• Tidak ada hasil yang ditemukan

REAKSIREAKSI TRANSFUSI

%ari pengalaman memang pada sebagian besar pelayanan transfusi darah yang sudah dilakukan" ternyata tidak ada efek samping yang terjadi pada pasien. Akan tetapi kadang$kadang timbul reaksi transfusi darah pada pasien" walaupun tes lab#rat#rium menunjukkan darah itu sudah ##k. %erajat beratnya reaksi yang dialami se#rang pasien dapat ber(ariasi dari reaksi yang ringan" seperti sakit kepala dan demam" sampai reaksi hem#litik yang jarang terjadi" tetapi bisa berakibat fatal.

 Reaksi$reaksi transfusi bisa dibagi atas tiga tingkatan; " reaksi demam

reaksi alergi reaksi hem#litik

Reaksi demam

Reaksi demam menimbulkan sakit kepala yang disertai rasa dingin tiba$ tiba" lalu gemetaran disertai kenaikan suhu badan. Reaksi$reaksi ini dapat menjadi berat" tetapi akan bereaksi baik dengan peng#batan.

Reaksi alergi 

Reaksi alergi yang berat" kadang$kadang disebut reaksi ana6laktik" sebenarnya jarang terjadi. Pada kasus tertentu" pasien itu dapat mengalami urtikaria pada kulit" br#nkh#spasme yang sedang dan mungkin udema tengg#r#kan. Reaksi$reaksi seperti ini jarang terjadi dan bereaksi epat dengan peng#batan. Reaksi$reaksi alergi dapat dibagi menjadi dua  jenis.

 enis pertama terjadi bila suatu plasma d#n#r mengandung antigen yang larut -seringkali disebut at#pen ditransfusikan kepada pasien yang darahnya mempunyai antib#di terhadap antigen spesi6k. Antib#di ini seringkali dinamakan reagin.

 enis kedua lebih jarang lagi" tetapi bisa terjadi bila se#rang pasien mendapat transfusi suatu plasma d#n#r yang kaya dengan antib#di. Antib#di yang dipindahkan seara pasif ini bisa tetap ada dalam tubuh pasien itu selama 92 hari. 0elama masa itu" jika pasien tersebut mendapat suatu transfusi berikutnya yang plasmanya mengandung antigen spesi6k terhadap antib#di itu" maka suatu reaksi akan terjadi.

)ebanyakan reaksi$reaksi alergi bisa diegah dengan menanyai para d#n#r disaat mereka menyumbangkan darahnya untuk mengetahui apakah ada riwayat alergi yang pernah mereka alami.

%ari ketiga jenis reaksi transfusi" reaksi hem#litik adalah yang terberat dan diawali dengan;

Antib#di dalam serum pasien bereaksi dengan antigen pasangannya yang ada pada sel darah merah d#n#r.

Antib#di dalam plasma d#n#r bereaksi dengan antigen pasangannya yang ada dalam sel darah merah pasien.

Reaksi hem#litik transfusi bisa terjadi baik seara intra(askuler maupun seara ekstra(askuler.

Reaksi intra(askuler berakibat hem#lisis sel$sel darah merah dalam sistim sirkulasi" lalu terjadi ikterik dan hem#gl#binemia. Reaksi$reaksi ini terutama disebabkan #leh antib#di jenis +g*" dan yang paling berbahaya anti$A dan anti$/ spesi6k dari sistem A/8. )ebanyakan reaksi jenis ini berakibat fatal akibat perdarahan yang tidak teratasi atau gagal ginjal. Reaksi ekstra(askuler yang jarang terjadi juga sama beratnya seperti reaksi intra(askuler" walaupun dapat berakibat suatu keadaan yang menambah penderitaan pasien. Reaksi fatal biasanya jarang terjadi. Reaksi jenis ini disebabkan #leh antib#di$antib#di jenis +gG yang mengakibatkan sejumlah perusakan sel$sel darah merah #leh makr#fag. )eadaan seperti ini kadang$kadang berakibat penurunan tajam seara tiba$tiba pada kadar hem#gl#bin pasien" seringkali terjadi setelah 12 hari sesudah transfusi diberikan.

