• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Rekomendasi

Sebagai upaya revitalisasi di segala bidang yang relevan dengan Kuliah Kerja Nyata, maka kami perlu mengemukakan beberapa saran yang sifatnya membangun, adapun sarannya antara lain:

a. Kepada Pemerintah setempat, lebih memperhatikan kembali keinginan dan kebutuhan dari masyarakatnya, seperti hal-nya saja jalan utama Desa Mekarsari banyak yang berlubang atau rusak karena dilalui kendaran-kendaraan besar seperti truk.

b. Kepada Pusat Pengabdian Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, mengenai anggaran yang diterima oleh para mahasiswa dan dosen pembimbing KKN, menurut kami sebaiknya anggaran dari pihak KKN-PpMM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut dapat diterima sebelum kegiatan KKN berlangsung. Karena, persiapan awal untuk melaksanan tiap-tiap program membutuhkan dana yang cukup banyak. Semua itu diharapkan agar berbagai persiapan dapat berjalan secara baik.

64 | MEKARSARI Bersinergi dalam Harmonisasi Kebersamaan

c. Kepada pemangku kebijakan di tingkat Kecamatan dan Kabupaten, harus terus berkoordinasi dengan setiap kepala desa untuk memecahakan permasalahan dan problematika yang terjadi di lingkungan masyrakatat. d. Kepada Tim KKN-PpMM yang akan mengadakan KKN PpMM di lokasi tersebut pada masa yang akan datang, terus melanjutkan program yang bernilai guna baik dan bermanfaat bagi masyarakat Desa Mekarsari, serta terus memberikan banyak inovasi dan masukkan kepada masyarakat Desa Mekarsari guna mensejahterakan masyarakat di sana.

65

EPILOG

A. Kesan Masyarakat atas Pelaksanaan KKN-PpMM 1. Pak Haerudin (Sekertaris Desa Mekarsari)

Bersyukur atas kehadiran teman-teman KKN UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu dan memberikan kontribusi baik moral maupun materil kepada Desa Mekarsari. Semoga program seperti ini terus berjalan setiap tahunnya. Terima kasih banyak atas bantuannya. (Wawancara tanggal 29 November 2016).

2. Pak Khotib (Pegawai Desa Mekarsari)

Terima kasih kepada teman-teman KKN UIN Syarif Hiidayatullah Jakarta yang telah bersedia membantu warga dan anak-anak SD khususnya dalam kegiatan belajar mengajar. Semoga kegiatan ini ada tindak lanjut dari teman-teman KKN agar tetap bisa menjalankan program-program kerja yang sudah dijalankan, sehingga bisa memotivasi teman-teman agar lebih giat lagi membawa pembaharuan, khusunya untuk Desa Mekarsari. (Wawancara tanggal 29 November 2016).

3. Pak Somad (Penjaga sekolah SD Mekarsari)

Senang sekali mendapat Kunjungan dari teman-teman KKN UIN yang telah bersedia memberi kontribusi dan ilmunya, khusunya untuk anak-anak yang sangat apresiatif menyambut kakak-kakanya, sehingga bisa memberikan pengetahuan serta meningkatkan dan mengasah daya kreativitas anak-anak untuk terus belajar. Terima kasih banyak atas bantuannya. (Wawancara tanggal 29 November 2016).

4. Mama Niar (Warga Desa Mekarsari)

Terima kasih banyak atas bantuannya, dengan kedatangan kakak-kakak KKN UIN Jakarta, memberikan semangat baru untuk anak-anak, anak-anak lebih semangat untuk belajar dan saya sebagai orang tua sangat senang sekali melihat motivasi anak-anak dalam belajar, terutama bantuan dari mahasiswa KKN yang mengadakan program les, itu semakin meningkatkan anak-anak untuk lebih berkreativitas dan berprestasi. (Wawancara tanggal 29 November 2016).

66 | MEKARSARI Bersinergi dalam Harmonisasi Kebersamaan

B. Penggalan Kisah Inspiratif KKN 1

KEPADAMU MEKARSARI AKU MENGABDI Bimo Nugeraha

a. Persepsi Saya tentang KKN Sebelum Ke Lokasi

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu dari pelaksanaan point Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu “Pengabdian Masyarakat”. Bentuk pengabdian terhadap masyarakat ini dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu: pengabdian masyarakat oleh mahasiswa dan pengabdian masyarakat oleh dosen. Pengabdian Masyarakat ini sendiri dilakukan untuk mengimplementasikan ilmu-ilmu yang kita peroleh dalam jenjang pendidikan kepada masyarakat. Sejatinya, setiap Universitas perlu mengadakan yang namanya Kuliah Kerja Nyata (KKN) itu sendiri. Sebab KKN merupakan bagian dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi itu sendiri. Selain itu, KKN ini-pun wajib dilaksanakan khususnya bagi mahasiswa di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang mau menginjakkan kakinya di semester ganjil.

