• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

2.2 Mikrokontroller ATMega 8535

2.2.4 Register Serba Guna (General Purpose Register)

ATMega8535 memiliki 32 byte register serbaguna yang terletak pada awal alamat RAM. Dari 32 byte register serba guna 6 byte terakhir juga digunakan sebagai register pointer yaitu register pointer X,register pointer Y dan Register pointer Z.

Gambar 2.5 Register Serba guna

2.2.5 USART (Universal Synchronous and Asynchoronous Serial Receiver And Transmitter)

Universal Synchronous Serial Receiver and Transmitter (USART) juga merupakan salah satu metode komunikasi serial yang dimiliki oleh ATMega8535.

USART merupakan komunikasi yang memiliki fleksibilitas yang tinggi, yang dapat kita gunakan untuk melakukan transfer data baik antara mikrokontroler maupun dengan modul-modul eksternal termasuk PC yang memiliki fitur UART.

USART memungkinkan transmisi data baik secara synchronous maupun asynchronous sehingga dengan demikian USART pasti kompatibel dengan UART.

Pada ATMega8535,pengaturan secara umum pengaturan mode komunikasi baik Synchronous maupun Asynchronous adalah sama, perbedaannya hanya terletak pada sumber clocknya saja. Pada mode Asynchronous masing -masing Peripheral memiliki sumber clock sendiri sedang kan pada mode Synchronous hanya ada satu sumber clock yang digunakan secra bersama- sama. Dengan demikian secara hardware untuk mode Asynchronous hanya membutuhkan 2 pin yaitu TXD dan RXD sedangkan untuk mode Synchronous harus 3 pin yaitu TXD,RXD dan XCK.

2.2.6 Status Register (SREG)

Register SREG digunakan untuk menyimpan informasi dari hasil operasi aritmatika yang terakhir . Informasi-informasi dari register SREG dapat digunakan untuk mengubah alur program, yang sedang dijalankan dengan mengunakan instruksi percabangan . Data SREG akan selalu berubah jika setiap instruksi atau operasi padaALU dan datanya tidak otomatis tersimpan apabila terjadi instruksi percabangan baik karena instruksi maupun lompatan.

Gambar 2.6 Status Register

Status Register ATMega8535 :

 Bit 7 – I : Global Interrupt Enable

Bit I digunakan untuk mengaktifkan interrupsi secara umum ( interrupsi global). Jika bit I benilai “1” maka interrupsi secara umum akan aktif , tetapi jika bernilai “0” maka tidak ada satupun interrupsi yang aktif.Pengaturan jenis-jenis interrupsi apa sja yang akan aktif dilakukan dengan mengatur register kontrol yang sesuai dengan jenis interrupsi tersebut, dengan terlebih dahulu mengaktifkan interupsi global,yaitu bit I diset‟1‟.

 Bit 6 – T : Bit Copy Storage

Bit T digunakan untuk mementukan bit sumber atau bit tujuan pada instruksi bit copy. Pada instruksi BST, data akan dicopy dari register ke bit T( Bit T sebagai tujuan) sedangkan pada instruksi BLD, bit T akan di copy ke register ( Bit T Sebagai Sumber).

 Bit 5 – H : Half carry Flag

Bit H digunakan untuk menunjukkan ada tidaknya setengah carry pada operasi aritmatika BCD,yaitu membagi satu byte data menjadi dua bagian (masing-masing 4 bit) dan masing-masing bagian dianggap sebagai 1 digit desimal.

 Bit 4 – S: Sign bit

Bit S merupakan kombinasi antara bit V dan bit N, yaitu dengan meng-XOR-kan bit V dan bit N.

 Bit 3 – V : Two‟s Complement over flow flag

Bit V digunakan untuk mendukun operasi aritmatika komplemen 2.Jika terjadi luapan pada operasi aritmatika bilangan komplemen 2 maka akan menyebabkan bit V bernilai “1”.

