• Tidak ada hasil yang ditemukan

Relevansi Nilai-nilai Pendidikan Akhlak dalam film 99 Cahaya di Langit Eropa

Pendidikan Akhlak dapat diartikan sebagai berikut : 1. Perbuatan (hal, cara) mendidik.

2. Pengetahuan pendidikan.

3. Pemeliharaan (latihan-latihan), badan, batin dan jasmanipun.111

Kebudayaan yang baik dari suatu bangsa, tidak menjamin jika mempunyai perilaku yang baik. Oleh karena itu Pendidikan akhlak yang Islami sangat diperlukan dan dibutuhkan di zaman sekarang ini. Pembahasan yang dibahas mengenai pendidikan akhlak adalah akhlak terpuji dan tercela. Ukuran dari akhlak yang baik dan buruk dan keinginan hawa nafsu. Dalam hal keinginan nafsu ini membahas bagaimana cara mengendalikan hawa nafsu agar menuju jalan yang mulia serta aliran yang membahas mengenai akhlak baik dan buruk serta pendapat dari kaum sekuler dan para ulama Islam mengenai akhlak.

Pendidikan Akhlak diharapkan dapat membantu dan meningkatkan akhlak bangsa, khususnya bagi generasi muda. Selain itu diharapkan agar dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pribadi serta teman-teman. Jadi dapat disimpulkan definisi Pendidikan Akhlak adalah usaha yang dilakukan secara sadar untuk membina kepribadian dan moral bangsa seseorang serta menunjukkan cara mencapai akhlak yang baik dan mulia.

Setelah peneliti memahami film dan membaca isi novel 99 Cahaya di Langit Eropa, peneliti merasa bahwa substansi dari film 99 Cahaya di Langit Eropa tersebut mencerminkan nilai-nilai pendidikan akhlak dalam ajaran Pendidikan

111 Tim Pengembang Ilmu Pendidikan, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, (Imperial Bakti Utama,2009), cet ke-1,h.20.

Akhlak di dalam Al Qur’an. Berikut ini penjabaran dan penjelasan mengenai hubungan Nilai-nilai Pendidikan Akhlak dalam film 99 Cahaya di langit Eropa dengan ajaran pendidikan akhlak di dalam Al Qur’an.

1. Akhlak terhadap Allah SWT

Nilai-nilai Pendidikan akhlak dalam film 99 Cahaya di Langit Eropa dengan ajaran Pendidikan akhlak adalah:

a. Menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya.112 Dalam ajaran pendidikan akhlak mengarahkan bahwa umat muslim wajib menaati apa yang Allah perintah dan menjauhi yang dilarang. Dalam film tersebut menjelaskan tokoh film yang bernama Rangga Almahendra selalu berusaha menaati apa yang telah Allah perintahkan dan menjauhi apa yang Allah Larang. sebagaimana firman Allah di dalam Al Qur’an Qs Al Imran (102):113

َنوُمِل ۡسﱡم مُتنَأ َو ﱠﻻِإ ﱠنُتوُمَت َﻻ َو ۦِهِتاَقُت ﱠقَح َ ﱠ ٱ ْاوُقﱠتٱ ْاوُنَماَء َنيِذﱠلٱ اَهﱡيَأَٰٓي

١٠٢

“Hai orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, yang sebenar-benanya takwa; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.

Qs Al Imran ayat 102 dari tafsir Ibnu Katsir:114 Ibnu Abu Hatim menjelaskan, telah menceritakan kepada kami Muhammad Ibnu Sinan, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman ibnu Sufyan dan Syu’bah, dari Zubaid Al-Yami, dari Murrah, dari Abdullah ibnu Mas’ud sehubungan dengan makna firmannya : bertakwalah kalian kepada Allah sebenar-benarnya takwa

112 Lihat di : https://makalah-ibnu.blogspot.com/2011/02/pendidikan-akhlak.html. diakses 19 Desember 2020.

113 Departemen Agama RI, Al Qur’an dan terjemahan, (Arribh Murtadho Jaya : Bondowoso), h.112.

114 Tafsir Ibnu Katsir, Al Qur’an Indonesia (Tafsir dan Perkata), ver.2. “Takwa dan Iman” Ibnu Abu Hatim.

Nya. yaitu dalam maksud menganjurkan kita untuk bertakwa kepada Allah, tidak maksiat, selalu mengingatnya, selalu bersyukur serta tidak ingkar terhadap nikmatnya.

