• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang didapat, maka terdapat beberapa hal yang dapat dipertimbangkan untuk penerapan mitigasi bencana di Kecamatan Cilimus sebagai berikut.

1. Analisis kerentanan bencana letusan gunungapi dan peta tingkat kerentanan bencana letusan gunungapi ini dapat dijadikan sebagai salah satu masukan untuk penerapan mitigasi bencana di Kecamatan Cilimus.

2. Melihat adanya potensi bencana yang ditimbulkan dari letusan gunungapi ceremai maka penting mempersiapkan masyarakat untuk menghadapi bencana dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat agar kapanpun bencana letusan gunungapi ceremai terjadi masyarakat telah siap menghadapinya.

3. Perlu adanya penerapan mitigasi bencana di Kecamatan Cilimus secara menyeluruh yang meliputi sosialisai, penerapan jalur evakuasi, dan penerapan peta kerentanan bencana letusan gunungapi ceremai.

4. Melihat dari masih banyaknya penduduk yang bermata pencaharian di bidang pertanian yang dekat dengan gunungapi ceremai perlunya sosialisasi untuk

123

Asep Zaenudin, 2013

ANALISIS KERENTANAN BENCANA LETUSAN GUNUNGAPI CEREMAI DI KECAMATAN CILIMUS KABUPATEN KUNINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penduduk yang bekerja di bidang pertanian dan yang bermukin dekat dengan gunungapi.

5. Perlu adanya pengendalian pendirian bangunan agar selalu terkontrol dan tidak membangun bangunan di daerah tinggi yang mendekati sumber bencana letusan gunungapi ceremai.

6. Bagi bidang pendidikan diharapkan penelitian ini bermanfaat baik sebagai sumber, informasi dasar dalam mengetahui bencana letusan gunungapi ceremai dan mendorong pendidik khususnya pendidik geografi untuk mengenalkan lebih dalam tentang mitigasi bencana agar penduduk dan masyarakat dapat mengenal lebih dalam tentang mitigasi dan siap menghadapi bencana.

124

DAFTAR PUSTAKA

A. D. B. (1991). Disaster Mitigation In Asia And The Pasific. Asian Development bank: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

Anonimus. (1991). Berita Berkala Vulkanologi Edisi Khusus G. Ciremai. Bandung : Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

Anonimus. (2013). Kabupaten Kuningan dalam Angka. Kuningan: Badan Pusat Statistik.

Anonimus. (2012). Kecamatan Cilimus dalam Angka. Kuningan: Badan Pusat Statistik.

Anonimus. (2007). Sejarah Letusan Gunung Ciremai. Tersedia :

http://www.indo-emirates.org/2007/01/16/sejarah-letusan-gunung- ciremay-2/ [27 Januari 2013].

Apriliansyah, M. (2008). Analisis Kerentanan Kota Palu terhadap Risiko

Bencana Gempa Bumi. Tugas Akhir pada Program Studi Perencanaan

Wilayah dan Kota Universitas Hasanuddin: tidak diterbitkan.

Arikunto, S. (1998). Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Awotona, 1997. Natural Disaster. Jakarta : LIPI.

Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi. (2002). Arahan Kebijakan Mitigasi Bencana Perkotaan Di Indonesia. Jakarta : BAKORNAS PBP.

Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional. Peta Rupa Bumi Lembar 1309-

124 Sumber. Bogor: BAKOSURTANAL.

Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional. Peta Rupa Bumi Lembar 1309-

125

Asep Zaenudin, 2013

ANALISIS KERENTANAN BENCANA LETUSAN GUNUNGAPI CEREMAI DI KECAMATAN CILIMUS KABUPATEN KUNINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional. Peta Rupa Bumi Lembar 1309-

122 Kuningan. Bogor: BAKOSURTANAL.

Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional. Peta Rupa Bumi Lembar 1309-

211 Ciawigebang. Bogor: BAKOSURTANAL.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana. (2010). Rencana Nasional

Penanggulangan Bencana. Jakarta: BNPB.

Boli, Y. dkk. (2004). Panduan Penanganan Risiko Bencana Berbasis Masyarakat. Kupang : Forum Kesiapan dan Penanganan Bencana.

Carter, W. Nick. (1992). Disaster Management : a disaster manager’s handbook. Manila : Asian Development Bank.

Coburn, A.W. dkk. (1994). Mitigasi Bencana II. Program Pelatihan Manajemen

Bencana. Cambridge-United Kingdom : DHA-UNDP. Direktorat Geologi,

Bandung.

