• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

B. Rekomendasi

Agar implementasi Model Pembelajaran Sportivitas Penjas di SD berhasil seeara optimal, maka beberapa rekomendasi saran yang diajukan peneliti sebagai berikut: Pertama, dalam proses pembelajaran guru Penjas sebaiknya memegang prinsip yang kuat, bahwa MPS adalah model pembelajaran yang bertumpu pada usaha memperbaiki karakter bangsa yang dibungkus melalui usaha guru dalam meningkatkan keterampilan motorik dasar dan sikap sportif siswa Sekolah Dasar. Prinsip utama ini perlu dipegang teguh, sebab guru Penjas sering terjebak pada paradigma yang membudaya selama ini, bahwa mengajar Penjas identik dengan memberikan sejumlah pengetahuan dan keterampilan agar berprestasi.

Kedua, kemampuan menerapkan model pembelajaran, tidak bisa sekaligus langsung dikuasai oleh guru saat itu, akan tetapi berjenjang, bertahap dan sistematis. Karena itu, guru Penjas harus terus mencoba dan mencoba lagi, serta terus berusaha memperbaiki segala bentuk kelemahan yang langsung dapat dirasakan, sampai pada akhirnya kemampuan menerapkan model pembelajaran dapat dipahami dan dikuasai secara utuh.

Ketiga, MPS dalam mata pelajaran Penjas adalah salah satu model baru dikembangkan dalam usaha meningkatkan penanaman sikap sportivitas yang sudah mulai luntur saat ini. Oleh sebab itu diperlukan optimalisasi segala potensi dan pengalaman guru Penjas dalam membelajarkan siswa untuk dapat memiliki sikap positif Penjas.

Keempat, diharapkan guru Penjas melakukan tukar pikiran dengan sesama guru lain baik guru Penjas ataupun guru kelas untuk berdialog tentang model pembelajaran sportivitas yang baru dikembangkan, sehingga ada masukan dalam rangka lebih memantapkan model ini.

Kelima, guru yang terlibat dalam proses penelitian ini juga diharapkan dapat membagi pengalaman dalam rangka proses pengembangan model dengan guru yang lain sebagai upaya untuk menyebarkan dan mensosialisasikan hasil penelitian.

Keenam, Model pembelajaran ini merupakan hasil temuan baru yang senantiasa diharapkan kedepan semakin banyak peneliti untuk melakukan penelitian tentang sportivitas agar Nilai Sportivitas khususnya di SD katagori kurang umumnya di dunia olahraga kedepan lebih baik.

Ketujuh, Diharapkan kepala sekolah, UPTD, Dinas Pendididikan Kabupaten, menjadikan penelitian ini sebagai acuan dalam melakukan monitoring proses pembelajaran Penjas di masa yang akan datang, agar proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru Penjas betul-betul melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam pendidikan Penjas.

Kedelapan, Dinas Pendidikan Nasional hendaknya melakukan evaluasi dan fungsi kontrol terhadap implementasi kurikulum yang dilaksanakan di sekolah-sekolah. Apakah tujuan kurikulum yang telah dirumuskan sepenuhnya sudah dilaksanakan dan sudah dicapai? karena kenyataan antara perencanaan dan pelaksanaan tampaknya belum dicapai terutama pada aspek pembentukan nilai-nilai sportivitas.

Diharapkan penelitian ini bisa dijadikan masukan dimana kondisi ril pembelajaran penjas dilaksanakan sekarang ini dan bagaimana hasil penelitian pengembangan model pembelajaran Pendidikan Jasmani berbasis nilai-nilai sportivitas menunjukan peningkatan yang signifikan terhadap pencapaian aspek kognitif, afektif dan Psikomotor.

DAFTAR PUSTAKA

AAPHERD (1999) Physical Education for Lifelong Fitness. The Physical Best Teachers Guide, Human Kinetics.

Abdulkadir Ateng. (l992). Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta : Ditjend Dikti Depdikbud.

Abdullah, A., dan A. Manadji. (l994). Dasar-Dasar Pendidikan Jasmani. Proyek Pengembangan dan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan. Dirjen Dikti, Depdiknas.

Adang Suherman. (2006). Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Makalah. FPOK UPI Bandung.

Agus Mahendra., dan Amung Ma’mun.(1996). Teori-teori Belajar. Diktat Mata Kuliah Teori Belajar Motorik FPOK IKIP Bandung tidak diterbitkan. Auweele, Yves Vaden.,et.al (Eds) (1999). Psychology for Physical Educators.

USA: Human Kinetics.