Pemeriksaan lab#rat#rium pada reaksi transfusi

0emua reaksi transfusi harus dilap#rkan dan diselidiki segera sesudah reaksi itu terjadi untuk sedapat mungkin menentukan penyebabnya.

/ilamana telah diketahui bahwa sese#rang pasien mengalami reaksi transfusi" penting untuk memastikan bahwa;

1. Transfusi itu sudah dihentikan.

!. %#kter yang bersangkutan sudah diberitahu.

4. 0ampel$sampel yang diperlukan telah diambil untuk diperiksa di lab#rat#rium" yaitu antara lain ;

sampel darah yang beku dan tidak beku dari pasien sesegera mungkin setelah transfusi.

sisa sel darah merah dan plasma dari darah d#n#r yang ditransfusikan. spesimen pertama urin pasien sesudah transfusi dilakukan.

BAB II

II.1 De6!isi7 F!"si -%! T"%s BDRS a %e6nisi

/ank %arah Rumah 0akit merupakan suatu unit pelayanan di rumah sakit yang bertanggungjawab atas tersedianya darah untuk tranfusi yang aman" berkuatitas dan dalam jumlah yang ukup untuk mendukung pelayanan kesehatan di rumah sakit.

b 'ungsi

'ungsi /%R0 adalah sebagai pelaksana dan penanggung jawab pemenuhan kebutuhan darah untuk transfuse di rumah sakit sebagai bagian dari pelayanan rumahsakit seara keseluruhan.

 Tugas

 Tugas /%R0 ;

a. menerima darah yang sudah di uji saring #leh ,T%? b. menyimpan darah dan memantau persediaan darah?

. melakukan uji silang serasi darah pend#n#r dan darah pasien?

d. melakukan rujukan bila ada kesulitan hasil uji silang serasi dan g#l#ngan darah A/8Crhesus ke ,T% seara berjenjang?

e. menyerahkan darah yang ##k bagi pasien di rumah sakit?

f. melaak penyebab reaksi transfusi atau kejadian ikutan akibat transfusi darah yang dilap#rkan d#kter rumah sakit? dan

g. mengembalikan darah yang tidak layak pakai ke ,T% untuk dimusnahkan. ++.!. 7isi" *isi" *#t#

a 7isi ; *enjadikan Pelayanan darah yang terk##rdinasi dan  Tersetandar

b *isi ; *ewujudkan Pelayanan %arah dengan system distribusi tertutup" mudah diakses dan berkualitas.

 *#t# ; /enar Pasien

/enar &asil Pemeriksaan /enar Administrasi

++.4. 0truktur 8rganisasi dan ,raian Tugas

DIREKTUR  Dr. ARTIYONO, M.Kes NIP. 19590919 198801 1 001

KEPALA BIDANG PENUNJANG MEDIK  dra. Ret! "a#$% ", A&t NIP. 19'(11(1 199(0) ( 00(

KEPALA *UB BIDANG PENUNJANG MEDIK  L++- N%r *a-t+, *KM NIP. 19''1001 19880) ( 009

KEPALA BIDANG KEPERA"ATAN REJONO, *.Ke&.Ns NIP. 19''09(1 19890) 1 00' KEPALA BIDANG PELAYANAN

dr. IKE IPTANING*I/ NIP. 19'(110' 19880) ( 00) PENANGGUNGJA"AB dr. "ILLY /ARTANTO NIP.198)05(0 (0090) 1 00 KEPALA RUANG De+ M%r2a+sar+ NIP. 19'510(' 19900) ( 005 RUMA/ TANGGA 3a%4a Idart+ NIP. 190910 (0090) ( 005 PELAYANAN DARA/ De+ M%r2a+sar+ NIP. 19'510(' 19900) ( 005 6 DAN PROGRAM Marse+a Nada B NIP. 198'0(( (0090) ( 005 ADMINI*TRA*I Ar+es B%d+art! NIP. 1910)(9 (01001 1 00 4!

