• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Deskripsi Hasil Penelitian

4) Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan mengevaluasi proses dan hasil tindakan yang dilakukan peneliti. Refleksi dalam penelitian tindakan adalah mengkaji apa yang telah dihasilkan atau yang belum tuntas dengan tindakan perbaikan yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil refleksi, maka tindakan berikutnya dapat ditemukan.

Adapun yang dijadikan ukuran “berhasil” terhadap tindakan yang dilaksanakan dalam satu siklus penelitian berpedoman kepada beberapa kriteria antara lain (a) proses pembelajaran, dan (b) hasil pembelajaran. Berikut akan diberikan penjelasan dari kedua kriteria tersebut.

a) Proses pembelajaran, maksudnya dengan melihat dari segi berhasilnya guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, dan berhasilnya siswa mengikuti pembelajaran. Guru dikatakan berhasil melaksanakan pembelajaran dapat dilihat dari kemudahan guru dalam melaksanakan rencana tindakan. Rencana tindakan dianggap mudah dilaksanakan, jika guru selama kegiatan pembelajaran tidak mengalami masalah yang serius yang berhubungan dengan materi, fasilitas, dan prosedur. Disamping itu juga rasa senang dan antusias guru dalam mengajar.

Sedangkan untuk melihat berhasilnya siswa dalam mengikuti pembelajaran dapat dilihat dari mudah atau tidaknya mereka untuk memahami materi pembelajaran melalui strategi mengajar yang digunakan guru, serta melihat senang atau tidaknya mereka selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

b) Untuk menunjukkan berhasilnya pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar 21 orang siswa kelas IV sebagai subyek. Rencana tindakan dianggap berhasil unutk meningkatkan pemahaman siswa terhadap pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik apabila rata-rata tes akhir siswa tersebut memenuhi kriteria ketuntasan belajar yang ditetapkan Ditjen Dikdasmen, 1994, serta respon yang ditunjukkan siswa setelah kegiatan berlangsung adalah respon positif.

b.Siklus II

Pada siklus II ini, tindakan yang diberikan bertujuan untuk memperbaiki kekurangan pada siklus pertama. Pada siklus II ini juga melalui tahap: (1)

perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, (4) refleksi pembelajaran matematika kelas IV SD Negeri Kapuhan 2. Siklus 2, 3, 4, 5 dst dimungkinkan untuk dilaksanakan jika hasil siklus II belum menunjukkan peningkatan keaktifan siswa terhadap pembelajaran geometri melalui Pendekatan Realistik. Siklus dihentikan jika dalam penelitian ini telah diperoleh adanya peningkatan keaktifan siswa terhadap pembelajaran matematika.

F. Pengumpulan Data dan Instrumen 1.Peubah

Dalam penelitian ini, peubahnya adalah keaktifan siswa dalam pembelajaran geometri khususnya tentang menemukan luas bangun datar jajar genjang dan segitiga.

2.Indikator

Menemukan luas bangun datar jajar genjang dan segitiga. 3. Cara pengumpulan data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Teknik pengumpulan data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah tes dan wawancara.

4.Instrumen

Tujuan utama penelitian ini adalah peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika sekolah dasar melalui pendekatan matematika realistik. Berdasarkan keterangan di atas, maka instrumen yang digunakan adalah:

a. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati proses pembelajaran. Pada penelitian ini, digunakan dua macam lembar observasi yaitu lembar observasi sikap siswa yang ditampakkan pada saat pembelajaran berlangsung dan lembar observasi pelaksanaan Pembelajaran Matematika Realistik.

b. Tes

Tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa baik kemampuan awal, perkembangan atau peningkatan kemampuan selama dikenai tindakan dan kemampuan pada akhir siklus tindakan. Tes diberikan kepada setiap siswa yang berupa soal-soal secara tertulis pada setiap akhir siklus

G. Kriteria Keberhasilan

Berikut ini adalah kriteria keberhasilan yang dicapai.

