• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN KEUANGAN DAERAH III-

3.3. Kerangka Pendanaan

3.3.1. Proyeksi Pendapatan dan Belanja

Pendapatan daerah adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih. Proyeksi pendapatan daerah merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang direncanakan dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan. Adapun komponen dari pendapatan daerah, meliputi: pendapatan asli daerah; dana perimbangan; dan lain-lain pendapatan daerah yang sah.

Pada proyeksi pendapatan daerah terdapat beberapa sumsi yang menjadi dasar proyeksi, diantaranya asumsi proyeksi pajak, PKB (pajak kendaraan bermotor) tahun 2018-2023 mengalami kenaikan setiap tahunnya, dengan rata-rata kenaikan sebesar Rp.630,741 milyar atau sebesar 8,27% per tahun. Proyeksi BBNKB dari tahun 2019 sampai dengan tahun 2023 bersifat plat, yang disusun berdasarkan estimasi penjualan per tahun sebanayak 1.296.000 unit KBM, terdiri dari estimasi kendaraan roda empat sebanyak 1,1 juta dengan marketshare sebesar 18% atau setara 198.000 unit KBM, dan estimasi penjualan kendaraan bermotor roda dua sebanyak 6,1 juta dengan marketshare sebesar 18% atau setara 1.098.000 unit KBM, serta mempertimbangkan rencana kenaikan tariff BBNKB-I dari 10% menjadi 12,5% mulai tahun 2019.

Pendapatan retribusi, penetapan proyeksinya relatif stagnan dan tidak menggambarkan kenaikan penerimaan, hal ini disebabkan terdapat Perubahan kebijakan yang memberikan dampak terhadap penurunan total penerimaan, kebijakan dimaksud adalah perubahan kewenangan dialihkannya pemungutan Tera-tera ulang kepada pemerintah

BAB III - GAMBARAN KEUANGAN DAERAH III-37

kabupaten/Kota. Perubahan pola pengelolaan keuangan dari retribusi daerah menjadi PPK BLUD untuk Rumah Sakit Paru, Rumah Sakit Jiwa dan Balai Kesehatan paru masyarakat. Perubahan kewenangan ini paling tidak sudah mengurangi pendapatan kurang lebih 43 milyar.

Struktur pendapatan dari Lain-lain PAD yang Sah diperoleh dari pendapatan jasa giro, pendapatan bunga atas penempatan deposito, pendapatan Denda Pajak Daerah, Pendapatan atas pengelolaan Sampah regional dan pemanfaatan aset oleh pihak ketiga. Pendapatan denda pajak daerah diharapkan diperoleh dari dampak gencarnya pemerintah Provinsi melakukan penelusuran kendaraan yang tidak mendaftar ulang, sementara pendapatan dari pengelolaan sampah regional dimana pemerintah provinsi menyediakan tempat pembuangan akhir dan pengolahannya diharapkan memberikan trend meningkat sejalan dengan pertumbuhan produksi sampah di Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat

Proyeksi Dana Perimbangan, penyusunan target dana bagi hasil pajak/bukan pajak periode 2018-2023 secara umum terdapat kenaikan sebesar 4,27% per tahun, kenaikan tersebut mempertimbangkan rerata realisasi dana bagi hasil pajak sebesar 4,99% per tahun dan penurunan dana bagi hasil bukan pajak sebesar 3,27% per tahun pada periode 2013- 2017. Penyusunan target DAU berdasarkan rerata pertumbuhan realisasi DAU tahun 2012-2016, yang tumbuh sebesar 0,86% dan hasil konsultasi dengan Kasubdit DBH Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan pada Kementerian Keuangan. penyusunan target DAK bersifat flat dengan baseline tahun 2018, mempertimbangkan tidak ada perubahan yang fundamental terkait perhitungan alokasi, nilai tahun-tahun sebelumnya yang dianggap masih relevan sebagai perkiraan target.

Lain lain pendapatan yang sah, Penyusunan proyeksi lain-lain pendapatan yang sah berdasarkan pertumbuhan penerimaan hibah dari pihak ketiga selama kurun waktu 2014-2017 sebesar 3,57% per tahun, dan sudah memperhitungkan estimasi dana insentif daerah dari pemerintah.

Pada sisi lain, terdapat belanja daerah yang merupakan kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih. Belanja daerah dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan daerah yang menjadi kewenangan Provinsi Jawa Barat yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan, fungsi penunjang urusan

BAB III - GAMBARAN KEUANGAN DAERAH III-38

pemerintahan daerah dan urusan yang penanganannya dalam bagian atau bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah dan pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan.

Proyeksi pendapatan dan belanja daerah Tahun 2018 bersumber dari APBD. Sementara itu, proyeksi pendapatan dan belanja daerah Tahun 2019 berdasarkan dari proyeksi RKPD, serta Tahun 2020 sampai dengan Tahun 2023 berdasarkan rata–rata pertumbuhan pendapatan dan belanja periode sebelumnya, disajikan pada Tabel 3.14.

