2. Data Sekunder
3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis .1 Rancangan Analisis
A. Analisis Deskriptif.
Analisis kualitatif adalah analisa yang merupakan masalah tidak dalam bentuk angka-angka, tetapi berkenaan dengan nilai yang didasarkan pada hasil pengolahan data. Selain itu metode ini adalah metode yang memberikan manfaat untuk menjaring persoalan yang akan diteliti.
Untuk mengetahui gambaran atau sistem informasi yang sedang berjalan yaitu STU yang merupakan system awal yang digunakan dan BRINETS yang merupakan system yang saat ini digunakan pada PT. Bank Rakyat Indoensia (Persero) Tbk Cabang Naripan menggunakan pendekatan terstruktur dalam hal ini analisis yang dilakukan untuk menggambarkan keterkaitan aliran-aliran data antara sistem dengan bagian-bagian sistem, dengan menggunakan alat seperti Flow Map, Diagram Konteks dan DFD (Data Flow Diagram), berikut merupakan penjelasannya :
a) Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program.
b) Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir ataupun lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (Jogiyanto, HM, 2005 :700).
c) Pengertian diagram konteks adalah suatu diagram alir yang tingkat tinggi yang menggambarkan seluruh jaringan, masukan dan keluaran. sistem yang dimaksud adalah untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan. mengidentifikasikan awal dan akhir data awal dan akhir yang masuk dan keluaran sistem.
Data dalam analisis kualitatif ini bersifat ordinal, dimana dari setiap pertanyaan dari kuesioner menggunakan opsi pilihan jawaban dengan menggunakan skala likert, hal ini bertujuan untuk mendapatkan ketidaksetaraan jawaban dari pertanyaan yang dijawab oleh responden. Berikut merupakan skala likert :
Tabel 3.8 Skala Likert
Jawaban Keterangan Bobot Nilai
SS Sangat Setuju 5
S Setuju 4
KS Kurang Setuju 3
TS Tidak Setuju 2
Berdasarkan Tabel 3.8 setiap jawaban diberi bobot nilai 1 sampai 5, Bobot nilai bukan menunjukan angka sebenarnya tetapi merupakan simbol dan bersifat relatif.
Untuk mengetahui tanggapan karyawan atas perbandingan STU dan BRINETS terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk Cabang Naripan, maka kita harus mengetahui perbandingan antara skor aktual dengan skor ideal. Dimana skor aktual diperoleh dari hasil perhitungan seluruh pendapat responden sesuai dengan bobot nilai yang diberikan, sedangkan skor ideal diperoleh dari hasil prediksi bobot nilai tertinggi dikalikan dengan jumlah kuesioner dikali jumlah responden, sehingga rumusnya sebagai berikut :
% skor aktual =
x 100% Keterangan :
1. Skor aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner yang telah diajukan. 2. Skor ideal adalah nilai tertinggi atau semua responden diasumsikan memilih
jawaban dengan skor tertinggi.
Untuk melihat hasil tersebut yang dikonfirmasikan dengan kriteria yang telah ditetapkan dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 3.9
Kriteria Persentase Skor Tanggapan Terhadap Skor Ideal
No % Jumlah Skor Kriteria
1 20.00 – 36.00 Tidak Baik
2 36.01 – 52.00 Kurang Baik
3 52.01 – 68.00 Cukup
4 68.01 – 84.00 Baik
5 84.02 – 100 Sangat Baik
(Sumber : Umi Narimawati, 2007 : 84-85) B. Analisis Verifikatif.
Analisis kuantitatif yaitu analisa yang menginterpretasikan data dalam bentuk angka-angka. Analisa ini digunakan sebagai alat bantu statistik, sehingga memudahkan peneliti dalam menafsirkan data mentah yang diperoleh. Pengertian analisis kuantitatif secara umum adalah hasil suatu masalah yang akan diteliti lebih lanjut.
Data penelitian dari penyebaran kuesioner memiliki tingkat pengukuran ordinal. Sehingga untuk melakukan analisis kuantitatif dengan menggunakan korelasi pearson product moment memerlukan data dengan skala pengukuran interval. Berikut adalah cara transformasi dari data skala ordinal ke interval dengan menggunakan metode succesive interval (Successive Intervals Method), dengan langkah kerja sebagai berkut :
1. Perhatikan banyaknya responden yang memberikan respon yang ada, artinya hitung frekuensi setiap skor.
3. Tentukan proporsi kumulatif dengan cara membagi frekuensi kumulatif dengan total frekuensi. Proporsi kumulatif dianggap mengikuti distribusi normal baku. 4. Menghitung nilai Z berdasarkan pada proporsi kumulatif diatas.
5. Dari nilai Z diketahui tersebut tentukan nilai densitynya.
6. Hitung SV (Scala Value = nilai skala) dengan rumus sebagai berikut :
(( = ) − ( ) − ( ) )
Keterangan :
Density at lower limit : Kepadatan batas Bawah Density at upper limit : Kepadatan Batas Atas Area Under upper limit : Daerah di Bawah Batas
Area Under lower limit : Daerah di Bawah Batas Bawah
7. Hitung Skor (nilai hasil transformasi) untuk setiap pilihan jawaban dengan persamaan sebagai berikut:
Score = Scale Value - { } +1
Uji hipotesis yang dilakukan dalam penelitian yaitu menggunakan software SPSS versi 17, adapun langkah-langkahnya dengan menggunakan analisis korelasi, analisis regresi dan koefisien determinasi.
