• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rasio Murid-Guru dan Murid-Sekolah

Dalam dokumen BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang (Halaman 46-51)

D. Standar Hidup Layak

1) Rasio Murid-Guru dan Murid-Sekolah

1) Rasio Murid-Guru dan Murid-Sekolah

Rasio Murid-Guru ini menggambarkan tingkat perbandingan guru terhadap murid untuk melihat kecukupan jumlah guru di suatu wilayah terhadap jumlah murid yang harus diajar. Sedangkan Rasio Murid-Sekolah mengambarkan tingkat perbandingan fasilitas pendidikan yakni jumlah sekolah yang aktif terhadap jumlah murid di Provinsi Kalimantan Timur. Meskipun begitu, angka ini masih umum mengingat belum dilihat persebaran fasilitas pendidikan di wilayah Kalimantan Timur.

Tabel 2.18

Rasio Murid-Guru dan Murid-Sekolah Berdasarkan Jenjang Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017

Tingkat

Pendidikan Sekolah Jumlah Jumlah Murid Jumlah Guru Murid-Rasio -Guru Rasio Murid-Sekolah -Sekolah Dasar (SD)

Negeri 1.653 358.727 20.424 17,56 217,02

Swasta 203 53.896 2.910 18,52 265,50

MI 122 23.122 1.419 16,29 189,52

Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Negeri 426 126.158 7.424 16,99 296,15

Swasta 186 30.208 1.938 15,59 162,41

MTs 151 26.888 1.941 13,85 178,07

Sekolah Menengah Atas (SMA)

Negeri 135 61.404 3.511 17,49 454,84

Swasta 75 10.880 746 14,58 145,07

MA 61 9.111 787 11,58 149,36

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Negeri 86 43.297 2.905 14,90 503,45

Swasta 130 27.649 1.783 15,51 212,68

Keterangan : *) Data tahun 2016

Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur dan Kanwil Kemenag Wilayah Kaltim

Perguruan tinggi merupakan jenjang pendidikan tertinggi dalam peningkatan potensi sumber daya manusia sebagai bagian dari pendidikan formal. Di Provinsi Kalimantan Timur, terdapat 9 perguruan tinggi dan 45 akademi, baik negeri maupun swasta, sebagai bagian dari sarana pendidikan masyarakat untuk mengenyam pendidikan lebih baik. Pada tahun 2014, jumlah mahasiswa yang terdaftar di berbagai akademi dan perguruan tinggi di Provinsi Kalimantan Timur mencapai 95.642 mahasiswa.

II-39 R

RANCANGAN AAKHIR RRKPD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2020 TTabel 2.19

Indikator Perguruan Tinggi Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016 Kategori PT/Akademi Jumlah Fakultas/Jurusan Jumlah Mahasiswa Jumlah

Perguruan Tinggi Negeri 2 22 41.690 Swasta 7 11 24.882 Akademi Negeri 5 24 6.117 Swasta 40 0 22.953 Jumlah 54 57 95.642

Sumber: Data Pembangunan Kalimantan Timur 2017

Angka Putus Sekolah di Provinsi Kalimantan Timur semakin lama semakin menurun meskipun pada jenjang pendidikan menengah ke atas (SMA) masih cukup tinggi. Pada tahun 2018, angka putus sekolah pada jenjang Sekolah Dasar berhasil mencapai 0,24 persen, angka putus sekolah pada jenjang pendidikan menengah pertama (SMP) mencapai 1,11 persen, sedangkan angka putus sekolah pada jenjang pendidikan menengah ke atas (SMA) mencapai 18,45 persen.

Gambar 2.27

Angka Putus Sekolah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2018 (persen)

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2018

B. Kesehatan

Kesehatan merupakan salah satu modal utama dari sumber daya manusia dalam melaksanakan aktivitas untuk mencapai kesejahteraan hidupnya. Kesehatan juga menjadi pra syarat mutlak bagi penduduk untuk melaksanakan segala program perencanaan pembangunan terkait pendidikan, ketenagakerjaan, perekonomian, bahkan kesehatan itu sendiri. Oleh karena itu, peningkatan bidang kesehatan akan memiliki multiplier effect pada program-program pembangunan kedepannya, baik secara langsung maupun tidak langsung.

