• Tidak ada hasil yang ditemukan

C. Pengembangan SIP BHP

3) Rancangan normalisasi

Tabel yang diperoleh pada implementasi di atas merupakan langkah awal dalam merancang basis data. Tahap selanjutnya adalah rancangan normalisasi yang merupakan rancangan akhir. Dalam proses ini akan menganalisis tabel yang terbentuk sebelumnya dalam upaya memperoleh sebuah tabel basis data dengan struktur yang baik dengan cara menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar pada setiap tabel yang menjadi anggota basis data tersebut.

Dalam prespektif normalisasi, sebuah basis data dapat dikatakan dengan baik, jika setiap tabel yang menjadi unsur pembentuk basis data tersebutjuga telah berada dalam keadaan baik atau normal. Sebuah tabel dapat dikategorikan baik (efisien atau normal), jika telah memenuhi tiga kriteria berikut :

a. Jika ada dekomposisi (penguraian) tabel, maka dekomposisinya harus dijamin aman (Lossles-Join Decomposition).

b. Terpeliharanya ketergantungan fungsional pada saat perubahan data (Dependency Presertation).

c. Tidak melanggar Boyce Code Normal Form (BCNF).

Teknik yang dipakai dalam normalisasi ini adalah Ketergantungan Fungsional (KF), dimana prinsip dari teknik ini adalah setiap tabel yang digunakan hanya memiliki satu ketergantungan fungsional. Sebuah tabel yang memilki lebih dari satu KF, bisa dipastikan bukan merupakan tabel yang baik. Metode yang dipakai untuk menangani tabel tersebut adalah dekomposisi, yaitu melakukan pemilahan tabel tersebut menjadi beberapa tabel dengan mempertimbangkan ketergantungan fungsional yang diperoleh.

Untuk menunjukkan adanya proses dekomposisi tabel, biasanya keseluruhan tabel yang ada itu direkonstruksi menjadi sebuah tabel saja. Ini tentu saja tidak efisien. Dari tabel tunggal itu baru diterapkan kriteria-kriteria normalisasi hingga didapatkan sejumlah tabel yang sudah normal (efisien) melalui proses dekomposisi. Namun langkah ini terlalu panjang untuk mendekomposisi tabel yang tunggal menjadi tabel seperti yang didapatkan dalam proses Diagram E-R, mengingat atribut yang ada sangat banyak. Maka dalam proses normalisasi ini bisa dilakukan dengan mengecek/menguji dari setiap tabel yang sudah diperoleh, apakah sudah memenuhi bentuk Normal ke-3 (3-NF) atau belum. Jika belum memenuhi bentuk 3-NF maka harus didekomposisi. Adapun syarat 3-NF adalah :

(1) Tabel harus memenuhi 2-NF

(2) Setiap atribut bukan kunci tidak tergantung secara fungsional kepada atribut bukan kunci yang lain dalam tabel tersebut.

(a) Uji Normalisasi pada Tabel Klinik

Tabel klinik yang diperoleh dari diagram E-R adalah : Klinik ( Kodekl, nama )

Kodekl secara fungsional menentukan semua atribut yang ada pada tabel klinik. Karena ada satu atribut sebagai key, maka pasti tabel klinik telah memenuhi 2-NF.

Untuk mengetahui apakah memenuhi 3-NF, harus diuji apakah hanya kodekl yang menentukan semua atribut di tabel klinik.

Kodekl nama

Keterangan : artinya ketergantungan fungsional

Ternyata selain kodekl tidak ada atribut lain yang ketergantungan fungsional kepada atribut lain, maka tabel klinik memenuhi 3-NF.

(b) Uji Normalisasi pada Tabel Bahan

Tabel BHP yang diperoleh dari diagram E-R adalah :

Bahan ( Kodebrg, nama, jenis, sifat, merk, tipe, ukuran, satuan, lokasi )

Kodebrg secara fungsional menentukan semua atribut yang ada pada tabel bahan. Karena ada satu atribut sebagai key, maka pasti tabel bahan telah memenuhi 2-NF.

Untuk mengetahui apakah memenuhi 3-NF, harus diuji apakah hanya kodebrg yang menentukan semua atribut di tabel bahan.

Kodebrg nama, jenis, sifat, merk, tipe, ukuran, satuan, lokasi Keterangan : artinya ketergantungan fungsional

Ternyata selain kodebrg tidak ada atribut lain yang ketergantungan fungsional kepada atribut lain, maka tabel bahan memenuhi 3-NF.

