• Tidak ada hasil yang ditemukan

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.5. Rasio antara Keberadaan dan Kebutuhan Fasilitas dalam Me-

Salah satu yang menjadi indikator perkembangan di suatu PP/PPI adalah keberadaan fasilitas. Perkembangan fasilitas yang dilakukan secara bertahap dapat dilakukan dengan menambah jenis fasilitas atau kapasitas yang telah ada. Fasilitas yang terkait langsung pemanfaatan pelabuhan perikanan menjadikan keberadaan fasilitas yangseharusnya ada perlu mendapat perhatian pihak PPI agar pelabuhan perikanan dapat menjalankan fungsinya dengan optimal. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Lubis (2007a) bahwa pemanfaatan pelabuhan perikanan adalah bagaimana memanfaatkan fasilitas pelabuhan perikanan yang ada seefektif dan seefisien mungkin untuk menjalankan aktivitas kepelabuhanan secara optimal. Meskipun belum sepenuhnya ada, namun fasilitas-fasilitas yang terdapat di PPI Tanjungsari sudah dapat mendukung aktivitas PPI. Namun demikian masih terdapatnya fasilitas yang belum ada di PPI Tanjungsari menjadikan aktivitas sedikit menghambat aktivitas kepelabuhanan. Adapun keberadaan dan kebutuhan fasilitas dari seluruh aktivitas di PPI Tanjungsari seperti tertera pada Tabel 34.

Berdasarkan Tabel 35 dan Gambar 73 terlihat bahwa fasilitas yang

seharusnya ada menjadi pembanding mutlak terhadap komponen-komponen

pembanding lainnya. Keadaan ini disebabkan fasilitas yang seharusnya ada

sebenarnya diperlukan agar suatu PP/PPI dapat berjalan optimal begitupun PPI Tanjungsari. Namun pada kenyataannya di PPI Tanjungsari, tidak semua fasilitas yang ada mampu menunjang suatu aktivitas, seperti ruang pengepakan untuk menunjang aktivitas pengolahan yang kebutuhannya ada namun belum diper- lukan. Hal ini disebabkan hasil tangkapan yang didaratkan biasanya langsung habis terjual.

Tabel 34 Keberadaan dan kebutuhan seluruh fasilitas di PPI Tanjungsari

Keberadaan Fasilitas Kebutuhan Fasilitas No. Kelompok

Fasilitas Fasilitas Seharusnya

Ada Ada ADP ANBP BANP BANBP

1 Dermaga pendaratan

ikan dan muat

2 Kolam pelabuhan 3 Sistem rambu-rambu 4 Tempat pelelangan ikan (TPI) 5 Pabrik es

6 Tangki dan instalasi

air 7 Tempat penyediaan bahan bakar 8 Bengkel reparasi kapal 9 Vital Kantor administrasi Jumlah 9 7 7 2 Persentase (%) 100 77,78 77,78 22,22 1 Generator listrik 2 Kantor kepala pelabuhan 3 Tempat parkir 4 Pos penghubung radio (SSB) 5 Penting Ruang pengepakan Jumlah 5 5 4 1 Persentase (%) 100 100 80 20 1 Dermaga muat terpisah 2 Slipway 3 Ruang pertemuan 4 Kamar kecil 5 Pos penjagaan 6 Balai pertemuan nelayan 7 Rumah dinas 8 Musala 9 Mobil dinas 10 Pelengkap Motor Dinas Jumlah 10 5 5 2 3 Persentase (%) 100 50 50 20 30

Sumber: Hasil pengamatan dan wawancara 2007

Ket: ADP: Ada dan diperlukan; ANBP: Ada namun belum diperlukan; BANP: Belum ada namun diperlukan; BANBP: Belum ada namun belum diperlukan

Kondisi ini sesuai dengan yang dikemukakan Lubis (2006) bahwa fasilitas- fasilitas tersebut tidak harus ada di suatu pelabuhan, namun fasilitas ini disediakan sesuai dengan kebutuhan operasional pelabuhan perikanan tersebut. Sebagai contoh, ada kalanya suatu pelabuhan tidak memerlukan cold storage karena ikan-

ikan yang didaratkan semuanya habis terjual dalam bentuk segar. Selain itu, pengembangan PP/PPI secara bertahap pun menjadikan fasilitas-fasilitas tersebut tersedia secara bertahap pula yang disesuaikan dengan kebutuhan. Meskipun demikian terdapat PPI di Madura yang sedang dalam masa pembangunan, tepatnya di Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang yang akan membangun PPI termegah di Madura dengan dengan prasarana dan sarana yang lengkap (Surabaya Post 2008).

