• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.7 Analisis Data .1 Analisis Data Awal

3.7.1.1 Analisis Instrumen Uji Coba Soal Tes

Tes uji coba soal instrumen penelitian dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaran, daya beda, validitas dan reliabilitas. Tes dilakukan pada kelompok yang bukan merupakan sampel dan pernah belajar materi sistem reproduksi manusia. Analisis ini dilakukan untuk memperbaiki dan mengembangkan instrumen. Hasil tes kemudian dianalisis untuk menentukan soal yang akan digunakan, tidak digunakan, serta diperbaiki untuk digunakan untuk pretest dan posttest.

3.7.1.1.1 Analisis Validitas Soal

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Soal yang tidak valid tidak dipergunakan bila sudah memenuhi jumlah soal yang akan diberikan atau akan diperbaiki, apabila soal yang diberikan kurang.

Untuk menghitung validitas butir soal uraian, digunakan Anates versi 4.0.5. Validitas butir soal dapat dilihat dari signifikansinya. Jika hasil analisis korelasi menunjukkan signifikan, maka butir soal yang diuji bersifat valid.

Rumus validitas butir soal dengan korelasi Person product moment.

∑ ∑

√{ ∑ } { }

Keterangan

rxy = koefisien korelasi skor butir soal dan skor total N = Banyak subyek

∑X = Jumlah butir soal

∑Y = Jumlah skor total

∑XY = jumlah perkalian skor butir dengan skor total

∑X2 = jumlah kuadrat skor butir soal

∑Y 2 = jumlah kuadrat skor total.

Setelah diperoleh harga rxy dibandingkan dengan r tabel product moment dengan taraf α = 5 %, jika rxy > r tabel maka soal dikatakan valid dan jika rxy < r maka soal tidak valid.

Besarnya koefisien korelasi tiap item dapat dikategorikan sebagai berikut : 0,81 r 1,00 : sangat tinggi

0,61 r 0,80 : tinggi 0,41 r 0,60 : cukup

0,21 r 0,40 : rendah

0,01 r 0,20 : sangat rendah (sumber: Arikunto, 2013: 89)

Hasil analisis validitas butir soal dari soal uji coba dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut ini.

Tabel 3.2 Hasil Analisis Validitas Butir Soal Uji Coba

Kriteria Nomor soal

Valid 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 12, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 21

Tidak valid 6, 11, 13,18, 22, 23, 24

*Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 132. 3.7.1.1.2 Reliabilitas Soal

Reliabilitas menunjukkan suatu instrumen soal cukup dapat dipercaya sebagai alat pengumpulan data. Suatu soal dikatakan reliabel jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Perhitungan skor reliabilitas tes uraian menggunakan Anates versi 4.0.5,

Rumus reliabilitas soal uraian dengan Alpha Cronbach, sebagai berikut:

r

11 =

[

] [

]

Keterangan:

: reliabilitas soal

: banyak butir soal

∑ : jumlah varians skor tiap butir : varians total

Dengan rumus varians sebagai berikut:

( )          

Keterangan:

: jumlah peserta tes ∑ : jumlah kuadrat skor item ∑ : jumlah skor item

Hasil perhitungan r11 dibandingkan pada tabel r product moment dengan α = 5 %. Jika maka soal tersebut reliabel.

Klasifikasi Koefisien Reliabilitas

Koefisien Reliabilitas (r) Interpretasi 0,00 ≤ r ≤ 0,20 0,20 ≤ r ≤ 0,40 0,40 ≤ r ≤ 0,60 0,60 ≤ r ≤ 0,80 0,80 ≤ r ≤ 1,00 Sangat Rendah Rendah Sedang/Cukup Tinggi Sangat Tinggi

Berdasarkan analisis menggunakan Anates versi 4.0.5 reliabilitas tes 0,85 yaitu kategori sangat tinggi (data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8 halaman 131).

3.7.1.1.3 Analisis Tingkat Kesukaran Soal

Tingkat kesukaran yang disimbolkan P (proporsi) merupakan perbandingan jumlah antara siswa yang menjawab soal benar pada butir soal yang dianalisis dibandingkan dengan jumlah peserta tes seluruhnya. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty index). Besarnya indeks kesukaran antara 0.00 sampai dengan 1,0. Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Soal dengan indeks kesukaran 0,0 menunjukkan bahwa soal itu terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,0 menujukan soal terlalu mudah.

Menghitung tingkat kesukaran soal uraian digunakan rumus sebagai berikut (Arifin, 2012: 147).

Kriteria Tingkat Kesukaran Soal

Interval P Kriteria 0,00 P < 0,30 : sukar 0,30 P 0,70 : sedang 0,70 < P 1,00 : mudah    (Arifin, 2012: 148)

Untuk mencari indeks kesukaran dalam penelitian ini digunakan analisis menggunakan Anates versi 4.0.5. Soal yang akan digunakan mempunyai tingkat kesukaran berimbang, yaitu: soal berkategori sukar sebanyak 25%, kategori sedang 50% dan kategori mudah 25%. Hasil analisis tingkat kesukaran butir soal dari uji coba dapat dilihat pada Tabel 3.3

Tabel 3.3 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal Uji Coba

Kriteria Nomor Soal

Sukar 7, 8, 10, 11, 12, 17, 18, 19

Sedang 1, 2, 3, 4, 5, 6, 9, 13, 14, 15, 20, 21, 22, 23, 24

Mudah 16

*Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 10 halaman 133. 3.7.1.1.4 Analisis Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dan siswa yang berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut dengan indeks diskriminasi. Daya Pembeda dapat dianalisis dengan menggunakan Anates untuk uraian versi 4.0.5.

