• Tidak ada hasil yang ditemukan

G. Tahapan Penelitian

5. Model Temuan Hipotetik Efektivitas Penerapan SMM ISO

Model sebagaimana terdapat dalam gambar 4.4 merupakan model untuk memastikan dan terus meningkatkan efektivitas penerapan SMM ISO sehingga pimpinan dapat menghindari inefisensi finansial dan sumber daya lain dalam institusi. Kunci utama penerapan model adalah komitmen para pimpinan untuk merumuskan, menegaskan dan menegakkan SMM ISO serta upaya-upaya untuk melakukan perbaikan berkelanjutan secara konsisten. Keunggulan model tersebut antara lain adalah pertama, peluang efektif sangat besar karena model dirancang dan dilakukan dengan melibatkan seluruh stakeholder PT, tentunya atas advis dan monitoring Tim ISO. Hal ini akan berdampak meningkatnya spirit semua pihak terkait untuk terus konsisten dengan SMM yang sudah mereka rancang. Kedua, mudah diterapkan karena semua keputusan terkait SMM dirancang bersama atas dasar kemampuan riil institusi, baik terkait masalah finansial maupun nonfinansial seperti gagasan perbaikan ataupun perubahan. Ketiga, dapat mendorong loyalitas dan komitmen bersama untuk mengembangkan kampus secara maksimal.

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

Hal prinsip yang penting dipahami dalam penerapan SMM ISO adalah bahwa penerapan SMM ISO merupakan instrumen pembelajaran untuk mengelola mutu institusi secara efisien dan efektif. Keberhasilan UIN Maliki Malang dalam penerapan SMM ISO merupakan proses belajar dan perlu terus dikembangkan untuk bisa mewujudkan visi institusi secara maksimal. Hal ini dimaksudkan untuk menjadikan kampus UIN mampu memiliki berbagai keunggulan, sehingga dapat memudahkan pencapaian untuk masuk kategori World Class University (WCU). Beberapa saran penting yang perlu diperhatikan terkait penerapan SMM ISO di UIN Maliki Malang adalah:

1. Untuk para pimpinan level rektorat; perlu kebijakan khusus terkait penyediaan SDM dan penyediaan anggaran yang memadai untuk kebutuhan implementasi SMM khususnya untuk membangun sistem dokumentasi yang handal berbasis IT dan berbagai kebutuhan pengembangan institusi termasuk perhatian bidang riset dan pengabdian masyarakat. Pimpinan level rektorat perlu juga memberikan alokasi anggaran untuk menerapkan mekanisme imbalan (rewards) yang tepat bagi individu dan unit kerja yang memiliki prestasi terkait penerapan SMM; demikian juga sebaliknya memberikan punishment untuk individu dan institusi yang tidak berhasil menerapkan SMM dengan baik.

2. Untuk KJM Pusat dan Fakultas; perlu meredefinisi dan redesign SPM atas dasar pendekatan program-program rutin dan strategis dalam kerangka memudahkan pencapaian visi dan misi institusi termasuk upaya menuju “center of excellence dan center of Islamic

civilization.” KJM pusat dan Fakultas perlu untuk terus bekerja sama mengawal sukses implementasi SMM sampai menemukan langkah penerapan TQM.

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

3. Untuk para pimpinan level fakultas dan jurusan; perlu bekerja sama untuk terus melakukan koordinasi terkait implementasi SMM dengan terus memonitor, mengevaluasi, merevisi dan mengembangkan praktek SMM. Konsistensi usaha ini akan menghasilkan perbaikan institusi secara berkelanjutan menuju efektivitas institusi yakni pencapaian visi institusi sesuai roadmap renstra UIN Maliki Malang.

4. Untuk para dosen dan mahasiswa; perlu terus menunjukkan komitmen dan memberikan dukungan terkait implementasi SMM sebagai upaya memperbaiki mutu pembelajaran dan mutu institusi. Para dosen perlu terus memenuhi SPM, mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam pelaksanaan tugas antara lain proses penyusunan disain perkuliahan, implementasi dan evaluasi program. Para dosen perlu juga terlibat aktif dalam kegiatan riset dan pengabdian sabagai bentuk tanggung jawab sosial dan pengembangan keilmuan. Mahasiswa juga dituntut hal yang sama yakni komitmen dalam hal belajar. Dalam hal ini termasuk membangun motivasi internal dan terlibat aktif dalam seluruh kegiatan kampus yang bernilai akademik dan non akademik untuk pengembangan diri secara maksimal.

