• Tidak ada hasil yang ditemukan

DATA REDUCTION

B. Data Reduksi

1. NK

NK adalah siswa SD kelas empat yang berusia 10 tahun. NK berasal dari desa Mondoteko. Ayahnya bekerja sebagai guru dan ibunya bekerja sebagai ibu rumah tangga. NK adalah anak ke dua dari tiga bersaudara. Diantara mata pelajaran yang paling disukai adalah matematika dan IPA. Selama penelitian berlangsung NK mendapat nilai 80 dalam ulangan matematika.

Bentuk soal a + b = diberikan dalam 3 soal yang diberikan secara simbolik, figuratif, dan soal cerita. Bentuk a + b = terdiri dari tiga tipe soal berdasarkan pada jenis sukunya. Tipe pertama adalah penambahan bilangan bulat dengan bilangan pecahan, tipe kedua adalah penambahan bilangan pecahan dengan penyebut yang sama, dan ketiga adalah penambahan pecahan dengan penyebut yang berbeda.

Perilaku NK dalam menyelesaikan masalah penambahan bilangan pecahan dengan bentuk a + = □, a + □ = , □ + = adalah sebagai berikut :

Penambaha kriteria a + = □ : dimana a bilangan bulat dan b bilangan pecahan, perilaku NK dalam menyelesaikan penambahan bentuk a + = □, NK menggunakan dua cara, yaitu pertama, mengubah bilangan bulat kedalam bentuk bilangan pecahan secara terbalik (bilangan bulat dijadikan penyebut dan pembilangnya satu), menyamakan penyebutnya dengan cara mengkalikan penyebut dengan penyebut, pembilang dihitung dengan cara penyebut yang sudah disamakan dibagi penyebut semula dan dikalikan dengan pembilang. Terakhir menambahkan pembilang dengan pembilang. Kedua, menerjemahkan suatu gambar pecahan kedalam bentuk pecahan dan dihitung dengan menjumlahkan pembilang dengan pembilang yang kemudian disajikan kembali kedalam bentuk gambar pecahan. Penambahan e tuk a + = □ di a a a ila ga pe aha da ila ga pecahan dengan penyebut yang sama, perilaku NK dalam menyelesaikan penambahan bentuk a + b = □, NK menggunakan satu cara yaitu dengan menambahkan pembilang dengan pembilang, penyebutnya tetap. Penambaha e tuk a + = □

dimana a bilangan pecahan dan b bilangan pecahan dengan penyebut yang berbeda, perilaku NK dalam menyelesaikan penambahan bentuk a + = □, NK menggunakan satu cara, yaitu menyamakan penyebut dengan mengkalikan penyebut dengan penyebut. Pembilang dihitung dengan cara penyebut yang sudah disamakan dibagi penyebut semula dan dikalikan dengan pembilang. Terakhir menambahkan pembilang dengan pembilang.

Penambaha e tuk a + □ = di a a a ila ga ulat da bilangan pecahan. Perilaku NK dalam menyelesaikan penambahan bentuk a + □ = , NK menggunakan dua cara, yaitu pertama, mengubah bentuk penambahan menjadi bentuk pengurangan dan mengurangi secara langsung bilangan bulat dengan bulat dan bilangan pecahannya tetap. Kedua, menerjemahkan suatu gambar pecahan kedalam bentuk pecahan dan dihitung dengan menambahkan pembilang dengan pembilang dan disajikan kembali kedalam bentuk gambar pecahan. Penambahan bentuk a + □ = di a a a ila ga pe aha da ila ga pe aha dengan penyebut yang sama. Perilaku NK dalam menyelesaikan penambahan bentuk a + □ = , NK menggunakan satu cara, yaitu mengubah bentuk penambahan menjadi bentuk pengurangan dan mengurangkan pembilang dengan pembilang. Penambahan e tuk a + □ = di a a a ila ga pe aha da ila ga pecahan dengan penyebut yang berbeda. Perilaku NK dalam menyelesaikan penambahan bentuk a + □ = , NK menggunakan satu cara yaitu mengubah bentuk penambahan menjadi bentuk pengurangan dan menyamakan penyebut dengan mengkalikan penyebut dengan penyebut. Pembilang dihitung dengan cara penyebut yang sudah disamakan dibagi penyebut semula dan dikalikan dengan pembilang. Terakhir menambahkan pembilang dengan pembilang.

