• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research (CAR). Adapun jenis PTK yang dipilih adalah PTK kolaboratif. PTK kolaboratif adalah salah satu jenis penelitian yang melibatkan beberapa pihak. Saminanto (2010: 7) mengemukakan bahwa “...bahwa PTK boleh

dilakukan kolaboratif antara peneliti dan guru.”. Trianto (2011: 39) menyatakan bahwa PTK kolaboratif melibatkan beberapa pihak dalam satu tim untuk melakukan penelitian. Dalam hal ini beberapa pihak yang dilibatkan yaitu, guru kelas 3 SDN Bumijawa 01 sebagai pelaksana perbaikan, teman sejawat guru sebagai observer pembelajaran, mahasiswa sebagai peneliti, serta dosen sebagai pembimbing mahasiswa atau peneliti dalam melakukan penelitian. Menurut Arikunto, Suhardjono, dan Supardi (2009: 16), prosedur PTK yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat melalui bagan di bawah ini:

Berdasarkan bagan tersebut peneliti menggunakan empat langkah penelitian tindakan kelas yaitu, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Selanjutnya langkah-langkah tersebut akan dijelaskan sebagai berikut. 3.1.1 Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah kegiatan awal dalam PTK yang bertujuan untuk menyusun langkah-langkah atau tindakan apa saja yang akan dilakukan selama penelitian. Pada tahap ini peneliti menyusun perencanaan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan (Arikunto, Suhardjono, dan Supardi, 2008: 17). Pada tahap ini beberapa hal yang dilakukan yaitu, mengidentifikasi masalah, membuat rumusan masalah dan menganalisis penyebab masalah, dan juga membuat pemecahan masalah.

Pada tahap perencanaan kegiatan yang dilakukan yaitu melakukan observasi kelas serta wawancara dengan guru mitra sehingga menemukan masalah yang selama ini berkembang dalam proses pembelajaran. Berikutnya, peneliti dan guru mitra berdiskusi untuk mendiagnosis penyebab masalah yang terjadi. Pada langkah selanjutnya, peneliti membuat perencanaan penelitian yang kemudian ditunjukkan serta didiskusikan dengan guru mitra untuk mendapat masukan. Penyusunan rancangan tindakan penelitian yang dilaksanakan berdasarkan pada identifikasi masalah, analisis masalah, perumusan masalah, dan alternatif pemecahan masalah. Identifikasi masalah diperoleh ketika peneliti melakukan observasi kelas dan wawancara dengan guru mitra yakni Ibu Setyo Wahyuningtyas, S.Pd.SD., sebagai guru kelas 3. Peneliti juga melakukan analisis terhadap hasil belajar IPA tahun pelajaran sebelumya pada materi kenampakan

permukaan bumi serta hasil belajar IPA semester 1 pada kelas yang akan diadakan penelitian.

Selanjutnya penelitian disusun berdasarkan langkah-langkah model pembelajaran course review horay. Pada tahap perencanaan ini peneliti bersama guru mitra berkolaborasi dalam merancang tindakan yang akan dilakukan dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran, serta sarana prasarana yang mendukung proses pembelajaran. Peneliti juga menyusun instrumen penelitian berupa soal tes formatif, lembar pengamatan aktivitas belajar siswa, dan lembar pengamatan performansi guru yang terdiri dari lembar pengamatan rencana pelaksanaan pembelajaran (APKG I) dan lembar pengamatan pelaksanaan pembelajaran (APKG II). Pelaksanaan PTK kolaboratif yang dilakukan berupa penerapan model pembelajaran course review horay sebagai upaya peningkatan aktivitas dan hasil pembelajaran IPA materi kenampakan permukaan bumi pada siswa kelas 3.

