• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………….. 5 1

3. Rekapitulasi Data Hasil Belajar

Berdasarkan hasil perhitungan data pretest dan posttest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen, maka didapatkan beberapa nilai pemusatan dan penyebaran data yang dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.5 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Pretest & Posttest Pemusatan Dan

Penyebaran Data

Kelas Kontrol (X-8) Kelas Eksperimen (X-2) Pretest Posttest Pretest Posttest

Nilai Terendah 5 60 15 65 Nilai Tertinggi 55 85 45 90 Median 33,3 74 30,86 82,83 Modus 34,5 73,5 31,64 82,83 Standar Deviasi 9,95 6,69 7,64 6,19 Rata-Rata 32,25 74,08 30,94 82,39

55

Berdasarkan Tabel 4.5 terlihat bahwa pada kelas kontrol nilai terendah yang diperoleh saat pretest 5 dan nilai terendah saat posttest 60. Pada kelas eksperimen nilai terendah saat pretest 15 dan saat posttest 65. Selanjutnya, nilai tertinggi saat

pretest pada kelas kontrol 55 dan saat posttest 85. Nilai tertinggi pada kelas

eksperimen mengalami peningkatan dari nilai pretest sebesar 45 menjadi 90 saat

posttest.

Standar deviasi pada kelas kontrol ketika pretest sebesar 9,95 dan berubah menjadi 6,69 saat posttest. Standar deviasi pada kelas eksperimen sebesar 7,64 saat pretest dan 6,19 saat posttest. Nilai rata-rata pada kelas kontrol saat pretest

yaitu sebesar 32,25 sementara pada kelas eksperimen yaitu 30,94. Pada saat

posttest nilai rata-rata kelas kontrol mencapai 74,08 sedangkan kelas eksperimen

sebesar 82,39. Artinya, pada saat pretest kelas kontrol memiliki rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan kelas eksperimen. Namun, ketika posttest nilai rata-rata kelas eksperimen yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Peningkatan nilai rata-rata pada kelas kontrol sebesar 41,83 dan pada kelas eksperimen sebesar 51,45. Artinya, peningkatan yang terjadi pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan peningkatan yang terjadi pada kelas kontrol.

Untuk lebih jelas melihat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa pada saat pretest dan posttest di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berikut dapat dilihat pada Tabel 4.6 di bawah ini:

Tabel 4.6 Hasil Uji N-Gain Hasil Belajar Siswa Kategori N-Gain Banyak Siswa Kelas Eksperimen % Kelas Kontrol %

Tinggi 25 siswa 65,8 5 siswa 13,9

Sedang 13 siswa 34,2 30 siswa 83,3

Rendah 0 siswa 0 1 siswa 2,8

Berdasarkan Tabel 4.6 di atas dapat dilihat hasil uji N-Gain menunjukkan bahwa, terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kontrol. Pada kategori tinggi kelas eksperimen lebih unggul dibandingkan kelas kontrol yaitu dengan nilai N-Gain g > 0,70. Sedangkan pada kategori sedang

yaitu dengan nilai N-Gain 0,3 g 0,7, kelas kontrol lebih ungggul dibandingkan kelas eksperimen.

b. Hasil Belajar Ranah Kognitif

Hasil belajar fisika siswa untuk setiap jenjang kognitif dapat dilihat pada Gambar 4.2 di bawah ini:

Gambar 4.2 Diagram Persentase Kelas Kontrol dan Eksperimen pada Jenjang Kognitif

Berdasarkan Gambar 4.2 di atas, terlihat bahwa persentase kemampuan siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen dalam menjawab soal pada setiap jenjang kognitif mengalami peningkatan. Pada saat pretest, persentase kemampuan mengingat siswa (C1) pada kelas kontrol sebesar 49%, sedangkan pada kelas eksperimen sebesar 30%. Selanjutnya, persentase kemampuan memahami siswa (C2) pada kelas kontrol sebesar 40% sementara pada kelas eksperimen sebesar 43%. Pada kelas kontrol, persentase kemampuan menerapkan siswa (C3) sebesar 26% sementara pada kelas eksperimen sebesar 25%. Terkait kemampuan menganalisis siswa (C4), persentase siswa yang diperoleh kelas kontrol sebesar 31% sementara pada kelas eksperimen sebesar 25%. Pada saat

posttest, persentase kemampuan mengingat siswa (C1) pada kelas kontrol sebesar

82%, sedangkan pada kelas eksperimen sebesar 92%. Selanjutnya, persentase 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% C1 C2 C3 C4 49% 40% 26% 31% 82% 81% 74% 64% 30% 43% 25% 25% 92% 90% 84% 70%

