• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI PROYEKSI PEREKONOMIAN DAN INFLASI

6.1 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi

Perekonomian Kalimantan Tengah (Kalteng) pada triwulan IV diproyeksi menguat didorong oleh peningkatan kinerja sektor perkebunan kelapa sawit, serta sektor perdagangan, hotel dan restoran. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan sebesar 7,47±1%(yoy), berakselerasi dibandingkan triwulan III yang tumbuh 7,13% (yoy). Dengan demikian, laju pertumbuhan ekonomi Kalteng sepanjang tahun 2012 diperkirakan mencapai 6,87±1%, mendekati target indikatif yang dicanangkan pemerintah dalam RPJMD sebesar 6,90%.

Perbaikan pertumbuhan ekonomi dari sisi permintaan terutama didorong oleh naiknya pengeluaran rumah tangga dan pemerintah di akhir tahun, serta sinyal peningkatan investasi yang didorong oleh optimisme pemulihan ekonomi global di tahun mendatang yang akan mendorong permintaan terhadap komoditas primer, khususnya CPO dan batubara. Naiknya konsumsi masyarakat diperkuat dengan indeks pendapatan rumah tangga mendatang yang

merupakan salah satu komponen pembentuk Indeks Tendensi Konsumen (ITK)10, dimana pada

triwulan IV diperkirakan sebesar 111,84 lebih tinggi dari triwulan III yang dilaporkan sebesar 111,44. Namun demikian secara umum terdapat penurunan tingkat kepercayaan konsumen untuk triwulan IV-2012 yang diproyeksi sebesar 108,87, dibawah angka indeks triwulan III-2012 yang tercatat 110,76. Penguatan konsumsi secara umum juga didorong oleh lonjakan realisasi anggaran belanja pemerintah dalam rangka pembayaran berbagai kegiatan/proyek pemerintah pusat dan daerah yang dilakukan sepanjang tahun 2012.

10

III III IV(P) KOMPONEN PENGGUNAAN

- Konsumsi Rumah Tangga 8,02 5,59 5,68 6,11 5,38

- Konsumsi Pemerintah 9,84 7,64 9,98 8,70 7,12

- Pembentukan Modal Tetap Bruto 10,91 10,55 10,80 11,55 10,08

- Ekspor Barang dan Jasa 11,58 10,58 11,77 11,67 14,63

- Impor Barang dan Jasa 10,79 12,27 11,51 15,42 13,13

SEKTOR EKONOMI

- Pertanian 7,23 3,32 4,90 3,26 3,41

- Pertambangan & Penggalian 9,83 9,01 10,87 16,52 7,80

- Industri Pengolahan 3,16 0,77 0,81 1,46 2,14

- Listrik, Gas & Air Bersih 10,93 7,50 8,70 9,11 7,68

- Bangunan 9,13 13,41 13,95 9,07 11,16

- Perdagangan, Hotel & Restoran 5,21 9,80 9,00 6,77 9,37

- Pengangkutan & Komunikasi 1,09 7,87 8,14 3,17 8,15

- Keuangan, Persewaan & Jasa P'an 12,55 15,52 11,86 12,82 12,54

- Jasa-Jasa 12,57 7,56 6,21 9,26 7,78 7,37 7,13 7,47 6,74 6,87 2011 2012 2012(P) PDRB Kalimantan Tengah 2011 2010 2011 2012 2013 World Output 5,1 3,8 3,3 3,6 United States 2,4 1,8 2,2 2,1 Euro Area 2,0 1,4 -0,4 0,2 Japan 4,5 -0,8 2,2 1,2 Hong Kong 7,1 5,0 1,8 3,5 Korea 6,3 3,6 2,7 3,6 Singapore 14,8 4,9 2,1 2,9

Taiwan Prov. of China 10,7 4,0 1,3 3,9

China 10,4 9,2 7,8 8,2 India 10,1 6,8 4,9 6,0 Indonesia 6,2 6,5 6,0 6,3 Malaysia 7,2 5,1 4,4 4,7 Philippines 7,6 3,9 4,8 4,8 Thailand 7,8 0,1 5,6 6,0 Vietnam 6,8 5,9 5,1 5,9

Year over Year

Latest Projections

Tabel 6.1 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Tengah

Sumber: BPS Provinsi Kalteng; (P) : Proyeksi KPw BI Kalteng

Tabel 6.2 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Beberapa Negara

Sumber: IMF, WEO Oct-2012

Sementara asesmen sektor ekonomi dominan menunjukkan bahwa perekonomian akhir tahun akan didorong oleh kenaikan produksi kelapa sawit akibat curah hujan yang cukup tinggi pada semester lalu. Penguatan ekonomi di triwulan IV-2012 juga diperkirakan berasal dari kenaikan produksi pertambangan batubara di tengah stagnasi permintaan global, khususnya Cina dan India. Selain itu, kegiatan MICE yang semakin intens diadakan di kota Palangka Raya, seperti Hari Aksara Internasional, Hari Pangan Sedunia, serta berbagai event skala wilayah/nasional baik oleh pemerintah maupun swasta semakin memperkuat kontribusi sektor perdagangan hotel dan restoran terhadap akselerasi perekonomian di tahun 2012.