3.1.2 Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pelaksanaan tindakan merupakan penerapan rancangan yang telah disusun pada tahap perencanaan. Pada kegiatan ini guru mitra berupaya melaksanakan tindakan sesuai dengan perencanaan yang sudah dibuat. Segala aktivitas penelitian diupayakan tidak mengganggu kegiatan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran harus menyesuaikan silabus, program semester, dan jadwal pelajaran kelas yang akan diterapkan PTK (Arikunto, Suhardjono, dan Supardi, 2008: 17). Pada pelaksanaan tindakan guru mitra menerapkan langkah-langkah model pembelajaran course review horay pada pembelajaran IPA materi kenampakan permukaan bumi sesuai rencana pelaksanaan yang telah dibuat. Guru juga

menyiapkan lembar pengamatan aktivitas belajar siswa dan lembar pengamatan performansi guru untuk diserahkan kepada observer.

Pada pelaksanaan tindakan, guru mitra menjelaskan materi kenampakan permukaan bumi dan siswa menyimak dan memperhatikan dengan seksama. Selanjutnya guru mitra membagi siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang terdiri dari 2-3 siswa dan membacakan peraturan permainan CRH. Setiap siswa memperhatikan pertanyaan yang dibacakan guru dengan cermat. Setiap kelompok mendiskusikan jawaban yang paling benar dan tepat. Setelah semua pertanyaan selesai dibacakan, siswa dan guru bersama-sama mencocokkan jawaban dari pertanyaan tersebut. Untuk menilai tingkat penguasaan dan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan, guru memberikan tes tertulis yang dikerjakan secara individu.

3.1.3 Pengamatan (Observing)

Pengamatan adalah kegiatan mengawasi jalannya pelaksanaan tindakan. Kegiatan ini tidak dapat dipisahkan dari pelaksanaan tindakan. Pengamatan dilakukan dengan merekam data yang berisi proses dan hasil dari pelaksanaan kegiatan dengan tujuan sebagai bahan evaluasi dan dijadikan landasan dalam melakukan refleksi (Aqib, 2009: 31). Kegiatan pengamatan yang dilakukan peneliti dan guru mitra adalah mengamati segala sesuatu yang terjadi selama pelaksanaan tindakan terutama pada aktivitas belajar siswa. Peneliti dan guru mitra juga mengamati hasil belajar pada setiap akhir pembelajaran melalui soal evaluasi serta pada setiap akhir siklus melalui soal formatif. Adapun pengamatan terhadap performansi guru mitra dilakukan oleh observer yaitu Bapak Sumarmanto, S.Pd. Selanjutnya data-data yang diperoleh pada kegiatan

pengamatan ini akan dijadikan bahan refleksi untuk rencana perbaikan pada siklus berikutnya.

3.1.4 Refleksi (Reflecting)

Refleksi adalah mengemukakan kembali hal-hal yang telah dilaksanakan pada pelaksanaan tindakan atau dengan kata lain guru pelaksana melakukan evaluasi diri (Arikunto, Suhardjono, dan Supardi, 2008: 17). Pada tahap ini juga perlu dilakukan analisis data mengenai proses, masalah, dan hambatan yang dijumpai dan dilanjutkan dengan refleksi terhadap dampak pelaksanaan tindakan (Aqib, 2009: 32). Pada tahap ini peneliti bersama guru mengevaluasi tindakan yang sudah dilakukan dengan mengkaji kekurangan dan kelebihan pada proses pembelajaran selama penelitian dilaksanakan.

Refleksi dilakukan setiap akhir siklus. Hasil refleksi menjadi cerminan bagi peneliti dan guru mitra terhadap tindakan yang telah dilakukan. Apabila pada hasil refleksi masih ditemukan kekurangan maka hasil tersebut akan dijadikan bahan perbaikan pada siklus berikutnya. Namun apabila hasil refleksi telah menunjukkan adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa, maka peneliti dan guru mitra tidak perlu menambah siklus lagi. Hasil refleksi selanjutnya dijadikan bahan penarikan kesimpulan penelitian.