Kuliah Kerja Nyata (KKN), sebelumnya saya telah mengetahui mengenai kegiatan KKN dari teman-teman serta kakak-kelas yang menceritan kisahnya selama menjalani kegiatan KKN. Tujuan dari kegiatan KKN yaitu untuk mengetahui bagaimana cara kita sebagai mahasiswa untuk dapat berperan aktif di kehidupan masyarakat serta bersosialiasi dengan masyarakat dalam pembangunan yang telah berjalan di lingkungan masyarakat. KKN juga sebagai tugas wajib mahasiswa dalam persyaratan skripsi. Saya merasa kegiatan KKN ini hanya sebatas tugas wajib yang sudah pasti harus dilaksanakan.

Namun kami masih bertanya-tanya sebenarnya apa yang dilakukan saat kita KKN, saya masih belum bisa membayangkanya. Saya sempat berpikiran bahwa informasi yang saya dapat dari kakak kelas saya mengenai kegiatan KKN ini bisa atau tidak diterapkan dalam kegiatan KKN saya nanti. Sudah begitu, nanti kami harus dikumpulkan dalam satu kelompok dari berbagai jurusan dan fakultas juga berbagai karakter dan kepribadian. Tidak bisa terbayang nantinya menjadi apa dalam satu kelompok tersebut. Mengingat sebagai mahasiswa pasti mempunyai ideologi pemikirannya masing-masing dan saling tidak mau kalah satu sama lain. Saya juga sempat berfikir, betapa sulitnya untuk menyatukan semua pemikiran dari banyak

MEKARSARI Bersinergi dalam Harmonisasi Kebersamaan | 67

kepala dalam membahas program-program apa yang akan dilaksanakan saat KKN nanti.

Saya sudah mendengar kabar bahwa setiap libur semester genap atau saat liburan semester 6 akan dilaksanakan KKN yang rutin setiap tahun diselenggarakan oleh pihak kampus itu sendiri. Mendengar isu-isu tersebut, saya berinisiatif untuk memulai mencari teman untuk membentuk sebuah kelompok KKN. Karena saya berfikir makin cepat saya mencari teman untuk kelompok KKN, makin matang pula persiapan saya untuk menghadapi KKN nanti dimulai dari proses pembuatan proposal kegiatan sampai penyebaran proposal untuk mencari donatur atau sponsorship dalam pelakasanaan kegaiatan KKN saya nanti.

Namun semua rencana matang saya itu buyar setelah saya mendengar kabar dari pihak kampus bahwa untuk pelaksanaan KKN tahun ini sistemnya berubah total, tidak sama seperti yang sudah-sudah. Padahal saya sudah menentukan anggota kelompok dan hampir mau menyiapkan proposal KKN dari jauh-jauh hari. Untuk tahun ini, pelaksanaan KKN seluruhnya diatur oleh pihak PpMM di mulai dari pendaftaran diri, penentuan kelompok, penentuan dosen pembimbing hingga penentuan desa tempat KKN nantinya. Saya pribadi merasa keberatan dengan cara PpMM dalam menetukan kelompok KKN. Sebab dengan penentuan anggota setiap kelompok diatur oleh pihak PpMM, semakin meyulitkan kami untuk berinterksi satu sama lainnya. Sebab kami belum pernah bertemu apa lagi berbincang-bincang satu dengan yang lain. Saya jadi tidak mengetahui secara pasti keinginan dari setiap individu untuk kegiatan KKN ini itu seperti apa.

Terhembus kabar bahwa sistem penentuan kelompok KKN ini merupakan uji coba yang dilakukan oleh pihak PpMM, sebenarnya sistem ini mau di uji coba pada tahun kemarin namun urung dilakukan, dan baru tahun ini dilaksanakan. Namun saya hanya sebagai mahasiswa hanya bisa mengikuti kebijakan yang sudah ditetapkan oleh pihak kampus. Akhirnya saya mendaftarkan diri saya secara online pada AIS (Academic Information System) yang dimiliki oleh pihak kampus.