Penambaha e tuk □ + = di a a ila ga pe aha dan c bilangan pecahan, perilaku NK dalam menyelesaikan penambahan bentuk □ + = , NK menggunakan satu cara yaitu mengubah bentuk penambahan menjadi bentuk pengurangan dan mengurangi secara langsung pecahan dengan pecahan dan bilangan bulatnya tetap. Penambaha e tuk □ + = di a a bilangan pecahan dan c bilangan pecahan dengan penyebut yang

sama, perilaku NK dalam menyelesaikan penambahan bentuk □ + b = c, NK menggunakan satu cara yaitu mengubah bentuk penambahan menjadi bentuk pengurangan, menambahkan pembilang dengan pembilang dan penyebutnya tetap. Penambaha e tuk □ + = di a a ila ga pe aha da bilangan pecahan dengan penyebut yang berbeda, perilaku NK dalam menyelesaikan penambahan kriteria □ + = , NK menggunakan satu cara yaitu mengubah bentuk penambahan menjadi bentuk pengurangan dan menyamakan penyebut dengan melihat penyebut satu adalah kelipatan dari penyebut dua. Pembilang dihitung dengan cara penyebut yang sudah disamakan dibagi penyebut semula dan dikalikan dengan pembilang. Terakhir menambahkan pembilang dengan pembilang.

2. IK

IK adalah siswa SD kelas empat yang berusia 10 tahun. IK berasal dari desa Sumberjo. Ayahnya bekerja sebagai penjual nasi dan ibunya bekerja membantu pekerjaan suami. IK adalah anak pertama dari dua bersaudara. Diantara mata pelajaran yang paling disukai adalah matematika dan bahasa Indonesia. Selama penelitian berlangsung IK mendapat nilai 85 dalam ulangan matematika.

Bentuk soal a + b = diberikan dalam 3 soal yang diberikan secara simbolik, figuratif, dan soal cerita. Bentuk a + b = terdiri dari tiga tipe soal berdasarkan pada jenis sukunya. Tipe pertama adalah penambahan bilangan bulat dengan bilangan pecaha, tipe kedua adalah penambahan bilangan pecahan dengan penyebut yang sama, dan ketiga adalah penambahan pecahan dengan penyebut yang berbeda.

Perilaku IK dalam menyelesaikan masalah penambahan bilangan pecahan kriteria a + = □, a + □ = , □ + = adalah sebagai berikut :

Penambaha e tuk a + = □ di a a a ila ga ulat da bilangan pecahan. Perilaku IK dalam menyelesaikan penambahan kriteria a + = □, IK menggunakan satu cara yaitu menambahkan secara langsung seluruh angka-angka yaitu bilangan bulat ditambah penyebut ditambah pembilang untuk mendapatkan pembilangnya dan penyebutnya tetap. Penambahan bentuk a + b

= □ di a a a ila ga pe aha da ila ga pe aha de ga penyebut yang sama, perilaku IK dalam menyelesaikan penambahan bentuk a + = □, IK menggunakan satu cara yaitu menambahkan pembilang dengan pembilang untuk pembilangnya dan penyebutnya tetap. Penambaha e tuk a + = □ di a a a bilangan pecahan dan b bilangan pecahan dengan penyebut yang berbeda, perilaku IK dalam menyelesaikan penambahan bentuk a + = □, IK menggunakan satu cara yaitu menyamakan penyebut terlebih dahulu dengan mencari KPK dari masing-masing penyebut, pembilang dihitung dengan cara penyebut yang sudah disamakan dibagi penyebut semula dan dikalikan dengan pembilang. Terakhir menambahkan pembilang dengan pembilang.