5. Untuk pimpinan Direktorat Pendidikan Tinggi Islam; perlu memfasilitasi pengembangan institusi UIN Maliki Malang khususnya untuk program terkait integrasi SMM dan menjadikan UIN Maliki Malang sebagai referensi model kampus yang berhasil dalam menerapkan SMM ISO;

6. Untuk Tim ISO (Konsultan dan Auditor) perlu meredisain konten SMM untuk lebih diarahkan pada problematika akademik dan fungsi-fungsi managerial serta mampu mengantarkan PT menjadi PT berlabel internasional. Tim ISO harus mampu mendorong PT untuk memenuhi kriteria akreditasi BAN-PT dan kriteria

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

internasional khususnya dalam hal pengembangan kurikulum, konten materi kuliah, metodologi pembelajaran, buku-buku referensi, pengembangan riset internasional, pengembangan mutu pengabdian masyarakat, perluasan jaringan kampus dan jaringan kerja. Di sinilah letak improvement dalam dimensi global bisa ditunjukkan, dikembangkan dan dicapai. Jika ISO hanya membenahi SMM PT tanpa melihat tuntutan konten nasional dan internasional, maka hal itu bisa menurunkan citra institusi ISO sebagai institusi berlabel internasional untuk standar mutu dan penjaminan mutu institusi.

7. Untuk semua stakeholder UIN perlu menjaga energi dalam penerapan SMM supaya tidak kehilangan semangat ataupun momentum yang baik yang telah dicapai. Upaya ini bisa dilakukan dengan membangun kreativitas dan inovasi program yang lebih diarahkan pada pengembangan mutu dan budaya mutu institusi sesuai tuntutan nasional dan global. Salah satu cara mudah adalah dengan melakukan bencmark dan eksternal peer-review yang hasilnya bisa dijadikan sebagai basis data dan informasi pengembangan internal atas dasar otonomi, independensi dalam pengembangan PT. Selanjutnya data dan informasi dikaji lebih mendalam secara internal dengan mengundang para pakar dan stakeholder terkait untuk perbaikan institusi menuju PT yang berkualitas baik dalam skala nasional, regional maupun global. Di sinilah letak improvement, tidak hanya sekedar membenahi rutinitas kehadiran dosen, mahasiswa dan para karyawan akan tetapi bisa mendorong terjadinya perubahan lebih besar yakni menuju WCU dalam arti yang sesungguhnya –bukan sekedar labelisasi-.

8. Untuk peneliti selanjutnya, supaya lebih fokus pada upaya-upaya menemukan pengembangan model integrasi SMM yang dapat

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

menggabungkan kriteria atau standar SPMPT internal dan eksternal (BAN PT). Model integrasi SMM sangat dibutuhkan untuk menghindari inefisiensi dan inefektivitas penerapan SMM sehingga pencapaian dan pengembangan mutu institusi PT menjadi semakin terarah dan mudah. Dengan demikian harapan mencapai mutu PT bisa semakin dekat dan lebih cepat. Bukankah ini yang kita inginkan selama ini, yakni PT khususnya PTAI yang berkualitas?

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu DAFTAR PUSTAKA .

Aggelogiannopoulos, et al. (2006). Implementation of a quality management system (QMS) according to the ISO 9000. Sciencedirect (online), 9 halaman. Tersedia: www.Elsiver.com (26 sept 2011).

Aksoy, Yasemin & Schadel, Peter (1997). ETC Measures the Impact of ISO 9002 on CorporateQuality. Inform (online), 10 halaman. Tersedia: http://www.jstor.org/stable/25062299 (06/09/2011).