Belanja bantuan keuangan pada Tabel 3.14, termasuk dialokasi untuk bantuan keuangan kepada partai politik. Pengalokasian belanja bantuan partai politik berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2014 tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan, Penganggaran Dalam APBD dan Tertib Administrasi Pengajuan, Penyaluran dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2014 tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan, Penganggaran Dalam APBD dan Tertib Administrasi Pengajuan, Penyaluran dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik. Besaran penganggaran bantuan keuangan kepada partai politik sebesar Rp 30.458.811.000 setiap tahun mulai Tahun 2019 sampai dengan Tahun 2023. Alokasi ini berdasarkan APBD Tahun Anggaran 2018. Selanjutnya, pengalokasian ini akan menjadi pedoman bagi penyusunan APBD Tahun Anggaran 2019 sampai dengan Tahun Anggaran 2023.

BAB III - GAMBARAN KEUANGAN DAERAH III-39

Tabel 3.14

Proyeksi Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023

Uraian APBD Proyeksi

2018 2019 2020 2021 2022 2023 PENDAPATAN 31.961.201.705.866 34.106.357.157.893 34.834.670.872.343 35.775.404.724.107 36.687.727.676.934 37.752.587.640.535 Pendapatan Asli Daerah 17.584.972.237.780 19.782.360.536.293 20.466.932.397.865 21.315.457.345.019 22.131.811.367.037 23.096.725.072.933 Pendapatan Pajak Daerah 16.221.866.433.483 18.386.981.896.000 19.048.245.810.198 19.815.036.513.636 20.588.219.631.254 21.369.757.949.436 Retribusi Daerah 57.287.238.850 46.729.292.820 52.947.162.372 57.808.842.755 62.907.766.373 68.206.850.078 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 358.697.422.793 363.637.558.275 375.976.813.409 388.898.680.876 402.641.008.650 416.193.342.991 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 947.121.142.654 985.011.789.198 989.762.611.886 1.053.713.307.752 1.078.042.960.760 1.242.566.930.428 Dana Perimbangan 14.345.110.528.886 14.294.452.621.600 14.337.262.924.795 14.428.651.602.282 14.523.771.023.859 14.622.837.444.852 Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan Pajak 1.720.007.191.886 1.524.940.106.600 1.526.467.591.077 1.590.579.229.902 1.658.178.847.173 1.729.480.537.602 Dana Alokasi Umum 2.879.143.808.000 3.023.552.986.000 3.064.835.804.718 3.092.112.843.380 3.119.632.647.686 3.147.397.378.250 Dana Alokasi Khusus 9.745.959.529.000 9.745.959.529.000 9.745.959.529.000 9.745.959.529.000 9.745.959.529.000 9.745.959.529.000 Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah 31.118.939.200 29.544.000.000 30.475.549.683 31.295.776.806 32.145.286.038 33.025.122.750

BAB III - GAMBARAN KEUANGAN DAERAH III-40

Uraian APBD Proyeksi

2018 2019 2020 2021 2022 2023 BELANJA 33.961.201.705.866 35.606.357.157.894 35.959.670.872.344 36.619.154.724.107 37.320.540.176.934 38.227.197.015.534 Belanja Tidak Langsung 25.518.723.747.554 23.871.934.336.910 24.409.903.704.407 24.816.324.290.130 25.231.779.053.972 25.687.042.107.647 Belanja Pegawai 5.531.396.639.238 6.409.144.288.421 6.472.740.757.022 6.591.447.850.339 6.717.697.231.848 6.880.895.462.796 Belanja Subsidi 20.000.000.000 20.000.000.000 20.000.000.000 20.000.000.000 20.000.000.000 20.000.000.000 Belanja Hibah 9.249.164.839.856 8.699.872.147.503 9.128.153.768.135 9.128.153.768.135 9.128.153.768.135 9.128.153.768.135 Belanja Bantuan Sosial 296.000.000.000 375.000.000.000 475.000.000.000 475.000.000.000 475.000.000.000 475.000.000.000 Belanja bagi hasil kepada Provinsi/ Kabupaten/ kota dan Pemerintah Desa 6.777.857.158.238 7.040.435.895.100 7.704.897.667.138 7.992.611.159.544 8.281.816.541.877 8.573.881.364.604 Belanja Bantuan Keuangan 3.619.005.110.222 1.277.482.005.886 559.111.512.112 559.111.512.112 559.111.512.112 559.111.512.112 Belanja Tidak Terduga 25.300.000.000 50.000.000.000 50.000.000.000 50.000.000.000 50.000.000.000 50.000.000.000 Belanja Langsung 8.442.477.958.312 11.734.422.820.984 11.549.767.167.937 11.802.830.433.977 12.088.761.122.962 12.540.154.907.887 Belanja Pegawai 267.896.316.600 372.356.157.362 366.496.672.796 374.526.864.545 383.600.003.825 397.923.610.343 Belanja Barang dan Jasa 4.556.926.257.817 6.333.792.014.301 6.234.121.965.036 6.370.715.823.806 6.525.050.258.670 6.768.695.335.542 Belanja Modal 3.617.655.383.895 5.028.274.649.321 4.949.148.530.105 5.057.587.745.626 5.180.110.860.467 5.373.535.962.002

BAB III - GAMBARAN KEUANGAN DAERAH III-41

Dokumen terkait