• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sebagaimana tercantum dalam RKT Asdep Bidang Ekonomi Makro, Keuangan dan Ketahanan Pangan tahun 2014, bahwa pencapaian indikator sasaran didukung oleh satu kegiatan yang dalam pelaksanaannya didukung oleh dua sub kegiatan perumusan rencana kebijakan dan pemantauan analisis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan.

Guna mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut maka dibutuhkan anggaran yang merupakan input dari terlaksananya kegiatan dimaksud. Adapun gambaran efisiensi penggunaan anggaran dari indikator sasaran tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3.13

Akuntabilitas Keuangan

Sasaran Asdep Bidang Ekonomi Makro, Keuangan dan Ketahanan Pangan 2014

% Capaian

Outcome Output Uraian Satuan Target Realisasi

Rata-rata Capaian Outcome tepat waktu : 96,80 % Rata-rata Capaian Outcome ditindak lanjuti : 103,09% Laporan Analisis Kebijakan Kebijakan di bidang Ekonomi Makro, Keuangan dan Ketahana Pangan Output Berkas 142 205 Input Rupiah 744.654.003 707.274.070 Input rata-rata peroutput Rupiah 5.244.042,27 3.450.117,41 1. Penghematan Dana = Rp 37.379.933 (5,02%) 2. Efisiensi = Rp 1.793.924,86 (34,29%)

3. Efektifitas = % Capaian sasaran > % target dan efisiensi (efektif) Dari paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan selama tahun 2014: 1. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya terkait sasaran Asdep Bidang Ekonomi Makro,

Keuangan dan Ketahanan Pangan telah mampu merealisasikan anggaran sebesar Rp 707.274.070 atau 94,98% dari total DIPA tahun 2014 sebesar Rp 744.654.003, capaian realisasi Asdep Bidang Ekonomi Makro, Keuangan dan Ketahanan Pangan sebesar sebesar 94,98% tersebut masuk dalam kategori “Memuaskan”. Capaian ini jauh jika dibandingkan capaian realisasi anggaran ahun 2013 yang hanya masuk dlaam kategori “Baik”, dengan nilai realisasi 71,39%.

2. Pada tahun 2014 Asdep Bidang Ekonomi Makro, Keuangan dan Ketahanan Pangan mengalokasikan dana sebesar Rp. 744.654.003,- dengan target 142 (seratus empat puluh

30 LAKIP Tahun 2014 Asdep Ekonomi Makro, Keuangan dan Ketahanan Pangan

dua dokumen) dokumen terdiri dari hasil analisis perumusan rencana kebijakan sebanyak 56 dokumen dan saran hasil pengamatan dan pemantauan atas pelaksanaan kebijakan sebanyak 123 laporan. Dalam pelaksanaannya Asdep Bidang Ekonomi Makro, Keuangan dan Ketahanan Pangan mampu menghasilkan 205 (dua ratus lima) laporan dengan penggunaan dana Rp. 707.274.070,-. Sehingga anggaran yang mampu dihemat sebesar

Rp 37.379.933 atau 5,02%.

3. Berdasarkan penghematan anggaran tersebut, dari jumlah anggaran yang direncanakan untuk menghasilkan 1 (satu) ouput sebesar Rp 5.244.042,27 hanya terealisasi sebesar Rp 3.450.117,41. Dengan demikian anggaran yang dapat dihemat untuk menghasilkan 1 (satu) laporan analisis adalah sebesar Rp 1.793.924,86 atau dengan kata lain mencapai tingkat efisiensi sebesar 34,29%. 4. Seperti perhitungan efisiensi tahun 2013 cara untuk mengukur efektivitas Asdep Bidang

Ekonomi Makro, Keuangan dan Ketahanan Pangan memisahkan antara efektivitas tepat waktu dan efektivitas ditindaklanjuti. Adapun pengukuran efektivitas adalah dengan membandingkan antara persentase capaian sasaran dan dengan persentase target, dengan penjelasan sebagai berikut:

a. Untuk persentase capaian outcome tepat waktu adalah 96,80 %, nilai ini sedikit lebih rendah dari persentase target (97%) namun lebih tinggi dari efisiensi (34,29%). Dengan demikian tingkat efektivitas pada outcome tepat waktu dapat tercapai, dengan kategori “sangat efektif”.

b. Sementara untuk persentase capaian outcome ditindak lanjuti adalah 103,09%, nilai ini lebih besar dari tingkat efisiensi (42,96%). Dengan demikian tingkat efektivitas pada outcome ditindaklanjuti dapat tercapai dengan kategori “sangat efektif”.

Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Dalam hal ini penggunaan sumberdaya yang dapat dihitung tingkat efisiensinya adalah penggunaan sumberdaya anggaran. Selain jumlah pejabat dan staf yang berada dalam unit kerja, sumberdaya financial merupakan hal penting yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan untuk mendukung tugas dan fungsi unit kerja. Tahun 2014 jumlah sumberdaya/anggaran yang dimiliki Asdep Ekonomi Makro, Keuangan dan Ketahan Pangan sebesar Rp 744.654.003 lebih rendah atau turun 39,40% jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang mencapai sebesar Rp 1.228.965.000.

Dibandingkan dengan tahun 2012 dan 2013, akuntabilitas keuangan tahun 2014 dapat digambarkan dalam diagram berikut ini.

31 LAKIP Tahun 2014 Asdep Ekonomi Makro, Keuangan dan Ketahanan Pangan

Grafik 3.2.

Perbandingan Akuntabilitas Keuangan Tahun 2012, 2013 dan 2014

Berdasarkan grafik 2. tersebut diatas, terlihat bahwa efisiensi dan penghematan anggaran tahun 2014 sedikit lebih rendah dibandingkan dengan efisiensi tahun 2012 dan 2013, namun kondisi tersebut tidak dapat disimpulkan bahwa akuntabilitas anggaran tahun 2014 mengalami penurunan, hal ini dikarenkan penurunan tersebut disebabkan oleh:

1. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa tahun 2014 anggaran Asdep Ekonomi Makro, Keuangan dan Ketahanan Pangan mengalami penurunan sebesar 39,40%.

2. Jika dilihat hari jumlah presentase realisasi output yang dihasilkan, output tahun 2014 sebesar 125,15% lebih tinggi dibandingkan output tahun 2013 sebesar 144,37%. Hal yang sama juga terjadi pada serapan anggaran, tahun 2014 realisasi serapan anggaran lebih tinggi yaitu sebesar 94,98% semetara tahun 2013 hanya 71,39%. Kondisi ini mencerminkan bahwa kinerja Asdep Ekonomi Makro, Keuangan, dan Ketahanan Pangan baik dalam mencapai target maupun mengelola anggaran jauh lebih baik dibandingkan tahun 2013. 3. Selian itu, tingkat efisiensi tahun 2014 juga dipengaruhi dengan adanya pergantian

kepemimpinan Sekretariat Kabinet pada triwulan akhir 2014, dimana kebijakan Sekretaris Kabinet baru adalah lebih menekankan pada pemantauan lapangan untuk mengatasi

bottlenecking yang terjadi di daerah guna menghasilkan analisis lebih mencerminkan kondisi

real dilapangan, sehingga saran dan rekomendasi yang disampaikan akan lebih aplikatif untuk diimplementasikan.

32 LAKIP Tahun 2014 Asdep Ekonomi Makro, Keuangan dan Ketahanan Pangan

BAB IV

PENUTUP

Sebagai bagian dari penerapan prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas, Asdep Bidang Ekonomi Makro, Keuangan dan Ketahanan Pangan merupakan salah satu organ pendukung Deputi Bidang Perekonomian dalam menerapkan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang bermuara pada Laporan Akuntabilitas Kinerja. Hal ini sebagai cerminan kinerja yang telah diwujudkan pada suatu periode waktu tertentu.

LAKIP Tahun 2014 ini diharapkan dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas dan sekaligus menjadi sumber informasi penting dalam pengambilan keputusan guna peningkatan kinerja. Bagi Asdep Bidang Ekonomi Makro, Keuangan dan Ketahanan Pangan, LAKIP ini merupakan salah satu bahan acuan penting dalam penyusunan dan implementasi : Rencana Kerja (Operational Plan), Rencana Kinerja (Performance Plan), Rencana Anggaran (Financial

Plan), dan Rencana Strategis (Strategic Plan) pada masa-masa mendatang.

Keberhasilan pencapaian sasaran di tahun 2014 ini menjadi pelajaran yang berharga untuk meningkatkan kinerja organisasi pada masa mendatang. Untuk menghasilkan laporan yang optimal beberapa hal masih harus disempurnakan di masa depan yaitu, aspek perencanaan kinerja masih harus disempurnakan, dan administrasi tata usaha dalam pengelolaan dpkumen.Dengan melaksanakan optimalisasi pencapaian sasaran, penerapan manajemen kinerja di lingkungan Asdep Bidang Ekonomi Makro, Keuangan dan Ketahanan Pangan harus lebih ditekankan dan dilaksanakan secara konsekuen. Walaupun dalam menjalankan kegiatan di tahun 2014 ini menghadapi berbagai permasalahan, Asisten Deputi Bidang Ekonomi Makro, Keuangan, dan Ketahanan Pangan harus tetap konsisten melaksanakan berbagai kegiatan dalam upaya mengembangkan Sistem Akuntabilitas Kinerja secara optimal.

Dokumen terkait