BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian ini, beberapa rekomendasi yang dapat
penulis sampaikan adalah sebagai berikut.
1. Bagi guru Bimbingan dan Konseling.
Guru Bimbingan dan Konseling diharapkan dapat lebih
mengintensifkan layanan bimbingan kelompok untuk mengembangkan sikap
dan pola-pola hidup yang baik, terutama peningkatan kepercayaan diri karena
bimbingan kelompok terbukti efektif untuk meningkatkan kepercayaan diri
siswa. Bimbingan kelompok hendaknya dilaksanakan dengan frekuensi waktu
yang memadai, dikembangkan dengan berbagai strategi yang menarik dan
kreatif, sehingga para siswa dapat berpartisipasi secara aktif.
2. Bagi para peneliti selanjutnya.
Peneliti selanjutnya dapat meneliti efektivitas layanan bimbingan
kelompok untuk meningkatkan aspek-aspek tertentu dari kepercayaan diri
sebagaimana telah diuraikan pada bagian pembahasan, terutama aspek
kemandirian yang dalam penelitian ini menunjukkan peningkatan yang sangat
kecil.
Pada penelitian ini penulis tidak melibatkan pengamat untuk
mengamati pelaksanaan layanan bimbingan kelompok, sehingga ada beberapa
moment penting yang bisa jadi luput dari pengamatan penulis. Untuk itu pada
penelitian selanjutnya sebaiknya peneliti melibatkan pengamat untuk
mengamati berbagai peristiwa penting dalam proses pelaksanaan kegiatan
bimbingan kelompok, sehingga data dapat lebih dilengkapi di samping data
yang berupa skala dan evaluasi tertulis.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswa yang memiliki tingkat
kepercayaan diri rendah dan sedang. Peneliti selanjutnya dapat mencoba
melakukan penelitian ini dengan menyertakan satu atau lebih siswa yang
memiliki kepercayaan diri tinggi atau sangat tinggi untuk membantu siswa
lainnya, sehingga mereka lebih termotivasi oleh adanya teman yang berperan
aktif sebagai partner pembimbing dalam rangka membantu meningkatkan
kepercayaan diri teman-temannya, dan diupayakan sedemikian rupa sehingga
siswa tersebut tidak diketahui sebagai individu yang membantu pembimbing.
Peneliti selanjutnya yang berminat mengembangkan masalah
kepercayaan diri siswa agar hasil penelitian ini dikaji lebih lanjut. Metodologi
yang digunakan sebaiknya memakai true experimental dengan adanya
kelompok kontrol, sehingga tingkat kepercayaan diri siswa dan efektivitas
layanan bimbingan kelompok bisa dibandingkan antara kelompok kontrol
dengan kelompok eksperimen.
147
Daftar Pustaka
Amien, (2000). Peningkatan Kepercayaan Diri Remaja Melalui Konseling
Kelompok. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
Bandung.
Asmania , W. (2003). Perbedaan Rasa Percaya Diri Antara Mahasiswa yang
Aktif dalam Organisasi Kemahasiswaan di UMM. Tersedia:
http://percayadiri.asmakmalaikat.com/perbedaan_rasa_percaya_diri.htm
(diakses 11 Agustus 2009).
Asmara, T. (2007). Efektivitas Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Peer group
Dalam Meningkatkan Konsep Diri Siswa Kelas III A di SMP Mardisiswa 1
Semarang Tahun Pelajaran 2006/2007. Skripsi. Tersedia:
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASH3fc7/f1e4f
4fc.dir/ doc.pdf (diakses 18 September 2009).
Aulia, L. ( 2004). Mereka Butuh Perhatian dan Pengertian. Kompas (26 Juli
2004). Tersedia:http://www.
Kompas.co.id/kesehatan/news/0407/06/085733.htm (diakses 11 Maret
2010).
Ayu, AP. (2007). Memahami Gangguan Belajar pada Anak Sekolah Dasar.
Tersedia: www.kabarindonesia.com. (diakses 5 September 2009).
Burns, R.B. (1979). The Self Concept, Longman, London.
Carson, R.C. (1978). Social Suport And Health, Tokyo Academic Press.
Clelland, D.Mc. (1987). Human Motivation, New York Combridge University
Press
DePorter, B, M. Hernacki. (1999). Quantum Learning, Kaifa. Bandung.
Drescher, J. M. (1992). Tujuh Kebutuhan Anak. P.T. Gunung Mulia, Jakarta.
Fatah. A.A. (2005). Studi Faktor-Faktor Kesulitan Belajar Bidang
Studi Akuntansi Pada Siswa SMA Negeri I Cirebon Tahun Pelajaran
2004/2005. Tersedia: http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/cgi-bin/library?
(diakses 20 Agustus 2009).
Fitri. (2008). Belajar Bersama Pelangi. Tersedia: Rumah
pelangi.org/taxonomy/term/1/0 (diakses 22 September 2009).
Fraenkel.JR & Wallen.N.E. (1993). How to Design and Evaluate Research in
Furqon. (2008). Statistika Terapan untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung
Herpratiwi. (2006). Prestasi Belajar. Tersedia: http:/digilid.itb.ac.id/gdl.php?mod
http://pabballe.blogspot.com/2008/06/pre-experimental-design.html
(diakses 12 Agustus 2009).
Ibadah, M. (2009). Upaya Meningkatkan Kepercayaan Diri melalui Bimbingan
dan Konseling Islami. Skripsi.
Tersedia:http://webcache.googleusercontent.com/search?q=
cache:_Q4q1atnVX4J:digilib.unnes.ac.id (diakses 17 September 2009).
Kusmayadi. (2007). Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa. Tersedia:
http://www.lazuardi-gis.net/Article (diakses 28 Agustus 2009).
Lasitosari, D. (2007). Keefektifan Bimbingan Kelompok untuk Meningkatkan
Kepercayaan Diri Siswa yang Tidak Naik Kelas. Skripsi. Tersedia:
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASH01d6/42a8
81b5.dir/doc.pdf (diakses 16 September 2009).
Lauster, P. (1978). The Personality Test. Pan Books, London
Leman, M. (2000). Membangun Rasa Percaya Diri anak, Majalah 'Anakku'
Lie. (2003). Tersedia:
http://www.masbow.com/2009/08/percaya-diri-dalam-psikologi.html (diakses12 Oktober 2009).
Naurah. (2008). Perbedaan Konsep Diri antara Siswa Pria dan Siswa Wanita
pada SMU.Skripsi.
Tersedia:http://bpgupg.go.id/index.php?view=article&id=141%3 (diakses
12 Agustus 2009).
Octavia, M. (2008). Membangun Rasa percaya Diri Pada Anak. Anak.web.id
Kamis, 08 Oktober 2009. Tersedia: http://bening-
cs.blogspot.com/2009_10_01_archive.html (diakses 15 Agustus 2009).
Papyrus, E.P. (2008). Pre Experimental Design. Selasa, 17 Juni 2008.
Tersedia:http://pabballe.blogspot.com/2008/06/pre-experimental-design.html (diakses 10 Februari 2010).
Pierewan,A.C, dkk. (1998). Model kepemimpinan Bergilir. Tersedia:
http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/detail.php?dataId=1175 (diakses 11 Agustus 2009).
Prayitno, J. SS. (2008). Motivasi Dalam Belajar. Wolverine
149