,RA+AN T,GA0

A. )EPA=A +N0TA=A0+ PE=A>ANAN %ARA&

1. *engawasi )egiatan di +nstalasi Pelayanan darah !. *engk##rdinir petugas di +nstalasi Pelayanan %arah 4. *enyusun dan menge(aluasi pr#gram kegiatan

5. /ekerja sama dan berk##rdinasi dengan +nstalasi lain /. )EPA=A R,ANGAN

1. *enyusun perenanaan kebutuhan #perasi#nal

!. *engk##rdinir pemberian pelayanan darah terhadap penderita sesuai permintaan d#kter

4. *emanage sistem pengel#laan darah agar siap digunakan pasien R0,%  Temanggung

5. *emanage darah yang tidak terpakai serta menge(aluasi kegiatan di pelayanan darah

.  %AN PR8GRA*

1. *erenanakan Pengembangan 0%* !. *elakukan (alidasi reagensia

4. *erenanakan kegiatan pr#gram #rientasi pegawai baru 5. *erenanakan kegiatan Uuality #ntr#l internal dan eLternal %. PE=A>ANAN %ARA&

1. Pengaturan Penerimaaan dan penyimpanan darah dr#ping dari P*+ !. *engk##rdinir kegiatan pelayanan darah

4. *engk##rdinir %istribusi darah 5. Pemantauan Reaksi transfusi

3. Pemusnahan darah rusakCkadaluarsa E. A%*+N+0TRA0+

1. *enatat reakapitulasi data pelayanan darah !. *engarsipkan data

4. *embuat lap#ran kegiatan bulanan" triwulan" semester dan tahunan. 5. *erekap pemakaian darahCk#mp#nen darah

'. R,*A& TANGGA

1. *embuat renana kebutuhan alatCbahan dan reagensia !. *embuat renana kebutuhan AT) 

4. *emantau st#k alatCbahan dan reagensia

5. *embuat lap#ran pemakaian alatCbahan dan reagensia 3. *embuat lap#ran bulanan tentang pemakaian l#gistik.

++.5. 0tandar Pr#edure 8perati#nal

0aat ini 0tandar Pr#edure 8perati#nal yang dimiliki /%R0 adalah ; 1. 0P8 PE*ER+)0AAN G8= %ARA& A/8 %AN R&E0,0 0=+%E TE0T