Penambaha e tuk a + □ = di a a a ila ga ulat da bilangan pecahan, perilaku IK dalam menyelesaikan penambahan bentuk a + □ = , IK menggunakan satu cara yaitu mengubah bentuk penambahan kedalam bentuk pengurangan, bilangan bulat dibentuk kedalam bilangan pecahan dengan cara di per satu, bilangan pecahan campuran diubah kedalam bentuk pecahan biasa lalu penyebut disamakan dengan mencari KPK dari masing-masing penyebut, pembilang dihitung dengan cara penyebut yang sudah disamakan dibagi penyebut semula dan dikalikan dengan pembilang. Terakhir mengurangkan pembilang dengan pembilang. Penambaha e tuk a + □ = di a a a ila ga pe aha da bilangan pecahan dengan penyebut yang sama, perilaku IK dalam menyelesaikan penambahan bentuk a + □ = IK menggunakan satu cara yaitu menggunakan satu cara yaitu mengubah bentuk penambahan menjadi bentuk pengurangan, pembilang dihitung dengan mengurangkankan pembilang dengan pembilang dan penyebutnya tetap. Penambaha e tuk a + □ = di a a a bilangan pecahan dan c bilangan pecahan dengan penyebut yang berbeda. Perilaku IK dalam menyelesaikan penambahan bentuk a + □ = , IK menggunakan satu cara yaitu mengubah bentuk penambahan kedalam bentuk pengurangan, untuk menyamakan penyebut mencari KPK dari masing-masing penyebut, pembilang dihitung dengan cara penyebut yang sudah disamakan dibagi penyebut semula dan dikalikan dengan pembilang. Terakhir mengurangkan pembilang dengan pembilang.

Penambaha e tuk □ + = c dimana b bilangan pecahan dan c bilangan pecahan. Perilaku IK dalam menyelesaikan penambahan bentuk □ + = IK menggunakan satu cara yaitu, mengubah bentuk penambahan menjadi bentuk pengurangan, mengubah bentuk pecahan campuran menjadi bentuk pecahan biasa, dalam pengurangannya dikurangkan secara langsung pecahan dengan pecahan dan bilangan bulat tetap. Penambahan e tuk □ + = di a a ila ga pe aha da ila ga pecahan dengan penyebut yang sama. Perilaku IK dalam menyelesaikan penambahan bentuk □ + = IK menggunakan satu cara yaitu mengubah bentuk penambahan menjadi bentuk pengurangan, pembilang dihitung dengan mengurangkankan pembilang dengan pembilang dan penyebutnya tetap. Penambahan e tuk □ + = di a a ila ga pe aha da bilangan pecahan dengan penyebut yang berbeda. Perilaku IK dalam menyelesaikan penambahan bentuk □ + = IK menggunakan satu cara yaitu, mengubah bentuk penambahan kedalam bentuk pengurangan, untuk menyamakan penyebut mencari KPK dari masing-masing penyebut, pembilang dihitung dengan cara penyebut yang sudah disamakan dibagi penyebut semula dan dikalikan dengan pembilang. Terakhir mengurangkan pembilang dengan pembilang.

3. BB

BB adalah siswa SD kelas empat yang berusia 10 tahun. IK berasal dari desa Mondoteko. Ayahnya bekerja sebagai guru dan ibunya ibu rumah tangga. BB adalah anak ke tiga dari tiga bersaudara. Diantara mata pelajaran yang paling disukai adalah bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Selama penelitian berlangsung BB mendapat nilai 70 dalam ulangan matematika.

Perilaku IK dalam menyelesaikan masalah penambahan bilangan pecahan bentuk a + = □, a + □ = , □ + = adalah sebagai berikut :

Penambahan bentuk a + b = □ di a a a ila ga ulat da bilangan pecahan, perilaku BB dalam menyelesaikan penambahan bentuk a + = □ BB menggunakan satu cara yaitu, mengubah bilangan bulat kedalam bentuk bilangan pecahan secara terbalik (bilangan bulat dijadikan penyebut dan pembilangnya satu),

