• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

5.2. Rekomendasi

Topik mengenai ritual keagamaan masih akan menjadi topik yang sangat menarik untuk dikaji secara antropologi khususnya di bidang antropologi agama di masa mendatang. Antropologi tentang ritual keagamaan mampu mengkaji fakta-fakta maupun simbol-simbol yang menarik yang terkandung dalam sebuah ritual keagamaan yang dilaksanakan oleh manusia. Seperti pada penelitian ini, dihasilkan sebuah kesimpulan yang menggambarkan serta memaparkan berbagai macam seni maupun simbol yang terkandung dalam perayaan Ekaristi, khususnya yang berlangsung di Gereja St. Athanasius Agung Karangpanas, Semarang. Berdasarkan pada hasil temuan dan analisis penulis yang dituangkan dalam penelitian ini, penulis menemukan ada beberapa pembahasan yang penting untuk diperhatikan. Bahwa teori mengenai fungsi dan makna dari ritual itu dapat diterapkan pada berbagai macam ritual yang yang ada termasuk dalam ritual keagamaan yang dilakukan oleh umat Katolik, dengan mepelajari mengenai makna, fungsi, nilai seni, dan simbol yang terdapat pada sebuah ritual keagamaan, maka kita dapat memahami dan mengetahui bagaimana pola kehidupan orang yang melaksanakan ritual keagamaan tersebut. Selain itu kita juga dapat mengetahui bagaimana relevansi kebudayaan setempat terhadap ritual keagamaan yang dilaksanakan.

Penulis meyakini bahwa dengan menerapkan teori-teori yang berhubungan dengan makna dan fungsi ritual pada kebudayaan masyarakat, maka akan mendapatkan hasil analisis yang menarik, dan tentunya kontributif bagi perkembangan ilmu antropologi, khususnya antropologi agama.

74

Daftar Pustaka : Baal, J. Van.

1987. Sejarah dan Pertumbuhan Teori Antropologi Budaya (Hingga

Dekade 1970) Jilid 1. Jakarta: PT. Gramedia.

1988. Sejarah dan Pertumbuhan Teori Antropologi Budaya (Hingga

Dekade 1970) Jilid I1. Jakarta: PT. Gramedia.

Berger, Peter L. 1991. Langit Suci: Agama sebagai Realitas Sosial. Terj. Hartono. Jakarta: LP3ES

Bernard, H. Russell. 1994. Research Methods in Anthropology. Qualitative

and Quantitative Approaches. London: Sage Publications.

Boedhisantoso. 1982.Kesenian dan nilai-nilai budaya. Jakarta: Depdikbud.

Buku Petunjuk Gereja Katolik Indonesia. 1990. Jakarta: Obor.

Creswell, J.W. 2012. Research design Pendekatan kualitatif, Kuantitatif dan

Mixed. Cetakan ke-2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Durkheim, Emile. 1912. The Elementary Form of Religious Life. Terj.

Yogyakarta: IRCiSoD

Favazza, Josep A. 1998. The Efficacy of Ritual Resistance The Case of

Catholic Sacramental Reconciliation. Worship.

Gardon, Scott. 1991. The History and Philosophy of Social Science. London and New York: Routledge.

Geertz, Clifford. 2013. Agama Jawa: Abangan. Santri, Priyayi dalam

Kebudayaan Jawa. Terj. Aswab Mahasin dan Bur Rasuanto. Jakarta:

Komunitas Bambu.

Hadi, Y. Sumandiyo. 2006. Seni dalam Ritual Agama. Yogyakarta: Pustaka. Herusantoto, Budiono. 2000. Simbolisme dalam Budaya Jawa. Yogyakarta:

PT. Hanindita.

Kartodirdjo, Sartono. 1986. Ungkapan-Ungkapan Filsafat Sejarah. Jakarta: PT. Gramedia.

75

Koentjaraningrat.

1977. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT. Gramedia. 1981. Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: UI-PRESS.

1985. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta: PT. Dian Rakyat. 1997. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan. 2005. Pengantar Antropologi Pokok-Pokok Etnografi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

2013 (Cetakan IX). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Kusmayati, Hermin A.M. 1999. Seni Pertunjukan Upacara di Pulau Madura

19980-1998, (Disertasi). Yogyakarta: UGM.