Davison, R.A. dan Shah H.C. (1997). An Urban Earthquake Disaster Risk Index. Stanford : Stanford Unifersity.

Departemen Pekerjaan Umun. (2007). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum

Nomor 21/PRT/M/2007 tentang Pedoman Penataan Ruang Kawasan Rawan Letusan Gunung Berapi dan Kawasan Rawan Gempa Bumi.

Jakarta : DPU.

Firmansyah. (1998). Identifikasi Resiko Bencana Gempa Bumi dan Aplikasinya

terhadap Penataan Ruang di Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung.

Tesis Magister pada Program Pascasarjana Institut Teknologi Bandung : Tidak diterbitkan.

Hadisantono, R.D., Abdurachamn, E.K., Martono, A., A. D. Sumpena, S. Wahyu dan Santoso, M.S,. (2006). Peta Kawasan Rawan Bencana Gunungapi

Ciremai, Provinsi Jawa Barat. Bandung: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi

126

Asep Zaenudin, 2013

ANALISIS KERENTANAN BENCANA LETUSAN GUNUNGAPI CEREMAI DI KECAMATAN CILIMUS KABUPATEN KUNINGAN

Heryadi, R. (2004). Potensi dan Mitigasi Bencana Geologi di Nusa Tenggara

Barat. NTB : Ikatan Ahli Geologi Indonesia Pengurus Daerah Nusa

Tenggara Barat.

K. Kusumadinata. (1979). Data Dasar Gunungapi Indonesia. Bandung: Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

Kecamatan Cilimus. (2011). Monografi Kecamatan Cilimus. Kabupaten Kuningan: Pemerintah Kecamatan Cilimus.

Kurnianto, A. F.. (2012). Analisis Kerentanan Bencana Gempa Bumi di

Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Skripsi Jurusan

Pendidikan Geografi Universitas Pendidikan Indonesia: tidak diterbitkan.

Mantra, I.B. (1985). Pengantar Studi Demografi. Yogyakarta : Nur Cahaya.

Noor, D. (2006). Geologi Ligkungan. Jakarta : Graha Ilmu.

Presiden Republik Indonesia. (2007). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

56 Tahun 1960 tentang Kriteria Kepadatan Penduduk. Jakarta : Presiden

Republik Indonesia.

Presiden Republik Indonesia. (2007). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan bencana. Jakarta : Presiden

Republik Indonesia.

Rafi’i, S. (1995). Meteorologi dan Klimatologi. Bandung : Angkasa.

Sadisun, Imam, A. (2006). Smart SOP Dalam Mitigasi dan Penanganan Bencana

Alam. Bandung Pusat Mitigasi Bencana-ITB.

Setiadiwidi. (2011). Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis Untuk Zonasi

Tingkat Kerawanan Bencana Letusan Gunung Api Tangkubanparahu.

Skripsi Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Pendidikan Indonesia: tidak diterbitkan.

127

Asep Zaenudin, 2013

ANALISIS KERENTANAN BENCANA LETUSAN GUNUNGAPI CEREMAI DI KECAMATAN CILIMUS KABUPATEN KUNINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suhadi, Deddy. (2007). Evaluasi Kawasan Rawan Bencana Gunungapi Ciremai. Bandung: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

Sumaatmaja, Nursid. (1988). Studi Geografi : Suatu Pendekatan Analisa

Keruangan. Bandung: Alumni.

Tika, M.P. (2005). Metode Penelitian Geografi. Jakarta: Bumi Aksara.

United Nations Development Programme. (2006). Pengurangan Risiko Bencana. Jakarta : Perum Percetakan RI.

United States Agency for International Development. (2009). Pengurangan Risiko

Bencana. Jakarta : Perum Percetakan RI.

Winaryo, dkk. 2007. Penyusunan Profil (Hazard, Vulnerability, Risk) Pemetaan

Wilayah Rawan Bencana dan Penyusunan Rencana Aksi, Yogyakarta :

BAPEDA DIY.

Wittiri, R. S.. (2007). Gunungapi Indonesia. Bandung: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

Yulaelawati, Ella., Syihab, Usman. (2008). Mencerdasi Bencana. Jakarta: Grasindo.

Yusuf, Yasin. (2008). Berkaca Pada Gunung Merapi : Refleksi Letusan Kelud. Tersedia ; http://inigeonews.blogspot.com/2008/09/berkaca-pada-gunung- merapi-refleksi.html [28 Januari 2013].

Dokumen terkait