(c) Uji Normalisasi pada Tabel Minta

Tabel Permintaan yang diperoleh dari diagram E-R adalah : Minta ( No, tanggal, kodekl, kodebrg, jumlah, harga,opr )

Pada tabel minta, No + tanggal + kodekl + Kodebrg secara fungsional menentukan semua atribut yang ada pada tabel minta, sehingga No + tanggal + kodekl + Kodebrg merupakan primary key. Karena dari ketergantungan fungsional berikut :

No + tanggal + kodekl + Kodebrg ( jumlah, harga, opr )

Primary key-nya adalah No + tanggal + kodekl + Kodebrg, sehingga tabel minta telah memenuhi 2-NF. Untuk mengetahui apakah memenuhi 3-NF, harus diuji apakah hanya No + tanggal + kodekl + Kodebrg yang menentukan semua atribut pada tabel minta. Ternyata selain No +

tanggal + kodekl + Kodebrg masih ada atribut lain yang ketergantungan fungsional kepada atribut lain, yaitu :

Kodekl nama klinik

Kodebrg nama, jenis, sifat, merk, tipe, ukuran, satuan, lokasi Maka tabel minta harus didekomposisi menjadi 3 tabel , yaitu : Minta ( No, tanggal, kodekl, kodebrg, jumlah, harga,opr ) Nama klinik ( Kodekl, nama )

Nama Bahan (Kodebrg, nama, jenis, sifat, merk, tipe, ukuran, satuan, lokasi) (d) Uji Normalisasi pada Tabel Pakai

Tabel pakai yang diperoleh dari diagram E-R adalah :

Pakai ( Notran, tanggal, kodekl, kodebrg, ed, jumlah, opr )

Pada tabel pakai, Notran + tanggal + kodekl + Kodebrg secara fungsional menentukan semua atribut yang ada pada tabel pakai , sehingga Notran + tanggal + kodekl + Kodebrg merupakan primary key. Karena dari ketergantungan fungsional berikut :

Notran + tanggal + kodekl + Kodebrg (ed, jumlah, opr )

Primary key-nya adalah Notran + tanggal + kodekl + Kodebrg, sehingga tabel pakai telah memenuhi 2-NF. Untuk mengetahui apakah memenuhi 3-NF, harus diuji apakah hanya Notran + tanggal + kodekl + Kodebrg yang menentukan semua atribut pada tabel pakai. Ternyata selain Notran + tanggal + kodekl + Kodebrg masih ada atribut lain yang ketergantungan fungsional kepada atribut lain, yaitu :

Kodekl nama

Kodebrg nama, jenis, sifat, merk, tipe, ukuran, satuan, lokasi Maka tabel pakai harus didekomposisi menjadi 3 tabel , yaitu :

Pakai ( Notran, tanggal, kodekl, kodebrg, ed, jumlah, opr ) Nama klinik ( Kodekl, nama )

Nama Bahan (Kodebrg, nama, jenis, sifat, merk, tipe, ukuran, satuan, lokasi) (e) Uji Normalisasi pada Tabel Retur pakai

Tabel Retur pakai yang diperoleh dari diagram E-R adalah :

Retur pakai ( Notran, tanggal, kodekl, kodebrg, keterangan, ed, jumlah, opr )

Pada tabel retur pakai, Notran + tanggal + kodekl + Kodebrg secara fungsional menentukan semua atribut yang ada pada tabel retur pakai, sehingga Notran + tanggal + kodekl + Kodebrg merupakan primary key. Karena dari ketergantungan fungsional berikut :

Notran + tanggal + kodekl + Kodebrg (keterangan, ed, jumlah,opr)

Primary key-nya adalah Notran + tanggal + kodekl + Kodebrg, sehingga tabel retur pakai telah memenuhi 2-NF. Untuk mengetahui apakah memenuhi 3-NF, harus diuji apakah hanya Notran + tanggal + kodekl + Kodebrg yang menentukan semua atribut pada tabel retur pakai. Ternyata selain Notran + tanggal + kodekl + Kodebrg masih ada atribut lain yang ketergantungan fungsional kepada atribut lain, yaitu :

Kodekl nama

Kodebrg nama, jenis, sifat, merk, tipe, ukuran, satuan, lokasi Maka tabel retur pakai harus didekomposisi menjadi 3 tabel , yaitu :

Retur pakai (Notran, tanggal, kodekl, kodebrg,keterangan, ed, jumlah, opr ) Nama klinik ( Kodekl, nama )

(f) Uji Normalisasi pada Tabel Kartu stok

Tabel Kartu stok yang diperoleh dari diagram E-R adalah :

Kartu stok (Tanggal, kodekl, kodebrg, masuk, keluar, keterangan, opr ) Pada tabel kartu stok, tanggal + kodekl + Kodebrg secara fungsional menentukan semua atribut yang ada pada tabel kartu stok, sehingga tanggal + kodekl + Kodebrg merupakan primary key. Karena dari ketergantungan fungsional berikut :

tanggal + kodekl + Kodebrg (masuk, keluar,keterangan , opr )

Primary key-nya adalah tanggal + kodekl + Kodebrg, sehingga tabel kartu stok telah memenuhi 2-NF. Untuk mengetahui apakah memenuhi 3-NF, harus diuji apakah hanya tanggal + kodekl + Kodebrg yang menentukan semua atribut pada tabel kartu stok. Ternyata selain tanggal + kodekl + Kodebrg masih ada atribut lain yang ketergantungan fungsional kepada atribut lain, yaitu :