2. Banyak berdzikir kepada Allah SWT.115 Dalam ajaran pendidikan akhlak, mengarahkan umat muslim agar banyak mengingat Allah. Dalam film tersebut menjelaskan tokoh film Hanum Salsabiela sedang berdoa agar dia dilindungi dari akhlak tercela. Sebagaimana di dalam Al Qur’an Allah berfirman Qs Al Ahzab (41):116

ٗريِثَك ا ٗر ۡكِذ َ ﱠ ٱ ْاو ُرُكۡذٱ ْاوُنَماَء َنيِذﱠلٱ اَهﱡيَأَٰٓي

ا

٤١

”Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.”

QS. Al Ahzab ayat 41 dari tafsir Ibnu Katsir:117 Allah SWT berfirman, menganjurkan hambanya yang beriman agar banyak menyebut nama Tuhan mereka yang telah melimpahkan nikmat kepada mereka dari berbagai macam nikmat serta beraneka ragam anugrah, karena dalam melaksanakan hal tersebut terdapat beberapa pahala yang berlimpah bagi mereka dan tempat kembali yang sangat baik.

3. Rasa Syukur. Dalam ajaran pendidikan akhlak, mengarahkan umat muslim agar senantiasa mengucapkan rasa syukur kepada Allah atas nikmat yang telah diberikannya. Mengungkapkan rasa syukur dapat diwujudkan dengan sikap atau perilaku.118 Dalam film tersebut menjelaskan tokoh film Hanum Salsabiela mengungkapkan rasa syukurnya dengan berdoa pada saat melaju

115 Sarinah, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Deepublish,2017), cet ke-1, h.129.

116 Departemen Agama RI, Al Qur’an dan terjemahan, (Arribh Murtadho Jaya : Bondowoso), h.338.

117 Tafsir Ibnu Katsir, Al Qur’an Indonesia (Tafsir dan Perkata), ver.2. “Berzdkir”.

118 Imam Mokhtar, Problematika Pembinaan Pendidikan Agama islam pada Masyarakat, (Ponorogo : Uwais Inspirasi Indonesia,2017), cet ke-1,h.50.

pesawat dengan kalimat Ya Allah, bekal akhirat kami belum tuntas. biarkan kami terus hidup beberapa waktu lagi. Dan alhamdulillah mereka selamat, dan berdoa Hanum itu sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah telah menyelamatkan dari segala hal yang tidak baik. Sebagaimana di dalam Al Qur’an Allah berfirman dalam Qs Ibrahim119 (7-8) :

ٞديِدَشَل يِباَذَع ﱠنِإ ۡمُت ۡرَفَك نِئَل َو ۖۡمُكﱠنَدي ِزَ َﻷ ۡمُت ۡرَكَش نِئَل ۡمُكﱡب َر َنﱠذَأَت ۡذِإ َو

٧

"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Allah akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat Allah), maka sesungguhnya azab Allah sangat pedih.”

Qs Ibrahim ayat 7 dari tafsir Ibnu Katsir120 menjelaskan “Allah berfirman sesungguhnya jika kalian mensyukuri nikmatku, pasti Allah akan menambah nikmat kepada kalian dan jika kalian meningkari nikmatku dan menyembunyikannya serta tidak mensyukurinya, maka sesungguhnya azabku sagat pedih. Cara Allah dengan mencabut nikmat-nikmat dari mereka, dan Allah menyiksa mereka karena mereka mengingkarinya. Di dalam sebuah hadist menjelaskan yang artinya sesungguhnya seorang hamba benar-benar terhalang dari rezekinya disebabkan dosa yang dikerjakannya.”