menyamakan penyebutnya dengan cara coba-coba, pembilang dihitung dengan cara penyebut yang sudah disamakan dibagi penyebut semula dan dikalikan dengan pembilang. Terakhir menambahkan pembilang dengan pembilang. Penambahan bentuk a + b = □ di a a a ila ga pe aha da ila ga pecahan dengan penyebut yang sama, perilaku BB dalam menyelesaikan penambahan bentuk a + = □, BB menggunakan satu cara yaitu menambahkan pembilang dengan pembilang untuk pembilangnya dan penyebutnya tetap. Penambahan bentuk a + b = □ di a a a ila ga pe aha da ila ga pe aha de ga penyebut yang berbeda. Perilaku BB dalam menyelesaikan penambahan bentuk a + = □ BB menggunakan satu cara yaitu menyamakan penyebut dengan cara coba - coba, pembilang dihitung dengan cara penyebut yang sudah disamakan dibagi penyebut semula dan dikalikan dengan pembilang. Terakhir menambahkan pembilang dengan pembilangnya dan penyebutnya tetap.

Penambahan e tuk a + □ = a ila ga ulat da ila ga pecahan, perilaku BB dalam menyelesaikan penambahan bentuk a + □ = , BB menggunakan dua cara yaitu pertama, mengubah bentuk penambahan menjadi bentuk pengurangan dan mengurangi secara langsung bilangan bulat dengan bulat dan bilangan pecahannya tetap. Kedua, menerjemahkan suatu gambar pecahan kedalam bentuk pecahan dan dihitung dengan mengurangkan pembilang dengan pembilang. Penambahan e tuk a + □ = a ila ga pe aha da ila ga pe aha dengan pecahan yang penyebutnya sama, perilaku BB dalam menyelesaikan penambahan bentuk a + □ = , BB menggunakan satu cara yaitu mengubah bentuk penambahan menjadi bentuk pengurangan, pembilang dihitung dengan cara mengurangkan pembilang dengan pembilang dan penyebutnya tetap. Penambahan e tuk a + □ = a ila ga pe aha da ila ga pecahan dengan pecahan yang penyebutnya berbeda, perilaku BB dalam menyelesaikan penambahan bentuk a + □ = BB menggunakan dua cara yaitu pertama, mengubah bentuk penambahan menjadi bentuk pengurangan, untuk menyamakan penyebut dengan cara coba - coba, pembilang dihitung dengan

cara penyebut yang sudah disamakan dibagi penyebut semula dan dikalikan dengan pembilang. Terakhir mengurangkan pembilang dengan pembilang. Kedua, mengubah bentuk penambahan menjadi bentuk pengurangan, untuk menyamakan penyebut dengan mengkalikan penyebut dengan penyebut, pembilang dihitung dengan cara penyebut yang sudah disamakan dibagi penyebut semula dan dikalikan dengan pembilang. Terakhir mengurangkan pembilang dengan pembilang dan penyebutnya tetap.

Penambahan e tuk □ + = c dimana b bilangan pecahan dan c bilangan pecahan, perilaku BB dalam menyelesaikan penambahan bentuk □ + = BB menggunakan satu cara yaitu mengubah bentuk penambahan menjadi bentuk pengurangan, pembilang dihitung dengan cara mengurangi secara langsung pecahan dengan pecahan dan bilangan bulatnya tetap. Penambahan e tuk □ + = di a a ila ga pe aha da bilangan pecahan dengan penyebut yang sama, perilaku BB dalam menyelesaikan penambahan bentuk □ + = , BB menggunakan satu cara yaitu mengubah bentuk penambahan menjadi bentuk pengurangan, pembilang dihitung dengan cara mengurangkan pembilang dengan pembilang dan penyebutnya tetap. Penambahan e tuk □ + = di a a ila ga pe aha da bilangan pecahan dengan penyebut yang berbeda, perilaku BB dalam menyelesaikan penambahan bentuk + b = c, BB menggunakan satu cara yaitu, mengubah bentuk penambahan kedalam bentuk pengurangan, menyamakan penyebut yaitu membagi penyebut 1 dengan penyebut 2 apabila ada hasilnya penyebut yang lebih besar digunakan sebagai penyebut, pembilang dihitung dengan cara penyebut yang sudah disamakan dibagi penyebut semula dan dikalikan dengan pembilang. terakhir mengurangkan pembilang dengan pembilang dan penyebutnya tetap.