Sektor perkebunan sebagai motor penggerak utama ekonomi Kalteng diproyeksi membaik dan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di triwulan mendatang. Produksi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit pada triwulan IV diperkirakan meningkat sebagai dampak musim penghujan yang terjadi pada semester lalu. Aktivitas panen juga berlangsung lancar didukung oleh kondisi cuaca yang baik seiring berakhirnya bencana asap memasuki pertengahan Oktober lalu. Kenaikan produksi TBS berimbas langsung pada naiknya produksi CPO Kalimantan Tengah.

Kenaikan produksi CPO, selain untuk memenuhi kebutuhan domestik juga diyakini masih akan diserap oleh pasar ekspor khususnya Malaysia yang merupakan 75% pangsa ekspor CPO Kalteng. Hal ini terlihat dari stabilnya tren ekspor CPO ke Malaysia, disamping realisasi ekspor ke Cina yang menunjukkan peningkatan. Kolaborasi Indonesia-Malaysia semakin diperkuat untuk menjaga kestabilan pasar dan harga perdagangan CPO di tengah isu tuduhan dumping dari Uni Eropa untuk biodiesel dan kampanye negatif Environmental

Protection Agency (EPA) non-palm oil label di Prancis yang mendiskreditkan CPO. Alternatif

kebijakan yang ditempuh antara lain dengan melakukan replanting pada tanaman tua, pengurangan stok serta meningkatkan penggunaan biofuel domestik. Selain itu respon kebijakan pemerintah Indonesia dengan menurunkan kembali bea keluar ekspor pada bulan Oktober dari 15% menjadi 13,5%, diharapkan memberi insentif bagi kinerja ekspor CPO

$ 820 $ 1.177 400 600 800 1.000 1.200 1.400 1.600 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 910* 2010 2011 2012 CPO Internasional Rata-rata TBS Lokal (USD/MT) (Rp/kg) $ 86,04 $ 58,52 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10* 2010 2011 2012

Harga Batubara Acuan (HBA)

International Coal Price

(USD/MT)

Grafik 6.1 Harga CPO Internasional & TBS Lokal

Sumber: IMF & Disbun Prov.Kalteng

Grafik 6.2 Harga Batubara Domestik & Internasional

Sumber: Kementerian ESDM

Sementara itu kinerja sektor pertambangan batubara meskipun mengalami penurunan level produksi, pertumbuhan sektor pertambangan batubara masih berada dalam tren meningkat. Tingkat produksi rata-rata sepanjang Jan-Agt 2012 juga memperlihatkan lonjakan yang signifikan dibanding periode yang sama tahun 2011, dari 393 ribu ton menjadi 669 ribu ton. Selain itu realisasi ekspor batubara juga masih stabil dengan tren yang meningkat. Realisasi ekspor dari 3 perusahaan besar di bulan Agustus sebesar 506 ribu ton, naik dibandingkan realisasi di bulan-bulan sebelumnya. Rata-rata ekspor di periode Jan-Agt 2012 juga tercatat melonjak hampir 70% dibandingkan periode yang sama tahun 2011, dari 328 ton menjadi 548 ribu ton.

Optimisme perbaikan pertumbuhan sektor pertambangan batubara Kalteng di triwulan IV-2012 juga diperkuat dengan adanya usaha diversifikasi pasar ekspor, dimana saat ini negara tujuan ekspor batubara semakin variatif dengan adanya tambahan pasar ekspor Thailand dan Korea Selatan. Realisasi ekspor ke India juga semakin atraktif sejalan dengan inisiatif pemerintah India yang mendorong penggunaan energi batu bara untuk meningkatkan rasio elektrifikasi hingga ke pedesaan. Selain itu, pasar ekspor Jepang masih cukup prospektif sejalan dengan kebutuhan bahan bakar batubara yang semakin besar untuk menggantikan penggunaan seluruh reaktor nuklirnya. Selain pasar ekspor, pasar domestik juga masih sangat menjanjikan. Hal ini dipengaruhi oleh gap yang semakin melebar antara harga batubara global dengan harga batubara acuan (HBA). Harga Batubara Acuan (HBA) di bulan Oktober ditetapkan sebesar US$86,04, sementara harga perdagangan batubara global telah menyentuh level US$58,52 per metrik ton.

Adapun produksi sub-sektor tanaman bahan makanan khususnya komoditas padi diproyeksi mengalami penurunan di periode akhir tahun 2012. Hal ini sejalan dengan angka ramalan BPS yang mengestimasi rendahnya tingkat produksi pada periode Sep-Des 2012. Adapun puncak panen padi sawah sebelumnya berlangsung di bulan April dan Agustus, sementara untuk jenis padi ladang mengalami panen raya di bulan Maret lalu. Produksi padi di periode panen ke-III diestimasi sebesar 143.137 ton atau sekitar 22% dari target produksi padi Kalimantan Tengah tahun 2012 sebesar 653.914 ton. Produksi padi di periode ini sebagian besar berasal dari Kabupaten Kapuas, Pulang Pisau dan Barito Selatan.

Dokumen terkait