METODE PENELITIAN
M. Rangkuman Profil Kemampuan Penalaran Subjek Kecerdasan Emosional Tinggi dan Rendah dengan Gaya Belajar Visual, Auditori,
Kinestetik dalam Pemecahan Masalah Matematika
Berikut rangkuman profil kemampuan penalaran dalam pemecahan masalah matematika subjek kecerdasan emosional tinggi dan rendah dengan gaya belajar visual, auditori, kinestetik berdasarkan hasil analisis kemampuan penalaran matematis pada masing-masing soal pemecahan masalah matematika yang diberikan:
1. Rangkuman Profil Kemampuan Penalaran Subjek
Tabel 4.1 Rangkuman Profil Kemampuan Penalaran Subjek Kecerdasan Emosional Tinggi Kecerdasan Emosional Rendah Gaya Belajar Visual Subjek memiliki kemampuan penalaran yang baik. Hal ini ditandai dengan subjek mampu memberikan alasan atau bukti terhadap satu atau beberapa solusi, subjek mampu memeriksa kesahihan suatu argumen dan subjek mampu menarik kesimpulan yang logis. Subjek memiliki kemampuan penalaran yang baik. Hal ini ditandai dengan subjek mampu memberikan alasan atau bukti terhadap satu atau beberapa solusi, subjek mampu memeriksa kesahihan suatu argumen dan subjek mampu menarik kesimpulan yang logis. Meskipun sama-sama memiliki kemampuan penalaran yang baik, tetapi dalam wawancara, subjek kecerdasan emosional rendah cenderung ragu-ragu dalam mengutarakan pendapatnya. Gaya Belajar Auditori Subjek memiliki kemampuan penalaran yang baik. Hal ini
Subjek memiliki kemampuan penalaran yang kurang. Meskipun Subjek dengan gaya belajar auditori lebih cepat mencerna
ditandai dengan subjek mampu memberikan alasan atau bukti terhadap satu atau beberapa solusi, subjek mampu memeriksa kesahihan suatu argumen dan subjek mampu menarik kesimpulan yang logis. subjek mampu memeriksa kesahihan suatu argument serta mampu menarik kesimpulan yang logis, akan tetapi subjek tidak mampu
memberikan alasan atau bukti terhadap satu atau beberapa solusi. pertanyaan pada saat wawancara dibanding saat mengerjakan soal. Gaya Belajar Kinestetik Subjek memiliki kemampuan penalaran yang baik. Hal ini ditandai dengan subjek mampu memberikan alasan atau bukti terhadap satu atau beberapa solusi, subjek mampu memeriksa kesahihan suatu argumen dan subjek mampu menarik kesimpulan yang logis. Subjek memiliki kemampuan penalaran yang kurang. Meskipun subjek mampu memeriksa kesahihan suatu argument serta mampu menarik kesimpulan yang logis, akan tetapi subjek tidak mampu
memberikan alasan atau bukti terhadap satu atau beberapa solusi. Subjek dengan gaya belajar kinestetik, pada saat mengerjakan soal pemecahan masalah cenderung gelisah. Bahkan subjek kecerdasan emosional rendah harus berpindah-pindah tempat selama mengerjakan soal. Meskipun sama-sama memiliki kemampuan penalaran yang baik, tetapi dalam wawancara, subjek gaya belajar auditori cenderung lebih aktif mengutarakan pendapatnya. Dalam wawancara, subjek gaya belajar kinestetik tidak mampu memberikan argumen yang mendukung dan masuk akal terhadap penarikan kesimpulan yang dilakukan. Dalam menyelesaikan soal subjek gaya belajar auditori cenderung lebih lama dalam mengerjakan soal.
Bahkan ketika ada soal yang kurang dipahami, mereka tidak segan untuk bertanya.
