• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DATA

PENYELESAIAN PENGHAPUSAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK

F. REALITA PROSES PENGHAPUSAN NPWP DAN PENCABUTAN PKP DI LAPANGAN

a. Perusahaan Dibubarkan

Dalam hal perseoran bubar,berdasarkan Undang-Undang Nomor 1Tahun 1955,beberapa kewajiaban likuidator yang harus diselesaikan dalam waktu paling lambat 30 hari antara lain:

a. .Mendaftarrkan dalam daftar perusahaan,

b. Mengajukan permohonan untuk diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia

c. Mengumumkan dalam 2 surat kabar harian d. Memberitahu kepada Menteri Kehakiman.

Setelah proses legal dilakukan Likuidator memiliki kewajiban untuk mengajukan permohonan penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak ke kantor pelayanan pajak tempat perseoran terdaftar.

Berdasarkan informasi tentang pembubaran perseroan,seharusnya pihak DJP sudah dapat untuk menerbitkan Surat Pemeriksaan Pajak, sehingga dapat segera diketahui

besarnya pajak yang terutang.Apabila pajak yang terutang telah dilunasi,Penghapusan NPWP dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dapat segera dilakukan. Namun demikian,beberapa kasus yang peneliti jumpai menunjukan kenyataan yang berbeda.Beberapa hal yang terjadi antara lain:

1. Untuk mendapatkan kepastian hukum maka Likuidator akan segera mengajukan permohonan penghapusan NPWP dan Pencabutan PKP,namun tidak jarang Likuidator mengabaikan hak dan kewajibannya untuk mengajukan permohonan penghapusan NPWP dan pencabutan PKP.

2. Setelah surat permohonan diterima dan diadministrasikan dikantor pelayanan pajak,DJP akan melakukan pemeriksaan sehubungan dengan permohonan penghapusan NPWP dan Pencabutan PKP.

3. Setelah pemeriksaan selesai,pajak-pajak yang terutang telah dilunasi dan terbukti bahwa alasan permohonan Penghapusan NPWP benar,maka permohonan Penghapusan NPWP dan Pencabutan PKP akan disetujui.

Dalam hal Penghapusan NPWP dan Pencabutan PKP Wajib Pajak badan lebih terdapat kepastian hokum meskipun membutuhkan waktu yang relative lama. Lain halnya dengan Penghapusan NPWP untuk Wajib Pajak Orang Pribadi.

b. Wajib Pajak Orang Pribadi yang Meninggal Dunia

Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang Meninggal Dunia,permohonan Penghapusan NPWP harus diajukan oleh ahli waris setelah warisan selesai dibagi.Ahli waris mengajukan permohonan Penghapusan NPWP dengan dilampiri Surat Keterangan Kematian Wajib Pajak dan Surat Pernyataan warisan telah selesai dibagi.

Namun demikian,tidak jarang ahli waris yang mengabaikan hak dan kewajiaban dengan tidak memberitahukan pihak KPP tentang meninggalnya Wajib Pajak. Sehinngga NPWP tidak dapat dihapus dari administrasi KPP karena tidak ada permohonan.

BAB V PENUTUP

A.Kesimpulan

1.Nomor Pokok Wajib Pajak ( NPWP) adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.

2.Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak adalah tindakan menghapuskan Nomor Pokok Wajib Pajak dari tata usaha Kantor Pelayanan Pajak.

3.Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dilakukan dalam hal: a. Wajib Pajak orang pribadi meninggal dan tidak meninggalkan warisan. b. Wanita kawin tidak dengan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan. c. Warisan yang telah selesai dibagi.

d. Wajib Pajak badan yang telah dibubarkan secara resmi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

e. Bentuk Usaha Tetap (BUT) yang telah kehilangan statusnya sebagai bentuk usaha tetap.

f. Wajib Pajak orang pribadi lainnya selain yang dimaksud dalam huruf a dan b yang tidak memenuhi syarat lagi sebagai Wajib Pajak.

