• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rekomendasi Program Kegiatan

Dalam dokumen VI. HASIL DAN PEMBAHASAN (Halaman 32-38)

6.4. Rancangan Arsitektur Strategik PD Sambu 1. Sasaran PD Sambu

6.4.3. Rekomendasi Program Kegiatan

Rekomendasi program kegiatan merupakan penjabaran dari alternatif strategi yang dihasilkan melalui matriks SWOT yang kemudian dipetakan dalam arsitektur strategik, sehingga memudahkan perusahaan untuk melihat langkah

73 yang akan dijalankan perusahaan untuk lima tahun ke depan. Adapun program kegiatan yang dapat digunakan perusahaan dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Rekomendasi Program Kegiatan

Alternatif Strategi Program Kegiatan Penanggung Jawab

Diversifikasi Produk

1. Melakukan riset pasar untuk mengetahui produk baru

yang bisa diciptakan sesuai keinginan konsumen Manajer Utama 2. Memperbaiki pola pemakaian teknologi yang telah

digunakan saat ini Pemilik

3. Melakukan kerjasama dengan pihak Litbang dalam

menghasilkan produk Pemilik

4. Menambah variasi jenis bahan baku Manajer Produksi Memperluas

cakupan distribusi produk

1. Mencari dan mengembangkan pasar baru untuk

produk perusahaan Manajer Utama

2. Menjalin kerjasama dengan pembeli di luar negeri Manajer Utama 3. Menjaga kontinuitas pasokan bahan baku Manajer Purchasing 4. Pengadaan kendaraan distribusi sendiri (kontainer) Pemilik

Mempertahankan dan meningkatkan kualitas Produk

1. Meningkatkan nilai sertifikasi HACCP Pemilik 2. Mempertahankan citra produk dimata konsumen

dengan terus menghasilkan produk bermutu tinggi

Manajer Produksi dan Quality Control 3. Menggunakan ikan dengan kualitas baik dalam setiap

kegiatan produksinya untuk menghindari adanya komplain

Manajer Produksi dan Qulaity Control

Menjalin kerjasama dengan pemasok

1. Menjalin kerjasama dengan pemasok yang ada di

wilayah Cirebon Pemilik

2. Membuat kontrak kerjasama terkait pengadaan, kualitas dan waktu pengiriman bahan baku dengan pemasok

Pemilik 3. Menjalankan kontrak kerjasama sesuai kesepakatan Pemilik Meningkatkan

promosi

1. Melakukan promosi melalui media internet Bagian Pemasaran 2. Mengikuti pameran-pameran produk perikanan di

dalam dan luar negeri Bagian Pemasaran

3. Promosi menggunakan buku petunjuk perdagangan

maupun publikasi dagang dalam dan luar negeri Pemilik Perubahan badan

usaha dari PD menjadi PT

1. Mengajukan surat permohonan perubahan bentuk

badan usaha Manajer HRD

2. Melengkapi persyaratan untuk melakukan perubahan

bentuk badan usaha Manajer HRD

3. Perluasan pabrik untuk membuat kantin dan tempat

istirahat yang lebih layak Pemilik

Bekerjasama dengan pihak pemerintahan

1. Menjalin kerjasama dengan pemerintah untuk mengadakan pameran produk perikanan Indonesia agar negara lain tertarik untuk memudahkan hubungan perdagangan

Pemilik

2. Kerjasama dalam meningkatkan manajemen mutu

produk perikanan Pemilik

Memperbaiki sistem manajemen

perusahaan

1. Memperketat peraturan perusahaan dan memberikan

reward bagi karyawan terbaik Manajer HRD 2. Restrukturisasi organisasi dengan membuat job

