• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis dapat memberikan beberapa rekomendasi sebagai berikut:

1. Pada variabel kinerja kepala sekolah, indikator terendah adalah promptness

(ketepatan waktu menyelesaikan pekerjaan). Hal ini berkaitan dengan sesuai atau tidaknya waktu penyelesaian pekerjaan dengan target waktu yang telah direncanakan dan pemanfaatan waktu yang seefisien mungkin. Rendahnya indikator ini dapat mengakibatkan kurang sesuainyapenyelesaian pekerjaan dengan rencana sehinggaberdampak pada terganggunya pekerjaan lain. Oleh karena itu, penulis merekomendasikan agar kepala sekolah:

a. Meningkatkan kualitas penataan rencana kegiatan/program kerja. b. Membuat skala prioritas.

c. Memfasilitasi sekolah dengan ICT penunjang efektivitas dan

d. Meningkatkan keterampilan manajerial melalui diklat/seminar/workshop, dan sejenisnya.

2. Pada variabel komitmen kepala sekolah, indikator yang dikategorikan rendah adalah kemampuan kepala sekolah untuk belajar dan berubah (capacity for learning and change).Kesadaran dalam upaya meningkatkan pengetahuan dibidang pekerjaan dan penyelesaian pekerjaan seringkali hanya sebatas menggugurkan kewajiban. Oleh karena itu, untuk memperbaiki rendahnya kemampuan untuk belajar dan berubah (capacity for learning and change) ini penulis merekomendasikan agarkepala sekolah:

a. Menumbuhkan kecintaan terhadap pekerjaan.

b. Ikut serta dalam seminar/diklat/workshop dan sejenisnya agar senantiasa mendapatkan informasi terbaru dalam bidang pekerjaan (job enrichment and job enlargement).

c. Aktif menggunakan internet untuk peningkatan wawasan dan

pengetahuan.

d. Meningkatkan daya kreatifitas dan menumbuhkan kemampuan inovasi dalam pekerjaan.

e. Berlangganan majalah/jurnal-jurnal pendidikan yang berkaitan dengan bidang pekerjaan.

f. Berpartisipasi aktif dalam organisasi-organisasi kependidikan seperti MKKS, PGRI, Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia, dan sejenisnya, sehingga timbul motivasi untuk terus berkembang dan meningkatkan profesionalitas dalam pekerjaan.

g. Mengikuti pendidikan lanjutan.

3. Pada variabel persepsi kepala sekolah tentang perilaku kepemimpinan kepala UPT, indikator yang dikategorikan rendah adalah persepsi atau penilaian kepala sekolah mengenai perilaku konsultatif/melatih (coaching) yang dilakukan kepala UPT pendidikan SD dan PAUDNI kecamatan Gununghalu.Oleh karena itu, penulis menyarankan agar kepala sekolah: a. Membangun hubungan collegial denganmelakukan komunikasi secara

terbuka dan interaksi langsung dengan kepala UPT. Kepala sekolah dapat saling berdiskusi untuk meningkatkan kompetensi mereka.

b. Mengidentifikasi potensi-potensi diri yang dapat dikembangkan.

c. Dengan prinsip jemput bola, kepala sekolah mengajukan program pengembangan diri kepada kepala UPT dan pengawas melalui diklat/ workshop/seminar/lokakaryadan sejenisnya.

4. Penelitian ini menunjukkan adanya dukungan terhadap teori-teori yang ada. Namun, tidak dipungkiri bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan baik secara teoritis maupun metodologis. Oleh karena itu, bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian dengan bahasan yang sama, agar dapat menindaklanjuti dengan penelitian yang lebih valid dan reliabel. Sehingga, kekuatan dan kelemahan dari teori-teori dalam penelitian ini dapat diperbaiki. Di samping itu, masih banyak faktor yang mempengaruhi kinerja kepala sekolah sebagaimana digambarkan dalam identifikasi masalah. Oleh karena itu, diharapkan variabel lainnya tersebut dapat dijadikan sebagai bahan bagi penelitian selanjutnya terkait dengan kinerja kepala sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Adi, B.W. (2013). Analisis pengaruh budaya organisasi, kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap komitmen organisasi dan implikasinya pada kinerja kepala sekolah. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 19 (2), hlm. 206-221.

Adrianto, S. (2006). Pengaruh keterampilan teknis, keterampilan sosial, keterampilan konseptual, dan keterampilan manajerial terhadap kinerja kepala sekolah dasar negeri di wilayah Jakarta Pusat. Jurnal Manajemen Pendidikan. hlm. 291-298.