4. Keikhalasan. Dalam ajaran pendidikan akhlak, mengarahkan agar umat muslim melakukan kebaikan yang didasarkan ikhlas karena Allah ta’ala. Ikhlas semata-mata mengharap ridhanya Allah, dengan tujuan untuk membantu sesama muslim. dalam tokoh film Hanum Salsabiela dan suaminya menerapkan sistem restorannya adalah “makan sepuasnya

119 Departemen Agama RI, Al Qur’an dan terjemahan, (Arribh Murtadho Jaya : Bondowoso), h.204.

bayar seikhlasnya. sebagaimana Allah berfirman di dalam Al Qur’an Qs Az Zumar (2):121

َنيِّدلٱ ُهﱠل ا ٗصِل ۡخُم َ ﱠ ٱ ِدُب ۡعٱَف ِّقَحۡلٱِب َبَٰتِكۡلٱ َكۡيَلِإ ٓاَنۡل َزنَأ ٓاﱠنِإ

٢

“Sesunguhnya Allah menurunkan kepada manusia Kitab (Al Quran) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan hati yang tulus ikhlas memurnikan ketaatan kepada-Nya.

Qs Az Zumar ayat 2 dari tafsir Ibnu Katsir:122 “Sembahlah Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, dan seluruh makhluk untuk menyembah Allah seta beri petunjuk kepada mereka bahwa tidak ada Tuhan yang patut disembah selain hanya dia semata. Dan bahwa tiada sekutu bagi-Nya, tiada saingan, serta tiada tandingan bagi-Nya.

3. Akhlak terhadap diri sendiri

Nilai-nilai Pendidikan akhlak dalam film 99 Cahaya di Langit Eropa, dengan ajaran Pendidikan akhlak adalah:

a. Mengajarkan ilmu kepada orang lain.

Dalam ajaran pendidikan akhlak mengarahkan umat muslim untuk menyampaikan atau ajarkanlah apa yang dimilikinya kepada orang yang

membutuhkan ilmunya.123 Film tersebut menjelaskan tokoh film yang

bernama Fatma, Rangga, dan Marion untuk mengajarkan Ilmu seputar dunia

121 Departemen Agama RI, Al Qur’an dan terjemahan, (Arribh Murtadho Jaya : Bondowoso), h.366.

122 Tafsir Ibnu Katsir, Al Qur’an Indonesia (Tafsir dan Perkata), ver.2. “Keikhlasan”.

123 Lihat http://santikaiis0909.blogspot.com/2016/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html. diakses tanggal 9 Desember 2020. Pukul 00.48.

Islam kepada sesama muslim dan non muslim. sebagaimana Allah berfirman di dalam Al Qur’an QS An Nahl124 (43):

ۡسَف ۖۡمِهۡيَلِإ ٓي ِحوﱡن ٗﻻاَج ِر ﱠﻻِإ َكِلۡبَق نِم اَنۡلَس ۡرَأ ٓاَم َو

َنوُمَل ۡعَت َﻻ ۡمُتنُك نِإ ِر ۡكِّذلٱ َل ۡهَأ ْا ٓوُل

٤٣

Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.”

Qs. An Nahl ayat 43 dari Tafsir Ibnu Katsir:125 Ad-Dahhak menjelaskan, Ibnu Abbas, bahwa setelah Allah mengutus Nabi Muhammad seorang rasul, orang-orang arab mengingkarinya, atau sebagian dari mereka ingkar akan hal ini. mereka mengatakan bahwa Mahabesar Allah menjadikan utusan-Nya seorang manusia.

b. Sikap Sabar.

