• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komisi Akreditasi Rumah Sakit26

Regulasi ditetapkan untuk menentukan pengertian dan syarat kelengkapan resep atau pemesanan.

Maksud dan tujuan PKPO.4.1

Untuk menghindari keragaman dan menjaga keselamatan pasien, maka rumah sakit menetapkan persyaratan atau elemen penting dari kelengkapan suatu resep atau permintaan obat dan instruksi pengobatan. Persyaratan atau elemen kelengkapan paling sedikit meliputi:

a) data identitas pasien secara akurat (dengan stiker)

b) elemen pokok di semua resep atau permintaan obat atau instruksi pengobatan

c) kapan diharuskan menggunakan nama dagang atau generik

d) kapan diperlukan penggunaan indikasi, seperti pada PRN (pro re nata, atau “jika perlu”) atau instruksi pengobatan lain.

e) jenis instruksi pengobatan yang berdasarkan berat badan, seperti untuk anak anak, lansia yang rapuh, dan populasi khusus sejenis lainnya.

f) kecepatan pemberian (jika berupa infus)

Ditetapkan proses untuk menangani atau mengelola hal-hal dibawah ini: 1) resep atau permintaan obat dan instruksi pengobatan yang tidak benar,

tidak lengkap, dan tidak terbaca

2) resep atau permintaan obat dan instruksi pengobatan yang NORUM (Nama Obat Rupa Ucapan Mirip) atau LASA (Look Alike Sound Alike)

3) jenis resep khusus, seperti emergensi, cito, berhenti otomatis (automatic stop order), tapering dan lainnya

4) instruksi pengobatan secara lisan atau melalui telepon wajib dilakukan tulis lengkap, baca ulang dan meminta konfirmasi (lihat juga SKP.2)

Standar ini berlaku untuk resep atau permintaan obat dan instruksi pengobatan di semua unit pelayanan di rumah sakit.

Rumah sakit diminta memiliki proses untuk menjamin penulisan resep atau permintaan obat dan instruksi pengobatan sesuai dengan kriteria 1) sampai dengan 4) diatas.

Komisi Akreditasi Rumah Sakit28

1. Ada regulasi tentang syarat elemen resep lengkap yang meliputi a) sampai dengan g) di maksud dan tujuan serta penetapan dan penerapan langkah langkah untuk pengelolaan peresepan /permintaan obat dan instruksi pengobatan yang tidak benar, tidak lengkap dan tidak terbaca agar hal tersebut tidak terulang kembali. (R)

2. Ada bukti pelaksanaan evaluasi syarat elemen resep lengkap yang meliputi a) sampai dengan g) di maksud dan tujuan. (D,W)

3. Ada bukti pelaksanaan proses pengelolaan resep yang tidak benar, tidak lengkap dan tidak terbaca. (D,W)

4. Ada bukti pelaksanaan proses untuk mengelola resep khusus, seperti darurat, standing order, berhenti otomatis (automatic stop order), tapering dan lainnya. (D,W)

Komisi Akreditasi Rumah Sakit29

Standar PKPO 4.2

Rumah sakit menetapkan individu yang kompeten yang diberi kewenangan untuk menulis resep/ permintaan obat atau instruksi pengobatan.

Maksud dan Tujuan PKPO.4.2

Untuk memilih dan menentukan obat yang dibutuhkan pasien, diperlukan pengetahuan dan pengalaman spesifik.

Rumah sakit bertanggungjawab menentukan staf medis dengan pengalaman cukup dan pengetahuan spesifik sesuai peraturan perundang-undangan yang diberi izin membuat/menulis resep atau membuat permintaan obat.

Rumah sakit membatasi penulisan resep meliputi jenis dan jumlah obat oleh staf medis misalnya resep obat berbahaya, obat kemoterapi, obat radioaktif dan obat untuk keperluan investigasi. Staf medis yang kompeten dan diberi kewenangan membuat atau menulis resep harus dikenal dan diketahui oleh unit layanan farmasi atau lainnya yang memberikan atau menyalurkan obat.