 Bit 2 - N : Negative Flag

Bit N digunakan untuk menunjukkan apakah hasil sebuah operasi aritmatika ataupun operasi logika bernilai negatif atau tidak.Jika hasilnya negatif maka bit N bernilai “1” dan jika hasilnya bernilai positif maka bit N bernila ‟0”.

 Bit 1 - Z : Zero Flag

Bit Z digunakan untuk menunjukkan hasil operasi aritmatika ataupun operasi logika apakah bernilai nol atau tidak.Jika hasilnya nol maka bit Z bernilai

“1” dan jika hasilnya tidak nol maka bit Z bernilai‟0”.

 Bit 0 – C : Carry flag

Bit C digunakan untuk menunjukkan hasil operasi aritmatika ataupun logika apakah ada carry atau tidak.Jika ada carry maka bit C bernilai ‟1” dan jikatidak ada carry maka bit C akan bernilai “0”.

2.3 MQ-7 Sensor Gas CO

Sensor MQ-7 merupakan sensor gas karbon monoksida (CO) yang berfungsi untuk mengukurkonsentrasi gas karbon monoksida (CO). Sensor ini memiliki sensitivitas tinggi dan waktu respon yang cepat. Keluaran yang dihasilkan oleh sensor ini adalah berupa sinyal analog. Sensor ini juga

membutuhkan tegangan direct current (DC) sebesar 5V. Pada sensor ini terdapat nilai resistansi sensor (Rs) yang dapat berubah bila mendeteksi gas dan juga sebuah pemanas yang digunakan sebagai pembersih sensor dari kontaminasi udara dari luar. Sensor ini mampu mendeteksi kadar nilai karbon monoksida dalam udara dengan cakupan antara 20-2000 ppm.

Sensor ini digunakan untuk mendeteksi keberadaan gas CO (karbon monoksida) yang merupakan hasil pembakaran pada kendaraan. Sensor ini terdiri dari keramik Al2O2 , lapisan tipis SnO2, elektroda serta heater yang digabungkan dalam suatu lapisan kerak yang terbuat dari plastik dan stainless. Apabila terdeteksi gas CO maka tegangan output pada sensor akan naik, sehingga konsentrasi gas akan menurun dan terjadi proses deoksidasi. Akibatnya permukaan dari muatan negatif oksigen akan berkurang, ketinggian permukaan sambungan penghalang pun akan ikut terjadi. Hal ini mengakibatkan penurunan resistansi sensor yang juga memiliki sebuah heater sebagai pembersih udara.

Sensor ini memerlukan tegangan pemanas (power heater) sebesar 5V, resistansi beban (load resistance), dan keluaran sensor dihubungkan ke pin ADC (pengubah nilai analog ke digital), sehingga keluaran dapat ditampilkan dalam bentuk sinyal digital. Maka nilai digital yang berupa keluaran sensor ini dapat ditampilkan pada penampil cairan kristal penampil.

Gambar 2.7 Sensor MQ-7

MQ-7 digunakan dalam peralatan untuk mendeteksi gas karbon monoksida (CO) dalam kehidupan sehari-hari, industri, atau mobil. Fitur dari sensor gas MQ7 ini adalah mempunyai sensitivitas yang tinggi terhadap karbon monoksida (CO), stabil, dan berumur panjang. Sensor ini menggunakan catu daya heater : 5V AC/DC dan menggunakan catu daya rangkaian : 5VDC, jarak pengukuran : 20 - 2000ppm untuk ampu mengukur gas karbonmonoksida.

Bentuk sensor ini mirip dengan sensor MQ-3 yang digunakan untuk mendeteksi alkohol. Kemasan sensor MQ-7 tersedia dalam dua macam yaitu dari bahan metal dan plastic. Sensor ini memiliki sensitivitas yang tinggi dan waktu respon yang cepat. Output sensor berupa resistansi analog. Rangkaian driver pun sangat sederhana, yang dibutuhkan hanya suplai daya 5V untuk heater coil, menambahkan resistansi beban (RL), dan menghubungkan output ke ADC.