0,15 1,77 0,37 2,08 0,46 1,82 0,33 1,21 0,24 1,11 19,40 19,32 19,19 18,68 18,45 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 2014 2015 2016 2017 2018 7-12 13-15 16-18

II-40 R

RANCANGAN AAKHIR RRKPD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2020

Salah satu indikator keberhasilan pembangunan suatu daerah adalah melihat bagaimana perkembangan kesehatan masyarakat, baik dari segi fasilitas, sarana prasarana, pemerataan kesehatan, maupun tingkat kesehatan penduduk. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terus berupaya melakukan peningkatan berbagai pelayanan kesehatan guna mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal dan berkualitas. Berbagai upaya peningkatan tersebut antara lain dilakukannya penyempurnaan pada beberapa program pembangunan kesehatan masyarakat, seperti peningkatan kesadaran akan kesehatan ibu dan bayi, kesadaran untuk menggunakan fasilitas kesehatan resmi, hingga terkait pola hidup sehat di masyarakat. Berikut fasilitas dan pelayanan kesehatan di Provinsi Kalimantan Timur.

TTabel 2.20

Fasilitas dan Pelayanan Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2012-2017

No. Fasilitas Kesehatan 2012 2013 2014 2015 2016 2017

1 Rumah Sakit 48 48 45 46 47 47

2 Tempat Tidur RS 4.538 4.538 4.745 4.873 6.154 n/a

3 Rumah Sakit Swasta 14 16 20 16 16 16

4 Dokter Umum 794 1.007 908 1.113 1.035 1.114

5 Dokter Gigi 262 290 294 335 323 320

6 Dokter Spesialis 276 569 354 347 583 678

7 Tenaga Medis RS 471 1.341 1.195 1.189 1.186 n/a

8 Perawat RS 1.627 3.791 3.027 6.893 7.178 6.662

9 RS Bersalin 13 14 18 10 10 10

10 Puskesmas 172 186 180 180 180 186

11 Pustu 568 576 661 689 669 714

12 Dokter Puskesmas 513 396 607 607 714 n/a

13 Pedagang Besar Farmasi 41 44 46 44 45 47

14 Apotek 371 398 435 561 524 524

15 Persentase Persalinan dengan

Tenaga Medis 79,48 90,86 88,76 91,26 90,12 92,29

Sumber: Dinas Kesehatan, 2017

C. Ketenagakerjaan

Ketenagakerjaan merupakan salah satu indikator penting dalam melihat kemampuan kehidupan masyarakat sekaligus mengindikasikan daya saing sumber daya manusia suatu wilayah. Di Provinsi Kalimantan Timur, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mengalami penurunan yang cukup signifikan dari 67,79 persen pada tahun 2016 menjadi 64,99 persen pada tahun 2018. Hal ini dimungkinkan karena terjadinya pergeseran penduduk angkatan kerja menjadi penduduk bukan angkatan kerja, baik yang sekolah, mengurus rumah tangga atau kegiatan yang lainnya. Selain itu, penurunan ini juga bisa disebabkan oleh penimbangnya, yaitu jumlah penduduk yang tumbuh melebihi pertumbuhan angkatan kerja.

II-41 R

RANCANGAN AAKHIR RRKPD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2020

Namun secara perlahan tingkat partisipasi angkatan kerja mulai meningkat di tahun 2018, sebelumnya pada tahun 2017 TPAK Kalimantan Timur sebesar 63,75 persen, mengalami peningkatan sebesar 1,24 persen di tahun 2018.

G

Gambar 2.28

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2018

Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Timur, 2018

Gambar 2.29

Persentase Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Pekerjaan Utama Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2018 (%)

Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Timur, 2018

Pada tahun 2018, penduduk bekerja di Kalimantan Timur memiliki pekerjaan yang terbagi dalam 14 (empat belas) sektor lapangan usaha seperti yang terlihat pada di atas. Sebagian besar penduduk Provinsi Kalimantan Timur bekerja pada sektor pertanian, kehutanan dan perikanan mencapai 21,50 persen diikuti oleh sektor perdagangan besar dan eceran; reparasi dan

63,48 62,39 67,79 63,75 64,99 59,00 60,00 61,00 62,00 63,00 64,00 65,00 66,00 67,00 68,00 69,00 2014 2015 2016 2017 2018

