusulkan pada jaringan nirkabel ad-hoc. DSDV termasuk salah satu protokol proaktif. DSDV juga merupakan salah satu protokol yang menjaga informasi dari topologi global dalam bentuk tabel pada setiap node.

Tabel-tabel ini di-update secara berkala untuk menjaga kekonsistenan dan keakurasian informasi keadaan jaringan.

DSDV merupakan versi lebih baik dari algoritma Bellman-Ford dimana setiap node menjaga sebuah tabel yang berisi jarak terpendek dan node pertama pada jarak terpendek dari setiap node lainnya yang berada di dalam jaringan. DSDV menyatukan update dari tabel dengan meningkatnya

urutan nomor untuk mencegah looping, untuk melawan masalah menghitung yang tak terbatas, dan untuk mempercepat pertemuan pada satu titik. DSDV memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut penjelasannya di bawah ini.

Tabel 2.4 DSDV

Kelebihan Kekurangan DSDV adalah protokol yang

efisien untuk pencarian rute.

Ketika sebuah rute ke sebuah tujuan diperlukan, rute tersebut sudah ada pada source.

DSDV perlu mengirim banyak pesan kontrol. Pesan ini penting untuk menjaga topologi jaringan pada setiap node.

Latensi untuk penemuan rute sangat rendah.

Akibat dari terlalu sering mengirim pesan ini dapat menghasilkan volume lalu lintas yang tinggi untuk jaringan yang padat dan sangat mobile.

DSDV juga menjamin jalur bebas loop.

Perhatian khusus harus diambil untuk mengurangi jumlah pesan kontrol.

Dokumen terkait