Lama menunggu kabar untuk kepastian pembentukan ataupun penentuan kelompok KKN 2016. Hingga akhirnya PpMM mengeluarkan pengumuman mengenai nama-nama calon peserta pembekalan KKN tahun 2016. Rupanya pihak PpMM sudah merancang sedemikian rupa untuk proses pembekalan peserta KKN itu sendiri. Ternyata, di list daftar nama

68 | MEKARSARI Bersinergi dalam Harmonisasi Kebersamaan

pembekalan KKN terdapat code berupa angka-angka yang menunjukkan kelompok masing-masing anggota KKN.

Kebetulan saya mendapat nomor kelompok 168 beserta 10 orang lainnya, jadi total dalam satu kelompok KKN tahun 2016 ada 11 orang. Dalam proses selanjutnya yaitu pengumuman pembagian tempat lokasi KKN dan pembagian dosen pembimbing kelompok KKN terjadi keterlambatan dari pihak PpMM itu sendiri. Saya tidak mengetahui apa yang menyebabkan keterlambatan dari pihak PpMM dalam mengumumkan pembagian tempat lokasi KKN dan pembagian dosen pembimbing kelompok KKN itu sendiri. Akhirnya pihak PpMM mengeluarkan pengumuman mengenai pembagian tempat lokasi KKN dan pembagian kelompok KKN, kelompok saya ditempatkan di Desa Mekarsari Kecamatan Jambe Kabupaten Tangerang dengan dosen pembimbing bernama Ibu Nurhasni.

Setelah mengetahui lokasi tempat kami akan KKN nanti, tidak lama kemudian kami segera rapat untuk pembahasan program kerja apa yang akan dilakukan selama KKN nanti. Kelompok kami, kami namakan dengan kelompok KKN HIJRAH. Nama ini dipilih sebab kami merasakan perpindahan yang kami alami sebagai satu kelompok KKN. Perpindahan yang dimaksud adalah perpindah yang tadinya kami hidup berkecukupan harus pindah ke daerah yang bisa dikatakan kurang berkecukupan. Kebetulan saya di kelompok 168 ditunjuk sebagai ketua kelompok, saya sebagai ketua kelompok mulai mengkoordinasikan anggota-anggota kelompok KKN saya untuk membahas berbagai macam program yang akan dimasukkan kedalam proposal kegiatan KKN.

Dalam pembuatan proposal ini sendiri kami mendapat berbagai macam masalah, misalnya saja saya dalam menentukan waktu untuk melakukan pembahasan proposal ini sendiri-pun sulit sekali sebab saya harus mencocokkan waktu yang pas untuk kumpul dikarenakan jadwal kuliah dan kesibukan yang berbeda dari masing-masing individu. Pembuatan proposal ini-pun sebenarnya sangatlah singkat. Bagaimana bisa dikatakan tidak singkat, pihak PpMM telah memberikan batasan waktu untuk pengumpulan proposal KKN. Hal ini membuat anggota kelompok KKN bekerja keras dalam proses pembuatan proposal tersebut. Namun proposal yang dibuat hanya berdasarkan asumsi kami semata saja, sebab walau kami sudah melakukan survei ke lokasi tempat KKN kami belum bisa mendapatkan gambaran secara keseluruhan mengenai apa yang dibutuhkan oleh desa.

MEKARSARI Bersinergi dalam Harmonisasi Kebersamaan | 69

Survei ke tempat lokasi KKN ini sendiri kami lakukan sekitar 3-4 kali, untuk survei yang pertama kali saya tidak bisa ikut dikarenakan saya ada urusan di Bandung. Saat bulan puasa yang lalu, saya sempat melakukan survei sendiri ke lokasi tempat KKN hanya untuk meminta tanda tangan dari Kepala Desa setempat untuk di proposal KKN. Karena ketidaktahuan saya akan jalan menuju kesana, saya sempat nyasar dan sempat hampir masuk ke arah pintu tol.