Martasudjita, E.

1999. Pengantar Liturgi: Makna, Sejarah dan Teologi Liturgi. Yogyakarta: Kanisius.

2005. Ekaristi: Tinjauan Teologis, Liturgis dan Pastoral. Yogyakarta: Kanisius.

Miles, M.B & Huberman, A.M. 1984. Qualitative Data Analysis. California: SAGE Pub.

Moleong, L. 1993. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Dedi. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.

O’Dea, Thomas E. 1987. Sosiologi Agama. Jakarta: PT. Rajawali Pers. Parsons, Talcot. 1967. The Sociology of Religion. Transl. By Ephraim

Fischoff. Boston: Beacon Press.

Patton, Michael Quin. 1990. Qualitative Evaluation and Research Methods. Newbury Park: SAGE Pub.

Pemerintah Kota Semarang (2015). http://semarangkota.go.id/ (10 Oktober 2018)

76

Raga Maran,Rafael. 2000.Manusia dan Kebudayaan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Siswoyo, FX. Sumantara, (ed). 1995. De Liturgia Romania et Inculturatione

(Liturgi Romawi dan Inkulturasi). Terj. Komisi Liturgi KWI.

Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI.

Spradley, James P. 1997. Metode Etnografi. Terj. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Strauss, Anselm L, & Juliet Corbin. 1990. Basics of Qualitative Research,

Grounded Theory Procedure and Tecniques. London: Sage Pub.

Sobur, Alex. 2004. Semiotika Komunikasi. Bandung: Rosda Karya.

Tarigan, Pr. Jacobus. 2007. Religiositas Agama dan Gereja Katolik. Jakarta: Grasindo.

Van Gennep, Arnold. 1908. The Rites of Passage, English trans 1960 by M.B. Vizedom and G.L.Caffee. London: Routledge & Kegan Paul. Waters, Malcom. 1994. Modern Sociological Theory. London: SAGE Pub. Weber, Max. 1964. The Sociology of Religion. Terj. Ephraim Fischoff.

Boston: Beacon Press.

William, Raymon. 1981. Culture. Glasgow: Fontana Paperbacks.

Winangun, Wartaya. 1990. Masyarakat Bebas Struktur: Liminalitas dan

77

BIODATA PENULIS

Nama : Wilmart Paulus Simatupang Tempat/tanggal lahir : Porsea, 23 Maret 1996

Alamat : Sosor Ladang Kec. Parmaksian, Kab. Toba Samosir

Pendidikan Formal

JENJANG NAMA SEKOLAH NAMA KOTA TH

MASUK TH LULUS SD SD Yayasan Bonapasogit Sejahtera Parmaksian 2002 2008 SMP SMP Yayasan Bonapasogit Sejahtera Parmaksian 2008 2011 SMA SMA RK. Budi Mulia

Pematanngsiantar Pematangsiantar 2011 2014 Pelatihan/Kursus JENJANG NAMA PELATIHAN/KURSUS NAMA KOTA TH MASUK TH LULUS Universitas (Jurusan) Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Pra Dasar

Semarang 2015 2015 Pengalaman Berorganisasi NAMA ORGANISASI KEDUDUKAN DALAM ORGANISASI NAMA KOTA TAHUN

KAWAN UNDIP Bendahara Semarang 2015-2017 AUDISIE Anggota Semarang

2014-sekarang

JKAI Anggota Semarang 2016

78

PEDOMAN WAWANCARA A. Pemimpin Ibadah (Romo, Pastor, Suster)

1. Biodata (Nama, alamat, umur, TTL, Jenis Kelamin)

2. Sejak kapan romo bergabung sebagai bagian dari Gereja St. Athanasius Agung, Karangpanas?

3. Apa makna dan fungsi perayaan ekaristi menurut romo ?

4. Apa arti yang terkandung dari tanda salib yang biasa dilakukan oleh umat katolik ?

5. Bagaimana Pengalaman romo mengikuti Perayaan Ekaristi di Gereja St. Athanasius Agung, Karangpanas selama ini?

6. Berdasarkan pengalaman romo, apakah terdapat kekhasan khusus mengenai Perayaan Ekaristi di Gereja St. Athanasius Agung, Karangpanas dengan gereja Katolik lain? Jika ada, kekhasan seperti apa?

