• Tidak ada hasil yang ditemukan

Anggaran Tahun 2014 yang ada di Sekretariat Badan Karantina Pertanian beserta realisasinya sebagai berikut :

Kegiatan Utama Pagu (Rp) Realisasi (Rp) %

Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya

63.319.378.000 58,735,771,630 92.76

Sedangkan Tahun 2015 realisasinya menurun sebagai berikut :

Kegiatan Utama Pagu (Rp) Realisasi (Rp) %

Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya

Hal ini karena ada anggaran yang telah dialokasikan untuk pembayaran tunjangan kinerja tidak terealiasi karena telah diakomodir oleh Sekretariat Jenderal

Berdasarkan tabel di atas bahwa kegiatan ”Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya” melekat pada Sekretariat Badan Karantina Pertanian. Dari pagu sebesar Rp. 94,093,790,000,-digunakan untuk :

No. Kegiatan Pagu (Rp) Realisasi (Rp) %

1 Layanan Diklat Teknis/ Fungsional

11.731.515.000 11.631.911.450 99,15 2 Dokumen Perencanaan,

Pengelolaan Keuangan, Hukum dan Humas, Administrasi dan Pengembangan Pegawai 43.870.762.000 40.782.437.259 92,96 3 Layanan Perkantoran 32.989.721.000 25.010.737.042 75,81 4 Kendaraan Bermotor 407.750.000 307.912.500 75,52 5 Perangkat Pengolah

Data dan Komunikasi

2.941.750.000 2.916.913.200 99,16 6 Peralatan dan Fasilitas

Perkantoran

1.867.550.000 1.458.713.815 78,11

TOTAL 93.809.048.000 82.108.625.266 87,53

Apabila dilihat dari kecukupan anggaran untuk pemenuhan Realisasi Perjanjian Kinerja Sekretariat Badan Karanatina Pertanian Tahun 2015 berupa kontrak kinerja Sekretaris Badan dengan Kepala Badan Karantina Pertanian telah cukup.

Hambatan/Kendala dan Solusinya

Seiring dengan kinerja Sekretariat Badan Karantina Pertanian dalam rangka dukungan teknis dan manajemen di Badan Karantina Pertanian masih ditemukan hambatan/kendala dalam rangka mengoptimalkan kinerjanya, antara lain sebagai berikut :

1) Pada tahun 2014 telah mendapatkan tambahan CPNS sebanyak 234 orang sehingga total pegawai Barantan menjadi 3.678 orang atau lebih banyak dibandingkan tahun 2013 sejumlah 3.466 orang. Sedangkan jumlah pegawai Badan Karantina Pertanian pada tanggal 31 Desember 2015 adalah 3,813 orang. Pada tahun 2015 ini Badan Karantina Pertanian mendapatkan tambahan calon pegawai negeri sipil (CPNS) sebanyak 148 orang dan mutasi dari Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian ( PPHP ) sebanyak 21 orang

Namun demikian jumlah SDM senantiasa menjadi permasalahan disebagian besar satker Badan Karantina Pertanian dari tahun ke tahun baik dari aspek kualitas dan kuantitas. Secara kuantitas jumlah SDM Badan Karantina Pertanian tahun 2015 bertambah bila

dibandingkan dengan tahun sebelumnya termasuk khusus petugas karantina dari 1.948 orang menjadi 2.059 orang (bertambah 111 orang). Namun khusus untuk POPT terampil dalam 5 (lima) tahun terakhir cenderung jumlahnya lebih rendah dibanding POPT ahli yang seharusnya lebih banyak. Sehingga ke depan perlu pelatihan dasar calon POPT terampil dengan peserta yang lebih brsar. Hal ini sebagai dukungan dalam mengoptimalkan tindakan karantina tumbuhan di lapangan. Terkait dengan kualitas SDM perlu dilakukan pendidikan/pelatihan baik teknis maupun non teknis secara berkesinambungan,