description yang jelas agar tumpang tindih pekerjaan dapat dihindari

Pemilik 3. Evaluasi kinerja perusahaan secara berkala Pemilik Meningkatkan

hubungan kerjasama dengan

pemasok dan pembeli

1. Menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan Manajer Utama 2. Menjalin hubungan yang baik dengan

74 6.4.4. Tahapan Arsitektur Strategik

Rancangan arsitektur strategik dalam bisnis PD Sambu merupakan gambaran dan penjabaran program kegiatan untuk mewujudkan sasaran di masa yang akan datang dalam menghadapi tantangan yang ada. Setelah dilakukan serangkaian tahapan untuk merumuskan berbagai strategi yang berasal dari matriks SWOT, kemudian strategi-strategi tersebut dipetakan ke dalam arsitektur strategik PD Sambu. Penggambaran tersebut berisi program-program yang disusun berdasarkan rentang waktu yang telah ditentukan yaitu lima tahun, hal ini didasarkan pada prioritas kebutuhan paling dasar perusahaan. Adapun pelaksanaan program-program dalam peta arsitektur strategik akan dijalankan sejak pertengahan tahun 2012 hingga tahun 2016. Rentang waktu tersebut ditetapkan berdasarkan keadaan perusahaan dan kemampuan pihak pengelola terkait dengan pelaksanaan program yang sudah dibuat.

Rancangan arsitektur strategik terdiri dari sumbu X (Horizontal) dan sumbu Y (Vertikal). Sumbu X merupakan rentang waktu bagi perusahaan untuk melaksanaan program-program yang telah dibuat. Sedangkan sumbu Y merupakan program kegiatan perusahaan. Program yang akan dipetakan dalam arsitektur strategik terdiri dari program kegiatan yang dijalankan secara rutin selama pelaksanaan strategi dan program kegiatan yang dijalankan secara bertahap dimana program tersebut sudah harus selesai dijalankan sebelum program kegiatan selanjutnya dijalankan.

Program kegiatan yang dilaksanakan secara bertahap antara lain: pada tahun 2012 ini perusahaan memperketat peraturan yang sudah ada selama ini dengan pemberian reward and punishment bagi karyawan PD Sambu dan juga melakukan perbaikan pada sistem manajemen perusahaan terutama dengan restrukturisasi untuk semakin memperjelas job description setiap bagian agar tumpang tindih pekerjaan dapat dihindari. Selain itu, bertujuan untuk membentuk bagian pemasaran karena selama ini perusahaan belum memiliki bagian pemasaran yang khusus menangani urusan pemasaran produk-produk PD Sambu. Kemudian pada tahap ini perusahaan perlu memperbaiki pola pemakaian teknologi yang selama ini sudah digunakan perusahaan. Perbaikan pola pemakaian teknologi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi perusahaan,

75 meningkatkan kapasitas produksi dan dalam rangka mencapai sasaran untuk mengembangkan perusahaan. Seperti, penggunaan strapping band machine yang perlu diperbaiki karena sering mengalami kerusakan. Dengan lebih ketatnya peraturan dan diperolehnya pemasok yang berasal dari Cirebon bertujuan untuk semakin memperkuat kondisi internal perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya.

Tahap kedua dilakukan pada tahun 2013 adalah menjalin kerjasama dengan pemerintah untuk mengadakan pameran produk perikanan Indonesia agar negara lain tertarik untuk memudahkan hubungan perdagangan. Dengan adanya kerjasama ini diharapkan pemerintah mampu melakukan lobi-lobi politik agar negara lain bersedia untuk melakukan hubungan kerjasama dalam perdagangan produk-produk perikanan terutama produk yang sudah mengalami pengolahan seperti ikan beku. Program selanjutnya adalah menjalin kerjasama dengan pemasok yang terdapat di Cirebon untuk mendapatkan bahan baku yang mampu diandalkan dalam memenuhi kebutuhan bahan baku perusahaan di setiap harinya. Karena selama ini perusahaan lebih banyak mendapat pasokan dari luar Cirebon. Kemudian perusahaan dapat melakukan kontrak kerjasama dengan pemasok terkait pengadaan bahan baku, kualitas bahan baku dan waktu pengiriman bahan baku. Kontrak ini perlu dibuat mengingat pengadaan bahan baku merupakan hal yang krusial bagi kegiatan perusahaan termasuk juga kualitas bahan baku yang harus baik seperti tidak pucat, bau dan segar dan waktu pengiriman untuk mencegah keterlambatan bahan baku yang diterima. Dalam melakukan kontrak ini sebaiknya perusahaan memberikan harga yang disepakati oleh kedua belah pihak, karena salah satu hal yang menyebabkan beralihnya pemasok dalam mengirimkan bahan baku diakibatkan perusahaan memberikan harga yang murah. Program terakhir pada tahap ini adalah perusahaan perlu menjalin kerjasama dalam meningkatkan manajemen mutu produk perikanan perusahaan agar memiliki daya saing yang lebih baik di pasaran luar negeri. Pada tahap ini diharapkan perusahaan mampu menjaga kontinuitas pengiriman produk perusahaan kepada pembeli, semakin mudah untuk memasuki pasar luar negeri dan produk-produk perusahaan semakin dikenal luas.