Dalam situasi darurat, rumah sakit menentukan tambahan PPA yang diberi izin untuk membuat atau menulis resep atau permintaan obat dan instruksi pengobatan .

1. Ada daftar staf medis yang kompeten dan berwenang membuat atau menulis resep yang tersedia di semua unit pelayanan. (D)

2. Ada bukti pelaksanaan rumah sakit menetapkan dan melaksanakan proses untuk membatasi, jika diperlukan, jumlah resep atau jumlah pemesanan obat yang dapat dilakukan oleh staf medis yang diberi kewenangan. (lihat juga KKS 10 EP 1) (R)

3. Ada bukti staf medis yang kompeten dan berwenang membuat atau menulis resep atau memesan obat dikenal dan diketahui oleh unit layanan farmasi atau oleh lainnya yang menyalurkan obat (D)

Komisi Akreditasi Rumah Sakit31

Standar PKPO.4.3

Obat yang diresepkan dan diberikan tercatat di rekam medis pasien Maksud dan Tujuan PKPO.4.3

Rekam medis pasien memuat daftar obat yang diinstruksikan yang memuat identitas pasien, nama obat, dosis, rute pemberian, waktu pemberian, nama dan tanda tangan dokter dan keterangan bila perlu tapering off, titrasi dan rentang dosis.

Pencatatan juga termasuk obat yang diberikan “jika perlu”/prorenata. Pencatatan dibuat di formulir obat yang tersendiri dan dimasukkan ke dalam berkas rekam medis dan disertakan pada waktu pasien pulang dari rumah sakit atau dipindahkan. (lihat juga PAP.2.2? )

Elemen Penilaian PKPO.4.3

1. Ada bukti pelaksanaan obat yang diberikan dicatat dalam satu daftar di rekam medis untuk setiap pasien berisi: identitas pasien, nama obat, dosis, rute pemberian, waktu pemberian, nama dokter dan keterangan bila perlu tapering off, titrasi dan rentang dosis. (D)

2. Ada bukti pelaksanaan daftar tersebut diatas di simpan dalam rekam medis pasien dan menyertai pasien ketika pasien dipindahkan. Salinan daftar tersebut diserahkan kepada pasien saat pulang (D).

Komisi Akreditasi Rumah Sakit32

Standar PKPO.5

Obat disiapkan dan diserahkan di dalam lingkungan aman dan bersih Maksud dan Tujuan PKPO.5

Untuk menjamin keamanan, mutu, manfaat, dan khasiat obat yang disiapkan dan diserahkan pada pasien maka rumah sakit diminta menyiapkan dan menyerahkan obat dalam lingkungan yang aman bagi pasien, petugas, dan lingkungan serta untuk mencegah kontaminasi tempat penyiapan obat harus sesuai peraturan perundang-undangan dan praktik profesi seperti :

a. Pencampuran obat kemoterapi harus dilakukan di dalam ruang yang bersih (clean

room) yang dilengkapi dengan cytotoxic handling drug safety cabinet dimana

petugas sudah terlatih dengan teknik aseptik serta menggunakan alat perlindung diri yang sesuai

b. Pencampuran obat intravena, epidural dan nutrisi parenteral serta pengemasan kembali obat suntik harus dilakukan dalam ruang yang bersih (clean room) yang dilengkapi dengan laminary airflow cabinet dimana petugas sudah terlatih dengan teknik aseptik serta menggunakan alat perlindung diri yang sesuai

c. Staf yang menyiapkan produk steril terlatih dengan prinsip penyiapan obat dan teknik aseptik

Komisi Akreditasi Rumah Sakit33

Elemen Penilaian PKPO.5

1. Ada regulasi tentang penyiapan dan penyerahan obat yang sesuai

Dokumen terkait