2) Terkait dengan laporan keuangan, masih sering dijumpai temuan BPK terkait tata kelola terhadap barang-barang persediaan maupun salah pembebanan (belanja barang menjadi belanja modal), sehingga perlu dilakukan :

a) Disiplin dalam penggunaan akun yang benar sesuai peruntukannya

b) Disiplin dalam pengelolaan bahan-bahan persediaan, dengan stock opname yang benar

c) Disiplin dalam pertanggungjawaban kegiatan (tidak salah beban) d) Pengumpulan bukti pertanggungjawaban yang akuntable

e) Penyelesaian permasalahan aset

f) Senantiasa mengantisipasi kegiatan yang berpotensi tidak terlaksana

g) Melakukan optimalisasi sisa-sisa anggaran

h) Melakukan rekonsiliasi PNBP secara periodik bulanan

3) Dalam rangka implementasi budaya kerja pegawai Badan Karantina Pertanian terkait dengan tunjangan kinerja yang telah diberikan dan efektif diterima sejak tahun 2013. Pada umumnya kinerja pegawai masih direpresentasikan dengan absensi dan belum berorientasi dengan peningkatan kualitas output kinerja individu pegawai. Sehingga Sasaran Kerja Pegawai (SKP) ke depan agar dijadikan tolok ukur kinerja individu pegawai dan benar-benar mendapatkan pengawalan secara berjenjang. Untuk mendukung kinerja Badan Karantina Pertanian tidak terlepas dari adanya SDM yang dapat melaksanakan budaya kerja yang diharapkan dari tahun mengalami peningkatan, sehingga diperlukan upaya-upaya :

a) Peningkatan disiplin pegawai terutama terhadap ketepatan jam kerja

b) Mengoptimalkan implementasi terhadap uraian tugas pegawai c) Mengoptimalkan implementasi terhadap SOP yang telah ada d) Peningkatan penanaman loyalitas pegawai terhadap pimpinan e) Peningkatan kedisiplinan terhadap waktu/jadual palang kegiatan

sehingga selesai sesuai rencana

4) Dalam rangka dukunganlegal drafting terhadap rancangan peraturan

perkarantinaan dan keamanan hayati, Sekretariat Badan menerima bahan rancangan peraturan perundangan karantina hewan maupun karantina tumbuhan yang terkadang substansi teknisnya belum

memperoleh kesepakatan/kebulatan di internal Pusat-Pusat teknis tersebut. Hal ini tampak pada saat telah dilakukan pembahasan di biro hukum Setjen, Kementan. Khusus untuk penyiapan kebijakan karantina hewan masih sering terbentur atau bertabrakan dengan kebijakan Ditjenak dan Kesehatan Hewan dengan substansi teknis yang sama, sehingga diperlukan penyisiran terhadap pembagian kewenangan dan kajian lebih mendalam apakah substansi tersebut akan disatukan atau dibuat masing-masing. Tentunya hal ini akan memperlama proses penyelesaiannya. Oleh karena itu diperlukan peningkatan komunikasi dan koordinasi dalam perencanaan penyiapan bahan.

5) Dukungan terhadap kehumasan sangat penting terhadap pemahaman dan eksistensi tugas dan fungsi perkarantinaan pertanian dan keamanan hayati. Masih ada banyaknya kasus-kasus pelanggaran merupakan salah satu indikasi bahwa kesadaran masyarakat terhadap perlindungan sumber daya alam khususnya pertanian masih belum seperti harapan. Sehingga beberapa hal yang perlu dilakukan kedepan antara lain :

a) Muatan dan materi terhadap informasi, eksistensi dari tugas dan fungsi Badan Karantina Pertanian lebih mengena terhadap masyarakat

b) Sosialisasi peraturan-peraturan perkarantinaan dan keamanan hayati lebih lebih ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya

c) Perlu dilakukan pemilihan metode yang tepat dan efektif terhadap penyampaian pesan sehingga masyarakat lebih mudah mencerna terhadap tugas dan fungsi Badan Karantina Pertanian

d) Perlu dilakukan pemasangan Icon Badan Karantina Pertanian di setiap kantor UPT lingkup Badan Karantina Pertanian (ada tulisan

“bersama anda melindungi negeri”), sehingga masyarakat dapat

Laporan Kinerja Sekretariat Badan Karantina Pertanian 2015 ini memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja terkait dengan dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya. Laporan ini merupakan wujud dari transparansi dan akuntabilitas Sekretariat Badan Karantina Pertanian dalam melaksanakan berbagai kewajiban dalam rangka dukungan kinerja Badan Karantina Pertanian.