Al Bandary, Mohammed Sulaiman (2005). Meeting the challenges: The development of quality assurance in Oman’s Colleges of Education. Springer (online). Tersedia: http://www.jstor.org /25068095.

Aldowaisan, Tariq & Youssef, Ashraf (2004). An ISO 9001:2000-based framework for realizing quality in small businesses. Elsevier, 5 halaman. Tersedia: www.ScienDirect.com

Anderson, James E. (1984). Public Policy-Making. New York: CBS College Publishing.

Anderson, et al. (2011). A Theory of Quality Management Underlying The Deming Management Method. Academy of Management (Online), Vol. 19, 39 halaman. Tersedia:

http://www.jstor.org/stable/258936 (0 5 / 0 9 / 2 0 1 1 2 3 : 0 7 ).

Arcaro, Jerome (1995). Pendidikan Berbasis Mutu. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Penerj. Yosal Iriantara.

Apps, Jerold W (1988). Higher Education in a learning society. London: Jossey-Bass.

Barclay, Charless A. (1993). Quality Strategy and TQM Policies: Empirical Evidence. Springer (Online). Tersedia: http://www.jstor.org/40228180.

Beaumont, Leland R. (2000). ISO 9001: The Standard Interpretation. New Jersey: Simply Quality.

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

Benson, George, et al. (2001). The Effect of organizational Context on Quality Management: An empirical Investigation. Informs (online), 19 halaman. Tersedia: http://www.jstor.org/stable/ 2632329 (06/09/2011).

Besterfield et al. (1995). Total Quality Management. New Jersey: Prentice Hall International.

Biggs, John (2001). The Reflective Institution: Assuring and Enhancing the Quality of Teaching and Leraning. Springer (Online), 19 halaman. Tersedia: http://www.jstor.org/3447974

(0 5 / 0 9 / 2 0 1 1 ) .

Billing, David (2004). International Comparations and Trend in External Quality Assurance of Higher Education. Springer (Online), Vol. 47, 26 halaman. Tersedia: http://www.jstor.org/4151559 (0 5 / 0 9 / 2 0 1 1 ) .

Bogdan, Robert C., dan Biklen, Sari Knopp (2007). Qualitative-Research for Education. New York: Peasron education, 5th edition.

Bogdan, Robert C. dan Taylor, Steven J. (1975). Introduction to Qualitative-Research methods. New York: John Wiley & Sons.

Brennan, John dan Tarla Shah (2000). Managing Quality in Higher Education. Philadelpia.

Brocca, Bruce dan Brocca, M. Suzane (1992). Quality Management. New York: McGraw-Hill.

Cabal, Alfonso B. (1993). The University Today. Paris: Unesco.

Cartin, Thomas J. (1999). Principles and Practices of Organizational Performance Excellence. Milwaukee: ASQ Quality Press. Castetter, William B. (1996). The Human Resource Function in

Educational Administration. Ohio: Prentice-Hall.

Cunningham, William G. dan Cordeiro, Paula A. (2003). Educational Leadership. Boston: Pearson Education.

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

Damme, Dirk Van, Quality issues in the internationalisation of higher education. 2001. Springer (Online), Vol 41, 28 halaman. Tersedia:http://www.jstor.org/stable/3448132

(0 5 / 0 9 / 2 0 1 1 ) .

Daud, Sity et al. (2010). A Perception on The Effectiveness of Undergraduate and graduate Programmes Management through an ISO Certication Scope Merger. Elsevier (Online), 9 halaman.Tersedia: www.ScienDirect.com.

Departemen Agama, (2007). Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Tahun 2004-2009. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.

Departemen Agama (2009). Rencana Strategik Pembangunan Pendidikan Islam 2010-2014. Jakarta: Depag.

Departemen Pendidikan Nasional (2004). Strategi Jangka Panjang Pendidikan Tinggi (HELTS) 2003 - 2010. Jakarta: Depdiknas. Departemen Pendidikan Nasional (2009). Rencana Strategis

Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2010-2014.

Jakarta: Depdiknas.

Downey, Lorne W. (1988). Policy Analysis in Education. Canada: Detselig Enterprises Limited.

