• Tidak ada hasil yang ditemukan

3 METODOLOGI PENELITIAN

3.3. Metode Penelitian

3.3.1. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang dibuat terdiri dari perhitungan biomassa, karbon, karbondioksida dan analisis ekonomi karbon. Fokus perhitungan simpanan biomassa, karbon dan karbondioksida berasal dari tiga kegiatan yaitu kegiatan produksi, kegiatan perlindungan hutan dan kegiatan penanaman. Analisis ekonomi karbon diperoleh dari perbedaan keuntungan hutan bersertifikat dan hutan tidak bersertifikat (sebagai biaya oportunitas) dan biaya transaksi.

Tabel 4 memperlihatkan rancangan penelitian kegiatan produksi yang meliputi (1) kegiatan pemanenan (2) pengurangan kerusakan tegakan tinggal.

Tabel 5 Rancangan penelitian kegiatan produksi

No. Variabel Sumber Metode analisis Keluaran

1. Kegiatan pemanenan: Pohon tersedia dan pohon dipanen - Jumlah dan volume pohon tersedia - Jumlah dan volume pohon dipanen

LHC dan LHP Pengolahan data:

- Perhitungan biomassa (ton dan %) pohon tersedia dan pohon dipanen

- Perhitungan beda biomassa (ton dan %) antara pohon tersedia dan pohon dipanen - Perbedaan biomassa tegakan

tinggal (A2 – A1, A2 – B)

- Simpanan biomassa A2-1 dan A2-B

2. Kerusakan Tegakan Tinggal - Jumlah, diameter

dan tinggi tingkat pohon, tiang, pancang

- Jumlah dan berat basah semai - Persentase kerusakan tegakan tiap tingkat vegetasi - Pengukuran lapangan - LHC - Hasil penelitian Elias 2002 Pengolahan data:

- Perhitungan kerusakan pohon, tiang, pancang dan semai. - Perhitungan biomassa yang

hilang (tingkat pohon, tiang, pancang dan semai) akibat kerusakan

- Perbedaan biomassa yang hilang akibat kerusakan (A1– A2, B– A2)

- Simpanan biomassa kerusakan tegakan tinggal

3. Karbon dan karbondioksida pada kegiatan produksi Simpanan biomassa kegiatan produksi Pengolahan data: - Karbon = B x 0,5 - CO2 Simpanan karbon pada A2-1 dan A2-B = C x 3,67

Kegiatan perlindungan hutan atau kegiatan yang berhubungan dengan upaya penurunan degradasi dilihat berdasarkan indikator penutupan hutan. Rancangan penelitian kegiatan perlindungan hutan ditunjukkan pada Tabel 5.

Tabel 6 Rancangan penelitian kegiatan perlindungan hutan

No. Variabel Sumber Metode analisis Keluaran

1. - Luas tutupan hutan - Potensi tegakan - Laporan tahunan perusahaan - Hasil pengukuran lapangan Pengolahan data: - Menghitung potensi

biomassa untuk setiap tutupan hutan

- Menghitung beda biomassa dari data perubahan tutupan hutan - Perbedaan biomassa (A1– A2 - Simpanan biomassa kegiatan perlindungan hutan. dan B - A2). 2. Simpanan biomassa perlindungan hutan Pengolahan data - Karbon= B x 0,5 - CO2 Simpanan karbon kegiatan perlindungan hutan = C x 3,67

Simpanan biomassa atau karbon hutan alam produksi lestari pada kegiatan penanaman dilihat dari perbedaan jumlah penanaman yang dilakukan. Rancangan penelitian kegiatan penanaman di ringkas pada Tabel 6.

Tabel 7 Rancangan penelitian kegiatan penanaman

No. Variabel data Sumber Data Metode analisis Keluaran 1. - Jumlah individu - Luas penanaman - Jenis tanaman - Lokasi penanaman - Laporan perusahaan - Hasil pengukuran lapangan Pengolahan Data: - Perhitungan biomassa

penanaman pada A1, A2 dan B - Perbedaan biomassa penanaman (A1– A2 - Simpanan biomassa kegiatan penanaman. dan B - A2) 2. Simpanan biomassa penanaman Pengolahan data - Karbon= B x 0,5 - CO2 Simpanan karbon kegiatan penanaman = C x 3,67

Total simpanan biomassa dan karbon diperoleh dari penjumlahan simpanan biomassa atau karbon pada kegiatan produksi, perlindungan hutan dan penanaman. Rancangan penelitian analisis ekonomi karbon untuk mengikuti perdagangan karbon skema REDD+ ditampilkan pada Tabel 7.

Tabel 8 Rancangan penelitian untuk analisis ekonomi karbon

No. Variabel Sumber Metode analisis Keluaran

1. - Biaya - Pendapatan - Keuntungan - Biaya transaksi - Harga karbon - Laporan Keuangan - Hasil studi Antinori dan Sathaye 2007) - Hasil penelitian Pirard (2005). Pengolahan data: - Perbedaan keuntungan (A1,- A2, dan B - A2, - Perhitungan biaya

transaksi

)

- Total Biaya= Biaya oportunitas + Biaya transaksi

- Perbedaan biaya REDD+ dan kompensasi harga karbon

- Biaya REDD+ < harga karbon

- Biaya REDD+ ≥ harga karbon: simulasi harga kayu bersertifikat dan harga karbon

- Beda keuntungan = Biaya oportunitas - Biaya transaksi - Total biaya REDD+ - Manfaat Finansial mengikuti REDD+ - Harga kayu bersertifikat yang layak dan kompensasi karbon

3.3.2. Perhitungan Biomassa, Karbon dan Karbondioksida 3.3.2.1. Perhitungan biomassa

a. Perhitungan biomassa kegiatan produksi.