Struktur dan konfigurasi sensor gas MQ-7 Pertama adalah material sensor yaitu tin dioxide (SnO2). MQ-7 memiliki 6 pin, 4 pin yang digunakan untuk mengambil sinyal, dan 2 pin digunakan untuk memberikan pemanasan material sensor.

Hambatan permukaan sensor Rs diperoleh melalui dipengaruhi sinyal output tegangan dari resistansi beban RL yang seri.). Lapisan sensitif dari MQ-7 komponen gas sensitif terbuat dari SnO2 dengan stabilitas.

Jadiia memiliki stabilitas jangka panjang yang sangat baik.

Nilai resistansi MQ-7 adalah perbedaan untuk berbagai jenis dan berbagai gas.

Jadi, Bila menggunakan komponen ini, penyesuaian sensitivitas sangat diperlukan. Penulis sarankan pembaca mengkalibrasi detektor untuk CO 200ppm di udara dan menggunakan nilai resistansi beban itu (RL) sekitar 10 KΩ (5KΩ sampai 47 KΩ).

a) Ketika secara akurat mengukur, titik alarm yang tepat untuk detektor gas harus ditentukan setelah mempertimbangkan pengaruh suhu dan kelembaban.Sensitivitas Program menyesuaikan, hubungkan sensor ke rangkaian aplikasi

b) Menghidupkan daya, terus pemanasan melalui listrik lebih dari 48 jam.

c) Sesuaikan beban perlawanan RL sampai Anda mendapatkan nilai sinyal yang menanggapi konsentrasi karbon monoksida tertentu pada titik akhir dari 90 detik.

d) Sesuaikan lain beban resistansi RL sampai Anda mendapatkan nilai sinyal yang menanggapi konsentrasi CO di titik akhir dari 60 detik.

Tabel 2.2. Komponen Sensor MQ-7

No Parts Materials

1 Gas sensing layer SnO2

2 Electrode Au

3 Electrode line Pt

4 Heater coil Ni-cralloy

5 Tubular ceramic Al2O3

6 Anti-explosion network

Stainless steel gauze (sus316 100-mesh)

7 Clamp ring Copper plating Ni

8 Resin bane Bakelite

9 Tube pin Copper plating Ni

Struktur dan konfigurasi MQ-7 sensor gas ditunjukkan pada gambar. 2.8.

(Konfigurasi A atau B), sensor disusun oleh mikro AL2O3 tabung keramik, Tin Dioksida (SnO2) lapisan sensitif, elektroda pengukuran dan pemanas adalah tetap menjadi kerak yang dibuat oleh plastik dan stainless steel bersih. Pemanas menyediakan kondisi kerja yang diperlukan untuk pekerjaan komponen sensitif.

MQ-7 dibuat dengan 6 pin, 4 dari mereka yang digunakan untuk mengambil sinyal, dan 2 lainnya digunakan untuk menyediakan arus pemanasan.

Gambar 2.8 Konfigurasi MQ-7

2.4 LCD 16x2 karakter

Sebagai antar muka pada tangki pemanas ini menggunakan LCD 16x2 karakter.

LCD akan menampilkan keadaan yang terjadi pada tangki.

Gambar 2.9 LCD 16x2 Karakter

Display elektronik adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik. LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah satu jenis display elektronik yang dibuat dengan

teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi sebagai penampil data baik dalam bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik.

LCD adalah lapisan dari campuran organik antara lapisan kaca bening dengan elektroda transparan indium oksida dalam bentuk tampilan seven-segment dan lapisan elektroda pada kaca belakang. Ketika elektroda diaktifkan dengan medan listrik (tegangan), molekul organik yang panjang dan silindris menyesuaikan diri dengan elektroda dari segmen. Lapisan sandwich memiliki polarizer cahaya vertikal depan dan polarizer cahaya horisontal belakang yang diikuti dengan lapisan reflektor. Cahaya yang dipantulkan tidak dapat melewati molekul-molekul yang telah menyesuaikan diri dan segmen yang diaktifkan terlihat menjadi gelap dan membentuk karakter data yang ingin ditampilkan.