Duffy, Francis M. (2002). Step-Up-To-Excellence: An Innovative Approach to Managing and Rewarding Performance in School System. London: The Scrarecrow Press, Inc.

Dunn, William N. (2003). Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, edisi kedua, Penerj. Samodra Wibawa dkk.

European Centre for the Development of Vocational Training (2009). Accreditation and quality assurance in vocational education and training. Proquest (Online). Tersedia: www.cedefop.europa.eu.

Fitzsimmons, James A., dan Mona J. Fitzsimmons (2004). Service Management. Boston: Irwin.

Fowler, Frances C. (2009). Policy Studies for Educational Leaders. New York: Pearson Education.

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

Gaspersz, Vincent (2005). Total Quality Management. Jakarta: Gramedia.

Harigopal, K. (2006). Management of Organizational Change: Leveraging Transformation. New Delhi: Response Books. Hesselbein, Frances et al. (Eds) (1997). The Leader of the Future.

Jakarta: Gramedia, penerj. Bob Widyahartono.

Hoecht, Andreas (2006). Quality assurance in UK higher education: Issues of trust, control, professional autonomy and accountability. Springer (Online). Tersedia: http://www.jstor.org/29734995.

Hoy, Charles et al. (2000). Improving Quality in Education. London: Falmer Press.

Hoy, Wayne K. dan Miskel, Cecil G. (2001). Educational Administration. Boston: McGraw-Hill.

ISO 9000: Handbook of Quality Standards and Compliance. New Jersey: Prentice-Hall, 1992.

Kementerian Agama RI (2010). Perencanaan Pembangunan Pendidikan Islam: Program dan Kegiatan tahun 2011. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.

Kevin (1999). Quality Assurance for Higher Education in Asia and The Pacific.

Khan, Munawar, et al. (2002). Teaching Quality in Higher Education: What do we need to improve? Interdicilinary Journal af Research of Business (Online), Vol 1, 6 halaman. Tersedia: http://www.jstor.org/(0 5 / 0 9 / 2 0 1 1 ).

Khodayari (2011). Servis Quality in Higher Education. Interdisiplinary Journal of Research in Business (Online), Vol. 1, 9 halaman. Tersedia: http://www.jstor.org/ (0 5 / 0 9 / 2 0 1 1 ).

Konting, Majid et al. (2009). Quality Assurance in Higher Education Institution: Exist Survey among University Putra Malaysia Graduating Student. International Educational Studies (online), Vol.2. Tersedia: http://www.cosenet.org/journal/htm/ (0 5 / 0 9 / 2 0 1 1 ).

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

Lim, David (2001). Quality Assurance in Higher Education. Sydney, Ashgate.

Lunenburg, Fred C. dan Ornstein, Allan C. (2004). Educational Administration. Canada: Thomson.

Locke, Edwin A. (1997). Esensi kepemimpinan. Jakarta: Spektrum, penerjemah; Aris Ananda.

Mangnale dan Potluri (2011). Quality Management in Indian Higher Education. Asian Journal of Business Management (Online), 6 halaman. Tersedia: http://www.jstor.org/

(0 5 / 0 9 / 2 0 1 1 ) .

Mathis, Robert L. dan John H. Jackson (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat, penerjemah: Diana Angelica, edisi 10.

Miles, Mattew B. dan Huberman, A. M. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI-Press.

Mishra, Sanjaya (2007). Quality Assurance in Higher education: An Introduction. Bangalore, India, National Printing Press. Mohanty R.p dan Lakhe,R.R. (2000). Handbook of Total Quality

Management. Mumbay: Jaico.

Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung Remaja Rosda Karya.

Nanus, Burt (1999). Leader Who Make a Difference. San Fransisco: Jossey-Bass Publisher.

Nanus, Burt (2001). Kepemimpinan Visioner. Jakarta: Prenhalindo, alih bahasa Frederik Ruma.

Nasution (2004). Manajemen Mutu Terpadu. Bogor: Ghalia Indonesia. Ndraha, Taliziduhu (1988). Manajemen Perguruan Tinggi. Jakarta:

Bina Aksara.

Nikels, William G., et al.(2010). Understanding Business. New York: Irwin.