Masalah selanjutnya datang menghampiri saya di saat proposal kegiatan KKN sudah dibuat, saya tidak tahu harus bagaimana caranya untuk mendapatkan se-jumlah dana yang tertera dalam proposal tersebut. Terbenak dalam pikiran saya untuk menyebarkan proposal kegiatan KKN ke berbagai instansi untuk meminta bantuan dana dalam waktu yang hanya H-2 minggu dari pelaksanaan KKN. Pesimis tentu itu yang saya rasa saat menyebarkan proposal kegiatan KKN tersebut. Rasa pesimistis itu mucul karena saya berfikir logis bahwa bagaimanan mungkin sebuah perusahaan mau menerima begitu saja proposal yang diserahkan ke mereka hanya dalam waktu kurang dari 2minggu saja.

Selain berbagai permasalah atau kendala di atas, terdapat kendala-kendala lain yang saya bayangkan saat KKN nanti. Bukan hanya keamanan yang menjadi kendala, bisa dalam kategori rumah atau tempat tinggal saat KKN, lingkungannya, warga sekitar serta kondisi airnya. Berikut ini kendala-kendala apa saja yang saya bayangkan saat KKN:

1. Air

Air merupakan unsur yang sangat penting bagi kelangsung hidup manusia. Jika saja saya dan rekan-rekan mengalamai kesulitan dalam mendapatkan air untuk mandi mencuci dan lain sebagainya akan sangat merepotkan sekali, dan tentunya menghambat dalam pelaksanaan kegiatan program kerja yang akan dilakukan.

2. Akses

Kendala yang saya bayangkan ialah akses tempat tinggal kita ke kantor desa ataupun menuju lokasi-lokasi yang sekiranya akan saya dan teman-teman kunjungi. Ditambah lagi kondisi jalan di Desa Mekarsai rusak akibat dilalui oleh truck yang selalu lewat setiap saat.

3. Pencurian, begal dan sejenisnya

Kendala yang saya bayangkan ialah faktor keamanan masalah pencurian, begal dan sejenisnya. Hal ini akan membuat saya menjadi resah, kenapa saya menyebutkan hal ini, karena terdengar kabar dari warga desa

70 | MEKARSARI Bersinergi dalam Harmonisasi Kebersamaan

setempat bahwa keresahan dan permasalahan yang muncul di Desa Mekarsari ialah persoalan mengenai begal. Walaupun sebenarnya daerah yang sering terjadi begal berada di depan Desa Mekarsari atau tepatnya di sekitar Desa Daru, namun tetap saja memunculkan keresahan pada diri saya. Terdengarnya hal seperti ini membuat saya dan teman-teman cukup resah. Apalagi jika kami menghadapi hal-hal seperti itu. Jika kondisi buruk ini terjadi pada kami, jelas sangat menggangu jalannya aktivitas kegiatan program-program yang akan kami lakukan.

b. Persepsi Saya terhadap Kelompok KKN

Saya sangat bersyukur bisa mengenal teman-teman seperti kelompok KKN HIJRAH 168. Saya tidak menyangka akan menghabiskan waktu selama 1 bulan bersama mereka dalam kegiatan yang diwajibkan oleh kampus yang bernama Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kami yang berbeda-beda karakter harus disatukan dalam satu tempat tinggal.

Saya juga berfikir, apakah kami sanggup beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang sangat berbeda dari lingkungan tempat tinggal yang biasa kami tinggali. Awalnya kami saling menjaga image masing-masing, maklum sama-sama masih malu untuk terbuka. Namun seiring berjalannya waktu, sikap saling terbuka mulai tampak dari tiap diri masing-masing individu. Hampir setiap hari selama tinggal di sana saya merasakan canda dan tawa yang selalu menghiasi hari-hari selama KKN di sana. Sebelumnya saya perkenalkan teman-teman saya satu kelompok KKN di mulai dari saya, saya Bimo Nugeraha (Fakultas Adab dan Humaniora), Riska Meidiana (Fakultas Adab dan Humaniora), Bahar Widhiyatmoko (Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi), Nabila Fajar Novania (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), Yoga Ferdiansyah (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), Yusrina Razanah (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), Muhamad Ilyas (Fakultas Syariah dan Hukum), Tara Bilqis Awwaliyah (Fakultas Syariah dan Hukum), Annita Karunia Savitri (Fakultas Sains dan Teknologi), Rizky Aprizal (Fakultas Sains dan Teknologi), dan Teti Pujiawati (Fakultas Ushuluddin).