Azwar Saefudin.(2003). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Berita Cetak. (Sabtu, 30 Maret 2002). Contoh-contoh Fair Play. Internet

Blank, William E, (1982), Handbook for Developing Competency Based Training Programme. London: Prentice hall

Bobbi De Porter, Mike Hernacki. (l999). Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung : Kaifa.

Borg Walter R., and Gall MD. (l979). Educational Research: An Introduction, New York : Logman, Inc.

Borg Walter R., and Gall MD. (2003). Educational Research. Boston: Pearson Education. Inc.

Bruce Joyce., Marsha Weil.(2000). Model of Teaching. Boston: Allyn and Bacon. Bucher, Charles, A. (l964). Foundation of Physical Education. Mosby Company.

Cholik Muthohir, T. dkk (1996). Studi Identifikasi Model Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan di Sekolah Dasar. Lembaga Penelitian : IKIP Surabaya

Cholik Muthohir. (l998). Pengembangan Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SD. Lembaga Penelitian : IKIP Surabaya.

Comite’ Francais Pour le Fair Play. (1974). Fair Play. Paris, 23 rue d’ Anjou. Dauer, V., & Pangrazi, R. (1986). Dynamic Physical Education For Elementary

School Children, (8th Ed.), New York: Macmillan

Depdiknas. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Depdiknas. (2003), Kurikulum 2004, Standar Kompetensi Mata Pelajaran

Pendidikan Jasmani, Jakarta, Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta : Pusat Kurikulum.

Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Kurikulum 2004 Kerangka Dasar. Jakarta : Pusat Kurikulum.

Djahiri. Kosasih (1992). Menelusuri Dunia Afektif Nilai Moral dan Pendidikan Nilai Moral. Laboratorium Pengajar PMP. Bandung: IKIP.

Djahiri. Kosasih (1985), Strategi Pengajaran Afektif-Nilai-Moral VCT dan Games Dalam VCT, Bandung, Jurusan PMPKN-FPIPS IKIP Bandung

Djahiri. Kosasih (1988). Strategi Pembelajaran IPS/PKN. Bandung: IKIP Bandung

Djahiri. Kosasih., Ahmad dan Wahab A. Azis (1996). Dasa dan Konsep Pendidikan Moral. Jakarta: Depdikbud. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. PPTA.

Djamari.(1994). Pendidikan Geografi yang Berwawasan Keimanan dan Ketaqwaan. Teks Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Dalam Ilmu Pendidikan Geografi. Bandung: IKIP.

Downey. K. (1978). Moral Education. Theory and Practice. London: Harfer & Roe Ltd.

Dunkin, M.J., Biddle, B.J. (1974). The Study Of Teaching. New York : Holt Rinehart and Winston.

Feezel, Randolph M. (1995). “Sportmanship”, dalam Philosophic Inquiry in Sport (seconded.). USA: Human Kinetics.

FIFA Magazine. (August’1997). Code of Conduct for Footballs. Copyright @ 1997 En-Line, Inc., All Rights Reserved.

Fraenkel.(1997). How to Teach About Values. New Jersey: Prentice – Hall Inc. Furqon. (1976). Statistika Terapan untuk Penelitian . Jakarta : Alfabeta.

Ghony.(1982). Nilai Pendidikan. Surabaya : Lisana Offset Printing. Graham, G. (1992) Teaching Children Physical Education, Champaign, Illionis:

Human Kinetics Publisher Inc.

Hamalik, Oemar. (2002), Pendidikan Guru: Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Bandung : Bumi Aksara.

Hamalik, Oemar. (2004). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamalik, Oemar. (2006). Manajemen Implementasi Kurikulum : Bagi Pengembang, Pengelola, dan Pengawas. Bandung : Sekolah Pasca Sarjana UPI.

Haricahyono. C. (1995). Dimensi-dimensi Pendidikan Moral. Semarang: Press. Harlock. J. B.(1995). Child Development. New York: MC. Graw Hill Book

Company.

Harrow, Anita J. A. (l972). Taxonomy of the Psychomotor Domain. New York : David Mckay Company, Inc.

Hasan, S. Hamid. (l988). Evaluasi Kurikulum. Jakarta : Depdikbud, Dikti, Proyek Pengembangan Tenaga Kependidikan Tenaga Akademik.

Hellison, Don. (l995). Teaching Responsibility Through Physical Activity. Champaign. H. Human Kinetics.

Ibrahim, R. (2005). Pengembangan Kurikulum Program Studi di Perguruan Tinggi Dengan Penekanan Khusus pada LPTK. Lokakarya Nasional. Fakultas Ilmu Pendidikan UPI (tidak dipublikasikan).

James P. Shaver., dan William Strong (1982), Facing Value Decisions Rationale- Building For Teachers,(New York : Teachers College).