No Peubah Indikator Kondisi

Awal

Kondisi Akhir

I II

1 Prestasi Belajar Rata-rata nilai siswa dalam mengerjakan sal-soal ulangan tentang luas segitiga dan jajar genjang

62 70 80

Persentase jumlah sisa yang mencapai KKM

32 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur dan Hasil Penelitian

1. Prosedur Penelitian

Sebelum melaksanakan tindakan, tepatnya pada hari Sabtu tanggal 16 Juni 2012, peneliti meminta ijin kepada Kepala Sekolah untuk melakukan penelitian dan mewawancarai beberapa siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa diperoleh informasi bahwa pembelajaran matematika yang berlangsung terkesan monoton dan membosankan. Mereka merasa jenuh dan terkadang bahkan sampai tidak paham sama sekali dengan materi yang disampaikan guru karena proses pembelajaran yang kurang menarik, kurangnya variasi guru dalam penggunaan alat peraga dan ditambah lagi dengan materi yang sulit. Oleh karena itu mereka menyatakan kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran matematika yang berlangsung di kelas saat itu.

Peneliti mengadakan penelitian materi geometri pada pertengahan bulan Juli 2012. Berikut adalah Indikator/Aspek Pengamatan keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung:

Kegiatan Awal

1. Bersemangat dalam belajar

2. Antusias dalam mengikuti pelajaran

3. Menjawab pertanyaan yang diajukan guru dengan berani dan baik

4. Merespon masalah yang diberikan

5. Menggunakan sarana dan prasaran yang diperlukan Kegiatan Inti

6. Bekerja dalam kelompok, dan aktif mendiskusikan masalah yang diberikan

7. Diskusi antar kelompok secara klasikal 8. Mendemonstrasikan alat peraga dengan benar 9. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok 10. Menanggapi hasil diskusi kelompok lain

11. Menanyakan hal (materi) yang masih kurang paham KegiatanAkhir

12. Mencatat rangkuman pembelajaran 13. Mengerjakan tugas akhir

Adapun beberapa hal yang disesuaikan berkaitan dengan pelaksanaan penelitian ini jadwal belajar matematika yang harusnya pada jam ketiga setelah istirahat menjadi jam pertama. Peneliti meminta untuk pelaksanaan jam pertama agar kondisi siswa benar-benar masih dalam keadaan fresh. Hal ini tidak menjadi masalah bagi kepala sekolah dan siswa karena sebelum menentukan jadwal matematika dan tindakan penelitian sudah diinformasikan kepada siswa bahwa jam matematika diajukan dan untuk pelajaran yang lain dilaksanakan setelah pelajaran matematika selesai.

Kemudian melalui hasil diskusi dengan guru kelas IV, guru sangat antusias mengatakan akan siap melaksanakan tindakan dengan menggunakan pendekatan realistik pada materi geometri. Guru tersebut sangat menanggapi karena selama pembelajaran matematika yang ia terapkan cenderung mengabaikan keaktifan siswa dalam pembelajaran dan kurang memperhatikan dalam optimalisasi pemanfaatan media yang sudah tersedia di sekolah. Dengan hal ini, atas ijin kepala sekolah dan persetujuan guru kelas IV, peneliti menjelaskan tentang prinsip pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik kepada guru matematika dan sekaligus menjelaskan tujuan dari penelitian yang akan dilaksanakan.

Berdasarkan program yang telah dibuat guru, peneliti diberi kesempatan untuk mengadakan penelitian materi geometri pada pertengahan bulan Juli 2012. Adapun beberapa hal yang disesuaikan berkaitan dengan pelaksanaan penelitian ini jadwal belajar matematika yang harusnya pada jam ketiga setelah istirahat menjadi jam pertama. Peneliti meminta untuk pelaksanaan jam pertama agar kondisi siswa benar-benar masih dalam keadaan fresh. Hal ini tidak menjadi masalah bagi guru dan siswa karena sebelum menentukan jadwal matematika dan tindakan penelitian sudah diinformasikan kepada siswa bahwa jam matematika diajukan dan untuk pelajaran yang lain dilaksanakan setelah pelajaran matematika selesai.