Adapun untuk kebutuhan fasilitas yang belum ada namun diperlukan

(BANP), tetapi fasilitasnya belum diwujudkan lebih disebabkan keterbatasan dana pihak PPI Tanjungsari. Dermaga muat terpisah, slipway, dan rumah dinas yang kebutuhan fasilitasnya belum ada namun belum diperlukan (BANBP) realisasinya dapat lebih ditunda karena memang belum dibutuhkan di PPI Tanjungsari. Walaupun secara teoritis kelengkapan dan kondisi baik fasilitas dapat mengop- timalkan suatu PP/PPI, namun kenyataannya dapat disimpulkan bahwa kebutuhan suatu fasilitas menjadi salah satu faktor yang layak mendapat perhatian sebelum membangun atau menambah jenis fasilitas. Hal ini dilakukan agar fasilitas ter- sebut dapat berjalan sesuai dengan fungsinya. Keadaan ini berkaitan erat dengan pemanfaatan PP/PPI, seperti yang telah dikemukakan Lubis (2007a) bahwa

Skema pembagian interval persentase fasilitas per kategori untuk masing-masing kelompok fasilitas yang telah ditetapkan untuk seluruh aktivitas. Gambar 73

pemanfaatan pelabuhan perikanan adalah cara bagaimana memanfaatkan fasilitas pelabuhan perikanan yang ada seefektif (menjalankan fungsi dan tujuannya) dan seefisien mungkin (adanya nilai tambah).

Tabel 35 Rasio antara keberadaan fasilitas dan kebutuhan fasilitas

Perbandingan Kelompok

Fasilitas Rasio (KF: KbF) Kategori

Vital : 77,78 77,78 : 100 = 1:1,28 Baik Penting : 100 100 : 100 = 1:1 Baik Sekali

Ada Seharusnya Ada

(100%)

Pelengkap : 50 50 : 100 = 1:2 Cukup Vital : 77,78 77,78 : 100 = 1:1,28 Baik Penting : 80 80 : 100 = 1:1,25 Baik

ADP Seharusnya Ada

(100%)

Pelengkap : 50 50 : 100 = 1:2 Cukup Vital

Penting : 20 20 : 100 = 1:5 Baik Sekali

ANBP Seharusnya Ada

(100%)

Pelengkap

Vital : 22,22 22,22 : 100 = 1:4,5 Baik

Penting

BANP Seharusnya Ada

(100%)

Pelengkap : 20 20 : 100 = 1:5 Baik Sekali

Sumber: Hasil pengolahan data 2008

Ket: ADP: Ada dan diperlukan; ANBP: Ada namun belum diperlukan; BANP: Belum ada namun diperlukan; BANBP: Belum ada namun belum diperlukan

Kategori yang diperoleh PPI Tanjungsari dalam hal keberadaan fasilitas

dalam menunjang aktivitas berdasarkan rasio adalah berada pada kategori baik. Rasio keberadaan fasilitas antara fasilitas yang ada terhadap fasilitas yang seharusnya ada untuk kelompok fasilitas vital adalah 1:1,28 (baik), penting 1:1 (baik), dan pelengkap 1:2 (cukup). Keadaan ini menunjukkan bahwa PPI Tanjungsari telah menunjang seluruh aktivitasnya dengan baik berdasarkan

keberadaan fasilitas. Kategori baik juga diperoleh PPI Tanjungsari dalam hal kebutuhan fasilitas yang ada dan diperlukan (ADP) terhadap fasilitas yang seharusnya ada. Rasio kelompok fasilitas vital adalah 1:1,28 (baik), penting 1:1,25 (baik), dan pelengkap 1:2 (baik). Dengan demikian, dapat diindikasikan bahwa diantara fasilitas yang seharusnya ada telah terdapat kebutuhan fasilitas

yang ada dan diperlukan (ADP) dengan baik. Perolehan rasio tersebut menun- jukkan bahwa terdapat fasilitas yang telah ada dan diperlukan atau digunakan di dalam aktivitas berada dalam kategori baik. Hal ini juga dapat memberi nilai tambah jika fasilitas yang diperlukan tersebut menjalankan fungsi dan tujuannya.

