• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

4.4. Proyeksi kebutuhan ketersediaan energi (gram/kapita/hari)

Hasil perkalian antara konstribusi masing-masing komoditas dengan ketersediaan energi dari kelompok pangan dengan cara sebagai berikut.

Gt = Go + n (G2020 – Go)/dt

Keterangan: Gt = ketersediaan energi (gr/kap/hari) tahun yang dicari

Go = ketersediaan energi (gr/kap/hari) tahun awal n = selisih tahun yang dicari

G2020 = ketersediaan energi tahun 2020 yang dicari (ideal = 100) dt = selisih tahun 2020 dengan tahun awal

Proyeksi ketersediaan setiap komoditas pangan dalam satuan ton/tahun Hasil perhitungan ini adalah jumlah kebutuhan ketersediaan energi dengan satuan kkal/kap/hari setiap komoditas dalam kelompok pangan, kemudian

dikonversi dalam satuan g/kap/hari (Gi) dengan rumus:

Gram/kap/hari = Energi komoditas x BDD% x 100 gr komoditas Kandungan energi komoditas pangan acuan Diasumsikan setahun samadengan 365 hari maka proyeksi ketersediaan komoditas dalam satuan kg/kap/tahun adalah konversi proyeksi ketersediaan dalam satuan g/kap/hari menjadi kg/kap/hari dengan rumus:

Kg/tahun = Energi komoditas dalam g/kap/hari x 365

1000

Proyeksi ketersediaan komoditas dalam satuan ton/tahun merupakan konversi proyeksi ketersediaan dalam satuan kg/kap/tahun menjadi ton/tahun

Ton/tahu = Ketersediaan komoditas dalam g/kap/hari x proyeksi penduduk 1000

Proyeksi Kebutuhan Konsumsi berdasarkan PPH

Proyeksi jumlah kebutuhan konsumsi energi dalam satuan kkal/kap/hari gram/kapita/hari dikonversi proyeksi konsumsi energi dalam satuan gram/kap/hari

menjadi konsumsi pangan (DKBM) dengan rumus:

Gram/kap/hari = Energi komoditas x BDD% x 100 gr komoditas Kandungan energi komoditas pangan acuan Kg/tahun = gram kebutuhan konsumsi x 365

1000

Ton/tahun = kg/tahun kebutuhan konsumsi x jlh penduduk 1000

Proyeksi Jumlah Penduduk

Proyeksi jumlah penduduk dengan pendekatan ekstrapolasi/trend berdasar- kan perkembangan pertumbuhan untuk meramalkan pada tahun t adalah:

Pt = Po x (1 + L)(t-o)

Keterangan : Po = jumlah penduduk tahun dasar o = tahun dasar

L = laju pertumbuhan penduduk t = tahun yang dicari Kebutuhan luas lahan

Proyeksi kebutuhan luas lahan yang diperlukan untuk mencapai target produksi sesuai potensi wilayah untuk memenuhi ketersediaan pangan penduduk sesuai kebutuhan gizi pada tahun 2011-2020 dengan menggunakan komoditas pangan acuan setiap kelompok pangan dengan rumus:

1 Tanaman semusim

        Luas Lahan = (proyeksi produksi/produktivitas) Intentitas tanam

2 Tanaman perkebunan

Luas Lahan = proyeksi produksi

produktivitas

3 Hewan ruminansia

        Luas Lahan = (target produksi/konversi karkas X (1/% karkas) x luas kandang

Berat rata-rata 1 ekor ternak

 

Luas Lahan = target produksi (kg) X standar luas kandang Berat rata-rata 1 ekor unggas jlh unggas dlm kandang

4 Ikan (kolam/tambak)

Luas Lahan = target produksi (kg) X standar luas kandang

Berat rata-rata 1 ekor ikan Populasi ikan dlm kolam standar

Adapun asumsi-asumsiyang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1 Pencapaian ketersediaan pangan ideal dan konsumsi pangan ideal

berdasarkan PPH ditunjukkan dengan skor PPH 100.

2 Dalam menentukan proyeksi penyediaan pangan tahun sasaran yang

diharapkan dari produksi sendiri dan impor ditetpkan dengan pertimbangan rasio swasembada masing-masing komoditas sebagai acuan tahun 2008.

3 Tren produksi pangan nabati maupun hewani selama lima tahun terakhir

mengikuti tren linier, kemudian dilakukan peramalan produksi pangan pada

tahun 2011-2020 dengan menggunakan least square methode dengan model

persamaan linier.

4 Kebutuhan luas lahan pertanian untuk produksi pangan nabati dan hewani

melalui kegiatan budidaya (on-farm) pada tahun 2011-2020, diasumsikan

produktivitas masing-masing komoditas sama pada tahun 2008.

5 Perbandingan (gap) ketersediaan lahan dan kebutuhan lahan pertanian untuk

kegiatan usahatani setiap komoditas (on-farm) didasarkan pada intensitas

tanam, berat rata-rata untuk pangan hewani yang terjadi di Kabupaten Sinjai pada tahun 2008, kemudian memproyeksikan hingga tahun 2020, kemudian ditetapkan bila ketersediaan lahan aktual lebih rendah dari kebutuhan lahan tahun sasaran dikategorikan lahan pertanian yang tidak mampu mendukung kegiatan produksi, demikian sebaliknya ketersediaan lahan aktual lebih tinggi dari kebutuhan lahan sasaran dikategorikan mampu mendukung kegiatan produksi untuk pemenuhan penyediaan pangan wilayah.