Selanjutnya peneliti bersama guru menyepakati pelaksanaan tindakan dilakukan agar dapat berjalan secara sistematis sehingga guru kelas dapat mempersiapkan segala kelengkapan pembelajaran berdasarkan kriteria pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan realistik yang telah disepakati bersama dengan peneliti. Selain itu peneliti bersama guru juga menyepakati bahwa tindakan pembelajaran dilaksanakan pada hari senin dan hari selasa sesuai dengan jadwal pelajaran matematika yang telah disusun pada program semester oleh pihak sekolah. Pada hari kamis yang merupakan jadwal pelajaran matematika, digunakan oleh guru kelas IV untuk menyelesaikan soal-soal latihan yang lebih banyak lagi sebagi tindak lanjut dalam pembelajaran matematika tersebut. Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh guru yang mengajar kelas IV, yang sebelumnya telah mendapatkan penjelasan terhadap skenario pembelajaran tentang “Penerapan Pendekatan Realistik untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Geometri Siswa Kelas IV SD Negeri Kapuhan 2”.

Pelaksana tindakan adalah guru kelas IV, karena peneliti sebagai pengamat ingin mengamati siswa sebagai subjek penelitian secara lebih mendalam sejak proses pemberian tindakan sampai tindakan berakhir. Dalam melaksanakan tindakan, peneliti dibantu oleh rekan guru di SDN Kapuhan 2 yang bernama Sukarni, yang bertindak sebagai observer II. Adapun waktu yang disediakan untuk pemberian tindakan dalam satu siklus adalah disesuaikan dengan kompetensi dasar materi yang akan dibahas untuk siklus I dilaksanakan dua kali tindakan atau 4 x 35 menit (2 x pertemuan), dan untuk siklus II dilaksanakn dua kali pertemuan juga atau 4 x 35 menit (2 x pertemuan). Dalam penelitian ini, prosedur penelitian berdasarkan atas prosedur penelitian tindakan kelas, yang meliputi empat tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

2. Hasil Penelitian

Pada bagian ini dikemukakan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Tahap pelaksanaan tindakan merupakan penerapan rancangan tindakan yang telah disusun berupa desain pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik.

Pelaksanaan tindakan ini dilakukan dengan tujuan memantau peningkatan keterlibatan siswa dalam pembelajaran matematika. Pelaksanaan tindakan ini akan dilakukan dengan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan dalam penelitian tindakan kelas. Prosedur pelaksanaan tindakan ini dilakukan dalam dua siklus.

a. Siklus I

Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Selama pembelajaran berlangsung, peneliti dengan dibantu oleh rekan guru mengadakan pengamatan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan. Pada tindakan siklus I rencana pembelajaran geometri bangun datar difokuskan pada tujuan pembelajaran agar siswa dapat melakukan peragaan untuk dapat menemukan sifat-sifat dan ciri-ciri bangun datar jajar genjang.

Pembelajaran pada tindakan siklus I direncanakan dilaksanakan 4 x 35 menit (2xpertemuan). Rencana tindakan dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran. Dengan persetujuan guru kelas IV rencana tindakan akan dilakukan melalui pembelajaran realistik. Pembelajaran realistik mengharapakan siswa dapat mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan nyata yang dialami sehari-hari dan dapat meningkatkan keterlibatan siswa secara penuh sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar matematika siswa.

1. Pertemuan Pertama a) Rencana Tindakan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah peneliti membuat persiapan untuk melaksanakan pembelajaran pada siklus I pertemuan pertama. Persiapan yang dibuat adalah berupa pembuatan rencana pembelajaran, dan mempersiapkan instrumen penelitian yang diperlukan antara lain; mempersiapkan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran realistik, wawancara dengan siswa dan guru, RPP matematika melalui pendekatan realistik, LKS, tes hasil belajar siswa yang nantinya akan selalu dipersiapkan guru setiap pelaksanaan

proses pembelajaran, sesuai dengan materi pelajaran pada tiap pertemuan dalam tiap siklus. Rencana pembelajaran yang disusun mengacu pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) 2006.