Pertanian, Kehutanan dan Perikanan; 21,5

Pertambangan dan Penggalian; 8,94

Industri Pengolahan; 7,16

Pengadaan Listrik dan Gas, Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang;

0,93 Konstruksi; 5,25

Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor; 20,11 Transportasi dan

Pergudangan, Informasi dan Komunikasi; 5,45 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; 6,77 Jasa Keuangan dan Asuransi, Real Estate; 1,92

Jasa Perusahaan; 2,33 Administrasi Pemerintahan, Pertanahan

dan Jaminan Sosial Wajib; 7,07

Jasa Pendidikan; 6,39 Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial; 1,76

II-42 R

RANCANGAN AAKHIR RRKPD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2020

perawatan mobil dan sepeda motor mencapai 20,11 persen, dan yang paling sedikit bekerja di sektor pengadaan listrik dan gas, pengadaan air, pengeloaan sampah, limbah dan daur ulang mencapai 0,93 persen.

G

Gambar 2.30

Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2018 (persen)

Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Timur, 2018

Penduduk yang tidak bekerja (pengangguran) di Provinsi Kalimantan Timur semakin menurun di setiap tahunnya. Pada tahun 2018, tingkat pengangguran terbuka mencapai 6,60 persen dimana angka ini menurun jika dibandingkan pada tahun sebelumnya yang mencapai 6,91 persen. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) diartikan sebagai persentase dari penduduk yang mencari kerja (menganggur) terhadap jumlah angkatan kerja. Secara umum, kebijakan pemerintah terkait angkatan kerja memberi dampak positif pada penurunan tingkat pengangguran di Provinsi Kalimantan Timur sehingga keberlanjutan program prioritas yang memberdayakan masyarakat harus terus dioptimalkan.

Tabel 2.21

Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2017 (persen)

No Kab/Kota 2013 2014 2015 2017 1 Paser 9,25 6,69 9,06 5,54 2 Kutai Barat 8,03 6,84 11,7 5,87 3 Kutai Kartanegara 7,37 7,65 10,22 5,72 4 Kutai Timur 6,09 5,65 5,14 4,61 5 Berau 5,85 10,05 5,72 6,45

6 Penajam Paser Utara 7,97 7,52 7,28 4,75

7 Balikpapan 7,95 7,56 5,95 10,39

8 Samarinda 8,57 7,56 5,61 6,19

9 Bontang 11,19 9,38 12,07 12,44

10 Mahakam Ulu - - 4,75 9,05

Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Timur, 2018

Berdasarkan tabel di atas, pada tahun 2017 terlihat bahwa tingkat pengangguran terbuka pada kabupaten/kota di Kalimantan Timur paling tinggi terdapat di Kota Bontang sebesar 12,44 persen, Kota Balikpapan sebesar 10,39 persen, dan Kabupaten Mahakam Ulu sebesar 9,05

7,54 7,50 7,95

6,91 6,60

II-43 R

RANCANGAN AAKHIR RRKPD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2020

persen. Kemudian, tingkat pengangguran terbuka paling rendah di Kabupaten Kutai Timur sebesar 4,61 persen.

Capaian Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kalimantan Timur tahun 2018 sebesar 6,60 persen telah melampaui target yang telah ditetapkan pada RPJMD Provinsi Kalimantan Timur yakni sebesar 7 persen. Namun realisasi tersebut masih lebih tinggi dari TPT Indonesia sebesar 5,34 persen. Disamping itu, pada Regional Kalimantan TPT Kalimantan Timur adalah yang tertinggi, disusul oleh Kalimantan Utara sebesar 5,22 persen, Kalimantan Selatan sebesar 4,50 persen, Kalimantan Barat sebesar 4,26 persen, dan Kalimantan Tengah 4,01 persen.

Adapun penurunan TPT terbesar pada tahun 2018 di Regional Kalimantan dicatat oleh Provinsi Kalimantan Utara yang mempu menurunkan TPT sebanyak 0,32 persen dan Kalimantan Timur turun sebanyak 0,31 persen. Sementara Indonesia mampu menurunkan TPT nya sebanyak 0,16 persen.

G

Gambar 2.31

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Regional Kalimantan dan Indonesia

Sumber : BPS

D. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,

Dalam dokumen BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang (Halaman 46-51)