Ali, M. (2009). Pendidikan untuk pembangunan nasional: menuju bangsa indonesia yang mandiri dan berdaya saing tinggi. Bandung: Imtima Grasindo.

Amri, S. (2013). Peningkatan mutu pendidikan sekolah dasar dan menengah dalam teori, konsep dan analisis. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

Amtu, O. (2011). Manajemen pendidikan di era otonomi daerah konsep, strategi dan implementasi. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan. (2012). Pedoman penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Beer, M. (2009). High commitment high performance: how to built a resilient organization for sustained advantage. (first edition). San Fransisco: Jossey-Bass Publishing Co.

Burhanuddin. (2003). Manajemen sumber daya manusia. Dalam Ali Imron, Maisyaroh dan Burhanuddin (Editor), Manajemen pendidikan (analisis substantif dan aplikasinya dalam institusi pendidikan) (hlm. 67-83). Malang: Universitas Negeri Malang.

Collado, G. C. (2013). Modeling the relationship between organizational justice, job burnout and organizational commitment among university teacher.

(Disertasi). Universidad Complutense De Madrid, Faculty of Psychology, Yongzhan Li, Madrid.

Danim, S. (2010). Kepemimpinan pendidikan: Kepemimpinan jenius (IQ dan EQ), etika, perilaku motivasional, dan mitos. Bandung: Alfabeta

Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. (2008). Penilaian kinerja kepala sekolah.

Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Engkoswara. (2011). Dasar-dasar administrasi pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Engkoswara dan Komariah, A. (2012). Administrasi pendidikan. Bandung: Alfabeta

Fattah, N. (2013). Landasan manajemen pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Hanifah, N. (2011). Pengaruh lingkungan kerja, kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja kepala sekolah dasar negeri kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur. Jurnal Manajemen Pendidikan, hlm. 268-277.

Hartini, S. (2012). Pengaruh kualifikasi akademik, pengalaman kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja kepala sekolah dasar se kecamatan Wiradesa kabupaten Pekalongan. JMP, 1 (3), hlm. 331-344.

Herawan dan Hartini. (2013). Manajemen Tenaga Pendidik dan Kependidikan. Dalam Riduwan (Editor), Manajemen pendidikan (hlm. 229-254). Bandung: Alfabeta.

Hermawan dan Triatna. (2013). Organisasi pendidikan. Dalam Riduwan (Editor),

Manajemen pendidikan (hlm. 67-84). Bandung: Alfabeta.

Hoy, W. K. and Miskel, C. G. (2008). Educational administration:theory, research and practice. (8th ed). New York: McGraw-Hill Companies, Inc.

Ivancevich J. M., Konopaske, R. dan Matteson, M.T. (2005). Perilaku dan manajemen organisasi. (edisi 7). Jakarta: Erlangga.

Kuntjoro, Z. S. (2009). Komitmen organisasi. [Online]. Diakses dari http://www.e-psikologi.com/masalah/ 250702.html.

Karwati, E. & Priansa, D. J. (2013). Kinerja dan profesionalisme kepala sekolah membangun sekolah yang bermutu. Bandung: Alfabeta.

Leibner, Josh. et.al. (2009). The power of strategic commitment: achieving extra ordinary results through total alignment and engagement. United State of America: Amacon.

Mangkunegara, A. A. A. P. (2001). Manajemen sumber daya manusia perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mathebula, M. R. (2004). Modelling the relation ship between organizational commitment, leadership style, human resources management practices and organizational trust. Faculty of Economic and Managemen Science. University of Pretoria. [Online]. Diakses dari http//upetd.up.ac.za/Thesis/ available/etd-07062004-112817/unrestricted/00 thesis.Pdf.

Mulyasa, E. (2009). Menjadi kepala sekolah profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyati dan Komariah. (2013). Manajemen sekolah. Dalam Riduwan (Editor),

Manajemen pendidikan (hlm. 103-124). Bandung: Alfabeta.

Mulyono. (2010). Manajemen administrasi & organisasi pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Notoatmodjo, S. (2007). Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 3 Tahun 2012 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bandung Barat.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.

Permadi, D. & Arifin, D. (2010). Kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan komite sekolah. Bandung: PT. Sarana Panca Karya Nusa.

Priansa, D. J. & Somad, R. (2014). Manajemen supervisi dan kepemimpinan kepala sekolah. Bandung: Alfabeta.