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

Pan, Daphne, (2003). “Quality Assurance in Higher Education Institution: The Singapore Experience.” Makalah pada Proceedings, Vol. 1, Universitas Indonesia, Jakarta.

Patton, Carl V. dan Sawicki, David S. (1986). Basic Methods Policy Analysis and Planning. London: Prentice-Hall.

Pearson, Wayne (2008). Public Policy: Pengantar Teori dan Analisis Kebijakan. Jakarta: Kencana Prenada Group, penerj. Tri Wibowo Budi Santosa.

Peterson, James G. (2010). ISO 9000: Standar Kualitas Seluruh Dunia. Jakarta: Indeks, penerj. Marianto Samosir.

Preedy, Margaret et al. (1997). Educational Management: Strategy, Quality and Resources. New York: Open University Press. Putt, Allen D. dan Springer F. (1989). Policy Research: Concepts,

Methods, and Aplications. New Jersey: Prentice-Hall.

Rao, Digumarti Bhaskara (2003). Higher Education in The 21st Century (Vision and Action). New Delhi: Discovery Publisihing House.

Robbin, Stephen (2001). Perilaku Organisasi. Jakarta: penerjemah Hadyana Pujaatmaka dan Benjamin Molan, Pearson Education Asia dan PT Prenhalindo.

Rowe, Allan J. et al. (1989). Strategic Management. California: Addison-Wesley Publishing.

Ruben, Brent D. (2004). Pursuing Excellence in Higher Education. San Fransisco: Jossey-Bass.

Sallis, Edward (2010). Total Quality Management in Education. Jogjakarta: Ircisod.

Satori, Djam’an dan Komariah, Aan (2007). Metode Penelitian

Kualitatif. Bandung: UPI.

Schuller, Randall S. dan Drew L. Harris (1992). Managing Quality. New York: Addison-Wesley Publishing Company.

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

Schwarz, Stefanie dan Don F. Westerheijden (Eds) (2005). Accreditation and Evaluation in The European Higher Education Area. New York: Kluwer Academic Publishers. Simmons, Bret L. (1999). The Relationship Between ISO 9000 and

Business Performance: daes Registration really matter? Tersedia:http://www.jstor.org/40604275(0 5 / 0 9 / 2 0 1 ). Syafaruddin (2002). Manajemen Mutu Terpadu. Jakarta: Grasindo. Spradley, James P. (1997). Metode Etnografi. Yogya: Tiara Wacana.

Yogya.

Sunu, Pramudya (1999). Peran SDM dalam Penerapan ISO 9000. Jakarta: Gramedia.

Susilo, Willy (2003). Audit Mutu Internal. Jakarta: Vorqistatama Binamega.

Teow Ek, Lim dan Cheng, Niew Bock (1995). Quality Management System. New York: Prentice-Hall.

Tilaar, H.A.R dan Nugroho, Riant (2009). Kebijakan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

UIN Malang (2009). 4 Tahun Universitas Negeri (UIN) Malang. Malang: UIN Malang.

Vanagas, Povilas 2008). Developmental of Total Quality Management in Kaunas University of Technology. Tersedia: http://www.jstor.org (0 5 / 0 9 / 2 0 1 1 ).

Westerheijden, Don F. et al. (2007). Quality Assurance in Higher Education. Dordrecht: Springer.

Winch, Cristoper dan Gingell, John (2008). Philosopy of Education. New York: Routledge.

Winarno, Budi (2007). Kebijakan Publik: Teori dan Proses. Yogyakarta, Media Pressindo.

Wita, I Wayan (2003). Quality Assurance and Its Sustainability. Makalah pada Proceedings, Vol. 1, Universitas Indonesia, Jakarta.

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

Yin, Robert K. (2003). Studi Kasus. Jakarta: Raja Grafindo Persada, Penerjemah M. Djauzi Mudzakir.

Yusoff, Rushami Zien, 2003. Implementing ISO 9000 Quality Management System in University of Malaysia. Makalah pada Proceedings, Vol. 1, Universitas Indonesia, Jakarta.

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Dokumen terkait