Dalam ajaran pendidikan akhlak mengarahkan umat muslim agar memiliki sikap sabar terhadap suatu hal yang menimpa dirinya. Karakter tersebut dimiliki oleh Fatma Pasha yaitu tidak membalas perbuatan buruk orang turis dengan keburukan. Melainkan membalas perbuatanya dengan kebaikan. Bahwa setiap keyakinan yang dilakukan merupakan wujud ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT yang kemudian akan mendatangkan manfaat bersama.126 Karena kebaikan yang kita lakukan tersebut adalah untuk kebaikan diri kita sendiri. Oleh karena itu, Fatma

124 Departemen Agama RI, Al Qur’an dan terjemahan, (Arribh Murtadho Jaya : Bondowoso), h.217.

125 Tafsir Ibnu Katsir, Al Qur’an Indonesia (Tafsir dan Perkata), ver.2. “Menyampaikan ilmu kepada Orang Lain”,Ad-Dahhak.

126 Hardisman, Tuntuan Akhlak dalam Al qur’an dan As Sunnah, (Padang : Andalas University Press,2017), cet ke-1, h.12.

percaya bahwa kebaikan yang dia lakukan akan membawa keberkahan bagi dirinya sendiri. sebagaimana Allah berfirman di dalam Al Qur’an Qs Al Isra (7):127

ٓ ۡﻷٱ ُد ۡع َو َءٓاَج اَذِإَف ۚاَهَلَف ۡمُتۡأَسَأ ۡنِإ َو ۖۡمُكِسُفنَ ِﻷ ۡمُتنَس ۡحَأ ۡمُتنَس ۡحَأ ۡنِإ

ُسَيِل ِة َر ِخ

ۡمُكَهوُج ُو ْاو

ا ًريِبۡتَت ْا ۡوَلَع اَم ْاو ُرِّبَتُيِل َو ٖة ﱠرَم َل ﱠوَأ ُهوُلَخَد اَمَك َد ِج ۡسَمۡلٱ ْاوُلُخۡدَيِل َو

٧

“Jika manusia berbuat baik (berarti) manusia berbuat baik bagi dirinya sendiri dan jika manusia berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirinya sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam masjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.

Qs Al Isra ayat 7 dari Tafsir Ibnu Katsir128 artinya, jika kalian berbuat kejahatan, maka akibatnya akan menimpa diri kalian sendiri. Makna ayat ini sama dengan apa yang disebutkan dlaam firman Allah Qs Fusshilat (46):129

ِديِبَعۡلِّل ٖمٰﱠلَظِب َكﱡبَر اَمَو ۗاَهۡيَلَعَف َءٓاَسَأ ۡنَمَو ۖۦِهِسۡفَنِلَف ا ٗحِلَٰص َلِمَع ۡنﱠم

٤٦

“Seorang muslim yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan seorang muslim mengerjakan perbuatan jahat, maka (dosanya) untuk dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-hamba-Nya.

c. Menjaga makan dan minumnya.130

Dalam ajaran pendidikan akhlak terdapat ajaran yang mengarahkan bahwa umat muslim terhadap dirinya sendiri wajib menjaga makanan dan minuman untuk kesehatannya. Dalam tokoh film Rangga Almahendra membeli makanan berupa ayam goreng di tempat makan. Dia memilih

127 Departemen Agama RI, Al Qur’an dan terjemahan, (Arribh Murtadho Jaya : Bondowoso, h.225.

128 Hardisman, Tuntuan Akhlak dalam Al qur’an dan As Sunnah, (Padang : Andalas University Press,2017), cet ke-1, h.12.

129 Tafsir Ibnu Katsir, Al Qur’an Indonesia (Tafsir dan Perkata), ver.2. “Sabar”.

130 Halimatussa’diyah, Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam Multikultural, (Surabaya : CV Jakad Media Publisihing), cet ke-1,h.124.

makakanan tersebut karena tidak ingin menodahi tubuhnya dengan penyakit dengan makanan haram. Sebagaimana Allah berfirman di dalam Al Qur’an Qs Al Baqarah131 (168):

ُكَل ۥُهﱠنِإ ِۚن َٰطۡيﱠشلٱ ِت َٰوُطُخ ْاوُعِبﱠتَت َﻻ َو اٗبِّيَط ٗﻼَٰلَح ِض ۡرَ ۡﻷٱ يِف اﱠمِم ْاوُلُك ُساﱠنلٱ اَهﱡيَأَٰٓي