Purwanto, M. N. (2009). Administrasi dan supervisi pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Rivai, V. dan Mulyadi, D. (2003). Kepemimpinan dan perilaku organisasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Riduwan. (2011). Pengantar statistika untuk penelitian pendidikan, sosial, ekonomi, komunikasi dan bisnis. (edisi keempat). Bandung : Alfabeta.

Robbins P. S., dan Timoty, A. J. (2006). Perilaku organisasi. Jakarta: Salemba Empat.

Rohiat. (2010). Manajemen sekolah teori dasar dan praktek dilengkapi dengan contoh rencana strategi dan rencana operasional. Bandung: Refika ADITAMA.

Rosmiati, T. dan Kurniady, D. A. (2013). Kepemimpinan Pendidikan. Dalam Riduwan (Editor), Manajemen pendidikan (hlm. 125-162). Bandung: Alfabeta.

Rukmana, A. dan Suryana, A. (2013). Manajemen kelas. Dalam Riduwan (Editor), Manajemen pendidikan (hlm. 103-124). Bandung: Alfabeta.

Sagala, S. (2012). Administrasi pendidikan kontemporer. Bandung: Alfabeta.

Sakdanur. (2005). Hubungan antara kecerdasan emosional dengan kinerja kepala sekolah (survey di SLTP Riau Daratan provinsi Riau). Jurnal Pendidikan Dasar, 6 (1), hlm. 1-60.

Saputra, S. (2014, No. 313 Desember). Peranan kepala sekolah dalam kepemimpinan pendidikan. Bhinneka Karya Winaya. Hlm. 18-19.

Sedarmayanti. (2003). Manajemen sumber daya manusia. Bandung: PT. Refika Aditama.

Siagian, S. P. (2004). Teori dan praktek kepemimpinan. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Singarimbun dan Effendi. (2003). Metode penelitian survey. (cetakan kedua). Jakarta: PT. Pustaka LP3ES.

Simamora, H. (2004). Manajemen sumber daya manusia. Yogyakarta: STIE-YKPN.

Sugiyono. (2011). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suhardan dan Suharto. (2013). Filsafat Administrasi Pendidikan. Dalam Riduwan (Editor), Manajemen pendidikan (hlm. 1-20). Bandung: Alfabeta.

Suhardiman, B. (2011). Studi kinerja kepala sekolah (analisis pengaruh faktor rekrutmen, kompetensi, dan sistem kompensasi terhadap kinerja kepala SMP dan dampaknya terhadap kinerja sekolah di kabupaten Garut). Jurnal ISSN. 1412-565X (2), hlm. 246-255.

Suharsaputra, U. (2013). Administrasi pendidikan. (edisi revisi). Bandung: Refika Aditama.

Sukmadinata, N. S. (2010). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sumarno, J. (2005). Pengaruh komitmen organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. SNA VII Solo, hlm. 586-616.

Suryana, A. & Jalaludin. (2013). Value based leadership. Bandung: CV. Nurani Press.

Suryani, D. A., Natajaya, N., & Candiasa, M. (2014). Kontribusi lingkungan kerja, motivasi berprestasi dan pengalaman kerja terhadap kinerja kepala SD se kecamatan Susut Bangli. E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Administrasi Pendidikan, 5, hlm. 1-10.

Susetyo, B. (2012). Statistika untuk analisis data penelitian dilengkapi cara perhitungan dengan SPSS dan MS office excel. Bandung: Refika Aditama.

Suwatno & Priansa, D. J. (2013). Manajemen SDM dalam organisasi publik dan bisnis. Bandung: Alfabeta.

Suyanto, B. (2007). Manajemen pendidikan berbasis sekolah, model pengelolaan sekolah di era otonomi daerah. Jakarta: Sagung Seto

Thoha, M. (2007). Perilaku organisasi (konsep dan aplikasinya). Jakarta: Rajawali Pers.

Tobing, D. S. K. L. (2009). Pengaruh komitmen organisasional dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara III di Sumatera Utara. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 11 (1), hlm. 31-37.

Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan PNS.

Usman, H. (2014). Manajemen: teori, praktik, dan riset pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Wahab, A, A. (2008). Anatomi organisasi dan kepemimpinan pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Wahjosumidjo. (2010). Kepemimpinan kepala sekolah, tinjauan teoritik dan permasalahannya. (cetakan ke-7). Jakarta: Grafindo.

Yukl, G. (2009). Kepemimpinan dalam organisasi. (edisi kelima). Penerjemah: Budi Supriyanto. Jakarta: Indeks.

Yuniarsih, T. & Suwatno. (2009). Manajemen sumber daya manusia (teori, aplikasi, dan isu penelitian. Bandung: Alfabeta.

Dokumen terkait