Kodekl nama

Kodebrg nama, jenis, sifat, merk, tipe, ukuran, satuan, lokasi Maka tabel kartu stok harus didekomposisi menjadi 3 tabel , yaitu : Kartu stok ( Notran, tanggal, kodekl, kodebrg, ed, jumlah, opr ) Nama klinik ( Kodekl, nama )

Nama Bahan (Kodebrg, nama, jenis, sifat, merk, tipe, ukuran, satuan, lokasi) (g) Uji Normalisasi pada Tabel Terima

Tabel Terima yang diperoleh dari diagram E-R adalah : Terima (notran, Tanggal, kodebrg, ed, jumlah, opr )

Pada tabel terima, notran + tanggal + kodebrg secara fungsional menentukan semua atribut yang ada pada tabel terima, sehingga tanggal +

kodekl + Kodebrg merupakan primary key. Karena dari ketergantungan fungsional berikut :

Notran + tanggal + Kodebrg (ed, jumlah , opr )

Primary key-nya adalah notran + tanggal + kodebrg, sehingga tabel terima telah memenuhi 2-NF. Untuk mengetahui apakah memenuhi 3- NF, harus diuji apakah hanya tanggal + kodekl + Kodebrg yang menentukan semua atribut pada tabel terima. Ternyata selain notran+ tanggal + Kodebrg masih ada atribut lain yang ketergantungan fungsional kepada atribut lain, yaitu :

Kodebrg nama, jenis, sifat, merk, tipe, ukuran, satuan, lokasi Maka tabel terima harus didekomposisi menjadi 2 tabel , yaitu : Terima ( Notran, tanggal, kodebrg, ed, jumlah, opr )

Nama Bahan (Kodebrg, nama, jenis, sifat, merk, tipe, ukuran, satuan, lokasi ) (h) Uji Normalisasi pada Tabel tminta

Tabel abc yang diperoleh dari diagram E-R adalah :

abc (kodebrg, jumlah, harga, biaya, kumulatif, persenb, persenk, kategori )

Pada tabel abc, kodebrg secara fungsional menentukan semua atribut yang ada pada tabel abc, sehingga Kodebrg merupakan primary key. Karena dari ketergantungan fungsional berikut :

Kodebrg (jumlah, harga, biaya, kumulatif, persenb, persenk, kategori)

Primary key-nya adalah kodebrg, sehingga tabel abc telah memenuhi 2- NF. Untuk mengetahui apakah memenuhi 3-NF, harus diuji apakah hanya kodebrg yang menentukan semua atribut di tabel abc.

Kodebrg (jumlah, harga, biaya, kumulatif, persenb, persenk, kategori) Keterangan : artinya ketergantungan fungsional

Ternyata selain kodebrg tidak ada atribut lain yang ketergantungan fungsional kepada atribut lain, maka tabel abc memenuhi 3-NF.

(i) Uji Normalisasi pada Tabel audit

Tabel audit yang diperoleh dari diagram E-R adalah : Audit (noaudit, tgl, petugas, semester, brtacara)

Pada tabel audit, noaudit secara fungsional menentukan semua atribut yang ada pada tabel audit, sehingga noaudit merupakan primary key. Karena dari ketergantungan fungsional berikut :

noaudit (tgl, petugas, semester, brtacara)

Primary key-nya adalah noaudit, sehingga tabel audit telah memenuhi 2- NF. Untuk mengetahui apakah memenuhi 3-NF, harus diuji apakah hanya noaudit yang menentukan semua atribut di tabel audit.

noaudit (tgl, petugas, semester, brtacara) Keterangan : artinya ketergantungan fungsional

Ternyata selain noaudit tidak ada atribut lain yang ketergantungan fungsional kepada atribut lain, maka tabel audit memenuhi 3-NF.

(j) Uji Normalisasi pada Tabel hasil audit

Tabel hasil audit yang diperoleh dari diagram E-R adalah :

Hasil audit (noaudit, tgl, semester, kodebrg, stokopn, stokfis, selisih, keterangan)

Pada tabel hasil audit, noaudit + tgl + semester + kodebrg secara fungsional menentukan semua atribut yang ada pada tabel hasil audit,

sehingga noaudit merupakan primary key. Karena dari ketergantungan fungsional berikut :

Noaudit + tgl + semester + Kodebrg (stokopn, stokfis, selisih, keterangan)

Primary key-nya adalah noaudit + tgl + semester + kodebrg, sehingga tabel hasil audit telah memenuhi 2-NF. Untuk mengetahui apakah memenuhi 3-NF, harus diuji apakah hanya noaudit + tgl + semester + kodebrg yang menentukan semua atribut pada tabel hasil audit. Ternyata selain noaudit + tgl + semester + kodebrg masih ada atribut lain yang ketergantungan fungsional kepada atribut lain, yaitu :

Kodebrg nama, jenis, sifat, merk, tipe, ukuran, satuan, lokasi Maka tabel hasil audit harus didekomposisi menjadi 2 tabel , yaitu :

Hasil audit (noaudit, tgl, semester, kodebrg, stokopn, stokfis, selisih, keterangan)

Nama Bahan (Kodebrg, nama, jenis, sifat, merk, tipe, ukuran, satuan, lokasi )

Dokumen terkait