Apabila dilihat capaian kinerja sasaran yang ada dan telah dilakukan perhitungan secara kuantitatif maka pencapaiannya dalam kualifikasi sangat berhasil. Namun demikian permasalahan dan kendala secara umum yang menghambat kinerja Sekretariat Badan Karantina Pertanian masih selalu dijumpai. Beberapa permasalahan/hambatan serta strategi pemecahan masalah, antara lain :

1) Pada tahun 2014 telah mendapatkan tambahan CPNS sebanyak 234 orang sehingga total pegawai Barantan menjadi 3.678 orang atau lebih banyak dibandingkan tahun 2013 sejumlah 3.466 orang. Sedangkan jumlah pegawai Badan Karantina Pertanian pada tanggal 31 Desember 2015 adalah 3,813 orang. Pada tahun 2015 ini Badan Karantina Pertanian mendapatkan tambahan calon pegawai negeri sipil (CPNS) sebanyak 148 orang dan mutasi dari Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian ( PPHP ) sebanyak 21 orang

Namun demikian jumlah SDM senantiasa menjadi permasalahan disebagian besar satker Badan Karantina Pertanian dari tahun ke tahun baik dari aspek kualitas dan kuantitas. Secara kuantitas jumlah SDM Badan Karantina Pertanian tahun 2015 bertambah bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya termasuk khusus petugas karantina dari 1.948 orang menjadi 2.059 orang (bertambah 111 orang). Namun khusus untuk POPT terampil dalam 5 (lima) tahun terakhir cenderung jumlahnya lebih rendah dibanding POPT ahli yang seharusnya lebih banyak. Sehingga ke depan perlu pelatihan dasar calon POPT terampil dengan peserta yang lebih brsar. Hal ini sebagai dukungan dalam mengoptimalkan tindakan karantina tumbuhan di lapangan. Terkait dengan kualitas SDM perlu dilakukan pendidikan/pelatihan baik teknis maupun non teknis secara berkesinambungan,

2) Terkait dengan laporan keuangan, masih sering dijumpai temuan BPK terkait tata kelola terhadap barang-barang persediaan maupun salah pembebanan (belanja barang menjadi belanja modal), sehingga perlu dilakukan :

a) Disiplin dalam penggunaan akun yang benar sesuai peruntukannya b) Disiplin dalam pengelolaan bahan-bahan persediaan, dengan stock

opname yang benar

c) Disiplin dalam pertanggungjawaban kegiatan (tidak salah beban) d) Pengumpulan bukti pertanggungjawaban yang akuntable

e) Penyelesaian permasalahan aset

f) Senantiasa mengantisipasi kegiatan yang berpotensi tidak terlaksana

BAB IV

g) Melakukan optimalisasi sisa-sisa anggaran

h) Melakukan rekonsiliasi PNBP secara periodik bulanan

3) Dalam rangka implementasi budaya kerja pegawai Badan Karantina Pertanian terkait dengan tunjangan kinerja yang telah diberikan dan efektif diterima sejak tahun 2013. Pada umumnya kinerja pegawai masih direpresentasikan dengan absensi dan belum berorientasi dengan peningkatan kualitas output kinerja individu pegawai. Sehingga Sasaran Kerja Pegawai (SKP) ke depan agar dijadikan tolok ukur kinerja individu pegawai dan benar-benar mendapatkan pengawalan secara berjenjang. Untuk mendukung kinerja Badan Karantina Pertanian tidak terlepas dari adanya SDM yang dapat melaksanakan budaya kerja yang diharapkan dari tahun mengalami peningkatan, sehingga diperlukan upaya-upaya : a) Peningkatan disiplin pegawai terutama terhadap ketepatan jam kerja b) Mengoptimalkan implementasi terhadap uraian tugas pegawai