!. 0P8 PE*ER+)0AAN G8= %ARA& A/8 %AN R&E0,0 T,/E TE0T 4. 0P8 PE*,0NA&AN %ARA&

5. 0P8 PE*ER+)0AAN R,,)AN

3. 0P8 PER*+NTAAN %ARA& )E =,AR )8TA

. 0P8 PER*+NTAAN %ARA& ,NT,) PER0+APAN 8PERA0+ . 0P8 PE*A)A+AN A=AT

B. 0P8 PEN>ERA&AN %ARA&

9. 0P8 PER*+NTAAN %ARA& )&,0,0 ,C/A>+ 12. 0P8 PERA:ATAN A=AT

11. 0P8 7A=+%A0+ REAGEN

1!. 0P8 PERENANAAN )E/,T,&AN %ARA& 14. 0P8 PENANGANAN =+*/A&

15. 0P8 )E:A0PA%AAN ,N+7ER0A=

13. 0P8 PENER+*AAN %ARA& %AR+ ,%% P*+ 1. 0P8 PEN,+AN 0E= %ARA& *ERA&

1. 0P8 PENATATAN %AN PE=AP8RAN REA)0+ TRAN0',0+ 1B. 0P8 PENANGANAN &A0+= R800*AT&

19. 0P8 PEN>+APAN %ARA& ,NT,) 0T8) E*ERGEN> !2. 0P8 PE*/,ATAN 0,0PEN0+ 0E= %ARA& *ERA& !1. 0P8 RE0P8N0 T+*E

!!. 0P8 PEN>+*PANAN %ARA& %AN )8*P8NEN %ARA&

!4. 0P8 PENER+*AAN 0A*P=E %ARA& %AN '8R*AT PER*+NTAAN %ARA& !5. 0P8 PR8GRA* %+)=AT

!3. 0P8 PER0+APAN 0A*P=E PE*ER+)0AAN !. 0P8 /+A>A PE=A>ANAN %ARA&

!. 0P8 PE*ER+)0AAN %T !B. 0P8 *8N+T8R+NG 0,&,

!9. 0P8 PER*+NTAAN %ARA& )E ,%% P*+ 42. 0P8 PE*ER+)0AAN R800TET %+A*E% 41. 0P8 PER*+NTAAN %ARA& >T8

4!. 0P8 )E=ENG)APAN 0,RAT PER*+NTAAN %ARA& 44. 0P8 %ARA& T+T+PAN

45. 0P8 PE=AP8RAN 43. 0P8 PENATATAN

4. 0P8 PER*+NTAAN %ARA& %AR,RAT 4. 0P8 PER*+NTAAN %ARA& R,T+N

4B. 0P8 PENGE*/A=+AN %ARA& T+%A) TERPA)A+ )eterangan ; %aftar lengkap 0P8 Terlampir.

/A/ +++

PE=A>ANAN TRAN',0+ %ARA& +++.1. %e6nisi

Pelayanan transfusi darah ; upaya pelayanan kesehatan yang terdiri dari serangkaian kegiatan mulai dari pengerahan dan pelestarian d#n#r" pengambilan" pengamanan" peng#lahan" penyimpanan darah dan tindakan medis pemberian darah kepada resipien untuk tujuan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

0etiap kegiatan petayanan transfusi darah harus dikerjakan sesuai 0tandar Pr#sedur 8perasi#nal -0P8 karena kesalahan yang terjadi pada setiap tangkah kegiatan tersebut akan berakibat fatal bagi resipien" dan juga dapat membahayakan pend#n#r maupun petugas kesehatan yang melaksanakan. Rangkaian kegiatan distribusi darah sampai ke pasienC resipien harus dilakukan dengan sistim tertutup dan rantai dingin" yaitu dilakukan hanya #leh petugas dengan menggunakan peralatan khusus -##lb#L dan sesuai 0P8.

+++.!. Pr#ses Penyediaan %arah

Pelayanan transfusi darah dimulai dengan melakukan pengerahan al#n d#n#r yaitu mengumpulkan #rang$#rang yang bersedia menjadi d#n#r darah" dapat dilakukan #leh P*+" ,%%" R0" masyarakat" termasuk Perhimpunan %an#r %arah +nd#nesia" =0*" puskesmas maupun instansi$instansi sebagai upaya membantu ketanaran tugas ,%%.

0etelah identitas d#n#r diatat selanjutnya dilakukan seleksi d#n#r darah untuk mendapatkan d#n#r darah sukarela dengan resik# rendah. 0eleksi dilakukan melalui anamnesis dan menganatisa gaya hidupal#nd#n#r serta menentukan bahwa al#n d#n#r darah bukan dari g#t#ngan resik# tinggi pengidap penyakit infeksi yang dapat ditutarkan melalui transfusi darah maupun penyakit$penyakit yang dapat membahayakan pend#n#r bila darahnya diambit"diikuti dengan pemeriksaan 6sik #leh petugas kesehatanCd#kter serta pemeriksaan kadar hem#gl#bin. /ila al#n d#n#r dinilai sehat pada saat itudan siap mend#n#rkan darahnya maka dilakukan pengambilan darah d#n#r dan ditampung dalam kant#ng darah sesuai kebutuhan -single" d#uble" tripleCUuadriple bag sebanyak !32C432  dan sebagian -3$12  disimpan dalam tabung keif sebagai sample darah untuk pemeriksaan g#tangan darah" Rhesus dan uji saring penyakit lnfeksi *enutar =ewat Transfusi %arah -+*=T% yaitu 0i6lis" &epatitis /" &epatitis " &+7. dan lain$lain sesuai kebutuhan. ,ntuk daerah dengan pre(alensi matarianya tinggi dapat ditambah dengan pemeriksaan malaria darah. )ant#ng darah dan tabung sample diberi k#de khusus yang sama" 0ementara pemeriksaan ditakukan terhadap sample darah"