Sesuai dengan perubahan yang diharapkan, maka indikator keberhasilan tindakan pada siklus ini dikatakan berhasil jika terjadi perubahan dan peningkatan keefektifan kegiatan guru dan keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Kegiatan guru dikatakan efektif jika dalam menyajikan materi pembelajaran memenuhi langkah-langkah pembelajaran yang telah disusun dalam RPP dan sesuai dengan kriteria dari lembar pengamatan bahwa guru sudah baik dalam menerapkan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan realistik. Sementara untuk kategori keterlibatan siswa dalam pembelajaran yaitu siswa secara aktif dan penuh antusias dalam mengikuti peelajaran yang ditandai oleh siswa dapat melaksakanan kegiatan yang diminta oleh guru serta mampu mempertanggungjawabkannya di depan kelas. Selain itu, diharapkan pula terjadi perubahan pada pemahaman konsep siswa, khususnya konsep tentang geometri.

b) Pelaksanaan Tindakan

Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 16 Juni 2012 mulai pukul 07.30 – 08.45 WIB. Materi pokok pembelajaran pada pertemuan pertama ini adalah menentukan luas jajar genjang, dengan Indikatornya adalah: (1) menggambar bangun datar jajar genjang (2) menentukan rumus luas jajar genjang (3) menentukan luas daerah jajar genjang.

Pada pertemuan pertama ini, pada tahap awal kegiatan berlangsung selama 10 menit. Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam yang kemudian dilanjutkan dengan pembacaan doa sebelum belajar, serta guru mengajukan pertanyaan kepada siswa secara klasikal. Dapatkah kamu menyebutkan benda-benda bangun datar yang pernah kamu amati di lingkungan sekitarmu? Dapatkah kamu membedakannya dan menyebutkan satu persatu? Coba siapa yang bisa menjelaskan!. Berdasarkan jawaban dari siswa, guru memberitahukan materi yang akan dipelajari. Selanjutnya guru memotivasi siswa untuk mengetahui pentingnya geometri dalam kehidupan sehari-hari dan hubungannya dengan materi lain. Kegiatan selanjutnya yang dilakukan oleh guru adalah bersama siswa menyiapkan berbagai bentuk bangun datar dengan media (KIT Matematika dan Media Kontekstual) dan bahan pembelajaran, seperti: karton atau kertas manila, penggaris, spidol, gunting atau cutter dan lain-lain serta menyiapkan lembar kerja siswa untuk dibagikan ke siswa.

Pada kegiatan ini, proses pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan realistik. Siswa diminta membentuk kelompok, dari 21 siswa dibagikan ke dalam 5 kelompok, yang berarti masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 anak. Guru kemudian menjelaskan dengan menunjukkan serta membagikan berbagai alat/media pembelajaran berbentuk bangun datar jajar genjang. Setiap kelompok mencermati dengan teliti sifat-sifat bangun datar jajar genjang

Selanjutnya, guru meminta siswa untuk bergabung ke kelompoknya dan kemudian guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan diberi tugas seperti yang terdapat pada LKS, yaitu melakukan peragaan, mendiskusikan, dan

mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar jajar genjang. Berdasarkan LKS, maka siswa melakukan peragaan, lalu siswa diminta untuk mendiskusikan yang kemudian hasilnya ditulis pada lembar yang telah tersedia. Dalam pembagian kelompok ini, ada beberapa masalah yang dihadapi yaitu, pada saat mengangkat kursi dan meja menghabiskan banyak waktu. Untuk itu strategi yang digunakan guru adalah menyuruh siswa mengatur dua meja berdekatan dan mengingatkan siswa untuk hari berikutnya kelas sudah diatur terlebih dahulu dalam 4 kelompok. Hal ini dilakukan agar pembelajaran pada siklus berikutnya berlangsung sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

Melalui kegiatan diskusi yang diterapkan oleh guru, siswa dibawa untuk menemukan dan memecahkan masalah yang dihadapi secara bersama-sama. Mereka juga diajarkan untuk saling bertanya jawab antar anggota dalam kelompok untuk saling bernegosiasi untuk menemukan gagasan yang tepat. Tugas yang diberikan oleh guru kepada mereka dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari atau masalah nyata siswa, demi terciptanya proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan realistik.

Guru mengamati kelompok siswa dan mengarahkan kelompok yang mengalami kesulitan dalam memahami isi/materi pelajaran. Pengamatan pada pertemuan ini terlihat bahwa sudah lumayan yang ikut berpartisipasi dalam kelompoknya namun untuk tugas bertanya masih siswa yang itu-itu saja. Partisipasi yang dilakukan oleh seluruh siswa hanya mengisi LKS untuk menentukan bangun datar jajar genjang yang ada di sekitar. Siswa terlihat sedikit kesulitan untuk mengidentifikasi sifat-sifat pada bangun datar jajar genjang. Dalam kerja kelompok

ini, sebagian siswa masih terlihat bekerja sendiri. Hal tersebut disebabkan siswa belum terbiasa untuk ikut terlibat dalam pembelajaran berkelompok. Siswa telah terbiasa untuk diam dan menerima pembelajaran sepenuhnya dari guru melalui metode tradisional yang diterapkan.

