• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian, rekomendasi diajukan kepada konselor sekolah, dan penelitian selanjutnya.

1. Bagi konselor Sekolah

Konselor dapat memberikan teknik sosiodrama untuk meningkatkan motivasi berprestasi siswa dengan memperhatikan situasi dan kondisi di lapangan. Konselor dapat mencoba panging yang lebih variatif dalam intervensi, misalnya mengunakan ruang tearter yang dirancang secara khusus untuk meningkatkan motivasi berprestasi siswa. Adapu media sekolah kurang memfasilitasi di sekolah

kurang mendukung untuk menggunakan vasilitas drama, konselor dapat mengunakan media lain untuk untuk drama( tempat, panggung).

2. Bagi peneliti Selanjutnya

Penelitian selanjutnya direkomendasikan agar menggunakan intervensi melalui sosiodrama yang lebih bervariatif, misanya dengan panggung yang lebih mendukung, alat yang digunakan. Peneliti juga dapat mengembangkan teknik sosiodrama untuk meningkatkan motivasi berprestasi siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salah satu aspek motivasi berprestasi yaitu kemampuan melakukan antisivasi tujuan. Untuk peneliti selanjutnya lebih fokus pada aspek tersebut agar dapat meningkatkan aspek motivasi berprestasi siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Berliner. (1984). The Discution teaching method: An Interactive Strategy In Teory

Learning. Tersedia: htt://findarticle.com/Reference/Education/fall/2007.

Blatner, Adam, M.D. (2006). Sosiodrama In Higher Education. (This paper was

published in the journal, Revision, in 2006, with the title, Enacting the new Academy: Sociodrama as a powerful Tool in Hingher Education. Posted October,17,2009). Tersedia free journal.org.( download 15 juni 2012).

Brophy.J. (2004). Motivation Students To Learn . New Jersey London. LEA Corey, C. (2008). Theory & Particies of Goup Counseling, Australia Thomson

Brook/Cole

Blatner,Adam,(2009).Sociodrama Is Powerful As Higher Education. Diposting 17 Oktober 2009.

Complex, Multifaceted, and Situation-Dependent”. The International Review Of

Research In Open and Distance Learning Vol.12.(6).

Djamarah, B.S. dan Zain, A. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Pt Rineka: PT.Rineka Cipta.

Djamarah,Syaiful B. (2008). Psikologi Belajar.Jakarta: Rineka Cipta

Depdiknas, (2007). Rambu-Rambu Penyelenggara Kitab Kehidupan SLTA. Jakarta: Dirjen Diknas Depdiknas.

Darmawani, E. (2012). Model Bimbingan Kelompok dengan Metode Sosiodrama

Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Disiplin Siswa. Bandung:

Desertasi PBB-FIP UPI. (Tidak Diterbitkan)

Education Of Departemen. (2002). Program and Service To Help Yaour Start,

Grow and Succed Counceling & Assistence, Journal. Tersedia:http://www.sbaonline.Sbagov/services/counceling/index.htm Farozin, Muh. (2011). Model Bimbingan Klasikal untuk Meningkatkan Motivasi

Belajar Sekolah menegah pertama :Desertasi.Fakultas Pascasarjana

IKIP.Bandung.Tidak diterbitkan

Hertnett,et,all.(2011). : Examining Motivation in Online Distance Learning Environments:

Herlina.U (2010). Program Bimbingan Dan Konseling Untuk Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa. Tesis. Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak

Diterbitkan

Jum’ati, Lailatul. (2012). “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika dengan Menggunakan Metode Sosiodrama”. Jurnal psikologi pendidikan

dan bimbingan. Vol.13. No.1, (2012)

Makmum, A. S. (2007). Psikologi Kependidikan, edisi Revisi, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mc.Clelland,C.D. (1975). Achievement Motive.New York

Natawidjaja, Rohman. (2009). Konseling Kelompok, Konsep Dasar &

Pendekatan. Bandung: Rizqi

Ogeogbu. (2004). Theacher Motivation a Faktor For Classroom Effectiveness and

School Improvement in Nigeria College StudentJournal:http://findaricles/mi_mFCR/is_1_38/ai_n6073200( 12 oktober 2013)

Prayitno, Elida (1989). Motivasi dalam Belajar. Jakarta : Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktoral Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek

Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Rusmana, N. (2009). Bimbingan dan Konseling Kelompok di Sekolah, Teori dan

Aplikasi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Robinson, D.N.A. (1988). Azas-Azas Praktek Mengajar. Jakarta: Bratara.

Robbins. (1993). The role of Internal Maketing In The Motivation of Hingt

Contact Servic. Tersedia: http://www.co.id

Rauf.T.A. (2012).Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar

Siswa. Tesis. Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak Diterbitkan

Sugiono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Syaadih, N. (2004). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Rosada Sutikno. (2007). Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa, Makalah; Jurnal

Pendidikan Kreaktivitas Guru Paket Motivasi Belajar. Tersedia di:

http:/www.co.id.

Stanford, University. (1982). Promoted Positive Change in Classroom Motivation

Sukmadinata, (2005). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.

Sudirman.M.A, (2011). Inteaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Sukmadinata,N.S. (2007). Bimbingan dan Konseling dan Praktek. Bandung. Maestro.

Surya, Mohamad. (2003). Psikologi Konseling. Bandung : CV.Pustaka Bani Quraisy.