Dalam modul LCD (Liquid Cristal Display) terdapat microcontroller yang berfungsi sebagai pengendali tampilan karakter LCD (Liquid Cristal Display). Microntroller pada suatu LCD (Liquid Cristal Display) dilengkapi

dengan memori dan register. Memori yang digunakan microcontroler internal LCD adalah :

DDRAM (Display Data Random Access Memory) merupakan memori tempat karakter yang akan ditampilkan berada.

CGRAM (Character Generator Random Access Memory) merupakan memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana bentuk dari karakter dapat diubah-ubah sesuai dengan keinginan.

CGROM (Character Generator Read Only Memory) merupakan memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana pola tersebut merupakan karakter dasar yang sudah ditentukan secara permanen oleh pabrikan pembuat LCD (Liquid Cristal Display) tersebut sehingga pengguna tinggal mangambilnya sesuai alamat memorinya dan tidak dapat merubah karakter dasar yang ada dalam CGROM.

Register control yang terdapat dalam suatu LCD diantaranya adalah.

Register perintah yaitu register yang berisi perintah-perintah dari mikrokontroler ke panel LCD (Liquid Cristal Display) pada saat proses penulisan data atau tempat status dari panel LCD (Liquid Cristal Display) dapat dibaca pada saat pembacaan data.

Register data yaitu register untuk menuliskan atau membaca data dari atau keDDRAM. Penulisan data pada register akan menempatkan data tersebut keDDRAM sesuai dengan alamat yang telah diatur sebelumnya.

Pin, kaki atau jalur input dan kontrol dalam suatu LCD (Liquid Cristal Display) diantaranya adalah :

Pin data adalah jalur untuk memberikan data karakter yang ingin ditampilkan menggunakan LCD (Liquid Cristal Display) dapat dihubungkan dengan bus data dari rangkaian lain seperti mikrokontroler dengan lebar data 8 bit.

Pin RS (Register Select) berfungsi sebagai indikator atau yang menentukan jenis data yang masuk, apakah data atau perintah. Logika low menunjukan yang masuk adalah perintah, sedangkan logika high menunjukan data.

Pin R/W (Read Write) berfungsi sebagai instruksi pada modul jika low tulis data, sedangkan high baca data.

Pin E (Enable) digunakan untuk memegang data baik masuk atau keluar.

Pin VLCD berfungsi mengatur kecerahan tampilan (kontras) dimana pin ini dihubungkan dengan trimpot 5 Kohm, jika tidak digunakan dihubungkan ke ground, sedangkan tegangan catu daya ke LCD sebesar 5 Volt.

Tabel 2.3 Pin –Pin Konfigurasi Pada LCD

Pin Simbol dan Fungsi

1 GND

2 VCC (+5v)

3 Pengatur Kontras

4 (RS) ==>> 0 = Instruction input / 1 = Data input

5 (R/W) ==>> 0 = Write to LCD Module / 1= Read from LCD module

6 (E) ==>>Enable Signal

7 (DB0) ==>> Data Pin 0

8 (DB1) ==>> Data Pin 1

9 (DB2) ==>> Data Pin 2

10 (DB3) ==>> Data Pin 3

11 (DB4) ==>> Data Pin 4

12 (DB5) ==>> Data Pin 5

13 (DB6) ==>> Data Pin 6

14 (DB7) ==>> Data Pin 7

15 (VB+) ==>> back light (+5v)

16 (VB-) ==>> back light (GND)

Adapun konfigurasi dan deskripsi dari pin-pin LCD antara lain:

1. Pin 1 dihubungkan ke Gnd 2. Pin 2 dihubungkan ke Vcc +5V

3. Pin 3 dihubungkan ke bagian tegangan potensiometer 10 kΩ sebagai pengatur kontras.

4. Pin 4 untuk membritahukan LCD bahwa sinyal yang dikirim adalah data, jika Pin 4 ini diset ke logika 1 (high, +5V), atau memberitahukan bahwa sinyal yang dikirim adalah perintah jika pin ini di set ke logika 0 (low, 0V).

