• Tidak ada hasil yang ditemukan

اٰ

ا لّكُ

ٰ

هِللاءبِ نَمَ

اءنَعْمِسَ اوالُ

ﻻّإِ اءسًفْنَ هُ

اءنَيمسِنَ نْإِ اءنَذْخِاؤَتُ

نْمِ نَيذِلّا ى لَعَ هًُ إِ اءنَيمْلَعَ لْمِحْتَ ﻻَونَ اءنَبّرَ اءنَأْطَخْأَ ونْأَ

اءنَلَ رْفِغْاونَ اءنّعَ فُ

نَيرِفِاءكَلْا مِواْقَلْا ى لَعَ اءنَصُْ نْاءفَ اءنَﻻَواْمَ تَنْأَ اءنَمْحَرْاونَ

Aamana r-rasuulu bimaa unzila ilayhi min rabbihi wa l-mu'minuuna kullun aamana biLlahi wa malaaikatihi wa kutubihi wa rusulihi laa nufarriqu bayna ahadin min rusulihi wa qaaluu sami'naa wa atha'naa ghufraanaka rabbanaa wa ilayka l-mashir.

Laa yukallifulLahu nafsan illa wus'ahaa lahaa maa kasabat wa 'alayhaa maaktasabat rabbanaa laa tu'akhidnaa in nasiinaa aw akhtha'naa, Rabbanaa wa laa tahmil 'alaynaa ishran kamaa hamaltahu 'alaa l-ladziina min qablinaa rabbanaa wa laa tuhammilnaa maa laa thaaqatalanaa bihi waa'fu 'annaa waghfirlanaa warhamnaa anta mawlanaa fanshurnaa 'alaa l-qawm l-kaafiriin.77

“Rasul (Muhammad saw) telah beriman kepada apa yang diwahyukan (ilmu yang muncul dari kedalaman dimensional) kepadanya (kepada kesadarannya) dari Rabb-nya (fitur-fitur dari

Nama-nama Allah yang menyusun realitas esensialnya). Dan begitu

juga orang-orang yang beriman! Mereka semua telah beriman

(sejalan dengan makna yang ditunjuk oleh huruf Ba) bahwa Nama

Allah menyusun esensi mereka, dan beriman kepada malaikat-malaikat (kekuatan Nama-nama yang menyusun keberadaan mereka), Kitab-kitab (semua ilmu yang diwahyukan) dan Rasul-rasul... Mereka berkata, “Kami tidak membeda-bedakan di antara (cara

ilmu Allah diwahyukan kepada) Rasul-rasulNya... Kami telah

mendengar dan taat, kami memohon ampunanMu ya Rabb kami; KepadaMu lah kami kembali.”

Allah tidak akan pernah meminta pertanggungjawaban kepada siapapun atas apa yang mereka tidak sanggup memikulnya. Apa yang dia usahakan (sebagai hasil dari amal-amalnya) adalah untuk dirinya sendiri, dan akibat dari (perbuatan buruknya) adalah untuk dirinya juga. Rabb kami, jangan hukum kami jika kami lupa atau membuat kesalahan. Rabb kami, jangan bebani kami dengan tugas berat seperti yang Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Rabb kami, jangan bebani kami dengan beban yang kami tidak sanggup memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, rahmatilah kami. Engkau lah pelindung kami. Berilah kami kemenangan atas orang-orang yang menutupi realitas (orang-orang kafir) dan mengingkariMu.

Hazrat Ali (ra) dan Hazrat Umar (ra) meriwayatkan: Mustahil“ bagi orang yang cerdas pergi tidur tanpa membaca ayat ini.”78

Tercatat baik di dalam Muslim maupun Tirmidzi bahwa Rasulullah (saw) mengatakan, Allah mengakhiri surat Al-Baqarah“ 78 Allama Alusi

dengan dua ayat yang dikaruniakanNya dari perbendaharaanNya di bawah Arasy. Pelajarilah ayat-ayat ini dan ajarkan kepada anak-anak dan istri-istri kalian. Ia merupakan Al-Qur'an, dapat dibaca dalam shalat, juga sebagai doa. Juga ada beberapa hadits yang” menunjukkan pentingnya menambah 'Amiin' di akhir bacaan.

Hadits yang lain meriwayatkan:

Barangsiapa membaca dua ayat terakhir surat

Al-“

Baqarah, dia akan dilindungi dari bencana di malam harinya dan dari kejahatan setan-setan (energi-energi negatif)!”79

Membaca ayat berikut sedikitnya sekali sehari akan memberikan manfaat besar.