Pencabutan Pengukuhan sebagai Pengusaha Kena Pajak dilakukan karena:

a. Pengusaha Kena Pajak pindah alamat ke wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak lain.

b. Sudah tidak memenuhi persyaratan sebagai Pengusaha Kena Pajak termasuk Pengusaha Kena Pajak yang jumlah peredaran dan /atau penerimaan bruto untuk pengusaha kecil.

4.Persyaratan yang harus dipenuhi dalam penghapusan NPWP dan pencabutan PKP adalah sebagai berikut:

a.Wajib Pajak meninggal dunia tidak meninggalkan warisan yang belum terbagi, diisyaratkan adanya pemberitahuan tertulis dari ahli waris,dilampiri foto copy akte /laporan kematian dari instansi yang berwenang.

b.Wanita kawin,diisyaratkan adanya surat nikah / akte perkawinan dari catatan sipil. c.Warisan yang telah selesai dibagi,diisyaratkan adanya keterangan tentang selesainya warisan dibagi oleh para ahli waris.

d.Wajib Pajak badan yang telah dibubarkan, diisyaratkan adanya akte pembubaran dari instansi yang berwenang dan neraca likuidasi.

e.Bentuk usaha tetap,diisyaratkan adanya permohonan Wajib Pajak yang dilampiri dokumen yang mendukung bahwa BUT tidak memenuhi syarat lagi untuk digolongkan sebagai wajib pajak.

5.Adapun Prosedur Penghapusan NPWP dan Pencabutan PKP yaitu:

a.Wajib Pajak mengajukan berkas penghapusan NPWP menggunakan Formulir Pendaftaraan dan Perubahan Data Wajib Pajak beserta persyarataannya.

b.Petugas Tempat Pelayanan Terpadu menerima Formulir Pendaftaran dan Perubahan Data Wajib Pajak kemudian meneliti kelengkapan persyaratannya.Dalam hal berkas penghapusan belum lengkap, dihimbau kepada Wajib Pajak untuk

Terpadu akan mencetak BPS dan LPAD.BPS akan diserahkan kepada Wajib Pajak sedangkan LPAD akan digabungkan dengan berkas penghapusan kemudian

diteruskan kepada Seksi Pemeriksaan untuk diproses dalam SOP Pemeriksaan. c.Pelaksana Seksi Pelayanan menerima dan merekam Laporan Hasil

Pemeriksaan,Mencetak Surat Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak /Surat Penolakan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak,dan selanjutnya diteruskan kepada kepala Seksi Pelayanan untuk ditandatangani.

d.Kepala Seksi Pelayanan menandatangani Surat Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak /Surat Penolakan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak kemudian

mengembalikannya kepada Pelaksana Seksi Pelayanan.

e.Pelaksana Seksi Pelayanan menerima dokumen yang telah ditandatangani,memberi nomor,memberi stempel kantor,memisahkan dokumen untuk arsip dokumen yang akan diserahkan kepada Wajib Pajak.

f.Pelaksana Seksi Pelayanan mengarsipkan dan menyerahkan dokumen kepada Wajib Pajak melalui Subbagian Umum(SOP Penyampaian Dokumen di KPP).

g.Proses selesai.

6.Kendala yang terjadi dalam Penghapusan NPWP antara lain:

a.Ahli waris tidak memberitahukan kepada pihak KPP tentang meniggalnya Wajib Pajak.

b.Bagi perusahaan bubar,Likuidator tidak jarang mengabaikan hak dan kewajibannya untuk mengajukan permohonan penghapusan NPWP dan Pencabutan PKP.

c.Wajib Pajak atau ahli waris yang tidak mengetahui prosedur atau syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan penghapusan NPWP.

B. Saran

1. Dengan adanya Pojok Pajak dan Tax Centre,diharapkan dapat membantu Wajib Pajak ataupun ahli waris dalam mencari informasi tentang prosedur Penghapusan NPWP.

2. Diberikan kepastian mengenai jangka waktu penyelesaian misalnya apabila jangka 12 bulan terlampaui, maka permohonan dianggap diterima dan otomatis NPWP dihapus dari administrasi Kantor Pelayanan Pajak.

Dokumen terkait