Jewet; Bain; dan Ennis. (l995). The Curriculum Process in Physical Education. Second Edition, Brown & Benchmark Publishers.

Kay.(1975). Moral Education A Sociological Study of The Influence of Society. Home and School. London : George Allon & Unwir.

KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi). (2004). Jakarta:Depdikbud

Keating, James. (1995). “Sportmanship as a Moral Category”, dalam Philosophic Inquiry inSport (second ed.). USA: Human Kinetics.

Krathwohl, David R., Bloom., Benjamin S., and Masia, Bertram B. Taxonomy of Educational Objectives: The Classification of Educational Goals, Handbook II: Affective Domain, New York: Longman 1964

Kurtines, William M., dan Gerwitz, Jacob L. (1992). Moralitas, Perilaku, dan Perkembangan Moral. Penerjemah MI.Soelaeman & MD. Dahlan. Jakarta:UI Press.

Kuswana, Sunaryo. (2003). Konsep Model, Pendekatan, Strategi dan Metode Pembelajaran: Materi Pelatihan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan. UPTD Balai Pelatihan Guru, Dinas Pendidikan Jawa Barat.

Labinowicz, (1980).The Piaget Primer-Thinking Learning Teaching, California: Addison Wesley Publishing Company.

Lavay, Barry W; French, Ron; Henderson, Hester L. (1997). Positive Behavior Management Strategist for Physical Education Champaign, IL: Human Kinetic.

Leaman, Oliver.(1995). Cheating and Fair Play in Sport. dalam Philosophic Inquiry in Sport (second ed). USA: Human Kinetics.

Lincoln, Y.S. & Guba, E.G. (1985). Naturalistic Inquiry. Beverly Hills: Sage Publications.

Mahendra dan Makmun (l998). Teori Belajar dan Pembelajaran Motorik. IKIP Bandung Press.

Mulyana. R. (2004). Mengartikulasi Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta.

Mulyasa, E. (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Mutohir Cholik. ,Toho dan Lutan Rusli. (1997). Metodik Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan di Sekolah Dasar. Jakarta : Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Bagian Proyek Pengembangan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Mostton, Muska; Ashworth, Sara (1994). Teaching Physical Education, New York. Longman Inc.

Nasution.(1988). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito. Oliva, Peter F. (l992) Developing The Curriculum, Third Edition. Harver Collins

Publisher.

Pangrazzi., Robert., and Dauer (l995). Dynamic Physical Education for Elementarry School Children. Eleventh Edition. Boston : Allyn and Bacon.

Philip Edward Gerney. (1980). The Effect of Mosston “Practice Style and Reciprocal Style” on Psychomotor Skill Aguisation and Social Development of Fifth Grade Student dalam Dicertation Abstract International, Ed. Patricia Calling, University Microfilm, vol. 41 no. 01. Poerwadarminta, (1984). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka Poespoprodjo.(1996). Filsafat Moral. Bandung: Pustaka Grafika

Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas. (2002). Pengembangan Silabus Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Puskur Balitbang Depdiknas. Rink, Judith, E. (1993). Teaching Physical Education for Learning. Fourth

Edition. Mosby. Toronto.

Robert P. Pangrazi., Victor P. Dauer (1992).Physical Activity Ratings of High and Low-fat Children. Indianapolis: American Alliance for Health, Physical Eduation, Recreation, and Dance.

Rusli Lutan, (1988). Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode. Departemen P&K Dirjen Dikti Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta.

Rusli Lutan (1992) Manusia dan Olahraga. Seri Bahan Kuliah. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Rusli Lutan (1996). Modifikasi Cabang Olahraga dan Model Pembelajarannya dalam Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar. Proyek Pengkajian Pelaksanaan Penelitian Hibas Bersaing. Bandung: FPOK-IKIP Bandung.

Rusli Lutan. (1996/1997), Hakekat dan Karakteristik Penjaskes, Jakarta, Depdikbud.

Rusli Lutan. (2001). Asas-asas Pendidikan Jasmani, Pendekatan Pendidikan Gerak di Sekolah Dasar. Jakarta : Dirjen Olahraga, Depdiknas.

Rusli Lutan.(2001). Olahraga dan Etika (Fair Play). Jakarta: CV. Berdua Satu Tujuan, Wihani Group, DIREKTORAT IPTEK dan Diknas.

Schmidt, Richard A., (1991). Motor Learning and Performance From Principles. Seidel, Baverly L ; Bile, Fay R.; Figley, Grace, Numan. BJ. (1975) Sport Skills, A. Conceptual Approach to Meaningful Movement, Dubuque, IA. WM.C. Brown.

Seels, Barbara B., and Richey, Rita, C. (l994). Teknologi Pembelajaran: Definisi dan Kawasannya. Washington, DC. Association for Educational Communication and Technology.