1. Analisis Korelasi
Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan antara variabel bebas (X1,X2) dalam penelitian ini adalah STU dan BRINETS dan variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan. Korelasi yang digunkan
adalah korelasi Pearson Product Moment, ditunjukan untuk mengukur derajat keeratan hubungan diantara variabel-variabel tersebut. Rumus untuk koefisien korelasi Pearson Product Moment adalah sebagai berikut :
rxy = n(∑xy) − (∑x)(∑y)
(n∑x ) − (∑x) (n∑y ) −(∑y)
Keterangan :
Rxy = korelasi Pearson Product Moment X = variabel Independent
Y = variabel dependent n = jumlah Sampel
nilai koefisien korelasi r berkisar antara -1 sampai +1 yang kriteria pemanfaatannya sebagai berikut :
a) jika nilai r > 0, artinya terjadi hubungan yang linier positif. Semakin besar variabel X (bebas), semakin besar pula nilai variablel Y (terikat) dan sebaliknya. b) jika nilai r < 0, artinya telah terjadi hubungan yang linier negatif. Semakin kecil
nilai variabel X, semakin besar pula nilai variablel Y begitu pula sebaliknya. c) Jika nilai r = 0, artinya tidak ada hubungan sama sekali antara variabel X1, X2dan
variabel Y.
d) Jika r = 1 atau r = -1, telah terjadi hubungan linier sempurna yaitu berupa garis lurus. Untuk r yang semakin mengarah ke 0, garis semakin tidak lurus.
Tabel. 3.10 Kriteria Nilai Korelasi
-1 ≤ r ≤ + 1 Tingkat Keeratan 0,80 – 1,00 0,60 – 0,79 0,40 – 0,59 0,20 – 0,39 0,00 – 0,19
Korelasi Sangat Kuat Korelasi Kuat
Korelasi Sedang Korelasi Rendah Tidak Ada Korelasi (Sumber: Umi Narimawati, 2007 : 87) 2. Analisis Regresi
Analisis regresi adalah teknik analisis yang meliputi metode-metode yang digunakan untuk memprediksi nilai-nilai dari satu atau lebih variabel tergantung (kinerja karyawan) yang dipengaruhi dua variabel bebas (STU dan BRINETS). Pada penelitian ini analisis regresi yang digunakan adalah regresi linier sederhana. Adapun persamaan umum regresi linier sederhana :
Y’= a+bX Dimana :
Untuk mengetahui a menggunakan rumus sebagai berikut :
a = (∑Y ) ∑X − (∑X )(∑X Y )
n(∑X ) − (∑X )
Dan untuk mengetahui b menggunakan rumus sebagai berikut :
b =n(∑X Y ) − (∑X )(∑Y )n(∑X ) − (∑X ) Keterangan :
a = Koefisien regresi yang menunjukan bilangan konstanta
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependent (Kinerja karyawan). Bila b (+) maka terjadi kenaikan, dan bila b (-) maka terjadi penurunan.
X = subjek variabel independent (STU/BRINETS) yang mempunyai nilai tertentu.
n = Banyaknya sampel 3. Koefisien Determinasi
Besarnya angka koefisien determinasi bisa didapat setelah angka perhitungan koefisien korelasi didapat. Koefisien determinasi digunakan untuk menghitung besarnya dampak variabel bebas (X1,X2) dalam penelitian ini STU dan BRINETS terhadap variabel tergantung (Y) dalam penelitian ini kinerja karyawan. Adapun rumus dari koefisien determinasi, sebagai beikut :
Kd = r x 100% Keterangan :
Kd = Koefisien determinasi r2= Koefisien Korelasi 3.2.5.2 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis digunakan untuk menentukan diterima atau ditolaknya hipotesis, maka digunakan model statistik uji t untuk menguji perbandingan (tingkat
keberartian) antara variabel X1,X2 dan variabel Y yaitu antara sistem STU dan BRINETS dengan kinerja karyawan.
Adapun bentuk hipotesis penelitian sebagai berikut:
H0 : p = 0, STU maupun BRINETS tidak ada kaitannya terhadap kinerja karyawan. H1 : p ≠ 0, STU maupun BRINETS ada kaitannya terhadap kinerja karyawan
Menurut Sugiyono (2009:312), “bila sampel lebih besar dari 25, maka distribusinya akan mendekati distribusi normal. Dengan demikian maka digunakan rumus :
= √ − 2 √1 −
Kriteria uji adalah thitung > t table maka H0 ditolak dan H1 diterima yang didapat dari tabel distribusi t dengan = 0,05 (5%), apabila thitung < t table maka H0 diterima dan H1 ditolak yang didapat dari table distribusi t dengan = 0,05 (5%) .
Untuk mengetahui ditolak atau tidaknya dinyatakan sebagai berikut:
a) Jika thitung > ttable, maka H0 ditolak, berarti H1 diterima atau STU atau BRINETS berdampak positif terhadap kinerja karyawan di PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. Cabang Naripan.
b) Jika thitung < t table, maka H0 diterima, berarti H1 ditolak atau STU atau BRINETS berdampak negativ terhadap kinerja karyawan di PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. Cabang Naripan.
Gambar 3.3
Kurva Penolakan dan Penerimaan Hipotesis 0 t table t hitung H0 ditolak H0 diterima +