6 Setiap kelompok pangan menggunakan pangan acuan dalam penentuan

kebuthan lahan bagi kegiatan produksi pangan nabati dan hewani yang terdiri dari: Kelompok pangan padi-padian oleh padi (beras giling) dan jagung, umbi-umbian dengan ubi kayu, kacang-kacangan dengan kacang tanah, pangan hewani yaitu sapi, untuk telur dan daging ayang acuannya ayan ras, dan kelompok pangan sayur oleh wortel dan bunci dan buah dengan pisang.

24 

Defenisi Operasional

Penyediaan pangan adalah sejumlah pangan yang harus tersedia untuk konsumsi setiap penduduk Kabupaten Sinjai dalam jangka waktu tertentu, baik dalam bentuk natura maupun dalam unsur gizinya (energi, protein, lemak, vitamin dan mineral, yang diperoleh dari produksi dan impor, tanpa atau melalui jalur perdagangan.

Kebutuhan konsumsi pangan aktual adalah jumlah pangan nabati dan panga hewani baik jumlah dan jenisnya yang dikonsumsi penduduk untuk memenuhi kebutuhan energi dan protein pada saat survey konsumsi dilakukan.

Proyeksi kebutuhan konsumsi pangan ideal adalah estimasi jumlah pangan nabati dan hewani yang harus disediakan sesuai kaidah gizi seimbang kebutuhan konsumsi pangan penduduk baik jumlah dan keragamannya untuk hidup sehat dan aktif berdasarkan Pola Pangan Harapan (PPH) tahun 2011-2020.

Neraca bahan makanan (NBM) adalah penyajian data dalam bentuk tabel yang dapat menggambarkan situasi dan kondisi ketersediaan pangan untuk konsumsi penduduk suatu wilayah (negara/provinsi/kabupaten) dalam kurun waktu tertentu.

Pola Pangan Harapan (PPH) atau Desirabel Dietary Pattern adalah susunan pangan yang didasarkan pada sumbangan energi, dari sembilan kelompok pangan (baik secara absolut maupun relatif) dari suatu pola ketersediaan atau konsumsi pangan.

Skor PPH adalah nilai mutu ketersediaan dan konsumsi pangan yang menunjukkan kondisi keberagaman ketersediaan dan konsumsi pangan, dengan asumsi semakin tinggi skor PPH, menunjukkan situasi ketersediaan pangan dan pola konsumsi pangan penduduk semakin beragam dan semakin baik mutu gizinya ideal (PPH=100).

Perencanaan penyediaan pangan adalah suatu gambaran proyeksi jumlah dan ragam penyediaan pangan baik nabati maupun hewani untuk memenuhi target penyediaan pangan bagi konsumsi penduduk kearah ideal baik untuk jangka pendek, maupun jangka menengah sesuai potensi produksi dan ketersediaan lahan yang dimiliki.

Produksi pangan adalah jumlah keseluruhan hasil masing-masing bahan makanan yang dihasilkan dari sektor pertanian (tanaman pangan dan hortikultura, peternakan dan perkebunan) serta sektor perikanan, yang belum mengalami proses pengolahan maupun yang sudah mengalami proses pengolahan.

Proyeksi produksi pangan adalah estimasi jumlah setiap kelompok pangan atau komoditas nabati maupun hewani yang harus diproduksi untuk memenuhi ketersediaan pangan di Kabupaten Sinjai pada Tahun 2011-2020.

Proyeksi ketersediaan pangan adalah estimasi jumlah pangan nabati dan pangan hewani yang harus disediakan untuk kebutuhan konsumsi penduduk Kabupaten Sinjai tahun 2011-2020.

Gap proyeksi ketersediaan pangan dan konsumsi pangan adalah estimasi selisih hasil sejumlah pangan nabati dan pangan hewani yang tersedia dan kebutuhan konsumsi penduduk Kabupaten Sinjai dengan asumsi gap bernilai positif dianggap sudah melampaui kebutuhan konsumsi penduduk atau surplus dan bila bernilai negatif dianggap kebutuhan konsumsi penduduk belum terpenuhi (defisit).

Impor pangan adalah sejumlah bahan pangan baik yang belum maupun sudah mengalami pengolahan, yang didatangkan/dimasukkan dari luar ke dalam wilayah Kabupaten Sinjai.

Ekspor pangan adalah sejumlah bahan pangan baik yang keluar maupun yang akan dikirim keluar dari wilayah Kabupaten Sinjai.

Cadangan pangan adalah sejumlah bahan pangan yang disimpan/dikuasai oleh pemerintah sebagai cadangan pangan dan akan digunakan untuk keluarga miskin (raskin) dan bantuan sosial lainnya.

Ketersediaan lahan pertanian dan perikanan adalah jumlah potensi lahan

aktual yang tersedia untuk kegiatan usaha pertanian atau kegiatan budidaya (on-

farm) pada tahun 2008.

Proyeksi kebutuhan lahan pertanian dan perikanan adalah estimasi jumlah kebutuhan luas lahan pertanian dan perikanan untuk kegiatan usaha

pertanian (on-farm) hingga tahun 2020 guna memenuhi target penyediaan dengan

mempertimbangkan produktivitas, intensitas tanam untuk (palawija), ternak standar luas kandang dan berat rata-rata.

26 

Intentitas Tanam adalah upaya peningkatan produksi secara intensifikasi dengan cara peningkatan Indeks Pertanaman (IP) atau jumlah intensitas penanaman dalam setahun pada lahan pertanian dan perikanan misalnya padi dua kali setahun.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen terkait