• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

3.2 Sensor Suara (Sound Sensor)

3.3.4 Regulator pada IC LM7805

IC Regulator tegangan berfungsi sebagai filter tegangan agar sesuai dengan keinginan. IC regulator tegangan secara garis besar dapat dibagi menjadi dua, yakni regulator tegangan tetap (3 kaki) dan regulator tegangan yang dapat diatur (3 kaki dan banyak kaki). Kaki di sini menyatakan terminal IC. IC regulator tegangan tetap (3 kaki) yang sekarang ini populer adalah seri 78 untuk tegangan positif dan seri 79 untuk tegangan negatif. Regulator seri 78 tersedia dalam beberapa variasi tegangan keluaran mulai dari 5 volt sampai 24 volt, seperti 7805, 7806 ,7808, 7810, 7815, 7818, dan 7824. Besarnya tegangan keluaran IC seri 78 atau 79 ini dinyatakan dengan dua angka terakhir dari serinya. Contoh IC 7805 adalah regulator tegangan positif dengan tegangan keluaran 5 Volt. IC 7915 adalah regulator tegangan negative dengan tegangan -15 Volt.

 Cara kerja rangkaian

Tegangan AC 220 V/ 240V dari PLN diturunkan tegangannya oleh Transformator (fungsi trafo adlah menaikkan dan menurunkan tegangan). Pada rangkaian diatas tegangan diturunkan menjadi 12 Volt AC. Tegangn 12V AC ini kemudian disearahkan(diubah menjadi tegangan DC) dengan 4 buah Dioda (Rangkaian Dioda Bridge) 1N4001 menjadi tegangan searah 12 Volt s/d 16 Volt.

Tegangan DC yang dihasilkan belum benar-benar DC (maksudnya masih terdapat ripple AC dengan frekwensi sesuai input dari PLN (sekitar 50-60 Hz). Maka digunakanlah 2 buah kondensator yang berfungsi memfilter dan memperkecil ripple AC sehingga makin mendekati grafik tegangan DC. Kondensator yang digunakan bernilai 4700uF dan 100nF.

Untuk merubah tegangan menjadi 5V diperlukan IC regulator 7805 yang berfungsi untuk menstabilkan tegangan output menjasi 5 Volt DC. Ripple AC yang masih ada di filter kembali melalui dua Condensator 100nF dan 1uF. Jadi dari tegangan AC 220V/240V dari PLN bisa diubah menjadi tegangan DC 5V oleh rangkaian ini.

3.4 LCD (liquid crystal Display)

LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi untuk menampilkan karakter angka, huruf ataupun simbol dengan lebih baik dan dengan konsumsi arus yang rendah. LCD (Liquid Cristal Display) dot matrik M1632 merupakan modul LCD buatan hitachi. Modul LCD (Liquid Cristal Display) dot matrik M1632 terdiri dari bagian penampil karakter (LCD) yang berfungsi menampilkan karakter dan bagian sistem prosesor LCD dalam bentuk modul dengan mikrokontroler yang diletakan dibagian belakan LCD tersebut yang berfungsi untuk mengatur tampilan LCD serta mengatur komunikasi antara LCD dengan mikrokontroler yang menggunakan modul LCD tersebut.

Modul prosesor M1632 pada LCD tersebut memiliki memori tersendiri yaitu: CGROM (Character Generator Read Only Memory), CGRAM (Character Generator Random Access Memory),dan DDRAM (Display Data Random Access Memory).

Fungsi Pin LCD (Liquid Cristal Display) Dot Matrix 2×16 M1632

DBO-DB adalah jalur data (data bus) yang berfungsi sebagai jalur komunikasi untuk mengirimkan dan menerima data atau instruksi dari mikrokontrooler ke modul LCD.

 RS

RS adalah pin yang berfungsi sebagai selektor register (register sellect) yaitu dengan memberikan logika low (0) sebagai register perintah dan logika high (1) sebagai register data.