2. Kemampuan Penalaran Matematis Subjek dalam Menyelesaikan TPMM-01
Tabel 4.2 Rangkuman Profil Kemampuan Penalaran Subjek dalam Menyelesaikan TPMM-01
Indikator Penalaran Matematis
Subjek
Tinggi Visual Tinggi Auditori Tinggi Kinestetik Rendah Visual Rendah Auditori Rendah Kinestetik Kemampuan
memberikan alasan atau bukti terhadap satu atau beberapa solusi.
Subjek mampu
membuktikan kebenaran solusi yang diberikan, hal ini dapat dilihat dari kemampuan subjek menghubungkan unsur-unsur yang diketahui dengan rumus persamaan garis sehingga diperoleh solusi yang ingin dibuktikan dari soal.
Subjek mampu membuktikan
kebenaran solusi yang diberikan, hal ini dapat dilihat dari kemampuan subjek menghubungkan unsur-unsur yang diketahui dengan rumus persamaan garis sehingga diperoleh solusi yang ingin dibuktikan dari soal.
Subjek mampu membuktikan
kebenaran solusi yang diberikan, hal ini dapat dilihat dari kemampuan subjek menghubungkan unsur-unsur yang diketahui dengan rumus gradien dan persamaan garis sehingga diperoleh solusi yang ingin dibuktikan dari soal.
Subjek mampu membuktikan
kebenaran solusi yang diberikan, hal ini dapat dilihat dari kemampuan subjek menghubungkan unsur-unsur yang diketahui dengan rumus persamaan garis sehingga diperoleh solusi yang ingin dibuktikan dari soal.
Subjek tidak mampu membuktikan
kebenaran solusi yang diberikan, hal ini dapat dilihat dari ketidakmampuan subjek menghubungkan unsur-unsur yang diketahui dengan rumus persamaan garis sehingga tidak diperoleh solusi yang ingin dibuktikan dari soal.
Subjek tidak mampu membuktikan kebenaran solusi yang diberikan, hal ini dapat dilihat dari ketidakmampuan subjek menghubungkan unsur-unsur yang diketahui dengan rumus gradien dan persamaan garis
Kemampuan
memeriksa kesahihan suatu argumen.
Subjek cenderung menggunakan fakta-fakta dalam soal untuk menyelesaikan masalah berdasarkan strategi penyelesaian yang telah ditentukan dengan menerapkan sejumlah operasi hitung tertentu.
Subjek cenderung menggunakan fakta-fakta dalam soal untuk menyelesaikan
masalah berdasarkan strategi penyelesaian yang telah ditentukan dengan menerapkan sejumlah operasi hitung tertentu.
Subjek cenderung menggunakan fakta-fakta dalam soal untuk menyelesaikan
masalah berdasarkan strategi penyelesaian yang telah ditentukan dengan menerapkan sejumlah operasi hitung tertentu.
Subjek cenderung menggunakan fakta-fakta dalam soal untuk menyelesaikan
masalah berdasarkan strategi penyelesaian yang telah ditentukan dengan menerapkan sejumlah operasi hitung tertentu.
Subjek cenderung menggunakan fakta-fakta dalam soal untuk menyelesaikan
masalah berdasarkan strategi penyelesaian yang telah ditentukan dengan menerapkan sejumlah operasi hitung tertentu.
Subjek cenderung menggunakan fakta-fakta dalam soal untuk menyelesaikan masalah berdasarkan strategi penyelesaian yang telah ditentukan dengan menerapkan sejumlah operasi hitung tertentu. Kemampuan menarik
kesimpulan yang logis.
