• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancangan Pengajaran Dalam Quantum Teaching

Dalam dokumen PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEA (Halaman 36-45)

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1 Tujuan Penelitian

3) Rancangan Pengajaran Dalam Quantum Teaching

Dalam Quantum Teaching terdapat rancangan pengajaran yang dapat mewujudkan pembelajaran yang dinamis. Kerangka pengajaran tersebut dalam pelaksanaannya dilakukan dengan enam langkah yang tercermin dalam istilah TANDUR, yaitu:

(a) Tumbuhkan

Tumbuhkan minat belajar siswa dengan memuaskan rasa ingin tahu siswa dalam bentuk apakah manfaat pelajaran tersebut bagi siswa dengan menggunakan rumus “Apakah Manfaatnya BAgiKu” (AMBAK). Sebelum memberikan materi pelajaran kepada siswa terlebih dahulu menjelaskan manfaat mempelajari materi tersebut, supaya siswa bertambah keingintahuannya

35

23 terhadap materi tersebut dan akan memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru.

(b) Alami

Ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti semua siswa.

(c) Namai

Setelah siswa melalui pengalaman belajar pada kompetensi dasasr tertentu, kita ajak untuk menulis dikertas, menamai apa saja yang mereka peroleh, apakah informasi itu berupa gambar , tempat dan sebagainya kemudian mengajak mereka menempelkan hasilnya di papan tulis.

(d) Demonstrasikan

Setelah siswa mengalami belajar akan sesuatu, beri kesempatan mereka untuk mendemonstrasikan kemampuaannya. Melalui pengalaman belajar siswa akan mengetahui dan mengerti bahwa dia memiliki pengetahuan dan informasi yang cukup memadai. (e) Ulangi

Pengulangan dan post test memperkuat daya ingat dan dapat menumbuhkan rasa, “Aku tahu bahwa aku memang tahu ini.” (f) Rayakan

Pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, dan pemerolehan ketrampilan dan ilmu pengetahuan, bisa dilakukan dengan memberikan tepuk tangan maupun pemberian hadiah.

24 3. Minat Belajar

a. Minat

Minat adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan beberapa aktivitas. Seseorang yang memiliki minat terhadap suatu aktivitas dia akan memperhatikan secara sungguh-sungguh tanpa ada yang menyuruh. Minat tidak hanya diekspresikan melalui pernyataan tetapi dapat juga diimplementasikan melalui partisipasi dalam kegiatan belajar mengajar. Definisi minat menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

Menurut Slameto, Minat adalah suatu rasa lebih suka rasa ketertarikan pada suatu benda atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh.36

Menurut A.D. Marimba, Minat adalah kecenderungan jiwa kearah sesuatu, karena sesuatu itu mempunyai arti bagi kita, sesuatu dapat itu memenuhi kebutuhan kita dan dapat menyenangkan kita.37

Menurut Crew dan Crow, Sebagaimana dikutip Abdurahman abror, minat atau interest bisa berhubumgan dengan daya gerak yang mendorong kita cenderung merasa tertarik pada orang, benda atau kegiatan ataupun pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. 38

Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi

36

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi,( Jakarta: Rineka Cipta), 2003, hal. 180.

37

A.D. Marimba. Pengatar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Ma,arif, 1986), hal. 88. 38

Abdurrahman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1983), hal. 112.

25 dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan- perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.39

Minat belajar adalah aspek psikologi seseorang yang menampakkan diri dalam beberapa gejala, seperti : gairah, keinginan, perasaan suka untuk melakukan proses perubahan tingkah laku melalui berbagai kegiatan yang meliputi mencari pengetahuan dan pengalaman, dengan kata lain, minat belajar itu adalah perhatian, rasa suka, ketertarikan seseorang (siswa) terhadap belajar yang ditunjukkan melalui keantusiasan, partisipasi dan keaktifan dalam belajar.