ۡم

ٌنيِبﱡم ّٞوُدَع

١٦٨

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” Qs Al Baqarah ayat 186 dari tafsir Ibnu Katsir:132 Al Hafiz Abu Bakar Ibnu Murdawaih menjelaskan, telah menceritakan kepada Sulaiman Ibnu Ahmad, telah menceritakan kepada kami Al Husain ibnu Abdur Rahman Al Ihtiyati, telah menceritakan kepada kami Abu Abdullah Al-Jauzajani (teman akrib Ibrahim Ibnu Adam), telah menceritakan kepada kami Ibnu Jurraj, dari Ata, dari Ibnu Abbas yang menceritakan hadist berikut: Aku membacakan ayat ini dihadapan Nabi Muhammad, Hal sekalian manusia, makanlah makaanan yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi.

d. Memakai Busana Islami yang tertutup.

Dalam ajaran pendidikan akhlak terdapat ajaran yang mengarahkan bahwa wanita muslimah wajib menutup aurat, untuk menjaga kehormatan bagi dirinya karena bagiaan badannya tidak pantas dilihat oleh orang lain.133 karena itu Allah memerintahkan wanita muslimah untuk menutup auratnya. oleh tokoh Fatma, Ezra dan latife yang

131 Departemen Agama RI, Al Qur’an dan terjemahan, (Arribh Murtadho Jaya : Bondowoso, h.20.

132 Tafsir Ibnu Katsir, Al Qur’an Indonesia (Tafsir dan Perkata), ver.2. “Menjaga makanan dan minuman”, Al Hafiz Abu Bakar Ibnu Murdawaih.

133 Lihat di http://santikaiis0909.blogspot.com/2016/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html. diakses tanggal 9 Desember 2020

meggunakan pakaian yang islami dan terturp sebagaimana Allah berfirman di dalam Al Qur’an Qs Al A’raf (26):134

ِل َو ۖا ٗشي ِر َو ۡمُكِت َٰء ۡوَس ي ِر َٰوُي ا ٗساَبِل ۡمُكۡيَلَع اَنۡل َزنَأ ۡدَق َمَداَء ٓيِنَبَٰي

َكِلَٰذ ۚٞر ۡيَخ َكِلَٰذ ٰى َوۡقﱠتلٱ ُساَب

َنو ُرﱠكﱠذَي ۡمُهﱠلَعَل ِ ﱠ ٱ ِتَٰياَء ۡنِم

٢٦

“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.”

Qs Al A’raf ayat 26 dari tafsir Ibnu Katsir135, Allah SWT menyebutkan nikmat yang telah diberikan kepada hamba-Nya, antara lain dia telah menjadikan untuk mereka pakaian dan perhiasan. Pakaian untuk menutupi aurat, sedangkan perhiasan untuk memperindah penampilan lahiriah. Pakaian termasuk kebutuhan pokok, sedangkan perhiasan termasuk keperluan sampingan.

e. Sikap Kreatif.

Dalam ajaran pendidikan akhlak terdapat ajaran akhlak terhadap diri sendiri yang menganjurkan bahwa umat muslim harus Membiasakan bersikap kreatif136. Yaitu menciptakan sesuatu yang baru yang bermanfaat bagi semua orang. Dengan membiasakan memiliki sikap kreatif, dapat memberikan kelapangan pada umatnya untuk dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru dan berkreasi dengan akal pikirnya dan dapat membantu persoalan-persoalan hidup di dalamnya. Di dalam Islam, manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain, oleh karena itu kita diwajibkan untuk

134 Departemen Agama RI, Al Qur’an dan terjemahan, (Arribh Murtadho Jaya : Bondowoso, h.121.

135 Tafsir Ibnu Katsir, Al Qur’an Indonesia (Tafsir dan Perkata), ver.2. “Memakai Busana Islami yang tertutup”.

136 Lihat di http://lindapebriani.blogspot.com/2012/11/makalah-akhlak-terhadap-diri-sendiri.html. diakses tanggal 9 Desember 2020 Pukul 00.48.