5. Pin 5 digunakan untuk mengatur fungsi LCD. Jika di set ke logika 1 (high, +5V) maka LCD berfungsi untuk menerima data (membaca data). Dan fungsi untuk mengeluarkan data, jika pin ini di set ke logika 0 (low, 0V). Namun

kebanyakan aplikasi hanya digunakan untuk menerima data, sehingga pin 5 ini selalu dihubungkan ke Gnd.

6. Pin 6 adalah terminal enable. Berlogika 1 setiap kali pengiriman atau pembaca data.

7. Pin 7 – Pin 14 adalah data 8 bit data bus (Aplikasi ini menggunakan 4 bit MSB saja, sehingga pin data yang digunkan hanya Pin 11 – Pin 14).

8. Pin 15 dan Pin 16 adalah tegangan untuk menyalakan lampu LCD.

2.5 Power Supply

ATMega 8535 dapat diaktifkanmelalui koneksiUSBataudengan satu daya eksternal. Sumberdayadipilih secara otomatis.Eksternal(non-USB) dapat di ambil baik berasaldari AC ke adaptor DC ataubaterai. Adaptor ini dapat dihubungkan dengan menancapkan plug jack pusat-positif ukuran 2.1mm konektor POWER.

Ujung kepala dari baterai dapat dimasukkan kedalam Gnd dan Vin pin header dari konektor POWER.Kisaran kebutuhan daya yang disarankan untuk board ATMega 8535 adalah7 sampai dengan 12 volt, jika diberi daya kurang dari 7 volt kemungkinan pin 5v ATMega 8535 dapat beroperasi tetapi tidak stabil kemudian jikadiberi daya lebih dari 12V, regulator tegangan bisa panas dan dapat merusak board ATMega 8535.

VIN. Tegangan masukan kepada board ATMega 8535 ketika itu menggunakan sumber daya eksternal (sebagai pengganti dari 5 volt koneksi USB atau sumber daya lainnya) 5V. Catu daya digunakan untuk daya mikrokontroler dan komponen lainnya. Sebuah pasokan 3,3Volt dihasilkan oleh regulator on-board. GND. Ground pin.

2.6 Buzzer

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).

Gambar 2.10 Buzzer

BAB III

PERANCANGAN SISTEM DAN SISTEM KERJA RANGKAIAN

3.1 Blok Diagram

TAMPILAN LCD 16X2 PSA 5 V

SIGNAL CONDITIONING

(OP-AMP)

SENSOR MQ7 ATMEG 8535

Gambar 3.1 Blok Diagram

Dari gambar 3.1, Perancangan suatu alat yang akan dibuat merupakan suatu tahapan yang sangat penting dalam membuat satu program ataupun melanjutkan kelangkah selanjutnya karena dengan perancanaan kita akan mendapatkan hasil yang lebih maksimal, seperti alat ukur konsentrasi Karbon Monoksida (CO) ini.

Fungsi Setiap Blok

Power Suplay : Sebagai Sumber Tegangan

Sensor MQ-7 : Sebagai Pendteksi Gas Karbon Monoksida (CO)

ATMaga8535 : Sebagai media pengkonversi waktu, dan mengkonversi data menjadi adc

LCD 16X2 : Sebagai output tampilan instruksi dari ATMega 8535.

3.2 Rangkaian Lengkap Alat Pendeteksi Karbon Monoksida Berbasis ATMega 8535

Dengan Sensor MQ-7

Dari gambar 3.2, Rangkaian tersebut berfungsi sebagai pusat kendali dari seluruh sistem yang ada. Komponen utama dari rangkaian ini adalah IC Mikrokontroler ATMega8535. Semua program diisikan pada memori dari IC ini sehingga rangkaian dapat berjalan sesuai dengan yang dikehendaki.