c) Mengoptimalkan implementasi terhadap SOP yang telah ada d) Peningkatan penanaman loyalitas pegawai terhadap pimpinan

e) Peningkatan kedisiplinan terhadap waktu/jadual palang kegiatan sehingga selesai sesuai rencana

4) Dalam rangka dukungan legal drafting terhadap rancangan peraturan

perkarantinaan dan keamanan hayati, Sekretariat Badan menerima bahan rancangan peraturan perundangan karantina hewan maupun karantina tumbuhan yang terkadang substansi teknisnya belum memperoleh kesepakatan/kebulatan di internal Pusat-Pusat teknis tersebut. Hal ini tampak pada saat telah dilakukan pembahasan di biro hukum Setjen, Kementan. Khusus untuk penyiapan kebijakan karantina hewan masih sering terbentur atau bertabrakan dengan kebijakan Ditjenak dan Kesehatan Hewan dengan substansi teknis yang sama, sehingga diperlukan penyisiran terhadap pembagian kewenangan dan kajian lebih mendalam apakah substansi tersebut akan disatukan atau dibuat masing-masing. Tentunya hal ini akan memperlama proses penyelesaiannya. Oleh karena itu diperlukan peningkatan komunikasi dan koordinasi dalam perencanaan penyiapan bahan.

5) Dukungan terhadap kehumasan sangat penting terhadap pemahaman dan eksistensi tugas dan fungsi perkarantinaan pertanian dan keamanan hayati. Masih ada banyaknya kasus-kasus pelanggaran merupakan salah satu indikasi bahwa kesadaran masyarakat terhadap perlindungan sumber daya alam khususnya pertanian masih belum seperti harapan. Sehingga beberapa hal yang perlu dilakukan kedepan antara lain :

a) Muatan dan materi terhadap informasi, eksistensi dari tugas dan fungsi Badan Karantina Pertanian lebih mengena terhadap masyarakat

b) Sosialisasi peraturan-peraturan perkarantinaan dan keamanan hayati lebih lebih ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya

c) Perlu dilakukan pemilihan metode yang tepat dan efektif terhadap penyampaian pesan sehingga masyarakat lebih mudah mencerna terhadap tugas dan fungsi Badan Karantina Pertanian

d) Perlu dilakukan pemasangan Icon Badan Karantina Pertanian di setiap kantor UPT lingkup Badan Karantina Pertanian (ada tulisan “bersama

anda melindungi negeri”), sehingga masyarakat dapat lebih mengenal

Lampiran 2.

PENGUKURAN KINERJA

Unit Eselon II K/L : Sekretariat Badan Karantina Pertanian

Kementerian Pertanian

Tahun : 2015

Sasaran Kegiatan

Indikator Kinerja Target Realisasi % Tersedianya SDM

aparatur yang kompeten dan professional

Jumlah kegiatan pelatihan yang diselenggarakan (KEG)

6 6 100

Jumlah aparatur yang mengikuti pendidikan / pelatihan (ORG) 500 360 72 Terkelolanya anggaran secara optimal Opini BPK terhadap laporan keuangan Barantan : WTP 100 % 98,92 % 98,92 Terwujudnya good governance & clean government

Hasil Penilaian SAKIP Barantan Sangat Baik

100 % 100 % 100

Indeks Budaya Kerja ≥ 3,5 3,56 100 Jumlah peraturan

perkarantinaan yang telah disahkan

3 5 166,67

Jumlah laporan

informasi kegiatan dan layanan kehumasan

12 12 100

Kegiatan :

Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya

Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2015 : Rp 94.093.790.000,-Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan

Tahun 2015

: Rp

Dokumen terkait