Sardimana. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar dan Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Soedihardjo, (2011). Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa. Tesis. Universtas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan

Telesco, G.A. (2006). Using Sociodrama For Radical Pedagogy: Methodology

For Education and Change: Weston, Florida American InterContinental

University. [Online] Tersedia :www.Free Journal.com.(26 April 2010). Telesco,A Gracia (2006) Radical Pedagogy. Journal American Intercontinental

University, (2006).

Tohirin, 2007. (Arya Utama) Pengertian Bimbingan kelompok

http//ilmupsikologi.wordpress.com/2010/01/2010/pengertian-bimbingan- kelompok/(diakses 14 januari 2011)

Uno,Hamzahh.B(2008). Teori Motivasi & Pengukurannya: Analisis di Bidang

Pendidikan (Cet.Ke-4).Jakarta: Bumi Aksara

---(2011). Teori Motivasi dan Pengukuran.Jakarta: Bumi Aksara Yasin, A. (2004). Peningkatan Motivasi Belajar, Bepikir Kritis, dan Intensitas

Kerja Mahasiswa Melalui Computer Mediated Comunication (CMC) dan Pengajaran Sublemental (PS), Skolar: Jurnal. Padang ; Universitas Negeri

Padang

Wahyuni, Dwi. (2011). Pengaruh Kesiapan Belajar, Motivasi Belajar dan

Pengulangan Materi Pelajaran Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa. Semarang: Skiripsi jurusan PBB-FIP UNS. (Tidak

Diterbitkan)

Winkel,WS. (2006). Bimbingan dan Konseling . Yogyakarta: Media Abadi. Wibowo, E.M. (2005), Konseling Perkembangan, Semarang, Universitas Negeri

Wibowo, E.M .(2005). Konseling Kelompok Perkembangan, UPT:UNNES Press. Winkel, (1989). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta:

PT.Gramedia

Zanikhun. (2009). Efektivitas penerapan metode sosiodrama dalam meningkatkan

kreativitas belajar siswa SMA Negeri Tanjung Batu OKI Ogan Komering

hilir. [Online]. Tersedia:http//zanikhun.multiply.com.(12 September 2013). Harlock, Elizabert B. (1980). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan

Sepanjang Rentang Kehidupan (Edisi Kelima). Ahlih bahasa Istiwidiyati &

Soedjarko.Jakarta:Erlangga.

Irwanto. (1994). Teori Motivasi dan Aplikasinya.Jakarta : Bina Aksara

Wenar & Kering. (2007). Pengaruh Motivasi Terhadap Peningkatan Kinerja [online]. Tersedia: http://teknologikinerja.wodpress.com. [9 November 2010]. Djiwandono, (2002). Pentingnya Motivasi Belajar. Jakarta, Penerbit, Rajagrafindo Persada.

McClelland, Atkirson, Clark & Lowell. (1953). The Achievement Motive.New York : Halsted Press.

McClelland.David C. (1961). The Achieving society.New York: D.Van Nastrand Company,Inc.

---(1985). Human Motivation,Illinois: Scott,Foresman & Company.

Clegg,Brian. 2000. Instant Motivation (79 cara instan menumbuhkan motivasi), alih bahasa : Arvin Saputra Jakarta, Erlangga.

Mukharomah,Anik.(2010).Hubungan Kecerdasan Motivasi Berprestasi dengan

Kebiasaan Blejar Siswa. [Online]. Tersedia: http://www.pustakasripsi.com/wp-

content/upload/2010/11/hubungan-kecerdasan-motivasi berprestasi-dengan

kebiasaan belajar siswa.pdf. [4 November 2010].

Nur Azizah. (2010). Hubungan Motivasi Berprestasi dengan Prokratinasi

Akademik. [Online]. Tersedia: http//www.infoskripsi.com/. (12 Desember 2010)

Rizkiani, Diah. (2007). Hambatan Dalam Mencegah Motivasi Belajar Siswa SMA 5 Kutaharjo Rembang Surakarta. [Online]. Tersedia:

http://diahrizkianni.wodpress.com/. [15 Januari 2011]

Heckhausen. (1967). The Anatomy of Achievement Motivation. New York: Academic Press.

Anni, Catharina. (2010). “Pengembangan Model Peningkatan Motivasi Berprestasi Guru Sekolah Dasar di Kabupaten Kendal”. Jurnal penelitian Pendidikan. 27, (1), 22-23.

Saleh Mohammad,ARD.H. (2004) Effects Of Withim Class Ability Grouping On

Interraction,Achievement, And Motivation. Netherlands: Depertement Of Industri

Technology, Universitas Of Twente.

Aprinadyanti, Nitya. (2010). “Hubungan Antara Regulasi Diri Dengan Motivasi Berprestasi Pada Siswa Kelas X SMAK Ibu Kartini Semarang”. Jurnal Penelitian Pendidikan Volume 27 Nomor 1 Tahun 2010.

Hechausen (1967). The Anatomy of Achievement Motivation. New York: Academic Press.

McClelland, David C.,et . at., (1976). The Achievement Motive. New York:

Irvinton Publisher Michael J.A Home. (1984). A Teacher’s Guide To The Psychology Of Learning. New York: Brasil Blacwell, Inc.

Woolfolk, A.E. (1995). Education Psyhology. 6th ed Boston : Allyn and Bacon. Aiken, Lewis R. Dan Marnat, Gary Groth. (2008). Pengetesan dan pemeriksaan

psikologi jilid I (edisi ke-12). Jakarta: Indeks.

Gulford, J.P. (1956) Fundamental Statistic in Psichology and Education, New York: Mc Graw-Hill Book Co.Inc.

Dokumen terkait