Gambar 3.2 Rangkaian lengkap

Untuk men-download file heksadesimal kemikrokontroler, Mosi, Miso, Sck, Reset, Vcc dan Gnd dari kaki mikrokontroler dihubungkan ke USB via programmer. Kaki Mosi, Miso, Sck, Reset, Vcc dan Gnd pada mikrokontroler terletak pada kaki 17, 18, 19, 20 dan 1. Apabila terjadi keterbalikan pemasangan jalur ke ISP Programmer, maka pemrograman mikrokontroler tidak dapat dilakukan karena mikrokontroler tidak akan bias merespon.

3.3 Rangkaian PCB Layout

Gambar 3.3 PCB Layout

3.4 Rangkaian Power Suply

Power Supply sebagai sumber tegangan listrik. Rangkaian power supplay pada alat ini berfungsi sebagai sumber daya untuk menghidupkaan sistem.

Gambar 3.4 Power Suply

Dalam rangkaian ini peneliti memakai IC regulator 7805 digunakan untuk menurunkaan tegangan 12 volt menjadi 5 volt. Dimana masukan rangkaian ini adalah dari baterai sebesar 12 volt dan keluaran rangkaian ini sebesar 5 volt dan akan di pergunakan untuk menghidupkan sistem dalam penelitian ini.

3.5 Rangkaian Mikrokontroler ATMega 8535

Sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan menjalankan program.

Gambar 3.5 ATMega 8535

3.6 Rangkaian Skematik LCD (Liquid Crystal Display)

Pada alat ini, display yang digunakan adalah LCD (Liquid Crystal Display) 20 x 4. Untuk blok ini tidak ada komponen tambahan karena mikrokontroler dapat memberi data langsung ke LCD, pada LCD Hitachi - M1632 sudah terdapat driver untuk mengubah data ASCII output mikrokontroler menjadi tampilan karakter. Pemasangan potensio sebesar 5 KΩ untuk mengatur kontras karakter yang tampil. Gambar 3.4 berikut merupakan gambar rangkaian LCD yang dihubungkan ke mikrokontroler.

LCD berfungsi sebagai penampil hasil pengukuran berupa karakter. Dari gambar dibawah port yang dipakai untuk menghubungkan LCD dengan ATMega 8535.

Gambar 3.6 LCD 16x2

Dari gambar 3.6, rangkaian ini terhubung ke PC.0... PC.5, yang merupakan pin I/O dua arah dan SPI mempunyai fungsi khusus sebagai pengiriman data secara serial. Sehingga nilai yang akan tampil pada LCD display akan dapat dikendalikan oleh Mikrokontroller ATMega8535.

3.7 Rangkaian Sensor MQ-7

Sensor MQ-7 untuk mendeteksi kadar CO di udara.

Perancangan rangkaian ini berfungsi sebagai pendeteksi tingkat karbondioksida yang terdapat pada udara ataupun udara yang akan di uji. Menurut datasheet, output yang ikeluarkan sensor MQ7 berupa tegangan dalam bentuk nilai bit yang kemudian diubah menjadi nilai vcc oleh pin AtMega 8535 yang mana mengindikasikan suatu nilai kadar CO tertentu.

Agar bagian data pada sensor MQ-7 dapat membaca keadaan karbondioksida, maka diperlukan catu ke bagian power dan op amp nya sebagai penguat si sensor.

Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.7 Sensor MQ-7

3.8 Flowchart

Mulai

Inisialisasi LCD

Inisialisasi MQ

Inisialisasi Mikrokontroller

ATMEGA 8535

Baca Sensor

Op AMP

Tebaca

Tidak

ATMEGA 8535

Sesuai batas aman

Hidupkan Indikator buzzer dan LED

Matikan Indikator buzzer dan LED Kalibrasi

Tampilkan keadaan Di LCD

END

Gambar 3.8 Flowchart

Keterangan Flowchart

1. Mulai dengan menginisiasi LCD, dimna saat power on maka LCD akan hidup dan menampilkan program yang sudah dibuat seperti tampilan nama dan NIM.