76 Tahap ketiga yang dilakukan pada tahun 2014 yaitu: melakukan riset pasar untuk mengetahui produk baru yang dapat diciptakan sesuai dengan keinginan konsumen. Informasi yang didapat dari kegiatan riset tersebut berguna untuk menentukan produk seperti apa yang dapat dihasilkan sesuai dengan kemampuan perusahaan. Selanjutnya, perusahaan dapat melakukan kerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Litbang) di Cirebon untuk melakukan inovasi pada produk-produk perikanan. Program terakhir dalam tahap ini adalah mengajukan surat permohonan perubahan bentuk badan usaha dan melengkapi persyaratan untuk melakukan perubahan bentuk badan usaha dari perusahaan dagang (PD) menjadi perseroan terbatas (PT). Perubahan ini diperlukan kaitannya untuk semakin memperkuat posisi bersaing perusahaan diantara perusahaan pembekuan ikan yang lain yang sudah berupa perseroan terbatas. Tahap ini bertujuan untuk memperkuat posisi bersaing perusahaan di dalam industri pembekuan ikan.

Tahap keempat akan dilaksanakan pada tahun 2015, yaitu mencari dan mengembangkan pasar baru untuk produk-produk perusahaan. Pasar baru menjadi tujuan perusahaan dalam menemukan pembeli baru dan meningkatkan penjualan. Selain itu, perusahaan perlu mengikuti pameran produk perikanan kembali baik di dalam maupun di luar negeri. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kegiatan promosi yang selama ini jarang dan bahkan hampir tidak dilakukan oleh perusahaan. Keikutsertaan dalam pameran dapat berimplikasi semakin dikenalnya produk perusahaan diantara produk-produk perikanan yang ada terutama ikan beku. Program selanjutnya adalah menambah variasi jenis bahan baku. Selama ini bahan baku perusahaan hanya berupa ikan-ikan karang seperti kurisi, mata goyang dan remang, perusahaan dapat menambah variasi bahan baku dengan ikan tuna yang memiliki nilai ekonomis lebih tinggi. Program-program pada tahap ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan dan memperluas pangsa pasar perusahaan.

Tahap kelima yang akan dilaksanakan pada tahun 2016, yaitu pengadaaan kendaraan distribusi sendiri seperti kontainer dengan kargo berpendingin yang selama ini masih disewa oleh perusahaan. Pengadaan kontainer dengan kargo berpendingin ini diperlukan agar perusahaan dapat menghemat biaya setiap

77 melakukan penyewaan kontainer untuk mengirimkan barang ke luar negeri dan dapat juga dijadikan sebagai aset perusahaan. Selain itu, diperlukan perluasan pabrik pada tahun ini karena belum adanya kantin untuk makan dan tempat istirahat yang layak untuk para karyawan sehingga membuat karyawan yang jumlahnya ratusan tersebut harus berebut tempat saat istirahat tiba. Program selanjutnya adalah menjalin kerjasama dengan pembeli dari luar negeri. Bentuk kerjasama yang dapat dilakukan adalah bantuan dalam bentuk transfer teknologi untuk meningkatkan efisiensi produksi perusahaan.