Menurut saya, kelompok saya dalam melekasanakan berbagai program kegiatan KKN di desa sangatlah kompak. Mereka saling membantu dalam melaksanakan program-program KKN. Yang masih terbenak di dalam hati saya itu adalah berbagai peristiwa lucu yang terjadi selama KKN, di antaranya: ada peristiwa di mana salah satu kendaraan (motor) teman saya terjatuh ke sawah karena dibuat mainan oleh anak-anak di lingkungan

MEKARSARI Bersinergi dalam Harmonisasi Kebersamaan | 71

tempat kami tinggal, lalu ada teman saya yang selalu dipanggil dengan panggilan “Papah” dan “Mamah”, sebutan ini muncul karena mereka berdua yang paling rajin untuk memasak dan kemana-mana selalu berdua, lalu ada keseruan saat bermain bola bersama anak-anak di lapangan bola, lalu kami sekelompok makan bakso bareng sambil rapat dan masih banyak lagi keseruan lainnya.

Selama sebulan kurang lebih kami tinggal di sana, hampir tidak tejadi konflik yang berarti yang sampai menyinggung perasaan antara anggota kelompok. Karena saya merasa kami saling terbuka dan sudah mengetahui watak dan karakter masing-masing individu. Pada intinya saya merasa kelompok saya ini saling melengkapi kekurangan satu sama lainnya.

c. Persepsi Saya tentang Desa Mekarsari

Desa Mekarsari, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang di sini-lah tempat saya selama kurang lebih satu bulan lamanya melakukan pengadian masyarakat yang bernama Kuliah Kerja Nyata (KKN). Saya baru mengetahui bahwa ada nama tempat yang serupa dengan nama tempat Mekarsari selain yang berada di Bogor, Mekarsari (kota buah). Banyak teman-teman saya yang mengansumsikan bahwa Mekarsari yang dimaksud adalah Mekarsari yang berada di Bogor atau kota buah. Ketidaktahuan saya akan desa ini membuat saya penasaran, seperti apa kondisi lingkungan di sana dan bagaimana keseharian masyarakat di sana.

Desa Mekarsari merupakan desa hasil dari pemekaran Desa Daru, dan merupakan daerah pemekaran yang paling luas lingkungannya. Kondisi Desa Mekarsari merupakan perwujudan dari desa yang sebenarnya, maksud saya adalah bahwa rata-rata tempat KKN mahasiswa UIN sudah terjamah dengan hiruk pikuk keramaian kota namun berbeda dengan Desa Mekarsari, Desa Mekarsari masih seperti kampung halamana saya yang berada di Jawa Timur sana, dengan jalanan yang belum di aspal dan hanya menggunakan tanah dan batu sebagai jalan akses utama. Juga ternyata di Desa Mekarsari sangatlah kesulitan dalam mendapatkan air bersih, sebab walau sudah pada kedalaman 45m tetap air tidak nampak, walaupun nampak itu masih kotor dan berbau. Namun karena kondisinya yang masih asri menjadikan Desa Mekarsari menyimpan pemandangan-pemandangan yang begitu indah.

Selain itu, masyarakat di Desa Mekarsari sangatlah ramah dan baik. Walaupun terkadang kami terbatas pemahannya akan bahasa sunda, namun itu jadi pengalaman tersendiri dan membuat saya tertawa jika

72 | MEKARSARI Bersinergi dalam Harmonisasi Kebersamaan

mengingatnya. Masyarakat di sana juga tidak sungkan untuk membantu kami dalam melakukan kegiatan yang kiranya kami tidak bisa kerjakan sendirian. Seperti halnya saat mengadakan konsumsi untuk acara Panda Mobile, kami melibatkan ibu-ibu PKK di Desa Mekarsari untuk membantu menyiapkan konsumsi untuk acara tersebut.

Saya mendapat pelajaran selama saya KKN di sana bahwa di manapun kamu berada, janganlah kamu melupakan ibadahmu. Saya berbicara seperti ini karena saya melihat di Desa Mekarsari masyarakatnya sangatlah begitu aktif menghadiri berbagai mcam pengajian. Juga tersenyumlah kepada siapapun walau kita tidak mengenal siapa orang tersebut. Saya melihat kondisi masyarakat di Desa Mekarsari sangatlah ramah, saya melihat mereka saling tegur sapa dijalan bahkan mereka tidak sungkan tersenyum kepada saya yang notabene hanya pendatang yang tinggal hanya dalam waktu sebulan saja. Kesan baik yang saya tinggalkan untuk Desa Mekarsari adalah kepada anak-anak siswa dan siswi sekolah dasar.