kant#ng darah di karantina. 0etelah hasil pemenksaan didapat maka selanjutnya dilakukan penatatan dan tindak lanjut terhadap kant#ng darah yaitu dimusnahkan bila hasil uji saring reaktif dan disimpan atau dilakukan pemisahan k#mp#nen bila n#n reaktif. )ant#ng darah yang telah dinyatakan n#n reaktif terhadap penyakit +*=T% tersebut baik dalam bentuk k#mp#nen ataupun masih dalam bentuk wh#le bl##d siap didistribusikan atau dilakukan penyimpanan sementara di ,T% sebelum didVstnbusikan ke /%R0. Penyampaian darah ke rumah sakit harus dilakukan #leh petugas ,T% atau /%R0 dengan menggunakan ##lb#L. 0emua kegiatan di atas harus sesuai dengan 0tandar Pr#sedur 8perasi#nal -0P8.Penyerahan darah yang telah aman dari ,T% ke /ank %arah Rumah 0akit harus sesuai 0P8 dan dilengkapi dengan berita aara penyerahan.

+++.4. Pe$%+%!%! T&%!s5si D%&%'

Pr#ses yang terjadi di rumah sakit adatah dimulai dari penentuan indikasi yang tepat #leh d#kter" serta penentuan jenis k#mp#nen darah yang dibutuhkan. %#kter akan mengisi f#rmulir permintaan darah yang disiapkan #leh rumah sakit dengan f#rmat standar ,T%" ke /%R0 disertai dengan sample darah resipien yang terbaru" selanjutnya petugas /%R0 akan melakukan pemeriksaan g#l#ngan darah -A/8 dan Rhesus resipien dan pemeriksaan k#n6rmasi g#l#ngan darah pada kant#ng darah d#n#r yang ada dalam st#k. 0elanjutnya dilakukan uji silang serasi antara darah resipien dan darah dari kant#ng darah yang akan diberikan. )ant#ng darah yang k#mpatibet diserahkan #leh petugas /%R0 kepada perawat bangsal dengan memerhatikan prinsip rantai dingin darah -darah dijaga setatu berada di suhu 5 .

)ant#ng darah yang telah dinyatakan k#mpatible tersebut diserahkan kepada perawat yang diberi kewenangan melakukan tindakan transfusi darah pada resipien dibawah pengawasan d#kter.Perawat ruangan harus melakukan pemantauan reaksi transfusi" minimal 13 menit pertama pada setiap pemberian kant#ng darah yang ditransfusikan. /ila terjadi reaksi transfusi darah maka harus segera dilakukan penanganannya sesuai dengan 0P8 dan pelap#ran kepada /%R0 sebagai feedbak.0elanjutnya seara berkala ,nit /ank darah R0 melap#rkan kejadian reaksi transfusi ke ,%% pengirim sebagai feedbak.

Ada kalanya st#k darah yang tersedia k#s#ng" dalam situasi seperti ini ada beberapa alternati(e pelayanan darah yaitu adalah yang pertama keluarga pasien mend#n#rkan darahnya bagi yang sakit. %engan berk##rdinasi dengan /%R0 al#n d#n#r dari keluarga ini akan dibuatkan surat pengantar untuk d#n#r di ,%% P*+ setempat. %i ,%% P*+ al#n d#n#r akan diperiksa kesehatannya dan bila memetuhi persyaratan maka akan diambil darahnya C d#n#r darah untuk pasien tersebut. /iaya yang akan dikenakan pada pasien tersebut adalah tetap

Dokumen terkait