Subjek dapat menarik kesimpulan pada hasil pekerjaannya dengan jelas dari masalah yang diberikan. Dalam menarik kesimpulan subjek cenderung melakukan penalaran deduktif yaitu menarik kesimpulan berdasarkan
pernyataan-Subjek dapat menarik kesimpulan pada hasil pekerjaannya dengan jelas dari masalah yang diberikan. Dalam menarik kesimpulan subjek cenderung melakukan penalaran deduktif yaitu menarik kesimpulan
Subjek dapat menarik kesimpulan pada hasil pekerjaannya dengan jelas dari masalah yang diberikan. Dalam menarik kesimpulan subjek cenderung melakukan penalaran deduktif yaitu menarik kesimpulan
Subjek dapat menarik kesimpulan pada hasil pekerjaannya dengan jelas dari masalah yang diberikan. Dalam menarik kesimpulan subjek cenderung melakukan penalaran deduktif yaitu menarik kesimpulan
Subjek dapat menarik kesimpulan pada hasil pekerjaannya dengan jelas dari masalah yang diberikan. Dalam menarik kesimpulan subjek cenderung melakukan penalaran deduktif yaitu menarik kesimpulan
Subjek dapat menarik kesimpulan pada hasil pekerjaannya dengan jelas dari masalah yang diberikan. Dalam menarik kesimpulan subjek cenderung melakukan penalaran deduktif yaitu menarik kesimpulan berdasarkan
pernyataan-pernyataan pada langkah penyelesaian serta memberikan argumen yang mendukung pilihan dan penetapan strategi sehingga jawaban benar dan masuk akal.
berdasarkan pernyataan-pernyataan pada langkah penyelesaian serta memberikan argumen yang mendukung pilihan dan penetapan strategi sehingga jawaban benar dan masuk akal. berdasarkan pernyataan-pernyataan pada langkah penyelesaian serta memberikan argumen yang mendukung pilihan dan penetapan strategi sehingga jawaban benar dan masuk akal. berdasarkan pernyataan-pernyataan pada langkah penyelesaian serta memberikan argumen yang mendukung pilihan dan penetapan strategi sehingga jawaban benar dan masuk akal. berdasarkan pernyataan-pernyataan pada langkah penyelesaian serta memberikan argumen yang mendukung pilihan dan penetapan strategi sehingga jawaban benar dan masuk akal.
pernyataan pada langkah penyelesaian tetapi tidak memberikan argumen yang mendukung pilihan dan penetapan strategi meskipun jawaban benar dan masuk akal.
3. Kemampuan Penalaran Matematis Subjek dalam Menyelesaikan TPMM-02
Tabel 4.3 Rangkuman Profil Kemampuan Penalaran Subjek dalam Menyelesaikan TPMM-02
Indikator Penalaran Matematis
Subjek
Tinggi Visual Tinggi Auditori Tinggi Kinestetik Rendah Visual Rendah Auditori Rendah Kinestetik Kemampuan
memberikan alasan atau bukti terhadap satu atau beberapa solusi.
Subjek mampu
membuktikan kebenaran solusi yang diberikan, hal ini dapat dilihat dari kemampuan subjek menghubungkan unsur-unsur yang diketahui dengan rumus persamaan garis sehingga diperoleh solusi yang ingin dibuktikan dari soal.
Subjek mampu membuktikan
kebenaran solusi yang diberikan, hal ini dapat dilihat dari kemampuan subjek menghubungkan unsur-unsur yang diketahui dengan rumus persamaan garis sehingga diperoleh solusi yang ingin dibuktikan dari soal.
Subjek mampu membuktikan
kebenaran solusi yang diberikan, hal ini dapat dilihat dari kemampuan subjek menghubungkan unsur-unsur yang diketahui dengan rumus gradien dan persamaan garis sehingga diperoleh solusi yang ingin dibuktikan dari soal.
Subjek mampu membuktikan
kebenaran solusi yang diberikan, hal ini dapat dilihat dari kemampuan subjek menghubungkan unsur-unsur yang diketahui dengan rumus persamaan garis sehingga diperoleh solusi yang ingin dibuktikan dari soal.
Subjek tidak mampu membuktikan
kebenaran solusi yang diberikan, hal ini dapat dilihat dari ketidakmampuan subjek menghubungkan unsur-unsur yang diketahui dengan rumus persamaan garis sehingga tidak diperoleh solusi yang ingin dibuktikan dari soal.
Subjek tidak mampu membuktikan kebenaran solusi yang diberikan, hal ini dapat dilihat dari ketidakmampuan subjek menghubungkan unsur-unsur yang diketahui dengan rumus gradien dan persamaan garis
Kemampuan
memeriksa kesahihan suatu argumen.
