• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III MODEL TATA KELOLA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

H. Rekomendasi

Berdasarkan temuan dan kesimpulan yang diperoleh, dapat direkomendasikan hal-hal berikut:

1. Untuk mengoptimalisasi implementasi UU No 23 Tahun 2014, diharapkan segera dibuat regulasi melalui perda/pergub khususnya tentang tata kelola guru SMK.

2. Untuk optimalisasi koordinasi, perlu dibentuk Tim Koordinasi tata kelola guru SMK untuk setiap kab/kota atau eks karesidenan. 3. Pemenuhan guru produktif melalui alih tugas, harus memperhatikan

aspek pemerataan, peningkatan kualitas, kesesuaian kompetensi, kebutuhan, maupun aksesibilitas tinggi ke satuan pendidikan baru. 4. Pemenuhan guru produktif melalui keahlian ganda, perlu

diperhatikan masalah rekruitmen yang disesuaikan dengan kompetensi dan kebutuhan.

5. Perlu dioptimalkan partnership antara pemerintah provinsi dan satuan pendidikan dengan dunia usaha/industri.

G. Kesimpulan

Dari kajian yang telah dilaksanakan dapat diambil kesimpulan: 1. Kebijakan pemindahan pengelolaan SMK dari kabupaten/kota ke

provinsi disambut positif oleh sebagian besar ekosistem pendidikan menengah kejuruan, dan optimis dapat meningkatkan kualitas pendidikan.

2. Dampak positif dari kebijakan pemindahan pengelolaan SMK dari kabupaten/kota ke provinsi antara lain: pengelolaan pendidikan lebih fokus dan efisien, pemerataan mutu pendidikan lebih baik. 3. Dampak negatif dari kebijakan pemindahan pengelolaan SMK dari

kabupaten/kota ke provinsi, salah satunya jalur koordinasi untuk setiap pelayanan publik yang semakin jauh. Namun jauhnya jalur koordinasi ini menurut responden dapat disiasati dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi dan informasi (IT), atau adanya kantor perwakilan untuk pelayanan publik di setiap kabupaten/kota.

4. Pemenuhan guru produktif SMK melalui alih tugas semestinya dilaksanakan didasarkan pada kebutuhan guru tertentu di suatu daerah dan tetap mempertahankan aspek aksesibilitas guru dalam melaksanakan tugas di satuan pendidikan yang baru.

5. Pemenuhan guru produktif SMK melalui program keahlian ganda yang sudah berjalan belum optimal dalam sistem rekruitmen, karena pemilihanh bidang keahlian/jurusan dibebaskan kepada calon peserta, bukan berdasarkan kebutuhan, bakat, maupun kedekatan kualifikasi akademik.

H. Rekomendasi

Berdasarkan temuan dan kesimpulan yang diperoleh, dapat direkomendasikan hal-hal berikut:

1. Untuk mengoptimalisasi implementasi UU No 23 Tahun 2014, diharapkan segera dibuat regulasi melalui perda/pergub khususnya tentang tata kelola guru SMK.

2. Untuk optimalisasi koordinasi, perlu dibentuk Tim Koordinasi tata kelola guru SMK untuk setiap kab/kota atau eks karesidenan. 3. Pemenuhan guru produktif melalui alih tugas, harus memperhatikan

aspek pemerataan, peningkatan kualitas, kesesuaian kompetensi, kebutuhan, maupun aksesibilitas tinggi ke satuan pendidikan baru. 4. Pemenuhan guru produktif melalui keahlian ganda, perlu

diperhatikan masalah rekruitmen yang disesuaikan dengan kompetensi dan kebutuhan.

5. Perlu dioptimalkan partnership antara pemerintah provinsi dan satuan pendidikan dengan dunia usaha/industri.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 1992. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: CV. Sinar Baru.