 R/W

RW adalah pin yang berfungsi untuk menentukan mode baca atau tulis dari data yang terdapat pada DB0 – DB7. Yaitu dengan memberikan logika low (0) untuk fungsi read dan

 Enable (E)

Enable (E) berfungsi sebagai Enable Clock LCD, logika 1 setiap kali pengiriman atau pembacaan data high (1) untuk mode write.

3.4.1 Penulisan Data Register Perintah LCD M1632

Penulisan data ke Register Perintah dilakukan dengan tujuan mengatur tampilan LCD, inisialisasi dan mengatur Address Counter maupun Address Data. Kondisi RS berlogika 0 menunjukkan akses data ke Register Perintah. RW berlogika 0 yang menunjukkan proses penulisan data akan dilakukan. Nibble tinggi (bit 7 sampai bit 4) terlebih dahulu dikirimkan dengan diawali pulsa logika

1 pada E Clock. Kemudian Nibble rendah (bit 3 sampai bit 0) dikirimkan dengan diawali pulsa logika 1 pada E Clock lagi.

3.4.2 Pembacaan Data Register Perintah LCD M1632

Proses pembacaan data pada register perintah biasa digunakan untuk melihat status busy dari LCD atau membaca Address Counter. RS diatur pada logika 0 untuk akses ke Register Perintah, R/W diatur pada logika 1 yang menunjukkan proses pembacaan data. 4 bit nibble tinggi dibaca dengan diawali pulsa logika 1 pada E Clock dan kemudian 4 bit nibble rendah dibaca dengan diawali pulsa logika 1 pada E Clock. Untuk Mode 8 bit interface, pembacaan 8 bit (nibble tinggi dan rendah) dilakukan sekaligus dengan diawali sebuah pulsa logika 1 pada E Clock.

3.5 CodeVisionAVR

CodeVision AVR merupakan sebuah software yang digunakan untuk memprogram mikrokontroler yang sekarang ini telah umum. Mulai dari penggunaan untuk kontrol sederhana sampai kontrol yang cukup kompleks, mikrokontroler dapat berfungsi jika telah diisi sebuah program, pengisian program ini dapat dilakukan menggunakan compiler yang selanjutnya diprogram ke dalam mikrokontroler menggunakan fasilitas yang sudah di sediakan oleh program tersebut. Salah satu compiler program yang umum digunakan sekarang ini adalah CodeVision AVR yang menggunakan bahasa pemrograman C.

CodeVision AVR mempunyai suatu keunggulan dari compiler lain, yaitu adanya codewizard, fasilitas ini memudahkan kita dalam inisialisasi mikrokontroler yang akan kita gunakan.

3.6 Miniatur Ruangan Vacum

Miniatur ruangan vacum terbuat dari papan, yang telah didempul dengan ketebalan kurang lebih 2,5cm. miniatur ini memiliki panjang 30cm tinggi 15cm dan lebar 15cm. Dimana miniatur ruangan ini akan di bagi menjadi 2 bagian yaitu ruangan yang pertama untuk frekuensi langsung dari speaker. Dan ruangan yang kedua untuk membaca frekuensi yang terhalang oleh bahan yang telah diuji.dapat dikatakan ruangan yang ke dua untuk tempat peredm suara. Kemudian ruangan tersebut didalamnya dibalut karpet. Material yang akan diuji yaitu: Metal, Besi, Kaca, Seng dan Papan dengan ketebalan yang sama yaitu 0,4mm.

ruang sensor 1 dudukan speaker

sekat / pembatas

ruang sensor 2

dudukan mikrokontroller

Gambar 3.10 Sketsa ruang vacum

Gambar 3.11 ruang vakum tampak atas

3.7 Signal Generator

Function Generator adalah piranti pembangkit sinyal, dimana sinyal yang dihasilkannya dapat berupa sinyal berbentuk sinusoida, segitiga ataupun square

yang dapat diatur frekuensinya. Function generator ini bisa menghasilkan sinyal dalam bentuk sinus, segitiga dan kotak dengan tegangan puncak ke puncak mulai dari 0 s/d 20 Vpp. Frekuensinya bisa diatur mulai dari 0 s/d 22 KHz.

Dokumen terkait