4. SN

SN adalah siswa SD kelas empat yang berusia 11 tahun. SN berasal dari desa Ketanggi. Ayahnya bekerja sebagai pedagang kayu kalimantan dan ibunya ibu rumah tangga. SN adalah anak

pertama dari tiga bersaudara. Diantara mata pelajaran yang paling disukai adalah matematika dan bahasa Inggris. Selama penelitian berlangsung SN mendapat nilai 100 dalam ulangan matematika.

Perilaku SN dalam menyelesaikan masalah penambahan bilangan pecahan bentuk a + = □, a + □ = , □ + = adalah sebagai berikut :

Penambahan e tuk a + = □ di a a a ila ga ulat da bilangan pecahan, perilaku SN dalam menyelesaikan penambahan bentuk a + = □ SN menggunakan dua cara yaitu, pertama menambahkan secara langsung bilangan bulat dengan pecahan. Kedua menerjemahkan pecahan kedalam bentuk gambar kemudian menyajikan hasil jawaban kedlaam bentuk gambar. Penambahan e tuk a + = □ di a a a ila ga pe aha da bilangan pecahan dengan penyebut yang sama, perilaku SN dalam menyelesaikan penambahan bentuk a + = □, SN menggunakan dua cara yaitu, pertama menambahkan pembilang dengan pembilang untuk pembilangnya dan penyebutnya tetap. Kedua menerjemahkan pecahan kedalam bentuk gambar kemudian menyajikan hasil jawaban kedlaam bentuk gambar. Penambahan e tuk a + = □ di a a a ila ga pe aha da ila ga pecahan dengan penyebut yang berbeda. Perilaku SN dalam menyelesaikan penambahan bentuk a + = □ SN menggunakan dua cara yaitu, pertamamenyamakan penyebut dengan cara mencari kelipatan yang sama dari masing-masing penyebut, pembilang dihitung dengan cara penyebut yang sudah disamakan dibagi penyebut semula dan dikalikan dengan pembilang. Terakhir menambahkan pembilang dengan pembilangnya dan penyebutnya tetap. Kedua menerjemahkan pecahan kedalam bentuk gambar kemudian menyajikan hasil jawaban kedlaam bentuk gambar.

Penambahan e tuk a + □ = a ila ga ulat da ila ga pecahan, perilaku SN dalam menyelesaikan penambahan bentuk a + □ = , SN menggunakan dua cara yaitu pertama, mengubah bentuk penambahan menjadi bentuk pengurangan dan mengurangi secara langsung bilangan bulat dengan bulat dan bilangan pecahannya tetap. Kedua menerjemahkan pecahan kedalam bentuk gambar kemudian menyajikan hasil jawaban kedlaam bentuk gambar.. Penambahan e tuk a + □ = a

bilangan pecahan dan c bilangan pecahan dengan pecahan yang penyebutnya sama, perilaku SN dalam menyelesaikan penambahan bentuk a + □ = , SN menggunakan dua cara yaitu pertama mengubah bentuk penambahan menjadi bentuk pengurangan, pembilang dihitung dengan cara mengurangkan pembilang dengan pembilang dan penyebutnya tetap. Kedua menerjemahkan pecahan kedalam bentuk gambar kemudian menyajikan hasil jawaban kedlaam bentuk gambar. Penambahan e tuk a + □ = a ila ga pe aha da ila ga pe aha dengan pecahan yang penyebutnya berbeda, perilaku SN dalam menyelesaikan penambahan bentuk a + □ = SN menggunakan dua cara yaitu pertama, mengubah bentuk penambahan menjadi bentuk pengurangan, untuk menyamakan penyebut dengan cara mencari kelipatan yang sama dari masing-masing penyebut, pembilang dihitung dengan cara penyebut yang sudah disamakan dibagi penyebut semula dan dikalikan dengan pembilang. Terakhir mengurangkan pembilang dengan pembilang. Kedua menerjemahkan pecahan kedalam bentuk gambar kemudian menyajikan hasil jawaban kedlaam bentuk gambar.