7. Apa tujuan yang hendak dicapai pada ritus pembuka dalam perayaan ekaristi?

8. Dalam perayaan ekaristi terdapat ritus tobat, apa fungsi dan makna dari ritus tobat tersebut ?

9. Pada bagian liturgi sabda apa tujuan yang hendak dicapai pada bagian ini ? 10. Apa fungsi dari bacaan pertama dan bacaan kedua ? apakah bacaan tersebut

berhubungan ? dan kenapa karus dipisahkan antara bacaan pertama dan bacaan kedua ?

11. Pada bacaan injil, apa tujuan yang hendak dicapai ? 12. Apa yang dimaksud dengan homili ?

13. Apa tujuan yang ingin dicapai dalam syahadat, credo, atau doa aku percaya ? 14. Pada bagian liturgi ekaristi apa tujuan yang hendak dicapai pada bagian ini ? 15. Pada doa syukur agung, apa tujuan yang hendak dicapai, dan apa-apa saja

yang didoakan dalam doa tersebut ? 16. Apa konsekrasi itu ?

17. Apa anamnesis itu ? 18. Apa doksologi itu ?

19. Apa makna dan tujuan yang hendak dicapai pada proses penerimaan komuni ? 20. Pada bagian penutup apa bagian yang hendak dicapai pada bagian ini ? 21. Adakah nilai seni yang terkandung dalam perayaan ekaristi ?

22. Adakah proses inkulturasi yang terjadi dalam perayaan ekaristi dalam gereja ini ?

79

B. Umat Gereja (ketua wilayah dan remaja)

1. Biodata (Nama, alamat, umur, TTL, Jenis Kelamin) 2. Apa sebenarnya perayaan ekaristi itu?

3. Apa makna dan fungsi perayaan ekaristi ?

4. Apa arti yang terkandung dari tanda salib yang biasa dilakukan oleh umat katolik ?

5. Bagaimana pendapat anda mengenai unsur budaya dalam Perayaan Ekaristi? ; apakah unsur-unsur budaya yang ada dalam Perayaan Ekaristi masih perlu dipertahankan? mengapa?

6. Adakah nilai seni yang terkandung dalam perayaan ekaristi ?

7. Pada saat apa saja terdapat contoh seni gerak dalam perayaan ekaristi? 8. Pada saat apa saja terdapat contoh seni suara dalam perayaan ekaristi? 9. Pada saat apa saja terdapat contoh seni rupa dalam perayaan ekaristi? 10. Apakah mungkin dalam perayaan ekaristi seni digunakan sebagai sarana

komunikasi ?

11. Simbol-simbol apa sajakah yang terdapat dalam perayaan ekaristi? 12. Adakah proses inkulturasi yang terjadi dalam perayaan ekaristi? Apa dan

80

DOKUMENTASI

Gambar 1. Proses penyambutan umat yang hadir oleh para pelayan Gereja (Sumber: Dokumen Pribadi)

Gambar 2. Proses naiknya Imam dan pengurus litirgi ke atas altar (Sumber: Dokumen Pribadi)

81

Gambar 3. Proses pemercikan air suci ke seluruh umat (Sumber: Dokumen Pribadi)

Gambar 4. Proses berdoa di bawah salib berpatungkan Yesus (Sumber: Dokumen Pribadi)

Gambar 5. Proses doa yang dipimpin oleh Imam (Sumber: Dokumen Pribadi)

82

Gambar 6. Proses pengubahan Roti dan Anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus secara simbolik (Sumber: Dokumen Pribadi)

Gambar 7. Proses penyerahan Tubuh dan Darah Kristus kepada seluruh umat (Sumber: Dokumen Pribadi)

Gambar 8. Keadaan umat di luar ruangan gereja (Sumber: Dokumen Pribadi)

Dokumen terkait