Rumus menghitung daya pembeda soal adalah sebagai berikut: ̅ ̅

Keterangan:

Dp : daya pembeda

̅ : rata-rata kelompok atas ̅ : rata-rata kelompok bawah : skor maksimal

(Arifin, 2012: 146)

Klasifikasi daya pembeda :

0,00 DP 0,20 : jelek 0,21 DP 0,40 : cukup 0,41 DP 0,70 : baik 0,71 DP 1,00 : baik sekali (Sumber: Arikunto, 2013: 232)        

Hasil analisis daya pembeda butir soal uji coba dapat dilihat pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal Uji Coba

Kriteria Nomor Soal

Jelek 10, 11, 17, 18, 19, 22, 23,

Cukup 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 12, 13, 14, 16, 21, 24

Baik 2, 9, 15, 20

Baik sekali -

*Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11 halaman 134.

Dari hasil analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda, soal yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Hasil Analisis Soal Uji Coba yang Digunakan untuk Pretest dan Posttest

Keterangan Nomor Butir Soal Nomor Butir Baru Jumlah Digunakan 1, 3, 4, 5, 7, 9, 12, 15, 16, 17, 21, 22, 23, 24 1,2,3,4,5,6,7,8,9 ,10,11,12,13,14 14 Tidak digunakan 2, 6, 8, 10, 11, 13, 14, 19, 18, 20 10 *Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 130. 3.7.1.2 Analisis Data Populasi

Analisis data dilakukan sebelum penelitian dengan menggunakan data UTS biologi kelas XI semester gasal tahun ajaran 2014/2015. Data dapat dilihat seperti dibawah ini.

Tabel 3.6 Hasil Nilai UTS Biologi Kelas XI IPA SMA N 1 Adipala Kelas N Nilai Minimum Nilai Maksimum Rata-rata SD XI IPA 1 34 30 78 43.21 13.54 XI IPA 2 31 30 90 59.42 16.36 XI IPA 3 33 30 80 52.18 14.04 XI IPA 4 32 30 85 51.09 17.03

Data ini digunakan untuk menentukan sampel dari populasi supaya berasal dari data yang homogen dan berdistribusi normal, sehingga akan dilakukan untuk uji homogenitas dan normalitas. Uji homogenitas dilakukan untuk menunjukkan bahwa populasi benar-benar homogen. Uji homogenitas varian dapat dianalisis dengan menggunakan rumus berikut ini.

(Sugiyono, 2012: 275) Rumus untuk mencari varians adalah sebagai berikut.

Keterangan:

: varians sampel ̅ : rata-rata n : jumlah sampel : data ke-i

Harga F yang diperoleh dibandingkan dengan Ftabel dengan taraf α = 5 % Jika harga Fhitung  Ftabel maka variance kelompok adalah homogen.

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Teknik untuk mengetahui kenormalan adalah teknik chi kuadrat, yaitu :

Keterangan:

X2 = harga Chi kuadrat

Oi = frekuensi hasil pengamatan Ei = frekuensi yang diharapkan K = jumlah kelas interval

Kriteria pengujian jika X 2 hitung ≤ X 2

tabel dengan derajat kebebasan dk = k-1 dan taraf α = 5 %maka data berdistribusi normal .

3.7.1.2.1 Uji Homogenitas Data Populasi

Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan data UTS biologi semester gasal tahun ajaran 2014/2015, uji ini berfungsi untuk menunjukkan bahwa data bersifat homogen atau tidak. Aplikasi yang digunakan untuk menganalisis homogenitas adalah dengan menggunakan SPSS 16. Pada penelitian ini hipotesis yang akan diujikan adalah:

= = (populasi memiliki varians yang homogen)

(populasi memiliki varians yang tidak homogen) F

∑ ̅

Kriteria pengujian hipotesis adalah Ho diterima jika nilai sig.> 0,05 artinya kelompok data adalah sama (Sukestiyarno, 2010: 120). Hasil perhitungan uji homogenitas pada kelas XI IPA menunjukkan harga Sig= 0,296 > 0,05. Berdasarkan perhitungan tersebut, maka Ho diterima, ini berarti populasi homogen.

3.7.1.2.2 Uji Normalitas Data Populasi

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini hipotesis yang akan diujikan adalah:

= = (data berasal dari populasi yang berdistrubusi normal) (data berasal dari populasi tidak berdistribusi normal) Menurut Sukestiyarno (2010: 87) kriteria pengujian hipotesis adalah Ho diterima jika signifikansi (Sig) pada ouput uji normalitas Kolmogorov-smirnov lebih dari 5%, Sig.>0,05 artinya kelompok data berdistribusi normal. Hasil perhitungan uji normalitas pada kelas XI IPA menunjukkan harga Sig. sebesar, kelas IPA 1: 0,315 > 0,05. IPA 2: 0,688 > 0,05, IPA 3: 0.064 > 0,05, dan IPA 4: 0,462>0,05. Berdasarkan perhitungan tersebut, maka Ho diterima, ini berarti populasi berdistribusi normal.

Dokumen terkait