Minat tidak dibawa sejak lahir, minat merupakan hasil dari pengalaman belajar. Jenis pelajaran yang melahirkan minat itu akan menentukan seberapa lama minat bertahan dan kepuasan yang diperoleh dari minat. Minat timbul tidak secara tiba-tiba, melainkan timbul akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar itu menurut Bernard. Sedangkan menurut Ngalim Purwanto minat itu timbul dengan menyatakan diri dalam kecenderungan umum untuk menyelidiki dan menggunakan lingkungan dari pengalaman, anak bisa berkembang kearah berminat atau tidak berminat kepada sesuatu.

39http://ptkguru.wordpress.com/2008/05/19/penelitian-tindakan-kelas-ptk-upaya

meningkatkan -minat-belajar-geografi-melalui-model-pembelajaran-group-investigation-kelas-xi- ips-sma-muhammadiyah-ii-mojosari-mojokerto/ diakses pada tanggal 27 februari 2010 pukul 17.00 wib.

26 Ada dua hal yang menyangkut minat yang perlu diperhatikan yakni : a Minat pembawaan, minat muncul dengan tidak dipengaruhi oleh faktor- faktor lain, baik itu kebutuhan maupun lingkungan. Minat semacam ini biasanya muncul berdasarkan bakat yang ada. b.Minat muncul karena adanya pengaruh dari luar, maka minat seseorang bisa saja berubah karena adanya pengaruh dari luar, seperti : lingkungan, orang tuanya, dan bisa saja gurunya.40 Dari dua hal di atas, yang nomor dua inilah yang dipermasalahkan atau sedang diperbincangkan dalam skripsi ini, minat yang timbul karena adanya pengaruh dari guru yang menggunakan variasi gaya mengajar.

b. Faktor Yang Mempengaruhi Minat

Berhasil atau tidak seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi banyak jenisnya, tetapi digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor intern, dan faktor ekstern, faktor intern adalah faktor yang ada dalam individu seperti faktor kesehatan, psikologis, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada diluar individu (dirinya) seperti Keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Dari beberapa faktor di atas yang menjadi pokok pembahasan dalam penulisan skripsi ini adalah faktor psikologis dan faktor sekolah, Ada banyak faktor psikologis, tapi disini penulis mengambil beberapa saja

40

http://zanikhan.multiply.com/journal/item/1206, diakses pada tanggal, 28 februari 2010 pukul 19.00 wib.

27 yang ada relevansinya dengan pembahasan skripsi ini, faktor-faktor tersebut adalah: 41

1) Perhatian

Untuk mencapai hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan atau materi pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka minat belajar pun rendah, jika begitu akan timbul kebosanan, siswa tidak bergairah belajar, dan bisa jadi siswa tidak lagi suka belajar. Agar siswa berminat dalam belajar, usahakanlah bahan atau materi pelajaran selalu menarik perhatian, salah satunya usaha tersebut adalah dengan menggunakan variasi gaya mengajar yang sesuai dan tepat dengan materi pelajaran.

2) Kesiapan

Kesiapan adalah kesediaan untuk memberikan response atau bereaksi kesediaan itu timbul dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar mengajar, seperti halnya jika kita mengajar ilmu filsafat kepada anak-anak yang baru duduk dibangku sekolah menengah, anak tersebut tidak akan mampu memahami atau menerimanya. Ini disebabkan pertumbuhan mentalnya belum matang untuk menerima pelajaran tersebut.

41

http://zanikhan.multiply.com/journal/item/1206, diakses pada tanggal, 28 februari 2010 pukul 19.00 wib.

28 Jadi menganjurkan sesuatu itu berhasil jika tarif pertumbuhan pribadi telah memungkinkannya, potensi-potensi jasmani atau rohaninya telah matang untuk menerima karena jika siswa atau anak yang belajar itu sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya itupun akan lebih baik dari pada anak yang belum ada kesiapan.