saling membantu. Dalam tokoh film, Fatma Pasha memiliki butik. Dia mengembangkan sikap kreatifnya dan membuat beberapa bisnis pakaian sebagai perwujudan dari muslim yang memahami esensi agama Islam sebagaimana Allah berfirman di dalam Al Qur’an Qs Al A’raf137 (10) :

َنو ُرُك ۡشَت اﱠم ٗﻼيِلَق َۗشِيَٰعَم اَهيِف ۡمُكَل اَنۡلَعَج َو ِض ۡرَ ۡﻷٱ يِف ۡمُكٰﱠنﱠكَم ۡدَقَل َو

١٠

“Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur.”

Qs Al A’raf ayat 10 dari tafsir ibnu Katsir138, Allah SWT berfirman, mengingatkan kepada hambanya perihal karunia yang telah dia berikan kepada mereka, yaitu dia telah menjadikan bumi sebagai tempat tinggal mereka, dan dia telah menjadikan padanya pasak-pasak (gunung-gunung) dan sungai-sungai, serta menjadikan padanya tempat-tempat tinggal dan rumah-rumah mereka. Dia memperbolehkannya mereka untuk memanfaatkannya, dan menundukkan awan buat mereka untuk mengeluarkan rezeki mereka dari bumi itu untuk penghidupan mereka, yaitu mata pencarian serta berbagai sarananya sehinga mereka dapat berniaga padanya dan dapat membuat berbagai macam sarana untuk penghidupan mereka.Tetapi kebanyakan mereka amat sedikit yang mensyukurinya.

f. Bertaubat dan menjauhkan diri dari dosa besar.139

Dalam ajaran pendidikan akhlak terdapat ajaran yang mengarahkan bahwa umat muslim jika menjauhkan diri dari dosa besar yang dilarang Allah, Allah akan mengampuni dosa-dosanya dan akan memudahkanya jalannya menuju surga. karakter tersebut dilakukan oleh Hanum Salsabila

137 Departemen Agama RI, Al Qur’an dan terjemahan, (Arribh Murtadho Jaya : Bondowoso, h.120.

138 Tafsir Ibnu Katsir, Al Qur’an Indonesia (Tafsir dan Perkata), ver.2. “Sikap Kreatif”.

139 Hanum Rais Salsabiela dan Rangga Almahendra, Novel 99 Cahaya di langit Eropa. (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2011), cet ke-18, h.367.

yang memutuskan dirinya untuk menggunakan Hijab, agar menjauhkan diri dari dosa besar. Dalam film tokoh Hanum terbesit untuk betaubat dan kembali menutup aurat untuk menaati perintah Allah dengan menggunakan Hijab. Sebagaimana Allah berfirman di dalam Al Qur’an Qs An Nisa (31):140

ِّيَس ۡمُكنَع ۡرِّفَكُن ُهۡنَع َن ۡوَهۡنُت اَم َرِئٓاَبَك ْاوُبِنَت ۡجَت نِإ

ا ٗمي ِرَك ٗﻼَخۡدﱡم مُك ۡل ِخۡدُن َو ۡمُكِتا

٣١

“Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).”

Qs An Nisa ayat 31 dari tafsir Ibnu Katsir141, Al Hafiz Abu Bakar Al Bazzar menjelaskan, telah menceritakan kepada kami Muammal Ibnul Hisyam, telah menceritakan kepada kami Ibnu Ayyub, dari Mu’awiyah Ibnu Qurrah, dari Anas yang mengatakan, “kami belum pernah melihat hal yang semisal dengan apa yang disampaikan kepada kami dari Tuhan kami, kemudian kami rela keluar meninggalkan semua keluaraga dan harta benda, yaitu diberikan pengampunan bagi kami atas semua dosa selain dosa-dosa besar.” Allah SWT telah berfirman : Jika kalian menjauhi dosa-dosa besar diantara dosa-dosa yang dilarang dan kalian tidak mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahan kalian (dosa-dosa kalian yang kecil), hingga akhir hayat.”