57

kemampuan memahami siswa (C2) pada kelas kontrol sebesar 81% sementara pada kelas eksperimen sebesar 90%. Pada kelas kontrol, persentase kemampuan menerapkan siswa (C3) sebesar 74% sementara pada kelas eksperimen sebesar 84%. Terkait kemampuan menganalisis siswa (C4), persentase siswa yang diperoleh kelas kontrol sebesar 64% sementara pada kelas eksperimen sebesar 70%.

Peningkatan hasil belajar fisika siswa pada setiap jenjang kognitif dapat dilihat pada Gambar 4.3 di bawah ini:

Gambar 4.3 Peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Berdasarkan Gambar 4.3 di atas terlihat bahwa peningkatan hasil belajar kelas kontrol pada kemampuan mengingat (C1) sebesar 33%, memahami (C2) sebesar 41%, menerapkan (C3) sebesar 48%, dan menganalisis (C4) sebesar 33%. Sementara peningkatan hasil belajar kelas eksperimen pada semua ranah kognitif (C1-C4) lebih unggul dari kelas kontrol. Kemampuan mengingat (C1) sebesar 62%, memahami (C2) sebesar 47%, menerapkan (C3) sebesar 59%, dan menganalisis (C4) sebesar 45%. Hal ini menunjukkan bahwa untuk setiap jenjang kognitif kelas eksperimen mengalami pengingkatan yang lebih tinggi dibanding kelas kontrol. Peningkatan jenjang kognitif yang paling berbeda jauh antara kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah pada jenjang kognitif mengingat (C1), yaitu pada kelas kontrol sebesar 33% sedangkan pada kelas eksperimen sebesar 62%.

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% C1 C2 C3 C4 33% 41% 48% 33% 62% 47% 59% 45% Pre senta se Jenjang Kognitif Kontrol Eksperimen

Untuk lebih jelas melihat perbedaan jenjang kognitif mana saja yang mengalami kenaikan secara nyata, berikut Tabel 4.7 menunjukkan hasil N-Gain pada setiap jenjang kognitif.

Tabel 4.7 Hasil N-Gain setiap jenjang kognitif Jenjang

Kognitif

Eksperimen Kontrol

N-Gain Kategori % N-Gain Kategori %

C1 0,88 Tinggi 62 0,65 Sedang 33

C2 0,82 Tinggi 47 0,68 Sedang 41

C3 0,78 Tinggi 59 0,65 Sedang 48

C4 0,60 sedang 45 0,48 Sedang 33

Berdasarkan Tabel 4.7 di atas, terlihat bahwa hasil belajar akhir (posttest) kelas kontrol dan kelas eksperimen mengalami peningkatan dari hasil pretest. Pada kelas kontrol dalam mengingat pada hasil uji N-Gain (C1) 0,65 dengan persentase peningkatan 33%, memahami (C2) uji N-Gain 0,68 dengan persentase peningkatan 41%, menerapkan (C3) 0,65 dengan persentasi peningkatan 48%, dan menganalisis (C4) hasil uji N-Gain 0,48 dengan persentase peningkatan 33%. Sementara kemampuan kelas eksperimen dalam hal mengingat (C1) hasil uji N-Gain 0,88 dengan persentase peningkatan 62%, memahami (C2) uji N-Gain 0,82 dengan persentase peningkatan 47%. Menerapkan (C3) uji N-Gain 0,78 dengan persentase peningkatan 59%, dan menganalisis (C4) uji N-Gain 0,60 dengan persentase peningkatan 45%.

Berdasarkan Tabel 4.8 terlihat bahwa hasil uji N-gain kelas eksperimen pada semua jenjang kognitif lebih unggul dari kelas kontrol. Pada jenjang kognitif C1 sampai C3 termasuk kategori tinggi dan C4 termasuk kategori sedang, sedangkan pada kelas kontrol nilai N-Gain termasuk dalam kategori sedang untuk semua jenjang kognitifnya. Peningkatan dapat dilihat pada Gambar 4.4 di bawah ini:

59

Gambar 4.4 Diagram N-gain jenjang kognitif kelas kontrol dan eksperimen.

4. Hasil Uji Prasyarat Analisis

Dokumen terkait