3) Bakat atau Intelegensi

Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar, misalkan orang berbakat menyanyi, suara, nada lagunya terdengar lebih merdu disbanding dengan orang yang tidak berbakat menyanyi. Bakat bisa mempengaruhi belajar, jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakat, maka siswa akan berminat terhadap pelajaran tersebut, begitu juga intelegensi, orang yang memiliki intelegensi (IQ) tinggi, umumnya mudah belajar dan hasilnya pun cenderung baik, sebaliknya jika seseorang yang “IQ”nya rendah akan mengalami kesukaran dalam belajar. Jadi kedua aspek kejiwaan ini besar sekali pengaruhnya terhadap minat belajar dan keberhasilan belajar. Bila seseorang memiliki intelegensi tinggi dan bakatnya ada dalam bidang yang dipelajari, maka proses belajarnya akan lancar dan sukses disbanding dengan orang yang memiliki“IQ” rendah dan berbakat, kedua aspek tersebut hendaknya seimbang, agar tercapai tujuan yang hendak dicapai.

Faktor sekolah yang mempengaruhi minat belajar siswa mencakup metode mengajar, kurikulum, pekerjaan rumah. Metode mengajar adalah

29 suatu cara yang harus dilalui dalam mengajar, metode mengajar ini mempengaruhi minat belajar siswa. Jika metode mengajar guru kurang baik dalam artian guru kurang menguasai materi-materi kurang persiapan, guru tidak menggunakan variasi dalam menyampaikan pelajaran alias monoton, semua ini bisa berpengaruh tidak baik bagi semangat belajar siswa. Siswa bisa malas belajar, bosan, mengantuk dan akibatnya siswa tidak berhasil dalam menguasai materi pelajaran. Oleh karena itu, untuk meningkatkan minat belajar siswa guru hendaknya menggunakan metode mengajar yang tepat, efesien dan efektif yakni dengan dilakukannya keterampilan variasi dalam menyampaikan materi.

Menurut Andi Mappiare dalam bukunya beliau mengemukakan bahwa faktor yang mempengaruhi minat adalah sebagai berikut:

1) Adanya tugas dan tanggung jawab. 2) Adanya perubahan lingkungan.

3) Adanya kesempatan untuk menimbulkan minat tersebut. 4) Adanya motivasi yang kuat.42

c. Berbagai Cara Membangkitkan Minat

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membangkitkan minat siswa diantaranya yaitu:

1) Mengajar dengan cara menarik sesuai tingkat perkembangan anak.

2) Mengadakan selingan sehat

30 3) Menggunakan media sesuai dengan bahan pelajaran yang

diajarkan.

4) Mengurangi sejauh mungkin pengaruh yang dapat mengganggu konsentrasi.

5) Memberi penjelasan tentang manfaat materi yang akan diajarkan.

6) Menghubungkan materi yang telah diketahui siswa dengan materi yang akan dipelajari.

7) Mengadakan kompetensi yang sehat dalam belajar. 8) Menerapkan hukuman dan hadiah yang bijaksana.43 d. Beberapa indikator Minat

Ada beberapa indikator-indikator minat belajar siswa sebagai berikut:

1) Pengalaman belajar, Pengalaman yang dimiliki oleh siswa dalam mata pelajaran tersebut baik seperti prestasi belajar.

2) Mempunyai sikap emosional yang tinggi, Seorang anak yang berminat dalam belajar mempunyai sikap emosional yang tinggi misalnya siswa tersebut aktif mengikuti pelajaran, selalu mengerjakan pekerjaan rumah dengan baik.

3) Pokok pembicaraan, Apa yang dibicarakan (didiskusikan) anak dengan orang dewasa atau teman sebaya, dapat memberi petunjuk mengenai minat

43 Irmansyah Ali Pande, Didaktik Metodik Pendidikan Umum, (Surabaya: Usaha

31 mereka dan seberapa kuatnya minat tersebut. Jadi, artinya dalam berdiskusi anak tersebut akan antusias semangat dan berprestasi.

4) Buku bacaan (buku yang dibaca), Biasanya siswa atau anak jika diberi kebebasan untuk memilih buku bacaan tertentu siswa itu akan memilih buku bacaan yang menarik dan sesuai dengan bakat danminatnya. 5) Pertanyaan, Bila pada saat proses belajar mengajar berlangsung siswa selalu aktif dalam bertanya dan pertanyaan tersebut sesuai dengan materi yang diajarkan itu bertanda bahwa siswa tersebut memiliki minat yang besar terhadap pelajaran tersebut.

Dalam dokumen PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEA (Halaman 36-45)

Dokumen terkait