Badan Pusat Statistik. 2016. Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan

Tertinggi yang Ditamatkan 1986 – 2016.

http://bps.go.id./linkTabelStatis./view/id/972

Baedhowi, dkk. 2016. Kebijakan Pembangunan Pendidikan di

Kabupaten/Kota Pada Era Otonomi Daerah. Surakarta: UNS

Press.

____________. 2016. Optimalisasi Pembelajaran di SMK Untuk Menghasilkan

Skilled Labor Pada Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Jakarta: Direktorat Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

____________. 2017. Tata Kelola Guru Kejuruan pada Era Penerapan UU Nomor 23 Tahun 2014: Guru Pendidikan Menengah ke Provinsi.

Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret.

Bodner, G. M. (1986). Constructivism: A Theory of Knowledge. Journal of

Chemical Education, 63, 873-877.

http://dx.doi.org/10.1021/ed063p873.

Deutze Gesselschaft Fur Internationale. 2016. Membangun Pendidikan

Menengah Kejuruan Indonesia; Sebuah Peta Jalan Menuju 2030.

Ver. 09.05.2016.

Dharmaningtias, Dewi Sendhikasari. 2016. Pengalihan Kewenangan Manajemen Pendidikan Menengah dari Kabupaten/Kota ke Provinsi. Majalah Info Singkat Pemerintahan Dalam Negeri Vol. VIII, No. 07/I/P3DI/April/2016.

Hendarman, dkk. 2016. Revitalisasi Pendidikan Vokasi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas Dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.

E. Jouen, M. Fouilhoux, U. Frederiksson, I. Baunay dan R. Langlois. 1999. "The Politics of Educational Decentralization in Mexico: Decentralization in the Education Sector". Journal Electronic Education International, No. 1.,

April

Gagne. RM. 1970. Condition of Learning. Newyork: Holt Rinerart & Wiston, Inc.

L. Philip. 1997. Advantages and Disadvantages o school Based

Management. http://home.ecn.ab.ca/-ljp/public_html/__website/expect.html#authrop, hal 3.

Martono, Trisno. 2016. Strategi Dalam Mempersiapkan Skilled Labor

Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Surakarta: LPPM UNS.

Maulipaksi, Desliana. 2017. Program Guru Keahlian Ganda Tahap II Siap

Dibuka.

https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2017/04/program-guru-keahlian-ganda-tahap-ii-siap-dibuka.

Muhtar, dkk. 2014. Analisis Perencanaan Pembangunan Daerah Berdasar

Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No 54 Tahun 2010: Studi Pada Kota Batu. Unpubilshed (Tahun 1). Surakarta:

LPPM UNS.

____________. 2015. Analisis Perencanaan Pembangunan Daerah Berdasar

Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No 54 Tahun 2010: Studi Pada Kota Batu. Unpubilshed (Tahun 2). Surakarta:

LPPM UNS.

____________. 2016. Analisis Perencanaan Pembangunan Daerah Berdasar

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 1992. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: CV. Sinar Baru.

Badan Pusat Statistik. 2016. Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan

Tertinggi yang Ditamatkan 1986 – 2016.

http://bps.go.id./linkTabelStatis./view/id/972

Baedhowi, dkk. 2016. Kebijakan Pembangunan Pendidikan di

Kabupaten/Kota Pada Era Otonomi Daerah. Surakarta: UNS

Press.

____________. 2016. Optimalisasi Pembelajaran di SMK Untuk Menghasilkan

Skilled Labor Pada Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Jakarta: Direktorat Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

____________. 2017. Tata Kelola Guru Kejuruan pada Era Penerapan UU Nomor 23 Tahun 2014: Guru Pendidikan Menengah ke Provinsi.

Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret.

Bodner, G. M. (1986). Constructivism: A Theory of Knowledge. Journal of

Chemical Education, 63, 873-877.

http://dx.doi.org/10.1021/ed063p873.

Deutze Gesselschaft Fur Internationale. 2016. Membangun Pendidikan

Menengah Kejuruan Indonesia; Sebuah Peta Jalan Menuju 2030.