140 Departemen Agama RI, Al Qur’an dan terjemahan, (Arribh Murtadho Jaya : Bondowoso, h.384.

141 Tafsir Ibnu Katsir, Al Qur’an Indonesia (Tafsir dan Perkata), ver.2. “Bertaubat dan menjauhkan diri dari dosa besar.”, Al hafiz Abu Bakar Al Bazzar.

3. Akhlak terhadap Suami

Taat dan patuh kepada Suami. Dalam ajaran Pendidikan Akhlak mengajarkan kepada umat muslim untuk menaati sang suami. dalam film tersebut diperankan oleh Hanum Salsabiela dan Fatma Pasha, yaitu mereka senantiasa

meminta izin kepada suami saat melakukan perjalanan di luar rumah.142

Sebagaimana Allah berfirman di dalam Al Qur’an Qs Al Ahzab (33):143

ٰوَك ﱠزلٱ َنيِتاَء َو َة ٰوَلﱠصلٱ َن ۡمِقَأ َو ٰۖىَلوُ ۡﻷٱ ِةﱠيِلِه َٰجۡلٱ َج ﱡرَبَت َن ۡج ﱠرَبَت َﻻ َو ﱠنُكِتوُيُب يِف َن ۡرَق َو

َة

ۡمُك َرِّهَطُي َو ِتۡيَبۡلٱ َل ۡهَأ َس ۡج ِّرلٱ ُمُكنَع َبِهۡذُيِل ُ ﱠ ٱ ُدي ِرُي اَمﱠنِإ ۚٓۥُهَلوُس َر َو َ ﱠ ٱ َنۡعِطَأ َو

يِه ۡطَت

ا ٗر

٣٣

“Dan hendaklah manusia tetap berada dirumahnya. Dan janganlah manusia berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. Qs Al Ahzab ayat 33 dari tafsir Ibnu Katsir144 menjelaskan bahwa, berdiamlah diri dirumahmu dan janganlah keluar rumah kecuali karena ada suatu keperluan. Termasuk keperluan yang diakui oleh syariat ialah menunaikan shalat berjamaah di masjid.

Al Hafiz Abu bakar Al Bazzar menjelaskan, telah menceritakan kepada kami Humaid Ibnu Mas’adah, telah menceritakan kepada kami sabit Al Bannani, dari Anas RA yang mengatakan bahwa kaum wanita datang menghadap kepada Rasulullah SAW, lalu bertanya, “Wahai Rasulullah, kaum lelaki pergi dengan membawa keutamaan dan pahala berjihad di jalan Allah, sedangkan kami kaum

142 Lihat di http://ekasetiyowati.blogspot.com/2011/04/makalah-akhlak-istri-kepada-suami.html diakses tanggal 22 Desember 2020.

143 Departemen Agama RI, Al Qur’an dan terjemahan, (Arribh Murtadho Jaya : Bondowoso, h.66.

144 Tafsir Ibnu Katsir, Al Qur’an Indonesia (Tafsir dan Perkata), ver.2. “Taat dan Patuh kepada Suami.”, Al hafiz Abu Bakar Al Bazzar.

wanita tidak mempunyai amal yang dapat menandingi amal kaum Mujahidin di jalan Allah.”

4. Akhlak terhadap Orang Tua

Berbakti kepada orang tua145. dalam ajaran Pendidikan Akhlak

mengajarkan kepada umat muslim senantiasa menjadi seorang anak yang ingin membahagiakan orang tuanya, terutama untuk ibu yang dia sayangi dan dapat mewujudkan cita-cita yang diharapkan ibunya. sebagaimana Allah berfirman dalam Qs An Nisa (36):146