Penambahan e tuk □ + = di a a ila ga pe aha dan c bilangan pecahan, perilaku SN dalam menyelesaikan penambahan bentuk □ + = SN menggunakan dua cara yaitu mengubah bentuk penambahan menjadi bentuk pengurangan, pembilang dihitung dengan cara mengurangi secara langsung pecahan dengan pecahan dan bilangan bulatnya tetap. Kedua menerjemahkan pecahan kedalam bentuk gambar kemudian menyajikan hasil jawaban kedalam bentuk gambar. Penambahan e tuk □ + = di a a ila ga pe aha da ila ga pecahan dengan penyebut yang sama, perilaku SN dalam menyelesaikan penambahan bentuk □ + = , SN menggunakan dua cara yaitu, pertama mengubah bentuk penambahan menjadi bentuk pengurangan, pembilang dihitung dengan cara mengurangkan pembilang dengan pembilang dan penyebutnya tetap. Kedua menerjemahkan pecahan kedalam bentuk gambar kemudian menyajikan hasil jawaban kedlaam bentuk gambar. Penambahan e tuk □ + = di a a ila ga pe aha da bilangan pecahan dengan penyebut yang berbeda, perilaku SN

dalam menyelesaikan penambahan bentuk + b = c, SN menggunakan dua cara yaitu, pertama mengubah bentuk penambahan kedalam bentuk pengurangan, menyamakan penyebut yaitu mencari kelipatan yang sama dari masing-masing penyebut, pembilang dihitung dengan cara penyebut yang sudah disamakan dibagi penyebut semula dan dikalikan dengan pembilang. terakhir mengurangkan pembilang dengan pembilang dan penyebutnya tetap.

5. IH

IH adalah siswa SD kelas empat yang berusia 10 tahun. IH berasal dari desa Sumberjo. Ayah dari IH sudah meninggal dunia, IH dibesarkan oleh seorang ibu yang bekerja serabutan. IH adalah anak kedua dari dua bersaudara. Diantara mata pelajaran yang paling disukai adalah olahraga dan kesenian. Selama penelitian berlangsung SN mendapat nilai 55 dalam ulangan matematika. Perilaku IH dalam menyelesaikan masalah penambahan bilangan pecahan bentuk a + = □, a + □ = , □ + = adalah sebagai berikut :

Penambahan e tuk a + = □ di a a a ila ga ulat da bilangan pecahan, perilaku IH dalam menyelesaikan penambahan bentuk a + = □ IH menggunakan satu cara yaitu, pembilang dihitung dengan cara menambahkan bilangan bulat dengan pembilang dan penyebut dihitung dengan cara menambahkan bilangan bilat dengan penyebut. Penambahan e tuk a + = □ dimana a bilangan pecahan dan b bilangan pecahan dengan penyebut yang sama, perilaku IH dalam menyelesaikan penambahan bentuk a + = □, IH menggunakan satu cara yaitu, menambahkan pembilang dengan pembilang untuk pembilangnya dan penyebutnya tetap. Penambahan e tuk a + = □ di a a a bilangan pecahan dan b bilangan pecahan dengan penyebut yang berbeda. Perilaku IH dalam menyelesaikan penambahan bentuk a + = □ IH menggunakan dua cara yaitu, pertama menyamakan penyebut dengan cara perkalian penyebut, pembilang dihitung dengan cara penyebut yang sudah disamakan dibagi penyebut semula dan dikalikan dengan pembilang. Terakhir menambahkan pembilang dengan pembilangnya dan penyebutnya tetap. Kedua

pembilang dihitug dengan cara menambahkan pembilang dengan pembilang dan penyebut dihitung dengan menambahkan penyebut dengan penyebut.