Ver. 09.05.2016.

Dharmaningtias, Dewi Sendhikasari. 2016. Pengalihan Kewenangan Manajemen Pendidikan Menengah dari Kabupaten/Kota ke Provinsi. Majalah Info Singkat Pemerintahan Dalam Negeri Vol. VIII, No. 07/I/P3DI/April/2016.

Hendarman, dkk. 2016. Revitalisasi Pendidikan Vokasi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas Dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.

E. Jouen, M. Fouilhoux, U. Frederiksson, I. Baunay dan R. Langlois. 1999. "The Politics of Educational Decentralization in Mexico: Decentralization in the Education Sector". Journal Electronic Education International, No. 1.,

April

Gagne. RM. 1970. Condition of Learning. Newyork: Holt Rinerart & Wiston, Inc.

L. Philip. 1997. Advantages and Disadvantages o school Based

Management. http://home.ecn.ab.ca/-ljp/public_html/__website/expect.html#authrop, hal 3.

Martono, Trisno. 2016. Strategi Dalam Mempersiapkan Skilled Labor

Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Surakarta: LPPM UNS.

Maulipaksi, Desliana. 2017. Program Guru Keahlian Ganda Tahap II Siap

Dibuka.

https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2017/04/program-guru-keahlian-ganda-tahap-ii-siap-dibuka.

Muhtar, dkk. 2014. Analisis Perencanaan Pembangunan Daerah Berdasar

Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No 54 Tahun 2010: Studi Pada Kota Batu. Unpubilshed (Tahun 1). Surakarta:

LPPM UNS.

____________. 2015. Analisis Perencanaan Pembangunan Daerah Berdasar

Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No 54 Tahun 2010: Studi Pada Kota Batu. Unpubilshed (Tahun 2). Surakarta:

LPPM UNS.

____________. 2016. Analisis Perencanaan Pembangunan Daerah Berdasar

2010: Studi Pada Kota Batu (Tahun 3). Unpubilshed. Surakarta:

LPPM UNS.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru.

Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2015 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

Safa’at, Muchamad Ali. 2016. Konstitusionalitas Pengalihan Kewenangan

Pengelolaan Pendidikan Menengah dari Kabupaten/Kota ke Provinsi. Disampaikan sebagai Keterangan Ahli pada Sidang

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, 17 Mei 2016, Perkara Nomor 30/PUU-XIV/2016 pengujian UU Nomor 23 Tahun 2014 terhadap UUD 1945.

Undang-Undang Nomor 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah. United States Agency International Development (USAID). 2014. Tata

Kelola Distribusi Guru Secara Proporsional (DGP).

www.kinerja.or.id.

TATA KELOLA SEKOLAH MENENGAH

KEJURUAN DALAM MENINGKATKAN

KUALITAS DAN DAYA SAING SUMBER

DAYA MANUSIA INDONESIA

2010: Studi Pada Kota Batu (Tahun 3). Unpubilshed. Surakarta:

LPPM UNS.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru.

Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2015 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

Safa’at, Muchamad Ali. 2016. Konstitusionalitas Pengalihan Kewenangan

Pengelolaan Pendidikan Menengah dari Kabupaten/Kota ke Provinsi. Disampaikan sebagai Keterangan Ahli pada Sidang

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, 17 Mei 2016, Perkara Nomor 30/PUU-XIV/2016 pengujian UU Nomor 23 Tahun 2014 terhadap UUD 1945.

Undang-Undang Nomor 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah. United States Agency International Development (USAID). 2014. Tata

Kelola Distribusi Guru Secara Proporsional (DGP).

www.kinerja.or.id.

TATA KELOLA SEKOLAH MENENGAH

KEJURUAN DALAM MENINGKATKAN

KUALITAS DAN DAYA SAING SUMBER

DAYA MANUSIA INDONESIA

Dokumen terkait