• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS MIKROSTRUKTURAL DAN MAKROSTRUKTURAL

B. Makrostruktural

4. Puisi Bagian IV

a. Prinsip Penafsiran Personal

Persona yang terdapat pada bagian keempat yaitu para penjelajah terdahulu, hal ini dapat dilihat melalui baris berikut.

(130)«Nous avons vu des astres

Et des flots, nous avons vu des sables aussi;

“« Kita pernah melihat bintang-bintang

Dan ombak, dan kita juga pernah melihat pasir;”

Persona yang ditemukan pada bagian keempat yaitu: (1) nous yang mengacu pada penjelajah terdahulu.

b. Prinsip Penafsiran Lokasional

Lokasi yang terdapat pada bagian keempat yaitu di suatu negeri, hal ini dapat terlihat pada baris-baris berikut.

(131)«Nous avons vu des astres

Et des flots, nous avons vu des sables aussi;

“« Kita pernah melihat bintang-bintang

Dan ombak, dan kita juga pernah melihat pasir;” (132)La gloire du soleil sur la mer violette,

La gloire des cités dans le soleil couchant,

“Kemuliaan matahari terhadap laut yang ungu,

Kejayaan kota-kota ketika matahari terbenam,” (133)Les plus riches cités, les plus grands paysages,

“Kota-kota yang paling kaya, pemandangan alam yang paling luas,”

(134)Nous avons salué des idoles à trompe; Des trônes constellés de joyaux lumineux; Des palais ouvragés dont la féerique pompe

“Kita pernah menyapa berhala berbelalai;

Istana yang penuh hiasan dengan kemegahan layaknya di dunia peri.” (135)Des costumes qui sont pour les yeux une ivresse;

Des femmes dont les dents et les ongles sont teints,

Et des jongleurs savants que le serpent caresse.»

“Busana yang diperuntukkan bagi mata seorang yang mabuk;

Wanita yang mewarnai gigi dan kuku-kukunya

Dan penyanyi keliling cerdik yang ular pun membelainya.”

Lokasi atau tempat yang terdapat pada bagian keempat yaitu: (1) laut, hal ini terlihat dari adanya kata des flots dan des sables; (2) pelabuhan, hal ini terlihat dari munculnya kata la mer dan des cités. Ini berarti penjelajah telah sampai di tempat di mana laut dan kota terlihat, yaitu pelabuhan ; (3) kota-kota besar yang kaya dan pemandangan alam yang luas (les plus riches cités, les plus grands

paysages) ; (4) India. Hal ini terlihat dari frasa des idoles à trompe yang diartikan

sebagai patung Ganesha yang merupakan dewa kepercayaan dalam agama Hindu yang ada di India. Selain frasa itu, terdapat pula istilah des costumes, des femmes

dan des jongleurs. Penduduk India banyak yang menggunakan pakaian adat mereka

yang berwarna-warni dan dihiasi dengan banyak perhiasan (des costumes qui sont

pour les yeux une ivresse). Para wanitanya banyak yang mewarnai gigi serta kuku

mereka sebagai simbol kecantikan dan keindahan (des femmes dont les dents et les

ongles sont teints). India juga terkenal akan banyaknya laki-laki yang mampu

menjinakkan ular dengan meniup seruling dan membuat ular tersebut menari mengikuti irama seruling, mereka disebut sebagai pawang ular (et des jongleurs

savants que le serpent caresse). Ular yang dijinakkan adalah jenis ular kobra yang

c. Prinsip Penafsiran Temporal

Waktu terjadinya peristiwa pada bagian keempat yaitu pada waktu senja, terlihat pada baris berikut.

(136)La gloire du soleil sur la mer violette,

La gloire des cités dans le soleil couchant,

“Kemuliaan matahari terhadap laut yang ungu,

Kejayaan kota-kota ketika matahari terbenam,”

Prinsip penafsiran temporal yang ditemukan pada bagian keempat ini yaitu pada waktu senja, terlihat pada kata le soleil couchant.

d. Prinsip Analogi

Makna yang terkandung pada bagian keempat ini yaitu kisah-kisah baik dan indah yang ditemukan selama perjalanan para penjelajah terdahulu. Hal ini dapat diketahui dari baris-baris berikut.

(137) «Nous avons vu des astres

Et des flots, nous avons vu des sables aussi;

(…)

“« Kita pernah melihat bintang-bintang

Dan ombak, dan kita juga pernah melihat pasir;

(…)

(138) La gloire du soleil sur la mer violette,

La gloire des cités dans le soleil couchant,

(…)

“Kemuliaan matahari terhadap laut yang ungu,

Kejayaan kota-kota ketika matahari terbenam,”

(…)

(139) Les plus riches cités, les plus grands paysages, (…)

“Kota-kota yang paling kaya, pemandangan alam yang paling luas,” (…)

(140) (…)

Désir, vieil arbre à qui le plaisir sert d'engrais,

(…)

(…)

“Keinginan, pohon tua yang disuburkan dengan kebahagiaan,”

(141) Nous avons salué des idoles à trompe; (…)

“Kita pernah menyapa berhala berbelalai;” (…)

(142) Des costumes qui sont pour les yeux une ivresse;

Des femmes dont les dents et les ongles sont teints, Et des jongleurs savants que le serpent caresse.»

“Busana yang diperuntukkan bagi mata seorang yang mabuk;

Wanita yang mewarnai gigi dan kuku-kukunya

Dan penyanyi keliling cerdik yang ular pun membelainya. »” Ketujuh bait pada bagian ini menggambarkan dengan jelas perjalanan yang dilakukan oleh penjelajah. Pada bagian ini penjelajah menggambarkan bahwa dunia ini hanyalah sebuah pertunjukkan yang patut untuk ditonton (nous avons vu).

Perjalanan awal dari laut, pelabuhan, kota-kota besar dan kaya, pemandangan yang indah, hutan-hutan, negeri yang penuh patung-patung seperti patung Ganesha, singgasana mewah seperti Tahta Merak milik Kekaisaran Mughal di India pada abad XVII dan istana-istana megah seperti Taj Mahal di kota Agra, India, banyak wanita yang mengecat gigi dan kuku-kukunya dengan henna (pacar kuku untuk menghias dan mewarnai kuku), negeri dengan pakaian adat yang penuh warna dan perhiasan, serta banyak pawang ular yang mampu membuat ular paling mematikan di dunia menari mengikuti irama serulingnya.

Perjalanan ini merupakan memori atau ingatan penjelajah akan hal-hal indah yang ia temui dalam perjalanan ketika ia berkelana ke negeri timur, khususnya India.

5. Puisi Bagian V

Dokumen terkait