Kegiatan selanjutnya, siswa secara perwakilan kelompok diminta untuk maju ke depan kelas mempresentasikan hasil pekerjaan LKS. Pada kegiatan ini, terlihat siswa masih ragu-ragu untuk maju ke depan kelas untuk melakukan presentasi. Akhirnya guru menunjuk wakil dari salah satu kelompok untuk maju mempresentasikan hasil kerjanya. Setelah selesai presentasi, kelompok yang lainpun masih terlihat ragu untuk maju mempresentasikan hasil kerjanya. Guru kemudian membuat urutan maju untuk wakil kelompok yang akan mempresentasikan hasil kerja berikutnya. Di sini terlihat bahwa peran guru masih dominan dalam kegiatan pembelajaran.

Siswa yang mengajukan pertanyaan atau memberikan ide maupun pendapat juga baru sebagian kecil saja yang terlibat. Pada kegiatan pembelajaran ini, walaupun guru telah melakukan pemodelan (memperagakan) penemuan sifat-sifat bangun itu di depan kelas, namun siswa belum berani tampil secara maksimal.

Pada kegiatan penutup, siswa mengumpulkan hasil pekerjaan LKS, guru juga memberikan tugas lanjutan untuk menggambar bangun datar jajar genjang pada buku berpetak untuk kemudian dihitung banyak petak pada gambar jajar genjang tersebut. Mereka harus mampu menemukan sendiri solusi dari permasalahan/tugas tersebut, kemudian guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan pelajaran dan menyamakan persepsi terhadap materi yang telah

dipelajari. Tetapi pada kenyataannya guru dan siswa tidak sempat menyimpulkan secara penuh karena waktunya selesai. Guru kemudian menutup pembelajaran pertemuan pertama pada siklus I.

c) Observasi

Pada bagian observasi ini dibahas mengenai pengumpulan data dan analisis data hasil observasi pada pertemuan pertama dalam siklus I. Observasi dilakukan terhadap guru dan siswa selama proses pembelajaran. Hasil observasi yang dilakukan dapat dilaporkan sebagai berikut:

(1) Penampilan guru dengan menerapkan pendekatan realistik 1. Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal dilaksanakan pada kategori sudah cukup baik, karena guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sebagian memenuhi prinsip pembelajaran matematika realistik dimana melalui bimbingan guru, siswa diberi kesempatan untuk membangun dan menemukan kembali tentang konsep-konsep matematika melalui pemberian informasi bangun datar apa saja yang mereka temukan dan bentuknya seperti apa. Guru telah melakukan kegiatan apersepsi untuk mengecek kemampuan prasyarat walaupun kurang maksimal, dan siap membentuk siswa belajar dalam kelompok.

2. Kegiatan Inti

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada tahap ini juga masih dalam kategori cukup, karena selama proses pembelajaran guru masih lebih sering meminta atau menyuruh siswa melakukan sesuatu dan guru lebih banyak berbicara

sementara siswa diam saja. Contohnya, pada saat pelaksanaan kegiatan diskusi kelompok guru banyak meberikan ceramah sehingga siswa merasa terganggu untuk menyelesaikan LKS yang telah dibagikan. Selama proses juga guru masih terlihat kurang memberikan kesempatan bertanya kepada siswa yang mencerminkan kegiatan pembelajaran yang interaktif. Kemudian, dalam pengelolaan waktu pembelajaran kurang karena waktu tersita oleh penjelasan tambahan dari guru. Padahal, menurut prinsip matematika realistik fungsi guru hanyalah sebagai fasilitator, siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan model-modelnya sendiri sehingga guru dituntut untuk dapat memberikan bantuan proses konstruksi siswa dalam pikirannya.