ۡيَش ۦِهِب ْاوُك ِر ۡشُت َﻻ َو َ ﱠ ٱ ْاوُدُب ۡعٱ َو۞

ٰىَمَٰتَيۡلٱ َو ٰىَب ۡرُقۡلٱ يِذِب َو ا ٗنَٰس ۡحِإ ِنۡيَدِل َٰوۡلٱِب َو ۖا

ۡرُق ۡلٱ يِذ ِراَجۡلٱ َو ِنيِكَٰسَمۡلٱ َو

اَم َو ِليِبﱠسلٱ ِنۡبٱ َو ِبۢنَجۡلٱِب ِب ِحاﱠصلٱ َو ِبُنُجۡلٱ ِراَجۡلٱ َو ٰىَب

ا ًروُخَف ٗﻻاَت ۡخُم َناَك نَم ﱡب ِحُي َﻻ َ ﱠ ٱ ﱠنِإ ۗۡمُكُن َٰمۡيَأ ۡتَكَلَم

٣٦

“Janganlah manusia mempersekutukan Allah dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, serta teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri. Qs An Nisa ayat 36 dari tafsir Ibnu Katsir,147 “Allah SWT memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya agar menyembah Dia semata, tiada sekutu bagi Dia. Karena sesungguhnya Dialah Yang maha Pencipta, Maha Pemberi rezeki, yang memberi nikmat, yang memberikan karunia kepada makhluk-Nya dalam semua waktu dan keadaan. Dialah yang berhak untuk disembah oleh mereka dengan mengesakan-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun dari makhluk-Nya.

145 Aminah, Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi, (Yogyakarta : Andi,2017), cet ke-1, h.188.

146 Departemen Agama RI, Al Qur’an dan terjemahan, (Arribh Murtadho Jaya : Bondowoso, h.66.

5. Akhlak terhadap Muslim

Mengucapkan Salam ketika bertemu. Di dalam ajaran pendidikan akhlak mengarahkan agar umat muslim jika bertemu hendaklah mengucapkan salam terhadap sesama muslim ketika memulai pembicaraan dari engkau kenali dan tidak kau kenali.148 Tokoh film Khan dan Fatma yang selalu mengucapkan salam ketika bertemu. sebagaimana Allah berfirman di dalam Qs An-Nisa (86):149

ًبيِسَح ٍء ۡيَش ِّلُك ٰىَلَع َناَك َ ﱠ ٱ ﱠنِإ ۗٓاَهوﱡد ُر ۡوَأ ٓاَهۡنِم َنَس ۡحَأِب ْاوﱡيَحَف ٖةﱠي ِحَتِب مُتيِّيُح اَذِإ َو

ا

٨٦

“Apabila manusia diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu.

Qs An Nisa ayat 86 dari Tafsir Ibnu Katsir,150 Ibnu Jarir menjelaskan, telah menceritakan kepada kami Musa ibnu Sahl ar-ramli, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Sirri Al Intaki, telah menceritakan kepada kami Hisyam ibnu Lahiq, dari Asim Al Ahwal, dari Abu Usman An Nahdi, dari Salman Al Farisi yang menceritakan bahwa seorang lelaki datang kepada Nabi Muhammad, lalu ia

mengucapkan, “Assalamualaika, ya Rasulullah (semoga keselamatan

terlimpahkan kepadamu, wahai Rasulullah).” Maka Rasulullah menjawab: “ semoga keselamatan dan rahmat Allah terlimpahkan atas dirimu.” Kemudian datang pula lelaki yang lain dan mengucapkan, “Assalamualaika, ya Rasulullah, warahmatullahi (semoga keselamatan dan rahmat Allah terlimpahkan kepadamu, wahai Rasulullah).” Maka beliau SAW menjawab: “semoga keselamatan dan

148 Hamzah dkk, Panduan Asistensi Pendidikan Agama Islam, (Bogor : PT Penerbit IPB Press,2020,) cet ke-1, h.147.

149 Departemen Agama RI, Al Qur’an dan terjemahan, (Arribh Murtadho Jaya : Bondowoso), h.73.

150 Tafsir Ibnu Katsir, Al Qur’an Indonesia (Tafsir dan Perkata), ver.2. “Mengucapkan Salam.”, Ibnu Jarir.

rahmat serta berkah Allah terlimpahkan atas dirimu.” Lalu datang lelaki yang lain