طِسْقِلْاءبِ اءًمَئِآئقَ مِلْعِلْا اوالُ

مُ

SyahidaLlahu annahu laa ilaaha illa huwa wa l-malaaikatu wa uulu l-'ilmi qaaiman bi l-qisthi laa ilaaha illa huwa l-'aziizu l-hakiim80

Allah mengetahui dengan pasti bahwa tidak ada yang wujud selain Dia. Dia lah HU, tidak ada yang lain, hanya ada HU... Dan (begitu pula) kekuatan-kekuatan (potensi-potensi) dari Nama-namaNya (malaikat-malaikat; komposisi fitur-fitur yang mewujud melalui ilmu mengenai realitas) dan orang-orang yang berilmu (orang-orang yang memiliki ilmu ini juga mengetahui, dan karenanya bersaksi terhadap realitas ini) dan memelihara diri sesuai dengan kebenaran ini... Tidak ada tuhan, hanya ada HU, yang Aziz lagi Hakim.

79 Sahih Bukhari 80 Al-Qur'an 3:18

نْمّمِ كَلْمُ

لِّكُ

رٌيدِقَ ءٍشَْ

نَمِ ي ظّحَلْا جُ

بٍاءسَحِ يِْغَبِ ءُ

QuliLlahumma maalikal-mulki tuu'tii l-mulka man tasyaau' wa tanzi'u l-mulka mimman tasyaau' wa tu'izzu man tasyaau' wa tudzillu man tasyaau' biyadika l-khair innaka 'alaa kulli syay'in qadiir, tuuliju l-layla fii n-nahaari wa tuuliju n-nahara fii lail wa tukhriju hayya mina l-mayyiti wa tukhriju l-mayyita mina l-hayyi wa tarzuqu man yasyaau' bighayri hisaab.81

Katakanlah, Allah, penguasa dari segala penguasa...

Engkau berikan kekuasaan kepada siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa yang Engkau kehendaki. Di tanganMu lah segala kebaikan. Sungguh, Engkau Qadir atas segala sesuatu. Engkau ubah malam menjadi siang dan siang menjadi malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati dan yang mati dari yang hidup. Engkau memberi rezeki kepada siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisaab (hingga).

Beberapa wali menyatakan, Jika seseorang membaca“ 81 Al-Qur'an 3:26-27

Al_Fatihah, Ayat Kursi, dan surat Ali-Imran ayat ke 18, 26 dan 27 setelah melaksanakan shalat lima waktu mereka bisa merasa yakin dengan lima hal berikut:

1. Allah tidak akan membiarkannya tersesat dari jalan lurus (shirath al-mustaqiim).

2. Mereka akan dilindungi dari segala bentuk kecelakaan, penderitaan dan bencana.

3. Mereka tidak akan mati tanpa iman.

4. Mereka tidak akan kekurangan rezeki material dan spiritual. 5. Mereka akan dihargai di dalam masyarakat dimana mereka tinggal.

واْلَ

ةِيمَشْخَ نْمِ اءعًدِّصَتَمُ

هِللا

نَونرُِ نَ لُ

نُ

مُ

نُ

نَواكُِ يُ

نَسْحُ

مُ

Law anzalnaa haadza l-qur'aana 'alaa jabalin lara'aytuhu khaasyian mutashaddi'an min khasyyatillahi wa tilka l-amtsaalu nadhribuhaa linnaasi la'allahum yatafakkaruuna

HuwaLlaahu l-ladzii laa ilaha illa huwa 'aalimu l-ghaybi wa sy-syahaadati huwa r-rahmaanu r-rahiim

HuwaLlahu l-ladzii laa ilaha illa huwa l-maliku l-qudduusu s-salaamu l-muu'minu l-muhayminu l-'azizu l-jabbaaru l-mutakabbiru, subhaanAllaahi 'ammaa yusyrikuun

HuwaLlahu l-khaaliqu l-baari'u l-musawwiru lahu l-asmaa'u l-husnaa yusabbihu lahu maa fii s-samaawaati wa ardhi wa huwa 'aziizu l-hakiim82

Seandainya Kami mewahyukan Al-Qur an ini (kebenaran ini)

di atas sebuah gunung (ego) kamu akan melihatnya tunduk dan hancur berkeping-keping karena takut kepada Allah (realisasi dari ketiadaan egonya atau diri semu berkenaan dengan‘ ’ yang Esa yang ditunjuk oleh nama Allah). Dan perumpamaan-perumpamaan ini (bahasa simbolik) Kami tunjukkan kepada manusia agar mereka mau merenungkannya. HU itu Allah, tidak ada tuhan, hanya ada HU (karena HU adalah esensi batin dari realitas segala sesuatu yang nampak)! Yang Maha Mengetahui yang gaib dan yang disaksikan! HU itu Rahman (potensi sumber dari seluruh ciptaan, potensial kuantum) lagi Rahim (yang Esa yang mewujudkan ciri-ciri tak hingga dengan Nama-namanya serta pengalaman dunia tindakan dengan dan melalui pengamatan).