3. Penutup

Pada bagian penutup belum sempat merangkum materi yang dipelajari secara keseluruhan karena terbatasnya waktu. Sehingga pada akhir kegiatan pembelajaran guru hanya memberikan tugas lanjutan dan sedikit kesimpulan dan meminta mengumpulkan hasil pekerjaan siswa .

Berikut ini dipaparkan hasil observasi yang dilakukan oleh dua observer terhadap keterlibatan siswa dalam pembelajaran.

Tabel 4.1

Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran

Menggunakan Pendekatan Realistik Pada Pertemuan Pertama Siklus I

No Skor Observer I Observer II 1. 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2. 4 3 4 4 4 3 4 4

3 3 4 3 3. 4 4 4 4 Jumlah 46 45 Persentasi (%) 70,77 69,23

Berdasarkan data observasi yang dilakukan oleh observer I terhadap keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran pada tabel Diperoleh jumlah skor 46. Dengan demikian persentase nilai rata-rata adalah 70,77. Observasi yang dilakukan observer II jumlah skor yang diperoleh 45 dengan persentase 69,23. Persentase nilai rata-rata adalah 70. berarti taraf keberhasilan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran berdasarkan observasi oleh observer I dan II termasuk kategori cukup.

d) Refleksi

Ada beberapa permasalahan yang dirasa menghambat pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan realistik, yaitu: (1) guru belum mampu secara maksimal untuk mengatur waktu, dan dalam pembagian kelompok mengangkat kursi dan meja membutuhkan waktu lebih, (2) guru masih terlihat dominan dalam menyampaikan informasi, (3) guru kurang merata dalam melakukan bimbingan terhadap siswa, (4) guru kurang memberikan motivasi terhadap siswa untuk aktif bertanya dan menyampaikan pendapat, (5) guru masih kesulitan dalam melakukan penilaian.

Hambatan yang dialamui siswa, antara lain: (1) siswa belum terbiasa dengan penerapan pendekatan realistik dalam pembelajaran, (2) siswa kurang terbiasa bekerja secara berkelompok, (3) siswa masih belum termotivasi untuk

melakukan presentasi, (4) siswa masih canggung dalam memperagakan alat peraga, (5) siswa kurang efektif dalam memaksimalkan waktu.

Untuk mengatasi masalah ini, guru harus aktif dalam mendorong dan memotivasi siswa untuk bertanya maupun mengemukakan gagasannya dengan cara memberikan pujian atau pemberian nilai tersendiri bagi yang mampu bertanya. Guru juga harus cepat tanggap terhadap permasalahan yang dialami siswa. Bila ada siswa yang bertanya terhadap materi yang masih kurang dipahami maka guru berkewajiban menerangkannya secara mendetail sampai siswa tersebut benar-benar paham.

2. Pertemuan Kedua a) Rencana Tindakan

Rencana tindakan dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan pada pertemuan pertama. Sesuai dengan perubahan yang diharapkan, maka indikator keberhasilan tindakan pada pertemuan pertama dapat dikatakan berhasil jika terjadi perubahan dan peningkatan atas hambatan yang ditemukan pada pertemuan pertama, guru juga diharapkan sudah mampu secara maksimal untuk mengatur waktu. Selain itu guru diminta agar mampu membimbing siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan dan membiarkan siswa menemukan sendiri konsep-konsep matematika. Guru sudah dapat memotivasi siswa agar aktif bertanya maupun mengemukakan pendapat.

Pelaksanaan pertemuan kedua bertujuan untuk menentuan sifat-sifat bangun datar segitiga dan menemukan luasnya. Pelaksanaan pertemuan kedua pada hari Selasa tanggal 17 Juli 2012, pukul 07.05-08.15 WIB. Pelajaran diawali guru

dengan memeriksa hasil pekerjaan/tugas yang diberikan pada pertemuan sebelumnya, kemudian dilanjutkan dengan memberitahukan bahwa topik yang akan dikaji merupakan lanjutan dari pertemuan pertama yang mana siswa akan mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang kubus, balok, limas, dan silinder melalui peragaan.

Kegiatan ini seperti yang telah dilakukan sebelumnya yaitu dengan melakukan peragaan untuk dapat dengan mudah memahami dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menentukan sifat-sifat bangun datar segitiga,

Dokumen terkait