2. Inisialisasi Sensor (Sensor Warm-Up)

Pada saat power on maka rangkaian akan berada dalam kondisi warm up dengan waktu kurang lebih 3-5 menit untuk menstabilkan tegangan dan kondisi sensor.

3. Arus akan dikuatkan oleh OP/AMP untuk menghasilkan arus yang dibutuhkan oleh rangkaian.

4. Pembacaan Sensor

Pada pembacaan sensor pada LCD telah diubah ke dalam bentuk tegangan. Pada saat pembacaan LCD menunjukkan kadar CO dalam satuan ppm, maka alat berarti berfungsi. Jika pembacaan di LCD tidak ada, maka ulangi ke inisiasi LCDnya.

5. Kalibrasi sensor

Saat sesuai dengan batas aman, maka buzzer tidak akan hidup. Apabila melewati batas aman, maka indicator nya akan hidup. Indicator akan sesuai dengan tiga tahapan, yakni batas aman, sedang, dan bahaya yang ditandai dengan lampu LED dan buzzer.

BAB IV

HASIL DAN ANALISA DATA

4.1 Tempat Dan Waktu Pengujian

Pengujian pengukuran dilakukan terhadap beberapa sampel, dimana hasil pengukuran yang terbaca berupa hasil yang acak. Pengujian ini dilakukan di :

Tempat : Fakultas MIPA Tanggal : 18 Juni 2017 Waktu / Pukul : 15.00 – 16.20 WIB

Pengujian dilakukan dengan metode pengukuran langsung pada udara dan sumber gas CO yang akan diuji dengan penunjukan pada alat ukur.

4.2 Pengujian Mikrokontroller dan Port

Pengujian pada rangkaian mikrokontroler ATMega 8535 ini dapat dilakukan dengan menghubungkan rangkaian ini dengan rangkaian power supply sebagai sumber tegangan. Kaki 10 dan 30 dihubungkan dengan sumber tegangan 5 volt, sedangkan kaki 11 dan 31 dihubungkan dengan ground. Kemudian tegangan pada kaki 10 diukur dengan menggunakan Voltmeter. Dari hasil pengujian didapatkan tegangan pada kaki 10 sebesar 4,9 volt. Langkah selanjutnya adalah memberikan program sederhana pada mikrokontroler ATMega 8535 untuk menguji port port yang terdapat pada AtMega8535, program yang

lcd_gotoxy(0, 0);

lcd_putsf("Ismail Hakim");

DDRA=0xFF;

PORTA = 0xFF;

DDRB = 0xFF;

PORTB = 0xFF;

DDRC=0xFF;

PORTC = 0xFF;

DDRD = 0xFF;

PORTD = 0xFF;

}

4.3 Pengujian Power Supply

Power supply berfungsi untuk menyuplai tegangan ke alat tersebut. Tegangan yang dibutuhkan alat adalah 5 volt. Pengujian power supply dilakukan untuk mengetahui apakah tegangan yang masuk ke alat tersebut bernilai 5 volt.

Tabel 4.1 Data Hasil Uji Power Suply

Vin Vout

11,47 4,98

Gambar 4.1 Uji Power Suply 4.4 Pengujian LCD

LCD dot matriks 16 x 2 karekater dapat dihubungkan langsung dengan mikrokontroler ATMega8535, disini fungsi LCD adalah sebagai tampilah hasil pengukuran dan diberi beberapa keterangan. Pada penelitian ini LCD dihubungkan kemikrokontroler melalui PortC.0 ~ PortC.5 yang berfungsi bus data. Adapaun data yang dikirimkan oleh mikrokontroler merupakan kode ASCIIdata dalam bentuk bilangan biner, dimana data tersebut dapat diterjemahkan oleh LCD ke bentuk karakter.

Pengiriman data yang dari mikrokontroler diatur oleh pin EN, RS dan RW.

Jalur EN dinamakan Enable. Jalur ini digunakan untuk memberi tahu LCD bahwa

Jalur EN dinamakan Enable. Jalur ini digunakan untuk memberi tahu LCD bahwa

Dokumen terkait