Seidel, Baverly L ; Bile, Fay R.; Fingley, Grace, Numan. BJ. (1975) Sport Skills, A.Conceptual Approach to Meaningful Movement, Dubuque, IA. WM.C. Brown.

Semiawan, Cony R. (1992). Pendekatan Pembelajaran Acuan Konseptual Pengelolaan Kegiatan Belajar Mengajar di Sekolah. Konsorsium Ilmu Pendidikan. Jakarta : Ditjen Dikti.

Sengkey. (1991). Pengaruh Gaya Mengajar dan Umpan Balik Terhadap Keterampilan Menemba dalam Permainan Bola Basket (Tesis). Jakarta: PPS IKIP Jakarta.

Setyobroto, Sudibyo. 1993. Psikologi Kepelatihan. Jakarta: CV. Jaya Sakti.

Siedentop, Daryl. (l990). Introduction to Physical Education Fitness and Sport, Mountain View, California: Mayfield Publishing Company.

Siedentop, Daryl. (1991). Developing Teaching Skills in Physical Education. Mayfield Publishing Company.

Sikun Pribadi. (1987). Mutiara-Mutiara Pendidikan, Erlangga, Jakarta.

Simon, Robert,L. (1991). Fair Play : (Sport, Values, Society). USA: Westview Press.Inc.

Soelaeman. (1977). Penghampiran Fenomenologis Terhadap Pendidikan. Bandung: IKIP.

Soemantri. E. (1993). Pendidikan Moral Suatu Tinjauan Dari Sudut Konstruksi dan Proposisi. Bandung: IKIP.

Soemarsono Mestoko dan Udin Syaripudin W, (1981), Pengantar Pendidikan Moral Pancasila dan Sejarah Nasional Indonesia Buku ke Satu, Jurusan PKn dan Hukum FKIS IKIP Bandung.

Subandijah. (l996). Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sudjana dan Ibrahim, (1989), Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru.

Sudjana. (l994). Desain dan Analisis Eksperimen. Edisi III. Bandung : Tarsito. Sukintaka, (2004). Teori Pendidikan Jasmani: Filosofi Pembelajaran dan Masa

Depan. Bandung : Nuansa.

Sukmadinata, Nana Syaodih, (2003), Pengendalian Mutu Pendidikan Sekolah Dasar : Konsep, Prinsip dan instrumen. Bandung : Kesuma Karya Bandung.

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2003). Pengendalian Mutu Pendidikan Sekolah dasar: Konsep, Prinsip, dan Instrumen. Bandung: Kesuma Karya Bandung.

Sukmadinata, Nana Sayodih (2004). Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi. Bandung : Yayasan Kesuma Karya.

Sukmadinata., Nana Syaodih. (2005). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya.

Supandi. (1994). Strategi Penerapan dan Pengembangan TQM Dalam Sistem Pendidikan Nasional. Makalah. Bandung: IKIP Bandung.

Supandi. (1997). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani. Jakarta : Proyek PTK Dirjen Dikti Depdikbud.

Supratiknya. (1993). Teori-teori Psikodinamik. Yogyakarta: Kanasius.

Suriasumantri, Jujun, S. (1978). Ilmu dalam Perspektif, Sebuah Kumpulan Karangan Hakekat Ilmu. Jakarta : PT. Gramedia.

Suseno, (1985), Etika Dasar : Masalah-Masalah Pokok Filsafat Moral , Penerbit Kanisius, Yogyakarta

Syarifudin. (l994). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta : Depdikbud. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2003, Sistem Pendidikan

Nasional. Jakarta : Biro Hukum dan Organisasi Sekjen Depdiknas. Wardani, IG. A.K. (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi: Apa, Mengapa, dan

Bagaimana Implementasinya. Makalah pada Pelatihan Buku Ajar PGSD, Yogyakarta.

Weinberg & Gould. (1995). Foundations of sport and Exercise Psychology. USA. Human Kinetics.

Witherington. H.C., dan Burton W.H. (1986). Tehnik-tehnik Belajar dan Mengajar. Bandung: PT. Jemaras.

Yulaelawati, Ella. (2004). Kurikulum dan Pembelajaran: Filosofis Teori dan Aplikasi. Jakarta : Pakar Raya Pustaka.

Daftar Rujukan dari Internet

1) WordReference.com English Dictionary (2007) 2) Wordweb Online (2005-2007)

3) Free Dictionary (2007)

4) Ganjar Kurnia. Hikmah Sportivitas (2007). Republika Online. 5) Republika Indonesia, 10 Juli 2006. Memaknai Sportivitas.

Dokumen terkait