Penambahan e tuk a + □ = a ila ga ulat da ilangan pecahan, perilaku IH dalam menyelesaikan penambahan bentuk a + □ = , IH menggunakan satu cara yaitu mengubah bentuk penambahan menjadi bentuk pengurangan dan mengurangi secara langsung bilangan bulat dengan bulat dan bilangan pecahannya tetap. Penambahan e tuk a + □ = a ila ga pe aha da bilangan pecahan dengan pecahan yang penyebutnya sama, perilaku IH dalam menyelesaikan penambahan bentuk a + □ = , IH menggunakan satu cara yaitu mengubah bentuk penambahan menjadi bentuk pengurangan, pembilang dihitung dengan cara mengurangkan pembilang dengan pembilang dan penyebutnya tetap. Penambahan e tuk a + □ = a ila ga pe aha da bilangan pecahan dengan pecahan yang penyebutnya berbeda, perilaku IH dalam menyelesaikan penambahan bentuk a + □ = c IH menggunakan satu cara yaitu mengubah bentuk penambahan menjadi bentuk pengurangan, pembilang dihitung dengan cara mengurangkan pembilang dengan pembilang dan penyebut dihitung dengan cara mengurangkan penyebut dengan penyebut.

Penambahan e tuk □ + b = c dimana b bilangan pecahan dan c bilangan pecahan, perilaku IH dalam menyelesaikan penambahan bentuk □ + = IH menggunakan satu cara yaitu mengubah bentuk penambahan menjadi bentuk pengurangan, pembilang dihitung dengan cara mengurangi secara langsung pecahan dengan pecahan dan bilangan bulatnya tetap. Penambahan e tuk □ + = di a a ila ga pe aha da bilangan pecahan dengan penyebut yang sama, perilaku IH dalam menyelesaikan penambahan bentuk □ + = , IH menggunakan satu cara yaitu, mengubah bentuk penambahan menjadi bentuk pengurangan, pembilang dihitung dengan cara mengurangkan pembilang dengan pembilang dan penyebutnya tetap.Penambahan e tuk □ + = di a a ila ga pe aha dan c bilangan pecahan dengan penyebut yang berbeda, perilaku IH dalam menyelesaikan penambahan bentuk + b = c, IH menggunakan satu cara yaitu, mengubah bentuk penambahan

kedalam bentuk pengurangan, pembilang dihitung dengan cara mengurangkan pembilang dengan pembilang dan penyebut dihitung dengan cara mengurangkan penyebut dengan penyebut.

6. TG

TG adalah siswa SD kelas empat yang berusia 10 tahun. TG berasal dari desa Sumberjo. TG dibesarkan oleh seorang ibu yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga. TG adalah anak ke dua dari dua bersaudara. Diantara mata pelajaran yang paling disukai adalah IPS dan agama. Selama penelitian berlangsung BB mendapat nilai 70 dalam ulangan matematika.

Perilaku TG dalam menyelesaikan masalah penambahan bilangan pecahan bentuk a + = □, a + □ = , □ + = adalah sebagai berikut :

Penambahan e tuk a + = □ di a a a ila ga ulat da bilangan pecahan, perilaku TG dalam menyelesaikan penambahan bentuk a + = □ TG menggunakan satu cara yaitu, pembilang dihitung dengan cara mengkalikan bilangan bulat dengan penyebut yang kemudian ditambahkan dengan pembilang dan penyebutnya tetap. Penambahan e tuk a + = □ di a a a bilangan pecahan dan b bilangan pecahan dengan penyebut yang sama, perilaku TG dalam menyelesaikan penambahan bentuk a + b = □, TG menggunakan satu cara yaitu menambahkan pembilang dengan pembilang untuk pembilangnya dan penyebutnya tetap. Penambahan e tuk a + = □ di a a a ila ga pe aha da bilangan pecahan dengan penyebut yang berbeda. Perilaku TG dalam menyelesaikan penambahan bentuk a + = □ TG menggunakan satu cara yaitu menyamakan penyebut dengan cara perkalian penyebut, pembilang dihitung dengan cara penyebut yang sudah disamakan dibagi penyebut semula dan dikalikan dengan pembilang. Terakhir menambahkan pembilang dengan pembilangnya dan penyebutnya tetap.

Penambahan e tuk a + □ = a ila ga ulat da ila ga pecahan, perilaku TG dalam menyelesaikan penambahan bentuk a + □ = , TG menggunakan satu cara yaitu mengubah bentuk penambahan menjadi bentuk pengurangan dan mengurangi secara langsung bilangan bulat dengan bulat dan bilangan pecahannya

Dokumen terkait