Subjek cenderung menggunakan fakta-fakta dalam soal untuk menyelesaikan masalah berdasarkan strategi penyelesaian yang telah ditentukan dengan menerapkan sejumlah operasi hitung tertentu.
Subjek cenderung menggunakan fakta-fakta dalam soal untuk menyelesaikan
masalah berdasarkan strategi penyelesaian yang telah ditentukan dengan menerapkan sejumlah operasi hitung tertentu.
Subjek cenderung menggunakan fakta-fakta dalam soal untuk menyelesaikan
masalah berdasarkan strategi penyelesaian yang telah ditentukan dengan menerapkan sejumlah operasi hitung tertentu.
Subjek cenderung menggunakan fakta-fakta dalam soal untuk menyelesaikan
masalah berdasarkan strategi penyelesaian yang telah ditentukan dengan menerapkan sejumlah operasi hitung tertentu.
Subjek cenderung menggunakan fakta-fakta dalam soal untuk menyelesaikan
masalah berdasarkan strategi penyelesaian yang telah ditentukan dengan menerapkan sejumlah operasi hitung tertentu.
Subjek cenderung menggunakan fakta-fakta dalam soal untuk menyelesaikan masalah berdasarkan strategi penyelesaian yang telah ditentukan dengan menerapkan sejumlah operasi hitung tertentu. Kemampuan menarik
kesimpulan yang logis.
Subjek dapat menarik kesimpulan pada hasil pekerjaannya dengan jelas dari masalah yang
Subjek dapat menarik kesimpulan pada hasil pekerjaannya dengan jelas dari masalah yang
Subjek dapat menarik kesimpulan pada hasil pekerjaannya dengan jelas dari masalah yang
Subjek dapat menarik kesimpulan pada hasil pekerjaannya dengan jelas dari masalah yang
Subjek dapat menarik kesimpulan pada hasil pekerjaannya dengan jelas dari masalah yang
Subjek dapat menarik kesimpulan pada hasil pekerjaannya dengan jelas dari masalah yang
diberikan. Dalam menarik kesimpulan subjek cenderung melakukan penalaran deduktif yaitu menarik kesimpulan berdasarkan pernyataan-pernyataan pada langkah penyelesaian serta memberikan argumen yang mendukung pilihan dan penetapan strategi sehingga jawaban benar dan masuk akal.
diberikan. Dalam menarik kesimpulan subjek cenderung melakukan penalaran deduktif yaitu menarik kesimpulan berdasarkan pernyataan-pernyataan pada langkah penyelesaian serta memberikan argumen yang mendukung pilihan dan penetapan strategi sehingga jawaban benar dan masuk akal.
diberikan. Dalam menarik kesimpulan subjek cenderung melakukan penalaran deduktif yaitu menarik kesimpulan berdasarkan pernyataan-pernyataan pada langkah penyelesaian tetapi tidak memberikan argumen yang mendukung pilihan dan penetapan strategi meskipun jawaban benar dan masuk akal.
diberikan. Dalam menarik kesimpulan subjek cenderung melakukan penalaran deduktif yaitu menarik kesimpulan berdasarkan pernyataan-pernyataan pada langkah penyelesaian tetapi tidak memberikan argumen yang mendukung pilihan dan penetapan strategi meskipun jawaban benar dan masuk akal.
diberikan. Dalam menarik kesimpulan subjek cenderung melakukan penalaran deduktif yaitu menarik kesimpulan berdasarkan pernyataan-pernyataan pada langkah penyelesaian serta memberikan argumen yang mendukung pilihan dan penetapan strategi sehingga jawaban benar dan masuk akal.
diberikan. Dalam menarik kesimpulan subjek cenderung melakukan penalaran deduktif yaitu menarik kesimpulan berdasarkan pernyataan-pernyataan pada langkah penyelesaian tetapi tidak memberikan argumen yang mendukung pilihan dan penetapan strategi meskipun jawaban benar dan masuk akal.