Karena saya memotivasi diri mereka agar mereka mau menempuh jenjang pendidikan setinggi-tingginya. Juga saat saya ditugaskan oleh desa menjadi wasit pertandingan bola voli, saya memberikan beberapa masukkan terkait penyelenggaraan pertandingan bola voli di tahun-tahun yang akan datang. Sebab walaupun event yang diadakan hanya untuk antar RT, namun tidak ada salahnya jika dalam penyelenggaraan pertandingan bola voli di kemas serapih mungkin seperti penyelenggaraan event-event pertandingan bola voli skala nasional.

d. Andai Saya Menjadi Warga Desa Mekarsari

Kegiatan yang akan saya lakukan untuk memberdayakan masyarakat di Desa Mekarsari antara lain:

1. Pembuatan Home Industri atau industri rumahan akan makanan khas dari Desa Mekarsari. Saya melihat bahwa Desa Mekarsari mempunyai potensi untuk mengembangkan kuliner khas dari desa tersebut, terutama dengan melimpahnya tanaman singkong yang terdapat hampir di setiap kebun warga. Melihat dari itu, saya rasa dengan melimpahnya tanaman singkong bisa dijadikan peluang bagus untuk meningkatkan perekonomian dari masyarakat Desa Mekarsari, misalakan tanaman singkong tersebut bisa dibuat keripik singkong dengan variant rasa yang berbeda dengan keripik singkong bisanya.

MEKARSARI Bersinergi dalam Harmonisasi Kebersamaan | 73

2. Pengenalan Internet ke masyarakat Desa Mekarsari. Dengan masyarakat Desa Mekarsari mengerti cara menggunakan internet, bisa menciptakan peluang bagus untuk mereka dalam menjual berbagai macam hasil pertanian mereka ataupun bisa saja masyarakat Desa Mekarsari yang mempunyai bisnis tertentu bisa juga memasarkan barang daganganya secara online tidak harus serta merta dagang keliling desa untuk menjajakan dagangannya.

3. Pembuatan handicraft atau kerajinan tangan yang memiliki nilai ekonomis. Dengan menggunakan berbagai macam barang bekas atau barang-barang yang sudah tidak terpakai lagi, bisa dijadikan berbagai macama kerajinan tangan yang unik dan memiliki nilai jual. Misalkan pembuatan dompet atau tas dari sampah plastik kopi ataupun detergen, pembuatan tempat pensil dari kaleng bekas sarden atau kaleng susu cair, pembuatan bross dari kain-kain atau bahan-bahan pakaian yang sudah tidak digunakan. 4. Mengadakan tempat kursus bahasa asing. Dengan meningkatnya persaingan kerja di masa sekarang, saya ingin menyiapkan masarakat Desa Mekarsari memiliki kemampuan dan keahlian lebih guna menunjang mereka dalam bersaing mencari pekerjaan. Dan menghilangkan asumsi bahwa masyarakat desa hanya bisa bekerja kasar.

Sebenarnya banyak sekali hal yang saya ingin lakukan guna untuk memajukan masyarakat Desa Mekarsari menjadi masyarakat yang mandiri. Beberapa program di atas merupakan salah satu contoh nyata yang ingin saya lakukan ke masyarakat Desa Mekarsari. Saya ingin membantu mengembangakan produktivitas penjualan hasil pertanian dan perkebunan masyarakat desa yang tadinya hanya dipasarkan ke pasar tradisional sekarang bisa mencapai luar daerah Desa Mekarsari untuk penjualannya. Lalu menambahkan soft skill bagi masyarakat desa yang ingin bekerja di luar dari lingkungan tempat tinggalnya guna mencari penghidupan yang lebih baik lagi bagi dirinya dan keluarga.

74 | MEKARSARI Bersinergi dalam Harmonisasi Kebersamaan

2

RUMAH KEDUA UNTUKKU: DESA MEKARSARI Nabila Fajar Novania

a. Persepsi Saya tentang KKN Sebelum Ke Lokasi

Begitu banyak pertanyaan, keluhan, dan kecemasan yang muncul saat mendengar kata KKN. Apa itu KKN? Apa saja yang harus dilakukan dan disiapkan untuk melaksanakan KKN? Mengapa sebagai mahasiswa jurusan akuntansi saya harus mengikuti kegiatan KKN dan tidak diwajibkan untuk mengikuti magang? Bagaimana keadaan desa yang akan saya tinggali dalam

Dokumen terkait