Program kegiatan yang dilakukan secara rutin antara lain: 1) Mempertahankan citra produk dimata konsumen dengan menghasilkan produk bermutu tinggi, 2) Mempertahankan dan meningkatkan nilai sertifikasi HACCP, 3) Menggunakan ikan dengan kualitas baik dalam setiap kegiatan produksi untuk menghindari adanya komplain, 4) Menjaga kontinuitas pasokan bahan baku, 5) Menjalankan kontrak kerjasama sesuai kesepakatan, 6) Promosi melalui media internet, 7) Menjalin hubungan baik dengan pelanggan, 8) Promosi menggunakan buku petunjuk perdagangan maupun publikasi dagang dalam dan luar negeri, 9) Evaluasi kinerja perusahaan secara berkala, dan 10) Menjalin hubungan baik dengan pemasok perusahaan selama ini. Penggambaran arsitektur strategik PD Sambu dapat dilihat melalui Gambar 10.

78 1.Diversifikasi produk 2. Memperluas cakupan distribusi produk 3. Mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk 4. Menjalin kerjasama dengan pemasok 5. Meningkatkan kegiatan promosi

6. Perubahan badan usaha dari PD menjadi PT 7. Bekerjasama dengan pihak pemerintah 8. Memperbaiki sistem manajemen perusahaan 9. Meningkatkan hubungan kerjasama dengan pemasok dan pembeli

Program Kegiatan

Gambar 10. Rancangan Arsitektur Strategik PD Sambu

ALTERNATIF STRATEGI 2012 2013 2014 2015 2016 Sasaran : 1. Memperluas pangsa pasar perusahaan hingga ke beberapa negara. 2.Menghasilkan

produk ikan beku yang bermutu tinggi. 3.Mengembangkan perusahaan. Tantangan : 1. Kemampuan untuk mendapatkan bahan baku dalam jumlah besar dan kontinu 2. Peningkatan kualitas

produk yang dihasilkan 3. Peningkatan kinerja perusahaan. Memperketat peraturan perusahaan Melakukan riset pasar Menjalin kerjasama dengan pembeli luar negeri Memperbaiki pola pemakaian teknologi Menambah variasi jenis bahan baku Bekerjasama untuk mengadakan pameran produk perikanan Menjalin kerjasama dengan pemasok di Cirebon Mengikuti pameran produk perikanan di dalam dan luar negeri Membuat kontrak kerjasama dengan pemasok Melakukan kerjasama dengan pihak Litbang Mencari dan mengembang -kan pasar baru Menjalin kerjasama dalam meningkatkan manajemen mutu Mengajukan surat permohonan perubahan bentuk badan usaha

Program kegiatan yang dilakukan secara rutin antara lain:

1) Mempertahankan citra produk dimata konsumen dengan membuat produk yang bermutu tinggi, 2) Mempertahankan dan meningkatkan nilai sertifikasi HACCP, 3) Menggunakan ikan dengan kualitas baik dalam setiap kegiatan produksi untuk menghindari adanya komplain, 4) Menjaga kontinuitas pasokan bahan baku, 5) Promosi menggunakan buku petunjuk perdagangan maupun publikasi dagang dalam dan luar negeri, 6) Menjalankan kontrak kerjasama sesuai kesepakatan, 7) Promosi melalui media internet, 8) Menjalin hubungan baik dengan pelanggan, 9) Evaluasi kinerja perusahaan secara berkala dan 10) Menjalin hubungan baik dengan pemasok perusahaan.

Pengadaan kendaraan distribusi (kontainer) Restrukturisasi organisasi dengan memperjelas

job description Melengkapi persyaratan untuk perubahan bentuk badan usaha Perluasan pabrik

Dalam dokumen VI. HASIL DAN PEMBAHASAN (Halaman 32-38)

Dokumen terkait