Simpanan biomassa kegiatan produksi diperoleh dari kegiatan pemanenan dan pengurangan kerusakan tegakan tinggal.

- Simpanan biomassa kegiatan pemanenan

Simpanan biomassa kegiatan pemanenan dilihat dari indikator pohon tersedia dan pohon dipanen. Perhitungan biomassa menggunakan persamaan Brown dan Lugo (1992):

B = V x WD x BEF Keterangan: V : Volume kayu (m3 WD : Kerapatan kayu (kg/cm ) 3

BEF : Biomass Expansion Factor (1,74)

) menurut jenis kayu

Tahapan perhitungan simpanan biomassa kegiatan pemanenan adalah (1) Menghitung biomassa pohon dipanen dan biomassa pohon tersedia pada A1, A2 dan B (2) Menghitung persentase biomassa pohon dipanen terhadap biomassa pohon tersedia (3) Perhitungan beda biomassa (ton dan %) pohon tersedia dan pohon dipanen (4) perbedaan biomassa (A1 - A2, B – A2). Simpanan biomassa hutan lestari diperoleh

dari perbedaan biomassa antara hutan yang dikelola tidak atau belum lestari dengan hutan yang dikelola secara lestari.

- Kerusakan tegakan tinggal

Perhitungan kerusakan tegakan tinggal menggunakan data potensi tegakan hasil pengukuran lapangan dan persentase kerusakan tegakan tinggal hasil studi Elias (2002). Metode yang digunakan dalam membuat plot pengukuran adalah metode nested sampling. Plot pengukuran dibuat 6 petak ukur yang didalam petak ukur tersebut dibuat sub petak ukur. Vegetasi yang diamati meliputi tingkat pohon, tiang, pancang dan semai. Plot ukur 20 m x 20 m digunakan untuk pengukuran diameter, tinggi dan jenis pohon. Selanjutnya dalam plot ukur 20 x 20 m tersebut, dibuat sub petak ukur ukuran 10 m x 10 m untuk pengukuran diameter, tinggi dan jenis tiang, 5 x 5 m untuk pengukuran diameter, tinggi dan jenis pancang dan 2 x 2 m untuk pengukuran jumlah dan jenis semai. Perhitungan biomassa semai menggunakan metode secara langsung (destruktif). Bobot kering biomassa semai dihitung berdasarkan rumus: Wk = Fk x Wb Fk = BKcontoh BB x 100% Keterangan: contoh

Wk = bobot kering biomassa (kg) Wb = bobot basah biomassa (kg)

Fk = faktor konversi bobot basah ke bobot kering (gr) BKcontoh

BB

= Berat kering contoh (gr)

contoh

Perhitungan biomassa yang hilang akibat kerusakan tegakan tinggal menggunakan persentase kerusakan tegakan tinggal pada pemanenan dengan metode konvensional dan RIL. IUPHHK yang tidak bersertifikat lestari (IUPHHK A1 dan IUPHHK B) merupakan IUPHHK yang melakukan pemanenan dengan metode konvensional dan IUPHHK bersertifikat lestari merupakan IUPHHK yang melakukan pemanenan dengan metode RIL.

Tabel 9 Persentase kerusakan tegakan tinggal

Tingkat perkembangan vegetasi Metode Pemanenan Kayu

(%) Konvensional RIL

- Anakan - Pancang

- Tiang dan pohon

33,47 34,93 40,42 17,65 19,59 19,08 Sumber: Elias, 2002

Biomassa yang hilang akibat kerusakan tegakan tinggal diperoleh dari perkalian persentase kerusakan tegakan tinggal dengan potensi biomassa pada IUPHHK A1, A2 dan B. Hasil perbedaan biomassa yang hilang setiap tingkatan vegetasi (A1 – A2 dan B – A2) merupakan simpanan biomassa dari pengurangan kerusakan tegakan tinggal.

- Total simpanan biomassa dari kegiatan produksi diperoleh dari simpanan biomassa kegiatan pemanenan dan simpanan biomassa dari pengurangan kerusakan tegakan tinggal.

b. Kegiatan perlindungan hutan

Data yang digunakan untuk perhitungan simpanan biomassa kegiatan perlindungan hutan adalah luas tutupan lahan IUPHHK A1, IUPHHK A2 dan IUPHHK B pada beberapa tahun yang berbeda. Berdasarkan data penutupan lahan dan potensi biomassa tiap tutupan lahan dihitung (1) biomassa tiap tutupan lahan pada tahun yang berbeda (2) penurunan biomassa tiap tahun (3) perbedaan penurunan biomassa (A1 – A2 dan B – A2). Perbedaan penurunan biomassa hutan alam produksi lestari dan hutan alam produksi tidak lestari merupakan simpanan biomassa kegiatan perlindungan hutan. c. Simpanan biomassa pada kegiatan penanaman diperoleh dari perhitungan

beda biomassa penanaman A2-1 dan A2-B. Perhitungan biomassa pada kegiatan penanaman menggunakan pendekatan rata-rata biomassa dari hasil pengukuran di lapangan.

3.3.2.2. Perhitungan simpanan karbon dan karbondioksida

Estimasi jumlah C tersimpan pda kegiatan produksi, perlindungan hutan dan penanaman dapat dihitung dengan mengalikan total berat massanya dengan konsentrasi C (Brown 1997).

C = Biomassa x 0,5 CO2 = C x 3,67