HU itu Allah, tidak ada tuhan, hanya ada HU! (karena HU adalah esensi realitas dari segala sesuatu yang nampak)! HU itu Malik (yang Esa yang Maha Kuasa yang mewujudkan Nama-namaNya sesuai kehendakNya dan mengaturnya di dunia tindakan sesuka Dia; yang Esa yang memiliki perbendaharaan atas segala sesuatu), Quddus (yang Esa yang bebas dan jauh dari terdefinisikan, 82 Al-Qur'an 59:21-24

terkondisikan dan terbatasi oleh fitur-fitur dan konsep-konsep yang diwujudkanNya), Salam (yang Esa yang memungkinkan keterbebasan dari kondisi-kondisi alami dan kehidupan jasmani dan memberikan pengalaman 'yakin'), Mu'min (yang Esa yang memungkinkan diperolehnya iman dan yang menuntun individu-individu melihat realitas mereka), Muhaymin (yang Esa yang melihat dan melindungi manifestasi Nama-namaNya dengan sistemNya sendiri), 'Aziz (yang Esa yang kehendaknya untuk melakukan sesuatu dilaksanakan sesuka Dia, tidak ada satu pun yang dapat menentangNya), Jabbar (yang Esa yang kehendaknya memaksa), Mutakabbir (yang Esa sang pemilik eksklusif kata 'Aku', ke'Aku'an Absolut hanyalah milik Dia)! Allah itu Subhan (yang Maha Tinggi dan suci mutlak) dari konsep-konsep ketuhanan yang mereka sifatkan kepadaNya! HU itu Allah, yang Khaliq (yang Esa sang Pencipta Absolut - yang Esa yang memunculkan individu menjadi ada dari tiada dengan Nama-namaNya), Bari (yang Esa yang menghiasi semua ciptaan [dari mikro hingga makro] dengan fungsi-fungsi dan rancangan-rancangan unik namun tetap selaras dengan keseluruhan), lagi Musawwir (penghias dari bentuk-bentuk; yang Esa yang menunjukkan 'makna-makna' sebagai 'bentuk-bentuk' dan menyusun mekanisme pada para pengindera untuk bisa menginderanya); kepunyaanNya Nama-nama yang indah. Apapun yang di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah (dengan mewujudkan fitur-fitur dari Nama-nama yang menyusun esensi mereka, yakni dengan mengaktualisasikan pengabdian mereka). HU itu 'Aziz (yang Esa yang kehendaknya untuk melakukan sesuatu dilaksanakan sesuka Dia, tidak satupun dapat menentangnya) lagi Hakim (yang Esa yang kekuasaan ilmunya muncul dibawah samaran 'sebab-sebab',

karenanya menciptakan sebab-akibat dan menuntun kepada persepsi keserbaragaman).

Berkenaan dengan manfaat dari ayat-ayat ini, Rasulullah (saw) mengatakan:

Jika seseorang membaca akhir surat Al-Hasyr di siang atau “

malam hari dan mencapai akhir hayatnya kemudian meninggal, jika dia meninggal di siang hari maka dia akan masuk Surga karena membacanya di siang hari, dan jika dia meninggal pada malam hari dia akan masuk Surga karena membacanya di malam hari. (Ini adalah” bagian surat yang dimulai dengan 'HuwalLahulladzii laa ilaaha illa Hu,,,').83

Hadits lain mengatakan:

Barangsiapa mengatakan 'A'udzu billahi s-sami'i l-'aliimi mina “

sy-syaithaani r-rajiim' tiga kali di pagi hari kemudian membaca tiga ayat terakhir dari surat Al-Hasyr, Allah akan menunjuk tujuh puluh ribu malaikat baginya yang akan mendoakan ampunan baginya hingga malam hari. Jika orang itu meninggal di hari itu, dia akan meninggal sebagai seorang syahid. Jika dia meninggal pada malam hari, lagi-lagi, dia akan meninggal sebagai seorang syahid.”84

83 Al-Bayhaqi Syu'ab al-Iman, Ibnu Marduyah.

21

WAMAN YATTAQILLAHA