Secara umum berdasarkan kategori rasio antara kebutuhan fasilitas yang ada namun belum diperlukan (ANBP) terhadap keberadaan fasilitas yang seharusnya ada PPI Tanjungsari berada dalam kategori baik sekali. Hal ini disebabkan rasio yang diperoleh kelompok fasilitas penting adalah 1:5 (baik sekali). Keadaan ini menunjukkan bahwa kebutuhan fasilitas yang sudah ada, tetapi tidak menjalankan fungsinya ini berada pada kategori baik karena kebutuhan ANBP ini hanya 20 %. Semakin besar persentase yang diperoleh kebutuhan fasilitas ANBP, maka semakin buruk kategori yang diperoleh. Hal ini disebabkan tidak terdapat nilai guna dari fasilitas tersebut karena fungsinya yang tidak berjalan. Bahkan jika terus tidak digunakan, terdapat peluang fasilitas tersebut menjadi rusak.

Rasio kelompok fasilitas vital antara kebutuhan fasilitas yang belum ada namun diperlukan (BANP) terhadap keberadaan fasilitas yang seharusnya ada

adalah 1:4,5 yang termasuk kategori baik, sedangkan kelompok fasilitas peleng- kap memperoleh rasio 1:5 yang termasuk kategori baik sekali. Secara umum dapat disimpulkan bahwa PPI Tanjungsari berada pada kategori baik untuk rasio kebutuhan fasilitas BANP terhadap fasilitas seharusnya ada karena kebutuhan BANP yang belum banyak. Keadaan ini juga menunjukkan bahwa diantara fasilitas yang seharusnya ada masih terdapat fasilitas yang sebenarnya diperlukan

namun belum tersedia. Sama halnya dengan kebutuhan fasilitas ANBP yang

semakin besar persentase semakin buruk kategori yang diperoleh, begitupun de- ngan kebutuhan fasilitas BANP.

Dengan demikian dari segi keberadaan dan kebutuhan fasilitas berdasarkan rasio yang diperoleh (Tabel 35) sudah dapat disimpulkan bahwa seluruh aktivitas di PPI Tanjungsari secara umum sudah berjalan baik. Bahkan peluang aktivitas berjalan optimal sangat besar jika pihak PPI Tanjungsari segera memperhatikan fasilitas-fasilitas yang belum tersedia dan diperlukan dan atau memperbaiki fasilitas yang rusak. Secara keseluruhan fasilitas yang terdapat di PPI Tanjungsari beserta kebutuhannya tanpa mengacu pada masing-masing kelompok fasilitas (mutlak/ vital, penting, pelengkap) dalam menunjang seluruh aktivitas di PPI Tanjungsari dapat digambarkan dalam matriks keberadaan dan kebutuhan fasilitas seperti tertera pada Tabel 36. Berdasarkan matrik keberadaan dan kebutuhan fasilitas diatas menunjukkan bahwa keberadaan fasilitas yang ada berdasarkan

kebutuhan yang ada dan diperlukan (ADP) masih menjadi mayoritas diban- dingkan yang lainnya. Selanjutnya mayoritas kedua adalah fasilitas yang tidak ada

dengan kebutuhan yang belum ada namun diperlukan (BANP), fasilitas yang tidak ada dengan kebutuhan yang belum ada namun belum diperlukan (BANBP), dan fasilitas yang ada dengan kebutuhan fasilitas yang ada namun belum diperlu-

kan (ANBP). Gambaran matrik ini dapat memberikan acuan bagi PPI Tanjungsari didalam mengembangkan fasilitas yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Tabel 36 Matriks keberadaan dan kebutuhan fasilitas di PPI Tanjungsari dalam menunjang aktivitas

Kebutuhan Fasilitas Keberadaan

Fasilitas ADP ANBP BANP BANBP

- Dermaga pendaratan ikan dan muat - Kolam pelabuhan

- Sistem rambu-rambu navigasi - Tempat pelelangan ikan (TPI) - Tangki dan instalasi air - Tempat penyediaan bahan bakar - Kantor administrasi

- Generator listrik - Kantor kepala pelabuhan - Tempat parkir

- Pos penghubung radio (SSB) - Kamar kecil

- Balai pertemuan nelayan - Musala - Mobil dinas Ada - Motor dinas - Ruang pengepakan - Pabrik es - Bengkel reparsi kapal - Ruang pertemuan Tidak Ada - Pos penjagaan - Rumah dinas - Dermaga muat terpisah - Slipway

Sumber: Hasil pengamatan dan wawancara 2007

Ket: ADP: Ada dan diperlukan; ANBP: Ada namun belum diperlukan; BANP: Belum ada namun diperlukan; BANBP: Belum ada namun belum diperlukan

Dokumen terkait